BAB I
PENDAHULUAN
1
WAHYU MAULANA
MODUL I – PERENCANAAN PROSES KELOMPOK 2
2
WAHYU MAULANA
MODUL I – PERENCANAAN PROSES KELOMPOK 2
BAB II
STUDI PUSTAKA
Bila ditinjau dari komponen-komponen penyusun produknya, BOM dibedakan menjadi dua
macam: Single Level Bill of Material dan Multilevel Bill of Material. Single-level bill of materials adalah
sebuah file yang menperlihatkan hubungan antara produk akhir dan setiap part, komponen, dan sub-
assembly yang bersifat langsung. Single-level bill of materials tidak cukup untuk menggambarkan produk
yang memiliki sub assembly. Untuk produk dengan Sub assembly, digunakan multilevel Tree dan Multilevel
Bill of Material. Multilevel Tree berupa “Pohon” dengan beberapa level yang menggunakan struktur produk.
Produk akhir berada pada level 0 (nol), dan nomer level bertambah untuk level-level dibawahnya.
4
WAHYU MAULANA
MODUL I – PERENCANAAN PROSES KELOMPOK 2
Pada Multilevel Bill of Material, penulisan setiap level ditandai dengan format penulisan part
number yang menjorok ke dalam sesuai dengan level nya seperti yang tertera pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.2 Contoh Multi-Level Bill of Material
5
WAHYU MAULANA
MODUL I – PERENCANAAN PROSES KELOMPOK 2
Precedence constraint (atau bisa diistilahkan dengan ketentuan hubungan suatu aktivitas untuk
mendahului aktivitas yang lain) bisa digambarkan dalam bentuk "precedence diagram", di mana secara
sederhana diagram ini akan bisa dimanfaatkan sebagai prosedur dasar untuk mengalokasikan elemen-
elemen aktivitas. Adapun tanda-tanda yang dipakai adalah sebagai berikut :
Simbol lingkaran dengan huruf atau nomor didalam untuk mempermudah identifikasi suatu proses
operasi.
Simbol panah menunjukkan ketergantungan dari urutan proses operasi. Operasi pada pangkal
panah berarti mendahului operasi kerja yang ada diujung panah.
Angka diatas simbol adalah waktu standar yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap operasi.
Pada gambar di bawah ini tertera contoh precedence diagram yang meunjukkan bahwa aktivitas 1
mendahului aktivitas 2, artinya aktivitas 1 harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum aktivitas 2 dimulai,
aktivitas 2 mendahului aktivitas 3 dan 4, aktivitas 5 dikerjakan setelah aktivitas 3 selesai, sedangkan
aktivitas 7 hanya bisa dimulai setelah aktivitas 4, 5 dan 6 selesai dikerjakan.
Contoh aktivitas ialah penggabungan dua buah part. Misalnya, node 2 berisi penggabungan part 1
dan 2. Untuk node 3 bisa berisi hasil penggabungan di node 2 dengan part 3. Untuk node 4 berisi hasil
penggabungan node 2 dengan part 4.
Diagram jaringan kerja mempunyai dua peranan, yakni pertama sebagai alat perencanaan proyek
dan kedua sebagai ilustrasi secara grafik dari kegiatan – kegiatan suatu proyek. Dari suatu diagram jaringan
kerja dapat dilihat gambaran hubungan antara komponen – komponen kegiatan secara menyeluruh dan arus
operasi yang dijalankan sejak awal sampai berakhirnya suatu proyek. Konsep dan lambang/symbol yang
ada dalam precedence diagram adalah sebagai berikut:
Events, suatu events (kejadian / peristiwa) adalah suatu keadaan tertentu yang terjadi pada suatu
saat tertentu, atau dapat pula diartikan sebagai awal atau akhir dari satu atau beberapa kegiatan.
Events bisa dilambangkan dengan sebuah lingkaran atau node.
