Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Bill of Material (BOM) dan Cara membuat Bill of

Material (BOM)
Definisi Bill of Material 
Bill of Material (BOM) adalah definisi produk akhir yang terdiri dari daftar  item, bahan, atau
material  yang  dibutuhkan  untuk merakit, mencampur  atau memproduksi  produk akhir.  

BOM terdiri dari berbagai bentuk dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan. BOM  dibuat 
sebagai  bagian  dari  proses  desain  dan  digunakan  oleh  manufacturing engineer  untuk 
menentukan  item  yang  harus  dibeli  atau  diproduksi.  Perencanaan pengendalian produksi
dan persediaan menggunakan BOM yang di-hubungkan dengan master  production  schedule, 
untuk  menentukan  release  item  yang  dibeli  atau diproduksi.  
Berbagai macam definisi Bill of Material (BOM) :

1.      Sebuah daftar jumlah komponen, campuran bahan, dan bahan baku yang diperlukan untuk
membuat suatu produk. BOM tidak hanya menspesifikasi produk tapi juga berguna untuk
pembebanan biaya dan dapat dipakai sebagai daftar bahan yang harus dikeluarkan untuk
karyawan produksi atau perakitan.

2.      Sebuah daftar jumlah komponen, campuran bahan, dan bahan baku yang diperlukan untuk
membuat suatu produk.

3.      Sebuah daftar hierarki dari material (component, subassembles, ingredent..) yang


dibutuhkan untuk memproduksi sebuah produk, menunjukkan jumlah setiap item yang
dibutuhkan. Informasi-informasi lain mungkin juga dimasukkan dalam BOM untuk planning dan
costing.

4.      Sebuah daftar dari komponen-komponen yang menyusun sebuah sistem. Contohnya,


sebuah BOM dari sebuah RUMAH terdiri dari semen, balok, kayu, atap, pintu, jendela, listrik,
pemanas dkk. Setiap subassembly juga terdiri dari sebuah BOM; sistem pemanas disusun dari
perapian, salutan pipa, dll.
5.      Dokumen yang digunakan oleh sebuah perusahaan manufaktur atau bisnis lainnya untuk
meminta material dari inventory yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. BOM
menunjukkan spesifikasi dari setiap item dan ‘wakil’ dari perusahaan kepada pelanggan.
Penghasil industri barang dan bahan mentah dapat mendapat mengetahui kebiasaan membeli
pelanggan-pelanggannya dari informasi-informasi dalam BOM. BOM juga digunakan untuk
keperluan accounting dengan tujuan untuk mengkalkulasi harga dari produk yang dibuat.

6.      Sebuah daftar dari raw materials, sub-assemblies, intermediate assemblies, sub-component,


parts dan jumlah dari kebutuhan untuk mengolah produk akhir.

7.      Bill of Material (BOM) adalah sebuah daftar yang mencantumkan seluruh sub-assemblu,
part, dan bahan baku beserta jumlahnya masing-masing, yang diperlukan untuk membuat sebuah
produk jadi.
Sebuah Bill of Material yang akurat menunjukkan informasi tentang masing-masing input
produk, seperti : nomor komponen, deskripsi komponen, jumlah yang diperlukan untuk setuap
komponen, satuan ukurannya, dan lead time pengerjaan/pemesanan. Seluruh item dan BOM
harus diidentifikasi dan diberi nomor secara unik.

Bill of Material (BOM) yang tradisional  memperlihatkan daftar komponen


tersebut dalam bentuk struktur produk dan dinyatakan dalam level
manufaktur. Dalam bentuk skematik, selain dikenal sebagai struktur
produk, BOM yang terstruktur dikenal juga sebagai pohon produk.
Masing-masing komponen pada BOM di tempatkan dalam level-level yang
didasari logika berpikir sebagai berikut :
Level 0
Sebuah produk jadi yang tidak digunakan sebagai komponen pembentuk dari produk lain

Level 1
Sebuah komponen pembentuk langsung dari produk dengan Level 0. Pada waktu bersamaan,
komponen ini juga dapat merupakan sebuah produk jadi. Sebagai gambaran, ban mobil juga
dapat dijual terpisah sebagai produk jadi yang siap pakai. Bagaimanapun, jika digunakan sebagai
komponen pembentuk langsing dalam pembuatan otomotif (mobil), maka akan digolongkan
sebagai item dengan level 1

Level 2
Sebuah komponen pembentuk langsung dari produk dengan Level 1. Sebagaimana level 1,
komponen pada level 2 juga dapat digumakan sebagai komponen pembentuk langsung pada level
0 atau sebagai produk jadi.

