BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Aliran pekerjaan (work flow) adalah kumpulan atau urutan operasi yang menyusun
proses konversi bahan baku menjadi produk akhir. Hal ini sangat bergantung pada
teknologi yang dimiliki oleh perusahaan, dan basis perancangan operasi serta
perencanaan layout yang ada. Terdapat dua jenis hubungan antara dua operasi,
yaitu:
a. A partial order yang umumnya disebut precedence relationship.
b. No precedence relationship, artinya dua operasi dapat diproses secara paralel.
2.3.1 Flowshop
Flowshop adalah cara berproduksi yang berorientasi pada urutan operasi yang dilalui
produk dengan ketentuan setiap job tetap (mass production). Secara fisik akan berbentuk
deretan stasiun kerja yang disebut lintasan produksi (production line), dan tata letak
fasilitasnya diistilahkan dengan product layout. Terdapat dua tipe lingtasan produksi, yaitu:
1. Flowline, diistilahkan untuk tipe lintasan produksi yang kinerjanya ditentukan secara
dominan oelh tenaga kerja.
2. Transferline, diistilahkan untuk tipe lintasan produksi yang kinerjanya ditentukan secara
dominan oleh mesin.
8
Menurut (Indrawan, 2008), balance delay atau sering disebut balancing loss adalah
perhitungan ketidak efisienan yang disebabkan karena ketidaksempurnaan alokasi kerja
diantara stasiun kerja. Balance delay yang terjadi di seluruh lintasan adalah sebagai berikut:
K T c−∑ S T
BD = i
× 100 %......................................................................................(2)
K (CT )
Keterangan :
ST i = waktu stasiun kerja dari ke-i
K = jumlah stasiun kerja
11
CT = waktu siklus
Keterangan :
ST i = waktu stasiun kerja dari ke-i
CT = waktu siklus
3. Jika terdapat beberapa task-task yang belum ditempatkan di suatu stasiun kerja dan
waktu totalnya berjumlah kurang dari waktu siklus, lanjutkan penggabungan dengan
task di setelahnya, dalam hal ini Kelompok 2.
4. Lakukan kembali langkah 2 dan 3 hingga semua task telah tergabung dalam suatu
stasiun kerja.
c. Large Candidate Rule
Nama yang lain dari metode ini adalah teknik atau metode waktu operasi terpanjang,
metode ini merupakan metode yang paling sederhana. Dalam metode ini melakukan
pendekatan penyeimbangan lini produksi berdasarkan waktu operasi terpanjang akan
diprioritaskan penempatannya dalam stasiun kerja. Prinsip dasarnya adalah menggabungkan
proses-proses atas dasar pengurutan operasi dari waktu proses terbesar. Sebelum dilakukan
penggabungan, harus ditentukan dahulu, berapa waktu siklus yang akan dipakai. Waktu siklus
ini akan dijadikan pembatas dalam penggabungan operasi dalam satu stasiun kerja. Langkah
yang harus dilakukan sebagai berikut:
1. Urutkan semua elemen kerja yang paling besar waktunya hingga yang paling kecil.
2. Elemen kerja pada stasiun kerja pertama diambil dari urutan yang paling atas.
Elemen kerja pindah ke stasiun kerja berikutnya, apabila jumlah elemen kerja telah
melebihi waktu siklus.
3. Lanjutkan proses langkah-b, hingga semua elemen kerja telah berada dalam stasiun
kerja dan memenuhi ≤ waktu siklus.