Aktivitas, suatu aktivitas adalah pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu kejadian
tertentu. Kegiatan berlangsung dalam jangka waktu tertentu (duration) dengan pemakaian
sejumlah sumber daya. Simbol yang digunakan adalah anak panah yang menghubungkan kedua
lingkaran.
6
WAHYU MAULANA
MODUL I – PERENCANAAN PROSES KELOMPOK 2
7
WAHYU MAULANA
MODUL I – PERENCANAAN PROSES KELOMPOK 2
Lingkaran yang menunjukkan rakitan atau rakitan-bagian tidak selalu harus menunjukkan lintasan
stasiun kerja atau lintasan rakitan atau bahkan lintasan orang, tapi hanya benar-benar menunjukkan urutan
operasi yang harus dikerjakan. Waktu yang diperlukan oleh tiap operasi akan menentukan apa yang harus
dilakukan operator.
8
WAHYU MAULANA
MODUL I – PERENCANAAN PROSES KELOMPOK 2
Dari penggunaan Peta Proses Operasi (PPO) atau Operation Process Chart (OPC) ini dapat
memberikan manfaat, antara lain sebagai berikut :
1. Sebagai sarana untuk menguraikan secara singkat, jelas dan sistematis. Tahapan-tahapan yang
harus dilalui oleh masing-masing komponen benda kerja secari grafis simbolis.
2. Sebagai alat analisis peramalan kebutuhan mesin dan peralatan kerja serta kebutuhan bahan baku.
3. Sebagai alat analisis perbaikan metode kerja dan latihan bagi tenaga kerja.
4. Dapat dijadikan dasar dalam menentukan tata letak pabrik.
5. Sebagai alat untuk perbaikan cara kerja yang terpakai.
Berikut prinsip-prinsip penyusunan dari Peta Proses Operasi (PPO) atau Operation Process Chart
(OPC), yaitu:
1. Pada baris paling atas terdapat kepala peta “Operation Process Chart”, dan identifikasi lain: nama
objek yang dipetakan, nama pembuat peta, tanggal dipetakan, cara lama atau cara sekarang, nomor
peta dan nomor gambar.
2. Material yang akan diproses diletakaan di atas garis horizontal untuk menunjukkan bahwa
material tersebut masuk ke dalam proses.
3. Lambang-lambang yang ditempatkan dalam arah vertikal, yang menunjukkan terjadinya
perubahan proses.
4. Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan, sesuai dengan urutan
operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut, atau sesuai dengan proses yang terjadi.
5. Penomoran terhadap suatu kegiatan inspeksi diberikan secara tersendiri dan prinsipnya sama
dengan penomoran untuk kegiatan operasi.
6. Pada bagian bawah OPC dibuat ringkasan yang memuat informasi : jumlah operasi, jumlah
inspeksi, serta jumlah waktu yang diperlukan.
9
WAHYU MAULANA
MODUL I – PERENCANAAN PROSES KELOMPOK 2
Secara sketsa, prinsip-prinsip pembuatan OPC dapat dilihat pada gambar 2.5. Berikut ini penjelasan
untuk tiap proses operasi yang digunakan pada OPC.
Tabel 2.3 Simbol dalam Operation Process Chart
Simbol Nama Kegiatan Definisi Kegiatan
Melambangkan suatu operasi atau kegiatan
yang terjadi dalam lintasan produksi. Operasi
merupakan kegiatan yang paling banyak terjadi
Operasi
dalam suatu proses yang biasanya terjadi
disuatu mesin atau stasiun kerja. Disamping
lambang ini dituliskan nama proses, nama
10
WAHYU MAULANA
MODUL I – PERENCANAAN PROSES KELOMPOK 2
mesin, lama waktu proses, serta jumlah scrap
yang terbuang pada proses ini.
Pemeriksaan biasanya dilakukan terhadap suatu
obyek dengan cara membandingkan obyek
Inspeksi tersebut dengan suatu standar tertentu.
Disamping lambang ini dituliskan nama
kegiatan inspeksi serta lama waktunya.
