Anda di halaman 1dari 19

TI 3003

Praktikum Perencanaan Sistem Terintegrasi II


Program Studi Teknik Industri

TI 3003 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi II


Modul 1 Perencanaan Proses

1. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum Modul 1 Perencanaan Proses ini ialah sebagai lahan praktikan untuk :
1. Memahami konsep urutan aliran komponen perakitan suatu produk dan menyusunnya ke
dalam bentuk Assembly Chart (AC).
2. Memahami dan menyusun struktur dari suatu produk berupa Bill of Material (BOM).
3. Memahami konsep ketergantungan operasi kerja dan menyusunnya ke dalam bentuk
Precedence Diagram (PD).
4. Memahami konsep urutan operasi kerja dan menyusun Operation Process Chart (OPC)
dari suatu produk.
5. Memahami proses produksi pembuatan part dari suatu produk dan menyusun Lembar
Rencana Proses (LRP) dari part tersebut.

2. Teori Singkat
2.1

Definisi Perencanaan Proses

Menurut ANSI Standar Z94.10 (1972), process planning adalah, [a] procedure for determining the
operations or actions necessary to transform material from one state to another.
Sedangkan menurut Bedworth, process planning adalah the preparation of a set of instructions that
describe how to fabricate a part or build an assembly which will satisfy engineering design
specification.
Dalam praktikum ini perencanaan proses dilakukan berdasarkan urutan pengerjaan, mesin dan
tools yang digunakan, material yang dibutuhkan, toleransi, parameter pemesinan, dan lain-lain.
Adapun prosedur perencanaan proses yang pada akhirnya disusun ke dalam bentuk Lembar
Rencana Proses- meliputi beberapa tugas, yaitu pemilihan proses, pemilihan alat potong, pemilihan
parameter pemesinan, pemilihan mesin, urutan operasi, serta penentuan gerak pahat. Pada
umumnya, pemilihan operasi sangat bergantung pada bentuk part yang akan dihasilkan serta
kemampuan mesin yang digunakan.

2.2

Langkah Umum Perencanaan Proses


1. Identifikasi keseluruhan bentuk part dari suatu produk.
2. Identifikasi fitur-fitur dan catatan-catatan yang berkaitan dengan proses manufaktur part
melalui gambar teknik.
3. Tentukan jenis material penyusun part.
Page | 1

TI 3003 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi II


Modul 1 Perencanaan Proses

4. Identifikasi datum surface untuk orientasi dimensi part.


5. Tentukan mesin untuk setiap proses.
6. Tentukan seluruh operasi yang diperlukan dalam pembuatan fitur part.
7. Urutkan operasi-operasi tersebut berdasarkan konsep ketergantungan operasi kerja.
8. Pilih tools atau pahat yang digunakan pada setiap operasi.
9. Pilih atau rancang fixture yang diperlukan.
10. Evaluasi hasil perencanaan serta lakukan modifikasi bila perlu.
11. Tentukan parameter pemesinan untuk setiap operasi.
12. Susun lembar rencana proses akhir.

3. Tools Perencanaan Proses


3.1. Bill of Material
Bill of Material (BOM) adalah daftar dari semua material, part, subas sembly, dan kuantitas
yang dibutuhkan untuk merakit, mencampur atau memproduksi produk akhir atau parent
assembly.
Menurut Scott (1994), BOM merupakan sebuah kunci dalam menghubungkan struktur
produk dan sistem perencanaan material (material planning systems). Sangat baik apabila
produk yang akan dibuat atau dirakit dipresentasikan oleh BOM produk tersebut karena di
dalam BOM digambarkan komponen-komponen atau part-part produk dalam sebuah
hubungan orang tua (parent) dan anak (child).
BOM dibuat sebagai bagian dari proses desain dan digunakan oleh manufacturing engineer
untuk menentukan item yang harus dibeli atau diproduksi. Perencanaan pengendalian
produksi dan persediaan menggunakan BOM yang dihubungkan dengan Master Production
Schedule (MPS) untuk menentukan release item yang dibeli atau diproduksi.
Untuk praktikum kali ini, digunakan format BOM dengan tabel yang kolom-kolomnya
memuat informasi mengenai:
1. Part Number (nomor part),
2. Description (nama part dan keterangan lain yang perlu dicantumkan),
3. Quantity for Each Assembly (kuantitas part untuk setiap satu produk jadi),
4. Unit of Measure (unit ukuran part), dan
5. Decision (keputusan untuk membeli atau memproduksi part tersebut).
Bila ditinjau dari komponen-komponen penyusun produknya, BOM dibedakan menjadi
dua macam: Single Level Bill of Material dan Multilevel Bill of Material.

