Handriyan Yuliv F⁷, Angger Raditya D S³, Ekhcsan Ramadhani⁶, Diki Triyono⁵
______________________________________________________________
Abstrak: Tata letak pabrik (plant layout) bertujuan sebagai tata cara
pengaturan fasilitas pabrik untuk mendukung kelancaran proses produksi.
Ada 4 metode yang akan dibahas, mencakup Bill Of Material Ttree,
Operation process chart,penentuan jumlah mesin dan Activity Relationship
Chart. Pada bill of material tree terdapat 9 komponen baik itu dibuat,
maupun dibeli. Pada Operation process chart terdapat 7 langkah operasi, di
teruskan dengan perhitungan jumlah mesin dan didapat jumlah mesin
terbanyak sejumlah 8 mesin, lalu diakhiri dengan metode Activity
Relationship Chart yang menunjukan total ada 7 departemen dengan
hubungan mulai dari yang berdekatan seperti departemen produksi dengan
packaging atau justru berjauhan seperti depertemen office dengan produksi.
1. PENDAHULUAN
Aspal merupakan bahan utama dalam perkerasan jalan. Aspal memiliki beberapa
jenis, yaitu aspal alam, aspal keras, aspal cair, dan aspal modifikasi. Salah satunya yaitu
Teknologi aspal plastik yang merupakan campuran beraspal yang mengandung plastik
(cacahan kantong plastik / LDPE). Kami menyasar para pemeintah dari jalan besar
hingga jalan kecil yang ada disekitar wilayah kita.
Pada proses pembuatan untuk mencapai hasil yang diinginkan maka perlu
perencanaan tata letak pabrik yang sesuai dengan letak pabrik adalah suatu landasan
utama dalam dunia industri. Untuk menentukannya diperlukan beberapa metode antara
lain BOM TREE, OPC, Penentuan jumlah mesin dan ARC.
2. METODE
2.1. BOM TREE
2.1.1.Tujuan
Bill Of Material atau sering disingkat BOM merupakan gambaran atau definisi produk
terakhir yang terdiri dari item, bahan, atau material yang dibutuhkan untuk merakit,
mencampur atau memproduksi produk akhir. Penggunaan pada penggunaan pada
engineering BOM berguna sebagai bagian perancangan proses produksi, serta digunakan
untuk menentukan item-item mana saja yang harus dibeli atau dibuat sendiri.
2.1.2.Penomoran Komponen
Setiap komponen harus dan wajib memiliki identifikasi unik/khusus yang hanya
mengidentifikasikan satu komponen yang disebut part number atau item number. Ada
tiga cara untuk menentukan penomoran komponen.
1) Random, biasanya hanya sebagai pengenal dan tidak menjelaskan lebih jauh
mengenai komponen tersebut.
1
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin TM-2C______________________________________________________
PRODUK
(Lead time = 4) LEVEL 0
B (1) C (2)
(Lead time = 3) (Lead time = 2) LEVEL 1
2
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin TM-2C______________________________________________________
W O-N M
dibuat
Produk Utama
W -N M
Mₗ
Keterangan :
W = Waktu yang dibutuhkan untuk suatu operasi/pemeriksaan dalam Jam
O – N =Nomor urut dalam kegiatan operasi tersebut
3
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin TM-2C______________________________________________________
2.4. ARC
2.4.1. Pengertian
Activity Relationship Chart (ARC) adalah diagram yang digunakan untuk mendapatkan
hubungan dari aktivitas-aktivitas tertentu, sehingga dapat ditentukan aktivitas yang harus
berdekatan dan aktivitas yang harus berjauhan dalam suatu perancangan tata letak fasilitas.
ARC dapat dibagi dalam dua atau tiga kolom atau bagian. Kolom pertama berisi
pengelompokan aktivitas dan derajat kedekatan. Adapun Langkah – langkah menyusun
ARC
1) Catat semua departemen pada ARC.
2) Lakukan wawancara atau survei pada
tenaga kerja tiap-tiap departemen atau
kepada pihak manajemen tentang aktivitas
padasetiap departemen
4
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin TM-2C______________________________________________________
3) Masukkan alasan setiap pasangan departemen pada ARC yang didasarkan pada
informasi karyawan dan pihak manajemen atau pengetahuan tentang
relationship antar aktivitas.
4) Catat derajat kedekatan setiap pasangan pada ARC sesuai dengan alasan yang
dimasukkan
2.4.2. Makna symbol pada huruf ARC
A Mutlak perlu. Dua departemen tersebut mutlak untuk didekatkan agar proses operasi berjalan
dengan baik. Tidak ada alasan untuk memisahkan departemen tersebut
E Sangat penting. Dua departemen dinilai sangat terkait, hanya saja keterkaitan hubungan
duadepartemen tidak sepenting derajat keterkaitan A.
I Penting. Dua departemen penting untuk didekatkan jika kondisi area memungkinkan.
O Cukup / biasa. Dua departemen yang kaitannya tidak terlalu dekat.
U Tidak penting. Dua departemen tidak perlu untuk didekatkan.