Level 3
Untuk selanjutnya, dapat didefinisikan dengan maksud yang sama.

Penggambaran Bill of Material dalam bentuk struktur prosduk seperti di atas memang lebih
mudah dimenegerti tetapi apabila jumlah dan level komponen sangat banyak maka
penggambaran dengan struktru produk menjadi tidak efisien. Oleh karena itu Bill of Material
juga digambarkan dalam bentuk tabel.

Format Bill of Material (BOM)


Single-Level Bill of Material (BOM)
Menampilkan assembly atau sub-assembly dengan hanya satu level children. Menampilkan
komponen yang langsung dibutuhkan untuk membuat assembly atau sub-assembly.
Indented Bill of Material (BOM)
Menampilkan level item tertinggi mendekati margin kiri dan komponen yang digunakan pada
item ini lebih menjorok ke margin sebelah kanan.

Modular Bill of Material (BOM)


Adalah tipe dari BOM dan elemen kritis dalam menentukan stuktur produk dari produk akhir.
Modular BOM menentukan komponen material, dokumen, bagian-bagian dan gambar-gambar
rekayasa yang dibutuhkan untuk melengkapi sebuah sub-assembly. Selama modular BOM
sebagian besar berhubungan dengan produk fisik, konsep tersebut akan dapat digunakan dalam
berbagai macam industri (contoh software, medical records). Modular BOM digunakan oleh
sistem informasi modern untuk melayani berbagai macam tujuan seperti menentukan komponen-
komponen yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah sub-assembly, dan menyediakan
informasi biaya untuk setiap komponen dan “rolled up” informasi untuk keseluruhan sub-
assembly.
Untuk produk-produk yang dapat dikonfigurasi/berbasis pilihan (contoh automobile, PC),
perusahaan harus merencanakan setiap kombinasi dan permutasi untuk setiap option dan
memastikan bahwa mereka dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan struktur Modular
BOM, perusahaan dapat merencanakan permintaan untuk setiap modul independen dari setiap
permintaan produk akhir dengan mengestimasi tingkat popularitas modul sub-assembly.

Jenis – jenis Bill of Material (BOM) :


· Modul Bill of Material
Bahan langsung (direct material)
Adalah bahan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari produk jadi dan dapat ditelusuri secara
fisik dan mudah ke produk tersebut. Contoh ATAP untuk membuat sebuah rumah.
Tenaga kerja langsung (direct labour) / tenaga kerja manual (touch labour)
Digunakan untuk biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri dengan mudah ke produk jadi. Contoh
biaya untuk tukang kaca dalam membuat sebuah rumah.
Biaya overhead pabrik (manufacturing overhead)
Biaya overhead mencakup semua biaya produksi yang TIDAK termasuk dalam bahan langsung
dan tenaga kerja langsung. Biaya overhead termasuk biaya bahan tidak langsung, tenaga kerja
tidak langsung, pemeliharaan dan perbaikan, dsb.

· Planning Bills dan Phantom Bills. Bill untuk perencanaan diciptakan agar dapat menugaskan
induk buatan kepada bill of materialnya. Sedangkan Phantom Bill adalah bill of material untuk
komponen, biasanaya sub-sub perakitan yang hanya ada untuk sementara waktu.

· Low-level coding atas suatu bahan dalam bill of material diperlukan apabila ada produk yang
serupa supaya dapat membedakannya diberikan kode.
Struktur Bill of Material (BOM)
Struktur standar (tree structure/pyramid structure)
Subassemblies lebih banyak dibandingkan dengan produk akhir dan komponen lebih banyak
daripada subassemblies. Hanya sedikit jumlah produk akhir yang dibuat dari komponen-
komponen penyusunnya. Produk akhir ini disimpan dalam stok untuk pengiriman.

Struktur produk :
Puncak adalah produk akhir
Bagian tengah adalah assemblies
Bagian bawah adalah komponen dan bahan baku

Struktur Modular (bourglas structure)


Subassemblies/modular lebih sedikit dibanding produk akhir dan komponen lebih banyak
daripada subassemblies. Dalam stuktur modular banyak produk akhir yang dibuat dari
subassemblies yang sama kemudian disimpan untuk assembly untuk memenuhi pesanan
pelanggan.
Struktur produk :
Puncak adalah produk akhir
Bagian tengah adalah assemblies
Bagian bawah adalah komponen dan bahan baku

Struktur Inverted
Subassemblies lebih sedikit dibanding dengan produk akhir dan jumlah komponen dan bahan
baku lebih sedikit dibanding dengan subassemblies. Dalam struktur inverted banyak produk
akhir dibuat dari sejumlah raw material yang terbatas berdasarkan pada pesanan pelanggan.
Struktur produk :
Puncak adalah produk akhir
Bagian tengah adalah assemblies
Bagian bawah adalah komponen dan bahan baku