Page | 2

TI 3003 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi II


Modul 1 Perencanaan Proses

3.1.1. Single Level Bill of Material


Format sederhana dari BOM disebut sebagai Single Level Bill of Material yang dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Contoh Single Level BOM

ABC Lamp Company


Bill of Material, Part LA01
Part Number

Description

Quantity

Unit of

For Each Assembly

Measure

Decision

B100

Base assembly

Each

Make

S200

14 Black shade

Each

Make

A300

Socket assembly

Each

Buy

3.1.2. Multi Level Bill of Material


Single Level Bill of Material tidak cukup untuk menggambarkan produk yang
memiliki subassembly. Untuk produk dengan subassembly, digunakan Multilevel Tree
dan Multilevel Bill of Material.
Multilevel Tree berupa pohon dengan beberapa level yang menggambarkan
struktur parents dan child dari produk. Produk akhir yang merupakan parent dari
subassembly berada pada level 0 (nol). Begitu pula dengan subassembly yang
merupakan parent dari parts yang berada pada level 1 (satu). Nomor level bertambah
untuk tiap child dari parent nya.
Contoh Multilevel Tree dicantumkan pada Gambar 1 dan contoh Multilevel Bill of
Material dicantumkan pada Tabel 2. Pada Multilevel Bill of Material, penulisan setiap
level ditandai dengan format penulisan Part Number yang menjorok ke dalam sesuai
dengan level nya seperti yang tertera pada Tabel 2.

Page | 3

TI 3003 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi II


Modul 1 Perencanaan Proses
LA01

B100

1010

1020

LEVEL 0

S200

1030

1040

A300

1050

LEVEL 1

1060

2010

1070

2020

LEVEL 2

2030

LEVEL 3

Gambar 1 Contoh Struktur Multilevel Tree

Tabel 2 Contoh Multilevel BOM


ABC Lamp Company
Bill of Material, Part LA01
Part

Quantity for

Unit of

Each Assembly

Measure

Base assembly

Each

Make

Finished shaft

Each

Make

3/8 Steel tubing

26

Inches

Buy

1020

7-Diameter steel plate

Each

Make

1030

Hub

Each

Make

1040

-20 Screws

Each

Buy

S200

14 Black shade

Each

Make

A300

Socket assembly

Each

Make

1050

Steel holder

Each

Make

1060

One-way socket

Each

Buy

1070

Wiring assembly

Each

Make

2020

16-Gauge lamp cord

12

Feet

Make

2030

Standard plug terminal

Each

Buy

Description

Number
B100
1010
2010

Decision

3.2. Lembar Rencana Proses


Lembar Rencana Proses adalah representasi dalam bentuk tabular yang menyatakan
urutan-urutan operasi beserta parameternya dalam pembuatan part dari suatu produk.
Contoh Lembar Rencana Proses dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini.

Page | 4

TI 3003 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi II


Modul 1 Perencanaan Proses

Tabel 3 Format Lembar Rencana Proses


PP-1

L E M B A R R E N CA N A P R O S E S

Nomor

No. Part

Halaman ke- :

File Gambar:

Nama Part :

Material

:
Panjang

Dibuat oleh :
Tanggal

LSPITB

Ukuran

mm

Lebar/Diameter :

mm

Tinggi

Tools

Setup
No. Proses

Uraian Operasi

Stasiun Kerja

No.

Alat

No.

