Tata Letak
Fasilitas
Edit Rusnita, S.T., M.Sc
Kontrak Belajar
Keterlambatan Izin
Maksimal 15 menit Menyesuaikan dengan
peraturan universitas
Kehadiran
Dua kali tidak masuk
tanpa izin/keterangan,
maka gugur praktikum
Format Penilaian
10% 20 %
Kehadiran Post Test,
Keaktifan
30% 40%
Laporan Responsi
Praktikum
MODUL 1
ANALISIS PERUSAHAAN
& KOMPONEN PRODUK
PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK
Menurut Heragu (1997), tata letak pabrik atau tata letak fasilitas dapat didefinisikan sebagai
suatu cara pengaturan fasilitas-fasilitas ruangan guna menunjang kelancaran proses produksi.
Pengaturan ini harus mempertimbangkan
1. Luas area untuk penempatan mesin
2. Tempat kerja operator ataupun fasilitas yang menunjang kegiatan produksi lainnya.
3. Kelancaran gerakan perpindahan material
4. Kelancaran penyimpanan material baik yang bersifat sementara atau permanen.
Pengaturan tata letak pabrik yang dapat diatur ada 2 hal yaitu pengaturan mesin dan
pengaturan departemen yang terdapat di dalam pabrik.
Garis besar tujuan utama dari tata letak fasilitas adalah
mengatur area kerja dan segala fasilitas produksi yang paling
ekonomis untuk operasi produksi, aman dan nyaman
sehingga dapat menaikkan moral kerja dan performance
operator. Dampak nyata bagi perusahaan dengan adanya
peningkatan produktivitas melalui perancangan tata letak
fasilitas adalah profit perusahaan menjadi meningkat. Profit
perusahaan yang meningkat juga akan memberikan
kesejahteraan bagi setiap karyawan.
Tujuan PTLF
6 Prinsip Dasar PTLF (Apple, 1990)
Integrasi menyeluruh dari setiap faktor yang berpengaruh terhadap proses produksi
Struktur Modular
terdapat sub-assemblies atau modules lebih sedikit daripada produk
akhir. Contoh jenis ini adalah BOM untuk produk mobil dan komputer.
Struktur Inverted
di mana lebih sedikit sub-assemblies dibandingkan produk akhir, lebih
sedikit komponen dan bahan baku dibandingkan sub-assemblies. Jenis
ini digunakan untuk produk seperti minyak, kertas, dan gelas.
Bill of Material
Bill of Material (BOM) adalah komponen dari
barang kebutuhan pada proses manufaktur untuk
memenuhi kebutuhan perusahaan, dimana daftar
barang tersebut bisa disesuaikan dengan jumlah
kebutuhan produksi yang mampu menghasilkan
barang jadi atau sentengah jadi, sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
Bill of Material (BOM) berdasarkan komponen penyusunnya
Single level terdiri dari daftar seluruh Untuk menggambarkan produk yang memiliki
komponen yang dibutuhkan untuk membuat sub assemblies dapat digunakan struktur
produk, termasuk untuk setiap komponen (1) multilevel tree yang memiliki beberapa level,
komponen number, (2) keterangan singkat, (3) produk akhir berada pada level 0 dan nomor
jumlah yang dibutuhkan untuk setiap single level bertambah untuk level - level di
end item, dan (4) unit ukuran komponen. bawahnya.
Namun Struktur Produk jenis ini tidak untuk
menggambarkan produk yang memiliki sub
assembly
Informasi BOM
1. Nomor komponen termasuk nomor kerjanya
2. Nama komponen
Peralatan 001 002 003 004 005 006 007 008 009 010 011 012 013 I1 Teoritis Aktual
Receiving
Meja Fabrikasi O-1 O-5 O-9 O-13 O-17 O-21 O-25 2.48 3
0.33
0.61 0.74 0.58 0.26 0.22 0.1
2.84 3
Mesin Serut O-3 O-7 O-11 O-15 O-19 O-23 O-27
Stop H I J K L M
A B C D E F G A+B C+H D+I F+K G+L
E+J
Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan
MPCC
Urutan proses operasi dan proses perakitan harus sama dengan yang
diinformasikan pada OPC dan AC