Melambangkan suatu proses penyimpanan yang
terjadi bila benda kerja disimpan untuk jangka
Menyimpan
waktu tertentu. Lambang ini dicantumkan
setelah semua proses selesai.
Melambangkan terjadinya proses operasi
gabungan yang terjadi bila antara aktivitas
Operasi Gabungan
operasi dan pemeriksaan dilakukan pada suatu
tempat kerja.
Lambang ini dicantumkan dengan garis yang
Pengulangan untuk sebagian
mencakup seluruh proses yang dilakukan
proses pada suatu material
pengulangan.
Pengulangan untuk seluruh
proses pada suatu material Lambang ini dicantumkan pada akhir
sebelum material tersebut di keseluruhan proses apabila terdapat
assembly dengan material pengulangan keseluruhan.
lainnya
(Sumber: Modul Praktikum Ergonomi dan Sistem Kerja 2021/2022)
11
WAHYU MAULANA
MODUL I – PERENCANAAN PROSES KELOMPOK 2
BAB III
1. Body Truck 1
2. Roda 6
3. Baut 9
4. Penyangga Mixer 1
5. Mur 6
12
WAHYU MAULANA
MODUL I – PERENCANAAN PROSES KELOMPOK 2
Corong Pengencang
6. 1
Mixer
7. Mixer 1
8. Base Penyangga 1
9. Kerangka Kabin 1
13
WAHYU MAULANA
MODUL I – PERENCANAAN PROSES KELOMPOK 2
14
WAHYU MAULANA
MODUL I – PERENCANAAN PROSES KELOMPOK 2
15
WAHYU MAULANA
MODUL I – PERENCANAAN PROSES KELOMPOK 2
BAB IV
ANALISIS DATA
Keterangan Preceded by
Merakit body truck dengan base kabin 1
Merakit base kabin dengan tutup depan kabin dan kerangka kabin 2
Merakit base penyangga dengan pemutar mixer 3
Merakit node 3 dengan mixer dan corong pengencang mixer 4
Merakit node 4 dengan penyangga mixer 5
Merakit node 2 dengan node 5 6
Merakit node 6 dengan roda 7
(Sumber: Pengolahan Data, 2021)
Precedence Diagram merupakan diagram yang menunjukkan operasi – operasi pengerjaan yang
dilakukan beserta ketergantungan operasi – operasi tersebut satu dengan yang lainnya. Pada precedence
diagram produk mainan truk semen kecil ini, terdapat 7 lingkaran/node yang saling berkaitan satu sama
lain. Proses operasi dimulai pada node 1, setelah node 1 selesai dikerjakan, barulah node 2 dan 3 dapat
dikerjakan. Kemudian node 4 dapat dikerjakan apabila node 3 selesai dikerjakan. Setelah itu, node 5 dapat
dikerjakan apabila node 4 telah selesai dikerjakan. Sebelum ke tahap akhir, node 6 dapat dikerjakan apabila
node 2 dan node 5 telah selesai dikerjakan. Terakhir, operasi node 7 hanya dapat dikerjakan apabila node
16
WAHYU MAULANA
MODUL I – PERENCANAAN PROSES KELOMPOK 2
6 telah selesai dikerjakan. Setelah semua operasi selesai dilakukan, dapat dilakukan inspeksi untuk
memastikan keseluruhan operasi pengerjaan berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan.
4.3 Analisis Assembly Process Chart Mainan Truk Semen Kecil
Tabel 4.3 Analisis Precedence Diagram Truk Semen Kecil
S1A1
A
S4A3
S2A1
S1 A1
S3A1
S3A2
S2 A1
Penyangga Mixer
S4A1
A1
Kerangka Kabin
S3
S4A2
A2
Base Penyangga
Base Kabin
A1
Tutup Depan Kabin
Body Truck
S4 A2
Roda
Pemutar Mixer
A3
Mixer
(Sumber: Pengolahan Data, 2021)
APC digunakan untuk menggambarkan proses perakitan dan sub-assembly yang menyusun sebuah
komponen yang ada dalam proses perakitan mainan truk semen kecil. Pada perakitan mainan truk semen
kecil ini, dihasilkan 7 sub-assembly dengan jumlah S mencapai S4 dan jumlah A mencapai A3.
