Adapun model umum berupa sistim input output dari suatu sistim produksi
seperti terlihat dibawah ini :
INPUT
-
Material
Manusia
Mesin
Energi
Modal
Informasi
PROSES
- factory
- bank
OUTPUT
- produk
- jasa
- informasi
Dari model diatas, proses produksi merupakan salah satu dari kegiatan dalam
sistim produksi tersebut. Didalam proses produksi terjadi suatu proses
transformasi dari perubahan bentuk dari input baik secara fisik atau non-fisik,
yang disebut dengan pemberian nilai tambah. Dimana nilai tambah dapat dilihat
dari aspek fungsional dan nilai ekonomisnya.
Ada 2 pertanyaan mendasar untuk melakukan proses produksi :
1. Produk apa yang akan dibuat?
2. Bagaimana cara membuatnya?
Dari penjelasan diatas, dalam proses produksi terdapat 2 kata yang perlu
diingat yaitu :
-
II - 2
Pengerjaan akhir
sendiri adalah analisa produk dan operasi produksi serta penentuan fasilitas
produksi yang dibutuhkan agar produk yang diproses dapat dikerjakan pada
tingkat efisien yang rendah.
Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam melaksanakan
perencanaan proses pada suatu produk atau alat dan umumnya tahapan teknik
perancangan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Kebutuhan (Need)
b. Ide (Idea)
c. Tujuan (Disctionation)
d. Pengerjaan (action).
Sebagai langkah awal yang harus dilakukan seorang designer atau
perancangan proses harus diawali dari pengumpulan data-data teknis spesifikasi
fungsional, mutu, menetapkan kebutuhan berkaitan dengan produk atau alat yang
akan dirancang, pembuatan peta operasi, bahkan untuk kelancaran pelaksanaan
proses produksi yang merupakan tanggung jawab perancangan proses. Selain itu
harus dilakukan development ide-ide, untuk memenuhi kebutuhan yang sesuai
dengan kebutuhan selanjutnya, dan ide-ide yang masuk dilakukan riset alternatif,
sehingga dihasilkan suatu keputusan yang menghasilkan rancangan paling baik
dan
pengerjaan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perancangan proses antara lain
adalah sebagai berikut :
II - 6
yang
paling
penting
dalam
perancangan
adalah
hendak dicapai. Definisi ini berarti membatasi tujuan-tujuan atau persoalanpersoalan yang hendak dipecahkan dan memberikan tujuan serta kriteria yang
digunakan untuk evaluasi.
b. Analisa
Setelah persoalan didefinisikan, lalu diadakan analisa, yaitu :
persoalan tersebut dipecah-pecah (diuraikan dalam elemen-elemen yang
kecil). Suatu group mengusulkan pemikiran yang pernah mereka alami atau
mempelajari, yang berhubungan dengan persoalan.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi yang lengkap dalam waktu
relatif singkat, dan kemudian didiskusikan untuk mendapatkan urutan
prioritas dalam pertimbangan.
c. Synthesa
Synthesa adalah langkah selanjutnya, setelah kita membuat analisa
brainstorming adalah teknik yang berguna karena sejumlah orang mempunyai
pengalaman dan background bertemu bersama untuk mendiskusikan problem
yang ada. Banyak pemecahan yang mungkin secara persial dan ide-ide yang
muncul dalam pertemuan group, kemudian mengkombinasikan pemecahan
dan membuatnya sangat jelas. Rancangan sitematis mencoba untuk
menentukan range pemecahan dan pembuatannya sangat jelas. Hubungan
antara pemecahan-pemecahan diatas menunjukan kemungkinan pemecahanpemecahan yang baru.
d. Evaluasi
II - 9
Alat alat yang digunakan dalam proses pembuatan produk ini yaitu :
II - 10
2.
sesuai takaran
II - 11
3.
sesuai takaran
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Penyimpanan.
dibuat sendiri maupun dibeli. Dan perlu diketahui yang tercantum daidalam
Bill Of Material (BOM) hanyalah komponen yang langsung berkaitan
dengan produk yang akan diproses.
Struktur produk atau Bill Of Material (BOM) didefinisikan secara
jelas sebagai cara penggabungan komponen kedalam suatu produk selama
proses manufacturing. Struktur produk sering produk sering ditampilkan
dalam bentuk gambar kemudian kebanyakan produk memiliki standart atau
struktur dimana oleh banyak komponen daripada bahan baku itu sendiri
yang telah dikelola dengan baik.
