LANDASAN TEORI
5
2. Mencegah terjadinya bottle neck (suatu proses yang membatasi output dan
frekuensi produksi.
3. Menjaga agar lintasan perakitan tetap lancar dan berlangsung secara
continue.
4. Meningkatkan efisiensi atau produktivitas.
4. Menentukan harga atau biaya dari suatu produk. Standar tenaga kerja,
yang diperoleh melalui pengukuran kerja, adalah salah satu unsur dari
system penetapan harga pokok atau harga jual.
6
7. Membentuk insentif upah. Dengan insentif upah, para pekerja menerima
lebih banyak untuk keluaran yang lebih banyak.Tindakan pengukuran
yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada
pada suatu perusahaan. Hasil pengukuran tersebut kemudian digunakan
sebagai umpan balik yang akan memberikan informasi tentang prestasi
pelaksanaan suatu rencana dan titik di mana perusahaan memerlukan
penyesuaian–penyesuaian atas aktivitas perencanaan dan
pengendalian.Dalam pengukuran kerja, biasanya dilihat dari proses operasi
dalam perusahaan dapat efisien atau tidak biasanya didasarkan atas lama
waktu untuk membuat suatu produk atau melaksanakan suatu pelayanan
(jasa). Jumlah waktu yang harus digunakan untuk melaksanakan kegiatan
tertentu dibawah kondisi kerja normal disebut standar pekerja
∑
= …………………………………….…………..(2.1)
x = Waktu Pengamatan
7
Untuk mengetahui apakah jumlah pengamatan yang dilakukan sudah
memenuhi syarat (mencukupi) atau masih kurang dapat ditentukan dengan
rumus :
/ ∑ ∑
= ∑
…………………………………….…..(2.2)
%
= %
.............(2.3)
Nilai waktu yang diperoleh disini masih belum bias kita tetapkan sebagai
waktu baku untuk penyelesaian suatu operasi kerja,karena disini factor -
faktor yang berkaitan dengan waktu kelonggaran (Allowance Time) agar
operator bekerja sebaik-baiknya masih belum dikaitkan.
8
Waktu standar adalah waktu yang sebenarnya digunakan operator untuk
memproduksi satu unit dari data jenis produk. Waktu standar untuk setiap
part harus dinyatakan termasuk toleransi untuk beristirahat untuk
mengatasi kelelahan atau untuk factor-faktor yang tidak dapat dihindarkan.
Namun jangka waktu penggunaannya waktu standard ada batasnya.
Dengan demikian waktu baku tersebut dapat diperoleh dengan
mengaplikasikan rumus berikut:
= +( % ).(2.4)
%
= % %
………………….(2.5)
. ∑
= ( )
X 100%................................................................(2.6)
Keterangan:
D = Balance delay (%).
C = Waktu siklus.
N = Jumlah stasiun kerja.
Σti = Jumlah semua waktu operasi.
ti = Waktu operasi.
9
ditentukan,maka waktu siklus dapat diketahui da ri hasil waktu produksi
untuk sejumlah waktu tertentu,waktu siklus harus sama atau lebih besar
dari waktu operasi terbesaar yang merupakan penyebab terjadinya bottle
neck (kemacetan) dan waktu siklus juga harus sama atau lebih kecil dari
jam kerja efektif perhari dubagi dari jumlah produksi perhari,yang secara
matematis dinyatakan sebagai berikut:
≤ ≤ …………………………………………(2.7)
Dimana:
Ti max : waktu operasi terbesar pada lintasan
CT : waktu siklus (cycle time)
P : jam kerja efektif perhari
Q : jumlah produksi perhari
Dimana:
n : jumlah stasiun kerja
C : waktu siklus terbesar dalam stasiun kerja
∑ = jumlah waktu operasi dari semua operasi
ti = waktu operasi
10
D = balance delay(%)
Dimana:
Sti : waktu stasiun dari stasiun ke-1
K : jumlah (banyaknya) stasiun kerja
CT : waktu siklus
= 100%.........................................................(2.10)
11