Anda di halaman 1dari 7

engertian Bill of Material

Bill of Material adalah komponen dari barang kebutuhan pada proses manufaktur untuk
memenuhi kebutuhan perusahaan, dimana daftar barang tersebut bisa disesuaikan dengan jumlah
kebutuhan produksi yang mampu menghasilkan barang jadi atau sentengah jadi, sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.

Level Bill of Material


Bill of Material (BOM) secara tradisional memperlihatkan daftar komponen BOM dalam bentuk
struktur produk dan dinyatakan dalam level manufaktur. Dalam bentuk skematik, selain dikenal
sebagai struktur produk, Bill of Material terstruktur dikenal juga sebagai pohon produk. Pada
Bill of Material terdapat level yang menjadi dasar logikanya, antara lain:

 Level 0: Sebuah produk jadi yang tidak dipakai sebagai komponen pembentuk dari produk
lain.

 Level 1: Komponen contoh bill of material yang menjadi pembentuk langsung dari produk
dengan level 0. Pada waktu yang bersamaan. Namun, komponen ini juga bisa adalah sebuah
produk jadi. Sebagai gambaran sekilas, ban mobil juga bisa dijual terpisah sebagai produk
jadi yang juga siap guna. Maka, jika dipakai sebagai komponen pmbentuk langsung dalam
pembuatan mobil atau kendaraan maka akan digolongkan sebagai item dengan level 1.

 Level 2: Sebuah komponen pembentuk langsung dari produk dengan level 1. Sebagaimana
level 1, komponen pada level ini juga bisa dipakai sebagai komponen pembentuk langsung
pada level 0 atau produk jadi.

 Level 3: Selanjutnya, level ini bisa didefinisikan dengan maksud yang kurang lebih sama.

Contoh bill of material (BOM) ini dalam bentuk struktur produk dirasa lebih mudah dimengerti
namun jika jumlah dan level komponen sangat banyak maka penggambaran dengan struktur
produk menjadi tidak efisien. Maka dari itu BOM juga digambarkan dalam bentuk tabel.

Mengapa Bill of Material itu Penting?


1. Bill of Material (BOM) Sebagai dasar penghitungan harga jual produk. Kita bisa mengetahui
harga jual produk bisa memberikan keuntungan atau kerugian dari biaya penyusun sebuah
produk yang terdiri dari bahan baku ditambah biaya lainnya.

2. Bill of Material (BOM) sebagai dasar perencanaan kebutuhan bahan baku. Anda bisa tahu
komponen A harus dipesan dua kali lipat daripada komponen B dari Bill of Material yang
disebutkan bahwa produk tersusun dari 2A + B.

3. BOM mampu menghindari dari kehabisan bahan baku. Contohnya, pada saat proses produksi
ternyata komponen B memiliki banyak produk atau barang reject sehingga stok pada
komponen B yang berada digudang terpakai lebih banyak dari biasanya, untuk menggantikan
komponen yang direject. Ketika Anda memiliki bill of material yang tersambung dengan
perangkat lunak ERP, maka Anda bisa mengatur reminder ketika stok sebuah komponen
mencapai pada level tertentu.

4. Contoh Bill of Material sebagai acuan perbaikan produk. Anda bisa melakukan perbaikan
produk jika memiliki data lengkap dan terperinci tentang bahan-bahan penyusun produk
Anda. Misalnya, produk Anda tersusun dari 2A +B bahan bakunya merupakan plastic ABS.
Setelah dilakukan analisa dan penelitian ternyata komponen B bisa digantika oleh material
lain yang lebih murah namun secara fungsi tidaklah berubah karena penggantian ini.

5. Bill of Material mampu menyatukan fungsi didalam perusahaan. Jika perusahaan memiliki
BOM, maka akan jauh lebih mudah bagi Anda untuk mengkomunikasikan produk antar
departemen, seperti departemen produksi, riset & pengembangan, control mutu, pembelian,
dll.

Modul pada Contoh Bill of Material


 Direct Material (Bahan Langsung): Bahan ini harus terdapat pada produk dan dapat ditelusuri
secara fisik seperti atap dalam pembangunan rumah.

 Diirect Labour (Tenaga Kerja Langsung) atau Touch Labour (Tenaga Kerja Manual): Modul
ini sebagai penentu biaya tenaga kerja yang bisa ditelusuri melalui produk yang sudah jadi,
seperti biaya tukang dalam membangun rumah.