Cara Pembuatan Bill of Material (BOM):


Komponen-komponen yang terdapat atau indikator apa saja yang harus di
ketahui sebelum pembuatan bill of material :
·  Menentukan tipe atau jenis bill of material yang sesuai dengan produk yang akan di buat.
·  Data-data valid yang akan di gunakan sebagai referensi dalam pembentukan bill of material.
·  Pahami dan kuasai sistem atau aplikasi yang di gunakan untuk pembuatan bill of material
(contoh aplikasi : SAAP, IFS, Aplikasi berbasis Web base, dan lain-lain).

·  Tentukan penomoran sebagai pengganti kode suatu barang atau gambar, biasanya setiap
 perusahaan memiliki format khusus dalam penomoran kode barang

·  Pahami dan kuasai struktur level komponen / barang  sebelum di bentuk.

·  Pahami dan kuasai proses  yang terdapat di dalam suatu komponen. (contoh : welding proses,
painting proses, machining proses dan lain-lain)

·  Tentukan dan identifikasi item / barang sesuai fungsinya (contoh : barang di beli atau tidak
dibeli, barang di perlu di proses atau tidak di proses dan lain-lain).

·   Lakukan validasi setelah terbentuk dengan melakukan pengecekan.


·   Lakukan pengecekan berkala untuk memastikan bill of material benar.

Dalam pembuatan bill of material atau daftar order barang, perlu di ingat bahwa sebelum di
lakukan nya pembuatan kita harus pahami terlebih dahulu apa yang akan kita buat, daftar order
barang harus sesuai dengan yang di butuhkan. Pembuatan bill of material atau daftar order
barang dapat di buat dengan cara pembuatan baru atau memodifikasi bill of material yang sudah
ada.  Setiap perusahaan pastinya memiliki sistem yang berbeda satu sama lain, itu disebabkan
kebutuhan yang berbeda sesuai kategori perusahaan masing-masing . Banyak pilihan aplikasi
atau software yang dapat di gunakan dan penanganannya pun berbeda-beda pada setiap system
yang dipakai.

Pahami dan kuasai terlebih dahulu system aplikasi perusahaan anda sebelum anda melakukan
pembuatan bill of material dan Pelajari fungsi-fungsi dalam system aplikasi perusahaan anda.
Kumpulkan semua data-data pendukung atau referensi  yang akan di implementasikan nanti ke
dalam bill of material, perhatikan dengan teliti setiap informasi yang di butuhkan agar sesuai
dengan yang di harapkan.

Sebelum memulai pembuatan bill of material, pastikan semua part nomer sudah terdaftar
kedalam system anda, setiap part nomer mewakili satu barang atau komponen. Pastikan bahwa
part nomer  tersebut telah memiliki atributnya dengan lengkap, seperti : partnomer  tersebut di
beli atau tidak , memiliki proses atau tidak memiliki proses, harga barang atau komponen, kode
vendor atau suplier dan lain-lain. Semua informasi itu di butuhkan sebelum kita melakukannya.
Atribut informasi tersebut dapat di sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan.

Setelah data-data lengkap part nomer sudah di buat, mulailah merangkai satu per satu part nomer
tersebut , untuk mempermudah  mulailah dari level yang paling atas (contoh : nama produk)

Manfaat Bill of Material (BOM)


Sebagai alat pengendali produksi yang menspesifikasikan bahan-bahan kandungan yang penting
dari suatu produk (bahan-bahan mentah dan komponen), pesanan yang harus digabungkan dan
seberapa banyak yang dibutuhkan untuk membuat satu batch
Untuk peramalan (forecasting) barang yang keluar masuk dan inventori maupun transaksi
produksi dan bisa menghasilkan pesanan-pesanan produksi dari pesanan pelanggan
Menghitung berapa banyak yang dapat diproduksi berdasarkan segala keterbatasan sumber daya
yang ada pada saat kita ini. Apabila sumber daya yang ada tidak mencukupi, sistem dapat
menghitung lagi berapa sumber daya yang diperlukan sekaligus membantu dalam proses
pengadaan barang. Ketika hendak mendistribusikan hasil produksi, sistem juga dapat
menentukan cara pembuatan dan pengangkutan yang optimal kepada tujuan yang ditentukan
pelanggan. Dalam proses ini segala aspek yang berhubungan dengan keuangan akan tercatat
dalam sistem tersebut termasuk menghitung berapa biaya produksi.
Menjamin bahwa jumlah bahan yang tepat telah dikirim ke tempat yang tepat pada waktu yang
tepat.