Setup

Bantu

Sketsa

mm

Waktu

Waktu

Waktu

Setup (s)

Proses (s)

Total (s)

Berikut ini adalah beberapa format penulisan operasi permesinan pada LRP :

Turning

: Nama Operasi (L=...., Do=..., Df=....)

Contoh

: Turning (L=5mm, Do= 10mm, Df = 8mm)

Milling

: Nama Operasi (L=...., d=....)

Contoh

: End Milling Roughing (L=15mm, d=2mm)

Drilling

: Nama Operasi (D=...., d=....)

Contoh

: Drilling (D=5mm, d=2mm)

Punching

: Nama Operasi ( =...., t=...., TS=....)

Contoh

: Punching ( = 8mm, t= 1.5 mm, TS=401.8 Mpa)

Blanking

: Nama Operasi ( L= ... , t= ...., TS=....)

Contoh

: Blanking ( L= 465.38 mm , t= 1,5 mm, TS=401.8 Mpa)

Embossing

: Nama Operasi ( L=..., t=..., TS=....)

Contoh

: Embossing ( L= 100 mm, t= 1.5 mm, TS=401.8 Mpa)

Note : format penulisan operasi permesinan dapat berubah tergantung operasi yang
dilakukan, mis : untuk chamfering pada mesin bubut diperlukan parameter tambahan yaitu
besar sudut.

Page | 5

TI 3003 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi II


Modul 1 Perencanaan Proses

Berikut adalah contoh penulisan LRP :


Tabel 4 Contoh Penulisan Lembar Rencana Proses

3.3. Operation Process Chart


3.3.1. Definisi
Operation Process Chart (OPC) adalah peta kerja yang menggambarkan urutan kerja
dengan membagi pekerjaan-pekerjaan tersebut ke dalam elemen-elemen operasi secara
rinci. OPC menjelaskan langkah-langkah proses pengerjaan material, mulai dari bahan
baku (material) hingga menjadi komponen atau produk jadi.
OPC memuat informasi-informasi yang diperlukan untuk analisis lebih lanjut, yaitu lama
waktu setiap operasi, material yang digunakan, komponen yang dirakit, dan alat atau
mesin yang dipakai untuk memproses material. Jadi, dalam suatu OPC dicatat kegiatankegiatan operasi dan pemeriksaan, terkadang pada akhir operasi dicantumkan kegiatan
penyimpanan atau inspeksi.

3.3.2. Manfaat OPC


1. Untuk mengetahui kebutuhan mesin dan penganggarannya,
2. Untuk memperkirakan kebutuhan bahan baku dan waktu operasi,
3. Salah satu alat untuk menentukan tata letak pabrik,
4. Salah satu alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang berlaku, dan
5. Sebagai alat untuk latihan kerja.

Page | 6

TI 3003 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi II


Modul 1 Perencanaan Proses

3.3.3. Prinsip Penyusunan OPC


1. Pada baris paling atas terdapat kepala peta Operation Process Chart, dan identifikasi lain:
nama objek yang dipetakan, nama pembuat peta, tanggal dipetakan, cara lama atau cara
sekarang, nomor peta, dan nomor gambar.
2. Material yang akan diproses diletakkan di atas garis horizontal untuk menunjukkan bahwa
material tersebut masuk ke dalam proses.
3. Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal, yang menunjukkan terjadi-nya
perubahan proses.
4. Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan, sesuai dengan
urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut, atau sesuai dengan
proses yang terjadi.
5. Penomoran terhadap suatu kegiatan inspeksi diberikan secara tersendiri dan prinsipnya
sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi.
6. Pada bagian bawah OPC dibuat ringkasan yang memuat informasi: jumlah operasi, jumlah
inspeksi, serta jumlah waktu yang diperlukan.

