dan Desain
Kelompok 2
3
Perencanaan Proses Rancangan Proses
Proses Produksi atau bisa disebut dengan Problem keputusan utama dalam desain
rute proses adalah sebuah rangkaian berupa proses adalah :
urutan yang menggambarkan operasi
1. Untuk menganalisa aliran kerja yang
produksi dalam pengolahan material yang
mengubah bahan baku menjadi produk jadi,
efektif untuk diubah menjadi produk jadi.
ini disebut analisis aliran.
Praktik dari pembuatan perencanaan proses
memiliki dua tahapan dasar dalam 2. Untuk memilih stasiun kerja bagi tiap
4.
2. Menentukan kedudukan
3. Menentukan Merumuskan
1. Menentukan tujuan perusahaan dalam kaitannya
faktor-faktor yang kegiatan yg
yang akan dicapai. dengan tujuan yang hendak
mendukung dan harus
Tujuan tersebut harus dicapai. Hal ini juga dapat
yang menghambat dilaksanakan
memiliki 3 syarat yaitu berarti menentukan tujuan-
tercapainya tujuan guna
jelas, mungkin dicapai tujuan antara subtujuan yang
tersebut. memperoleh
dan tidak terlalu ringan akan menopang pencapaian
perencanaan
tujuan utama tersebut.
yg efektif
5
Aliran Proses
Aliran Kerja adalah himpunan dan
urutan operasi dalam menyusun
proses pengubahan bahan baku
menjadi bahan jadi. Terdapat tiga
pola instrinsik untuk aliran kerja,
yaitu :
6
Keseimbangan barisan
Metode ▪ Keseimbangan barisan (barisan/garis produksi) problem dengan sistem ini dan tujuan
3. Mengelompokan elemen kerja dengan menugaskan mereka pada stasiun kerja sedemikian
sehingga perintah yang mendahului mereka dijamin.
2. Operasi atau elemen kerja, waktu mereka dan urutan untuk menyelesaikan tiap item
produk.
τ adalah waktu siklus, N adalah banyaknya stasiun kerja, 𝑡𝑖 adalah waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan operasi atau elemen kerja ke i(i=1,2,…I); I adalah banyaknya elemen kerja, 𝐼𝑘 himpunan
elemen kerja yang ditugaskan pada stasiun kerja (k=1,2,…N) dan T= σ𝑁
𝑘=1 𝑡𝑖 adalah total jumlah waktu
𝑇 1−𝐷
𝐸= =
𝑁τ (𝑁τ)
Keseimbangan barisan dipandang baik jika indeks ini adalah diatas 95% 8
Banyaknya Stasiun Kerja Optimal
Perlu memperoleh problem keseimbangan barisan sedemikian sehingga waktu operasi untuk tiap elemen
kerja adalah sama dengan atau kurang dari waktu siklus :
𝑡𝑖 ≤ 𝜏(𝑖 = 1,2 … . , 𝐼)
banyaknya stasiun kerja mungkin minimum untuk sebuah barisan perakitan diberikan sebagai :
𝑁 ti 𝑇
𝑁𝑚𝑖𝑛 = 𝑀𝑖𝑛 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡 ≥ 𝜖1 =[ ]
𝑁 τ 𝜏
dimana [A] untuk bilangan terkecil sama dengan atau lebih besar dari A.
jika persamaan diatas terpenuhi, barisan/garis perakitan adalah pada keseimbangan minimal. Yang
adalah solusi optimal. Pada kasus praktis, namun keseimbangannya ini jarang tercapai. Ini perlu bahwa
banyaknya stasiun kerja tidak pernah kurang dari banyaknya elemen stasiun kerja yg mempunyai waktu
operasi lebih besar dari setengah waktu siklus, dengan demikian banyaknya stasiun kerja layak minimum
adalah:
𝜏
𝑁 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑘 = (𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑖/𝑡𝑖 > )
2
pada sisi lainnya, banyaknya stasiun kerja mungkin maksimum untuk sebuah barisan perakitan adalah
banyaknya elemen kerja bila waktu operasi mereka hamper sama dengan waktu siklus.
9
Minimum
Pada sisi lainnya, banyaknya stasiun kerja mungkin maksimum untuk sebuah
barisan perakitan adalah banyaknya elemen kerja bila waktu operasi mereka hamper
Waktu Siklus sama dengan waktu siklus.
𝑁 max = 𝐼
Sebagai hasil, kita harus menetapkan banyaknya stasiun kerja optimal N* pada
kisaran sebagai berikut :
max(𝑁 𝑚𝑖𝑛′ 𝑁𝑙𝑎𝑦𝑎𝑘) ≤ 𝑁 𝑚𝑎𝑥
1 ≤ 𝑘 ≤ 𝐼 𝑖 𝜖𝐼𝑘 𝑡𝑖 Elemen jerha dikelompokan dan ditugaskan ke tiap stasiun kerja, memenuhi
hubungan mendahului secara teknologis. Sehingga jumlah waktu diam yaitu τ -
∑i𝜖Ik ti, yg terjadi pada stasiun kerja atau total waktu tunda D diminimalkan pada
waktu siklus diatas.
10
Desain Perencanaan Produk Tahapan Pengembangan Produk
12
Contoh Studi Perancangan kemasan produk makanan merupakan faktor
Kasus
yang penting dalam perancangan produk makanan. Kemasan
bisa mempengaruhi kualitas produk makanan dan
pemasarannya. Berdasarkan perencanaan desain kemasan
produk sirup wortel yang telah dilakukan menggunakan
metode QFD tahap II, perencanaan proses produksi kemasan
sirup wortel dilakukan menggunakan metode QFD tahap III
atau proses planning. Langkah-langkah yang perlu dilakukan
‘’PERENCANAAN pada tahapan ini adalah menentukan proses utama dalam
PROSES PRODUKSI kegiatan produksi produk terkait, penentuan sub-proses (top-
down process), dan proses identifikasi yang dilakukan
KEMASAN SIRUP bersamaan dengan proses eksperimen untuk mendapatkan
WORTEL critical process plan yang menjadi key operations pada proses
produksi yang direncanakan.
MENGGUNAKAN
METODE QUALITY
FUNCTION
DEPLOYMENT’’
13
Berikut
tahapan yang -Menentukan -Menentukan
harus Critical Parts
Terpilih
Nilai
Kepentingan
dilakukan
pada proses -Menentukan
pengolahan Rencana Proses
14
Hasil dan Pembahasan
16
Metode
Penelitian Analisis Pemecahan Masalah
Mengidentifikasi Kendala
Perusahaan
Setelah dilakukan perhitungan dan penentuan
Mengidentifikasi Variabel jumlah produksi serta jumlah persediaan yang
Keputusan optimal dengan menggunakan Metode
Dynamic Programming
Mengidentifikasi
Variabel
17
Hasil dan
Berdasarkan hasil analisis
didapatkan bahwa dengan
Pembahasan
sistem yang diterapkan
perusahaan menyebabkan
banyaknya produksi lembur
yang dibutuhkan untuk
memenuhi permintaan setiap
bulannya sehingga
menyebabkan bertambahnya
biaya yang harus dikeluarkan
oleh perusahaan. Dengan total
biaya produksi sebesar Rp.
748.716.706.550. Dan dengan
menggunakan dynamic
programming didapatkan Rp.
738.747.635.151. Perencanaan
produksi usulan dengan
dynamic programming
menghasilkan penghematan
untuk biaya operasi produksi
perusahaan.
18
Terimakasih
19