109 739
15 47
17
WAHYU MAULANA
MODUL I – PERENCANAAN PROSES KELOMPOK 2
BAB V
5.1 Kesimpulan
Dalam perakitan mainan truk semen kecil, terdapat 30 part/komponen yaitu Body Truck (1 buah),
Base Kabin (1 buah), Base Penyangga (1 buah), Roda (6 buah), Mur (6 buah), Kerangka Kabin (1 buah),
Tutup Depan Kabin (1 buah), Pemutar Mixer (1 buah), Mixer (1 buah), Penyangga Mixer (1 buah), Corong
Pengencang Mixer (1 buah), dan Baut (9 buah). Berdasarkan analisis BOM komponen-komponen tersebut
yang terbagi ke dalam tiga level penyusunan yaitu level 1, level 2 dan level 3 untuk membentuk produk
jadi (level 0). Berdasarkan precedence diagram, perakitan mainan truk semen kecil terdapat 7
lingkaran/node yang saling berkaitan satu sama lain. Berdasarkan analisis APC, perakitan mainan truk
semen kecil ini dihasilkan 7 sub-assembly dengan jumlah S mencapai S4 dan jumlah A mencapai A3.
Berdasarkan OPC yang telah dibuat, perakitan mainan truk semen kecil memerlukan 109 operasi dengan
waktu 739 menit dan total inspeksi yang dilakukan sejumlah 15 inspeksi dengan waktu 47 menit. Total
semua kegiatan yang dilakukan adalah sejumlah 124 kegiatan dengan total waktu 786 menit.
5.2 Saran
Saran yang dapat kami berikan untuk Praktikum Ergonomi Sistem Kerja terkait modul pertama yaitu
Perencanaan Proses adalah sebagai berikut.
1. Pada saat merakit komponen-komponen menjadi sebuah produk untuk tetap teliti sehingga tidak
ada komponen-komponen yang hilang.
2. Pada saat merakit komponen-komponen menjadi sebuah produk untuk tetap berhati-hati agar
komponen tidak rusak karena komponen menggunakan material plastik.
3. Pada saat merakit komponen-komponen menjadi sebuah produk dilakukan sesuai dengan
precedence diagram agar tidak ada waktu yang terbuang.
4. Apabila jumlah produk yang dibutuhkan berjumlah besar, disarankan untuk membuat lebih banyak
workstation untuk mengurangi waktu kerja agar lebih efisien.
18
WAHYU MAULANA
MODUL I – PERENCANAAN PROSES KELOMPOK 2
DAFTAR PUSTAKA
Apple, J. M. (1990). Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Bandung: ITB.
Bedworth, D. (1982). Integrated Production Control System. Newyork: John Willey and Sons Inc.
Scallan, P. (2003). Process Planning: The Design and Manufacture Interface. Amsterdam: Butterworth
Heineimann.
Tim Dosen. (2021). Modul I Perencanaan Proses Praktikum Ergonomi dan Sistem Kerja Tahun Ajaran 2021/2022.
Jakarta: Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
19
WAHYU MAULANA
MODUL I – PERENCANAAN PROSES KELOMPOK 2
LAMPIRAN
20
WAHYU MAULANA
MODUL I – PERENCANAAN PROSES KELOMPOK 2
21
WAHYU MAULANA
Laboratorium Analisis dan Perancangan Kerja
Program Studi Teknik Industri
UPN Veteran Jakarta
LEMBAR ASISTENSI
PRAKTIKUM ERGONOMI DAN SISTEM KERJA
TA. 2021/2022
Asistensi ke -
NAMA NIM
1 2 3 4 5
Aldo Visanda 2010312002
Khusnul Khotimah 2010312024
Adezahra Putri Ariyani 2010312050
Asisten,
Wahyu Maulana
22
WAHYU MAULANA