Manufacturing Overhead (Biaya Overhead Pabrik): Modul ini meliputi semua biaya produk yang
tidak termasuk pada bahan langsung dan juga tenaga kerja langsung. Biaya ini mencakup bahan
tidak langsung, pemeliharaan, tenaga kerja langsung, perbaikan, dll.
Cara Pembuat Contoh Bill of Material
 Sebelum membuat bill of material, maka Anda harus tahu komponen dan indicatornya apa
saja.

 Anda bisa menentukan tipa atau jenis bill of material yang pas dengan produk yang dibuat.

 Lalu, data-data valid yang nantinya akan dipakai sebagai referensi dalam pembentukan bill of
material.

 Pahami dan kuasai sistem atau aplikadi yang dipakai untuk pembuatan bill of material, seperti
SAAP, IFS, Aplikasi berbasis web base, dll.

 Lalu, tentukan penomoran sebagai pengganti kode barang atau gambar, umumnya di
perusahaan pasti memiliki format khusus untuk pengkodean barang.

 Pahami dan kuasai juga struktur level komponen atau barang sebelum dibentuk.

 Pahami dan kuasai juga proses pada suatu komponen bill of material seperti proses
pengecatan, proses machining, proseses welding, dll.

 Tentukan dan identifikasi barang sesuai dengan fungsinya, seperti barang dibelu atau tidak
dibeli, barang perlu diproses atau tidak, dll.

 Lakukan validasi setelah terbentuknya dengan melakukan pengecekan

 Lakukan pengecekan secara berkala untuk memastikan bill of material yang benar.

Dalam pembuatannya, harus memahami terlebih dahulu apa yang dibuat, daftar pesanan barang
harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Pembuatan contoh bill of material ini dapat dibuat dengan
cara pembuatan baru atau memodifikasi BOM yang sudah ada. Setiap perusahaan pasti memiliki
sistem yang berbeda satu sama yang lain. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan yang berbeda sesuai
dengan kategori perusahaan masing-masing. Anda bisa menggunakan aplikasi yang memiliki
sistem berbeda agar membantu Anda dalam membuat bill of material.

Selain itu, Anda juga harus memahami dan menguasai sistem aplikasi pada perusahaan sebelum
melakukan pembuatan bill of material dan jangan lupa untuk mempelajari fungsi pada sistem
aplikasi perusahaan Anda. Sebaiknya kumpulkan data yang dibutuhkan yang bisa
diimplementasikan kedalam bill of material, perhatikan dengan teliti pada setiap informasi yang
diinginkan agar cocok dengan apa yang diharapkan.

Rencana Bill of Material (BOM)


Rencana BOM atau planning BOM tidak menggambarkan produk aktucal yang akan dibuat
namun menggambarkan produk bayangan atau gabungan yang diciptakan untuk beberapa hal
berikut ini:

 Memudahkan dan meningkatkan akurasi peramalan penjualan

 Mengurangi jumlah produk akhir

 Membuat proses perencanaan dan penjadwalan yang lebih akurat

 Menyederhanakan pemasukan pesanan pelanggan

 Menciptakan sistem pemeliharaan dan penyimpanan data yang lebih fleksibel dan efisien

 Melakukan penjadwalan tingkat dua


Struktur Produk

Struktur produk didefinisikan sebagai cara komponen-komponen itu bergabung ke dalam suatu produk
selama prosesmanufacturing. Struktur produk adalah suatu susunan hirarki dari komponen-komponen
pembentuk suatu produk akhir. Biasanya produk akhir ditempatkan di level 0. Komponen pembentuk
berikutnya adalah ditempatkan level 1.

Pada umumnya produk akhir disebut juga induk atau parent dan komponen pembentuk disebut
juga anak atau child, didapat dua teknik yang digunakan pada struktur produk, yaitu seperti yang
dijelaskan dibawah ini :

1. Explotion, yaitu suatu teknik penguraian komponen struktur produk yang urutan dimulai dari
induk sampai komponen pada level paling bawah.

2. Implotion, yaitu suatu teknik penguraian komponen struktur produk yang urutan dimulai dari
komponen sampai induk atau level diatas.

Struktur produk akan menunjukkan bahan baku yang dikonversi ke dalam komponen-komponen
fabrikasi kemudian komponen-komponen itu bergabung secara bersama untuk membuat sub
assemblies.

Kemudian sub assemblies bergabung bersama membuat assemblies dan seterusnya sampai produk
akhir. Manfaat struktur produk adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui berapa jumlah item penyusunan suatu produk akhir.