X Tidak dikehendaki
5
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin TM-2C______________________________________________________
A E I O U X
1 Aktifitas 1 2 - dst..
2 Aktifitas 2
3. PEMBAHASAN
3.1. BOM TREE
Untuk BOM TREE Yang kami buat memiliki 2 level seperti dibawah ini:
Seperti inilah Data OPC Yang kami buat dan untuk tabelnya dibawah ini :
No. Komp. Nama Jumlah Unit Bahan Dimensi/volume Keterangan
1.1 Agregat 1 Batu 1 Rit Beli
1.2 Aspal 1 Minyak bumi 12.000 Liter Beli
1.3 Kemasan 10 Besi T= 87 Cm Beli
Aluminium D= 49 Cm
1.4 Plastik 1 Limbah Plastik 1 Rit Beli
1.5 Pengikat/camp 0,5 Laston/Lataston 0,5 Rit Beli
uran
6
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin TM-2C______________________________________________________
3.2. OPC
Untuk OPC yang kami buat adalah sebagai berikut:
PETA PROSES OPERASI
Diukur
(penggaris, Pengukuran Diukur (alat ukur)
0-4 0-2 ( alat ukur)
meteran) 0-1 15”
20” 25%
15”
25%
10%
Inspeksi
Campuran
1-1
25”
50% Pencampuran (aspal
dan campuran)
0-6 45”
45%
Pengemasan
0-7 15”
20%
1 25 Menit
7
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin TM-2C______________________________________________________
B. Mesin 2= 90%
A. Mesin 1= 8 Jam/Hari
B. Mesin 2= 8 Jam/Hari
5. Waktu persiapan standart per Unit (si)
(answer)
3.4. ARC
Pada ARC, ditentukan aktivitas apa yang harus berdekatan dan aktivitas yang harus
berjauhan dalam suatu perancangan tata letak berupa worksheet yaitu tabel aktivitas dan
diagram aktivitas. Untuk ARC yang kami buat adalah sebagai berikut :
Tingkat Hubungan
No Aktivitas A E I O U X
1 PRODUKSI 7 4 3,6 - 5 2
2 OFFICE - - - - 3,4,5,6,7 1
3 STOCK ROOM - 4 1 7 2,5,6 -
4 SHIPPING - 1,3 7 - 2,5,6 -
No Tingkat Hubungan
8
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin TM-2C______________________________________________________
Aktivitas A E I O U X
5 BREAK ROOM - - - - 1,2,3,4,6,7 -
6 TOOL ROOM - - - 1 2,3,4,5,7 -
7 PACKAGING 1 - 4 3 2,5,6 -
A= U= E= A= U= E= A= U= E=
7 5 4 - 2,5,6 4 - 1,2,3,4,6 -
,7
PRODUKSI STOCK ROOM BREAK ROOM
I= X= O= I= 1 X= O= I= X= O=
3,6 2 - - 7 - - -
A= U= E= A= U= E= A= U= E=
1 2,5,6 - - 2,5,6 1,3 - 2,3,4,5,7 -
A= U= E=
- 3,4,5,6,7 -
OFFICE
I= X= O=
- 1 -
9
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin TM-2C______________________________________________________
4. KESIMPULAN
Beberapa metode yang dilakukan Pada Pabrik Aspal Plastik mencakup 4 metode, yaitu Bom
tree, opc, penentuan jumlah mesin dan arc.Pada bom tree terdapat beberapa komponen yang
dibuat sendiri maupun dengan membeli komponen terkait. Proses dan durasi pembuatan aspal
plastik terbilang cukup sederhana. Untuk metode bom tree terdapat 2 level saja dan OPC dengan
total 8 langkah operasi serta estimasi waktu 220 menit. Namun jika proses bahan masuk hingga
pengiriman, akan bisa memakan waktu yang cukup lama, sekitar 1 hari. Untuk penentuan jumlah
mesin, melihat dari perhitungan yang telah dilakukan, dengan berdasar pada jumlah volume
produk yang dihasilkan,waktu operasi, dll setidaknya memerlukan tidak lebih dari 9 mesin supaya
proses operasi pada pabrik, bisa berjalan dengan lancar. Ada 7 departemen pada pabrik aspal
plastik. Departemen ini, didalamnya saling terhubung dan ada juga yang tidak diharapkan ada
dalam satu lokasi yang dekat. Dengan dibuatnya perencanaan tata letak pabrik menggunakan
metode ARC ini akan membantu proses operasi pabrik semakin praktis, efisien dan teratur.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/37990582/Aspal_dan_Limbah_Plastik
https://www.jurnal.id/id/blog/pegertian-jenis-dan-manfaat-bill-of-material-dalam-perusahaan-
manufaktur/
https://elibrary.unikom.ac.id/563/8/UNIKOM_M_Zenner_Zulfikar_BAB%202.pdf
https://www.coursehero.com/file/11546477/PENENTUAN-JUMLAH-MESIN/
http://vlabs-ti.unissula.ac.id/file/MODUL_IV.pdf
10