Planning Bill of Material (BOM)


Untuk keperluan peramalan dan perencanaan digunakan pendekatan Palnning terhadap struktur
produk atau BOM sehingga dikenal dengan adanya Planning BOM. Planning BOM adalah suatu
pengelompokkan pembuatan dari item-item dan kejadian-kejadian dalam format BOM. Planning
BOM tidak menggambarkan produk aktual yang akan dibuat tetapi menggambarkan produk
bayangan (pseuda product) atau produk gabungan (composite product) yang diciptakan untuk:
1. Memudahkan dan meningkatkan akurasi peramalan penjualan
2. Mengurangi jumlah produk akhir
3. Membuat proses perencanaan dan penjadwalan menjadi lebih akurat
4. Menyederhanakan pemasukan pesanan pelanggan
5. Menciptakan sistem pemeliharaan dan penyimpanan data yang lebih efisien dan fleksibel
6. Melakukan penjadwalan tingkat dua

Tujuan Planning Bill of Material (BOM)


1. Mengijinkan perencana untuk memenuhi tujuan-tujuan operasional maupun non operasional
lainnya
2. Memudahkan penjadwalan produksi induk (MPS) atau perencanaan material (MRP)
3. Pendekatan planning BOM akan efektif apabila terdapat perubahan proses yang meningkat
dan lingkungan yang kompetitif serta dinamik
Pengertian Peta Rakitan
Peta Rakitan (Assembly Chart)
Peta Rakitan adalah gambaran grafis dari urutan-urutan aliran komponen dan rakitan-bagian (sub
assembly) ke rakitan suatu produk. Akan terlihat bahwa peta rakitan menunjukkan cara yang
mudah untuk memahami :
1. Komponen-komponen yang membentuk produk
2. Bagaimana komponen-komponen ini bergabung bersama
3. Komponen yang menjadi bagian suatu rakitan-bagian
4. Aliran komponen ke dalam sebuah rakitan
5. Keterkaitan antara komponen dengan rakitan-bagian
6. Gambaran menyeluruh dari proses rakitan
7. Urutan waktu komponen bergabung bersama
8. Suatu gambaran awal dari pola aliran bahan

Standar Pengerjaan dari Assembly Chart adalah sebagai berikut [Apple,1990, hal 139] :
1. Operasi terakhir yang menunjukkan rakitan suatu produk digambarkan dengan lingkaran
berdiameter 12 mm dan harus dituliskan operasi itu di sebelah kanan lingkaran tersebut.

2. Gambarkan garis mendatar dari lingkaran kearah kiri, tempatkan lingkaran berdiameter 6 mm
pada bagian ujungnya, tunjukkan setiap komponen (nama, nomor komponen, jumlah, dsb) yang
dirakit pada proses tersebut.

3. Jika yang dihadapi adalah rakitan-bagian, maka buat garis tadi sebagian dan akhiri dengan
lingkaran berdiameter 9 mm, garis yang menunjukkan komponen mandiri harus ditarik ke
sebelah kiri dan diakhiri dengan diameter 6 mm.

4. Jika operasi rakitan terakhir dan komponen-komponennya selesai dicatat, gambarkan garis
tegak pendek dari garis lingkaran 9 mm ke atas, memasuki lingkaran 12 mm yang menunjukkan
operasi rakitan sebelum operasi rakitan yang telah digambarkan pada langkah 2 dan langlah 3.

5. Periksa kembali peta tersebut untuk meyakinkan bahwa seluruh komponen telah tercantum,
masukkan nomer-nomor operasi rakitan bagian ke dalam lingkaran (jika perlu), komponen yang
terdaftar di sebelah kiri diberi nomor urut dari atas ke bawah bagian sub assembly.

Lingkaran yang menunjukkan rakitan atau rakitan-bagian tidak selalu harus menunjukkan
lintasan stasiun kerja atau lintasan rakitan atau bahkan lintasan orang, tapi hanya benar-benar
menunjukkan urutan operasi yang harus dikerjakan. Waktu yang diperlukan oleh tiap operasi
akan menentukan akan menetukan apa yang harus dilakukan operator.
Tujuan utama dari peta rakitan adalah untuk menunjukkan keterkaitan antara komponen, yang
dapat juga digambarkan oleh sebuah ‘gambar-terurai’. Teknik-teknik ini dapat juga digunakan
untuk mengajar pekerja yang tidak ahli untuk mengetahui urutan suatu rakitan yang rumit.

Anda mungkin juga menyukai