Seringkali untuk keperluan peramalan dan perencanaan digunakan
pendekatan planning terhadap struktur produk atau Bill Of Material
(BOM), sehingga dikenal adanya planning Bill Of Material (BOM) ini akan
mengijinkan perencanaan untuk memenuhi tujuan-tujuan operasi maupun
konvensional yang lain. Planning Bill Of Material (BOM) ini didefinisikan
sebagai suatu pengelompokan antifikal dan kejadian-kejadian dalam format
Bill Of Material (BOM), ini diperlukan untuk memudahkan penjadwalan
produksi induk atau kebutuhan material.
Planning tidak menggambarkan produk aktual yang akan dibuat
melainkan menggambarkan komposisi produk yang diciptakan untuk
memudahkan
peramalan
penjualan, mengurangi
jumlah
komponen,
Nomor
Jumlah
Bahan
Keterangan
Komponen
01
02
03
04
Gambar
01001
01002
01003
01004
0,05 m3
40 Kg
0,2 m3
secukupnya
pasir
semen
Abu batu
air
Beli
Beli
Beli
Buat
Komponen
Pasir
semen
Abu batu
Air
II - 14
Peta aliran proses adalah kombinasi antara peta operasi dengan peta
proses untuk tiap komponen produk atau rakitan.Peta ini
menggambarkan aliran grafis paling lengkap dari seluruh proses,
antara lain:
-
II - 15
II - 16
II - 17
Agar diperoleh gambar peta proses operasi yang baik, maka produk
yang paling banyak memerlukan prosese opersi yang harus dipetakan
terlebih dahulu dan digambarlah pada garis vertikal.
- Bisa
memperkirakan
akan
kebutuhan
bahan
baku
dengan
Lambang-Lambang ASME
Pada tahun 1947 American Society Of Mechanical Engineers
membuat standar lambang-lambang yang terdiri dari 9 macam lambing
yang dapat dilihat dibawah ini:
=
Operasi
II - 18
baik
sifat
maupun
kimiawi,
mengambil
informasi,
prakteknya
lambang
ini
juga
digunakan
untuk
Pemeriksaan
II - 19
Transportasi
Delay (Menunggu)
Proses menunggu terjadi apabila benda kerja, pekerja mengalami
perpindahan tempat yang bukan merupakan bagian dari suatu proses
operasi, misalnya:
-
Storage (Penyimpanan)
Aktivitas gabungan
Secara sistematik peta operasi dapat dilihat pada diagram dibawah ini.
II - 21
II - 22
berdekatan
dan
perubahan
lambang
menunjukkan
perubahan aktivitas.
II - 23
dengan
estimasi
alternatif
biaya
minimal
yang
harus
Laba
kotor
Biaya
penjualan
Corp.
Overh
Fack.
Overh
Biaya Material
Langsung
Biaya
perbaikan
Biaya
Pokok
Biaya
total
Harga
Jual
Biaya Produksi
II - 24
2.4.1
Klasi
Pengelolaan Biaya
Menurut keterlibatan biaya dalam pembuatan suatu produk , biaya dapat
dikelompokkan
Menjadi :
a. Biaya bahan langsung adalah biaya yang diambil dari pemakaian semua
bahan-bahan yang menjadi bagian dari produk jadi dan dapat secara
langsung dimasukkan ke dalam perhitungan biaya produk jadi.
b. Biaya buruh langsung adalh biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan
langsung ikut dalam proses pembuatan suatu produk.
c. Biaya tak langsung adalah semua biaya yang terjadi di pabrik yang tidak
termasuk ke dalam biaya bahan langsung atau buruh langsung.
d. Biaya komersil adalah biya tak langsung yang tidak terjadi dipabrik.
II - 25
1.
2.
b. Biaya variabel (tidak tetap), yaitu biaya yang berubah sebanding dengan
perubahan volume produksi. Contohnya : komisi penjualan, biaya pokok
barang dagang, biaya operasiu pabrik,biaya tenaga kerja langsung, biaya
bahan baku langsung.
c.
Biaya semi variabel (semi berubah) yaitu biaya yang berubah dan tidak
secara proporsional terhadap perubahan volume produksi dalam analisa biaya.
Biaya ini harus dibagi menjadi biaya tetap dan biaya berubah.
II - 26
bagi
perancang
proses
dalam
pemilihan
alternatif
Biaya material
II - 27
Material atau bahan merupakan komponen yang utama dari suatu produk yang
akan di proses karena material ini merupakan bahan utama maka dikatakan
setengah bahan yang didefinisikan secara langsung dengan barang jadi yang
dihasilkan.
B.
C.
II - 28
Biaya produksi
Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi
produk jadi yang siap untuk dijual.
2.
Biaya pemasaran
Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melakukan atau melaksanakan
kegiatan pemasaran.
3.
II - 29