Page | 7

TI 3003 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi II


Modul 1 Perencanaan Proses

3.3.4. Simbol Simbol pada OPC


Operasi
Simbol:
Di samping lambang ini dituliskan nama proses, nama mesin, lama waktu proses, serta
jumlah scrap yang terbuang pada proses ini.
Inspeksi
Simbol:
Di samping lambang ini dituliskan nama kegiatan inspeksi serta lama waktunya.
Penyimpanan
Simbol:
Lambang ini dicantumkan setelah seluruh proses selesai.
Pengulangan untuk sebagian proses pada suatu material
Simbol:

nx

Lambang ini dicantumkan dengan garis yang mencakup seluruh proses yang dilakukan
pengulangan.
Pengulangan untuk seluruh proses pada suatu material sebelum material tersebut diassembly dengan material lainnya
Simbol :
Lambang ini dicantumkan pada akhir keseluruhan proses apabila terdapat pengulangan
keseluruhan.
Perhatikan OPC di bawah ini. Pada setiap proses assembly, cantumkan alat bantu atau mesin
yang digunakan serta komponen - komponen pendukung yang digunakan dalam proses
tersebut.

Page | 8

TI 3003 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi II


Modul 1 Perencanaan Proses
OPERATION PROCESS CHART
Nama Objek

Nomor peta
Sekarang

Usulan

Dipetakan oleh

Tanggal Dipetakan :

XX - YYY
ZZZ

XX - YYY
ZZZ

Nama Operasi

Waktu (detik)
% Scrap Terbuang

O-i
% Scrap Terbuang

Nama Mesin

Nama Operasi

Waktu (detik)

Nama Mesin

Nama Operasi

Waktu (detik)

O-i
% Scrap Terbuang

Nama Operasi

Waktu (detik)

O-i

O-i
% Scrap Terbuang

Nama Mesin

Nama Mesin

Nama Operasi

Waktu (detik)
O-i
% Scrap Terbuang

3x

Waktu (detik)

Nama Mesin

O-I
I-j

Nama Operasi

Waktu (detik)
Waktu (detik)

O-I
I-j

Nama Operasi & Inspeksi

O-i

Nama Operasi & Inspeksi


% Scrap Terbuang

Nama Mesin

Nama Operasi

Waktu (detik)
O-i

2x
% Scrap Terbuang

Nama Mesin

Nama Alat Bantu &


Komponen Pendukung
Waktu (detik)

RINGKASAN
Kegiatan

Jumlah

Operasi

20

Inspeksi

Total

26

O-I
I-j

Nama Operasi & Inspeksi

Waktu

Gambar 2 Format OPC

XX

: nomor komponen

YYY

: nama komponen

ZZZ

: bahan baku komponen

: indeks operasi

: indeks inspeksi

3.4. Precedence Diagram


Precedence Diagram (PD) adalah gambaran grafis yang memperlihatkan hubungan antara
dua atau lebih aktivitas dari suatu jaringan operasi kerja yang bertujuan untuk
memudahkan pengawasan, evaluasi, dan perencanaan aktivitas kerja yang terkait. Tanda-

Page | 9

TI 3003 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi II


Modul 1 Perencanaan Proses

tanda yang digunakan dalam menyusun Precedence Diagram ialah :

Simbol lingkaran yang tertera nomor di dalamnya untuk mengidentifikasi suatu proses
operasi.

Tanda panah yang menunjukkan ketergantungan dari urutan tiap proses operasi,
aturannya ialah operasi yang berada pada pangkal panah berarti mendahului operasi
kerja yang terdapat pada ujung pangkal panah.

Pada gambar 3 tertera contoh Precedence Diagram yang menunjukkan bahwa aktivitas 1
mendahului aktivitas 2, artinya aktivitas 1 harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum
aktivitas 2 dimulai; aktivitas 2 mendahului aktivitas 3 dan 4, aktivitas 5 dikerjakan setelah
aktivitas 3 selesai, sedangkan aktivitas 7 hanya bisa dimulai setelah aktivitas 4, 5, dan 6
selesai dikerjakan.
Contoh aktivitas ialah penggabungan dua buah part. Misalnya, node 2 berisi
penggabungan part 1 dan 2. Untuk node 3 bisa berisi hasil penggabungan di node 2
dengan part 3. Untuk node 4 berisi hasil penggabungan node 2 dengan part 4.
4
8
1

10
9

Gambar 3 Contoh Precedence Diagram

3.5. Assembly Chart


Assembly Chart merupakan gambaran grafis yang mendeskripsikan urutan aliran komponen
dan subassembly yang akan dirakit menjadi sebuah produk. Assembly Chart bermanfaat
untuk menunjukkan komponen penyusun suatu produk dan menjelaskan bagaimana aliran
perakitan komponen-komponen tersebut. Pada pembuatan assembly chart, biasanya sering
terjadi berbagai kesalahan, seperti kesalahan penulisan fastener dan subassembly. Pada
Gambar 4 dan Gambar 5 dicantumkan format dan contoh Assembly Chart.

Page | 10

TI 3003 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi II


Modul 1 Perencanaan Proses
YYY

xx
ZZZ

YYY

xx

YYY

xx

SiAj

ZZZ

ZZZ
YYY

YYY

SiAj

SiAj

xx

ZZZ

SiAj

xx

ZZZ
YYY

xx
ZZZ

YYY

SiAj

xx
ZZZ

YYY

SiAj

SiAj

xx
ZZZ

YYY

xx

YYY

xx

YYY

xx

ZZZ

SiAj

ZZZ

SiAj

Gambar 4 Format Assembly Chart

dimana :

xx

adalah nomor part

YYY

adalah nama part

ZZZ

adalah nama dan jumlah fastener (bila ada)

SiAj

adalah subassembly

A adalah produk akhir

Untuk penulisan pada lingkaran-lingkaran SiAj, nilai i bertambah dari kanan ke kiri dan nilai
j bertambah dari atas ke bawah.

Page | 11

TI 3003 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi II


Modul 1 Perencanaan Proses

Berikut ini adalah contoh dari assembly chart.

Gambar 5 Contoh Assembly Chart

Page | 12

TI 3003 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi II


Modul 1 Perencanaan Proses

Riset Pasar

Perancangan
Produk

Perancangan
Proses

Pengendalian
Persediaan

Perencanaan
Produksi

Perancangan
Metode Kerja,
Waktu Standar dan
Perbaikan
Produktivitas

Penyimpanan
Pengiriman

Proses
Pembuatan

Penerimaan

Pengendalian
Kualitas

Pengendalian
Produksi

Pengendalian
Proses

Pemasok

Konsumen

4. Posisi Modul 1 pada Siklus Manufaktur

Pengendalian
Peralatan

Gambar 6 Siklus Manufaktur

5. Alat dan Bahan


1. Gambar teknik dan part list Dongkrak.
2. Data raw material dan data mesin yang tersedia di lantai produksi.
3. 1 buah Dongkrak.
4. 1 set kunci L (3mm, 4mm, 5mm).
5. 1 buah palu.
6. Buku Fundamentals of Modern Manufacturing (Mikell P. Groover).

6. Prosedur Pelaksanaan Praktikum


1. Setiap kelompok diberikan 1 buah Dongkrak dan 1 set peralatan.
2. Bongkar (disassembly) Dongkrak dengan menggunakan peralatan yang telah disediakan
(kunci L dan palu).
3. Buat buat multilevel BOM dari dongkrak yang sudah di-disassembly
4. Tentukan part kritis dari Dongkrak sesuai dengan output dari praktikum Modul 1
Perencanaan Proses.
5. Susun LRP untuk part kritis dengan menggunakan data gambar teknik, part list, data raw

Page | 13

TI 3003 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi II


Modul 1 Perencanaan Proses

material, dan data mesin yang disediakan.


6. Susun OPC sesuai dengan LRP yang dibuat
7. Buat PD untuk merakit kembali dongkrak
8. Buat AC yang sesuai dengan PD yang sudah dibuat

7. Struktur Laporan
Cover
Lembar Pengesahan
Lembar Asistensi
BAB 1: Pendahuluan
Bab 2: Pengolahan Data
Bab 3: Analisis
Bab 4: Kesimpulan dan Saran
Daftar Pustaka
Lampiran

8. Format Laporan

Kertas A4

Margin : Atas, Bawah, Kiri, Kanan (2, 2, 2.5, 2)

Huruf : Calibri 11, Judul Bab 14 Bold, Sub-bab 12 Bold

Spasi : Multiple 1.3

Header : Kiri = Judul Modul, Kanan = No. Kelompok

Footer : Kiri = Nama Asisten, Kanan = Halaman dari (mis. 2/56)

Print bolak-balik

Laporan tidak dijilid. Di klip.

Page | 14

TI 3003 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi II


Modul 1 Perencanaan Proses

9. Referensi
Apple, James M. Tataletak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Bandung: Penerbit ITB, 1990.
Bedworth. Computer-Integrated Design and Manufacturing. New York: Mc. Graw Hill, 1991.
Chang Tien-Chien, et al. Computer-Aided Manufacturing.2nd Edition. New York: Prentice Hall, 2000.
Elsayed, Elsayed A. Dan Thomas O. Boucher.Analysis and Control of Production System. New York:
Prentice Hall, 1985.
Fogarty, Donald W., John H. Blackstone, dan Thomas R. Hoffmann. Production & Inventory
Management.2nd Edition. Cincinnati: South-Western Publishing Co., 1991.
Groover, Mikell P. Fundamentals of Modern Manufacturing. New York: John Wiley & Sons, 2000.
Ostwald dan Munoz. Manufacturing Processes and Systems.9th Edition. New York: John Wiley &
Sons, 1997.
Sule, D.R. Manufacturing Facilities: Location, Planning and Design. Boston: PWS Kent, 1991.
Sutalaksana, Iftikar Z., Ruhana Anggawisastra, dan Jann H. Tjakraatmadja. Teknik Tata Cara Kerja.
Bandung : ITB.

TUGAS BACA

Buku Fundamentals of Modern Manufacturing, 2nd edition karangan Mikell P. Groover, Bab
21: Theory of Metal Machining dan Bab 22 : Machining Operations and Machine Tools .

Modul 6 PPST 1 : Proses Perencanaan dan Operasi.

Page | 15

TI 3003 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi II


Modul 1 Perencanaan Proses

TEMPLATE LAPORAN
COVER MODUL

LAPORAN
TI-3003 PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM
TERINTEGRASI II

MODUL 1
PERENCANAAN PROSES
Kelompok XX:
1.
2.
3.
4.
5.

Anggota 1
Anggota 2
Anggota 3
Anggota 4
Anggota 5

(NIM 1)
(NIM 2)
(NIM 3)
(NIM 4)
(NIM 5)

LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2015

Page | 16

TI 3003 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi II


Modul 1 Perencanaan Proses

LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGESAHAN
Asisten Laboratorium Sistem Produksi ( LSP ITB ) yang bertandatangan di bawah ini mengesahkan Laporan
Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi II Modul 1 : Perencanaan Proses Kelompok XX

yang

beranggotakan :
1. Anggota 1

(NIM 1)

2. Anggota 2

(NIM 2)

3. Anggota 3

(NIM 3)

4. Anggota 4

(NIM 4)

5. Anggota 5

(NIM 5)

Dan menyetujui untuk dikumpulkan pada :


Hari

: xxx

Tanggal : xxx
Waktu : xx.xx WIB.

Bandung, xx/xx/2015

Nama Asisten
(NIM Asisten)

Page | 17

TI 3003 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi II


Modul 1 Perencanaan Proses

LEMBAR ASISTENSI
LEMBAR ASISTENSI
Asistensi modul ke

Asistensi ke

Tanggal

Kelompok XX
1.
2.
3.
4.
5.

Anggota 1 (NIM 1)
Anggota 2 (NIM 2)
Anggota 3 (NIM 3)
Anggota 4 (NIM 4)
Anggota 5 (NIM 5)

Asisten :
Catatan :

Bandung,_____________________

Asisten Laboratorium Sistem Produksi


(_________________________________)

Page | 18

Anda mungkin juga menyukai