2. Memberikan rincian mengenai komponen apa saja yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu
produk.

Struktur produk memiliki cara penyusunan yang berbeda-beda, dimana cara penyusunan tersebut dari
dua struktur produk, yaituexplotion dan implotion. Perbedaan struktur
produk explotion dan implotion terletak pada cara penyusunan komponen-komponennya dan produk
jadi dalam pembuatan rak sepatu dan berbeda pula dalam hal penentuan level atau tingkatan pada
masing-masing struktur produk dalam suatu perakitan.

Struktur produk explotion merupakan struktur yang menggambarkan suatu bagian yang dimulai dari
produk akhir ke komponen-komponen penyusunannya sedangkan struktur produk implotion merupakan
struktur yang menggambarkan suatu bagan yang dimulai dari komponen – komponen penyusunannya
ke produk akhir. Dalam pembuatan struktur produk ini berhubungan dengan peta proses perakitan
(assembly process chart).

BOM ( Bill of Material )


BOM ( bill of material ) adalah sebuah daftar jumlah komponen, campuran bahan, dan bahan baku yang
diperlukan untuk membuat suatu produk. Bill of material tidak hanya menspesifikasi produksi, tapi juga
berguna untuk pembebanan biaya, dan dapat dipakai sebagai daftar bahan yang harus dikeluarkan
untuk karyawan produksi atau perakitan. Bill of material digunakan dengan cara ini, biasanya dinamakan
daftar pilih.

Bill of material adalah daftar dari material atau komponen yang dibutuhkan untuk dirakit, dicampur, dan
dibuat produk akhir. Ada beberapa format dari bill of material yaitu :

1. Single-level BOM, merupakan BOM yang menggambarkan hubungan sebuah induk dengan satu
levelkomponen pembentuknya.

2. Multi-levelBOM, merupakan BOM yang menggambarkan struktur produk lengkap dari level 0
sampai level paling bawah.

3. Idented BOM, adalah BOM yang dilengkapi dengan informasi levelsetiap komponen.

4. SummarizedBOM, merupakan BOM yang dilengkap dengan jumlah total tiap komponen yang
dibutuhkan.

Pembuatan BOM ( bill of material ) berhubungan dengan struktur produk, dimana BOM ( bill of
material ) merupakan daftar bahan, material atau komponen yang dibuthkan untuk dirakit, dicampur
atau dibuat menjadi produk akhir. BOM untuk struktur produkexplotion merupakan gambaran dalam
bentuk tabel dari bagan struktur produk explotion sebelumnya. Berikut ini bentuk dari BOM (Bill Of
Material ) untuk struktur produk explotion.

Tabel 1. BOM ( Bill Of Material ) Explotion

No. Level Kode Deskripsi Kuantitas


1. 0 RPN Rak Pajangan 1
2. 1 ATP Atap 2
3. 2 SDN Sandaran 1
4. 3 ATS Alas Atas 1
5. 4 TSKn Tiang Samping Kanan 1
6. 6 SKT Sekat 1
7. 6 APK Alas Pendek 1
8. 7 ABH Alas Bawah 1
9. 7 TSKr Tiang Samping Kiri 1
10. 1,2,3,4,5,6,7 SKP Sekrup 3 cm 32
Bill of material (BOM) untuk struktur produk implotion merupakan gambaran dalam bentuk tabel dari
bagian struktur produkimplotion sebelumnya. Berikut ini bentuk dari struktur produk implotion.

Tabel 2. BOM( Bill Of Material ) Implotion


No. Level Kode Deskripsi Kuantitas
1. 0 ABH Alas Bawah 1
2. 0 TSKr Tiang Samping Kiri 1
3. 1 SKT Sekat 1
4. 1 APK Alas Pendek 1
5. 3 TSKn Tiang Samping Kanan 1
6. 4 ATS Alas Atas 1
7. 5 SDN Sandaran 1
8. 6 ATP Atap 2
9. 7 RPN Rak Pajangan 1
10. 0,1,2,3,4,5,6 SKP Sekrup 32
Bill of Material (BOM) untuk struktur produk implotion berbeda dengan bill of material untuk struktur
produk explotion. Perbedaannya terletak pada urutan level dan komponen-komponennya. BOM untuk
struktur produk implotion ini penyusununnya dimulai dari komponen-komponen penyusunan sampai ke
produk akhir.

Dimana komponen-komponen penyusunannya terdiri dari alas bawah, tiang samping kiri, sekat, alas
pendek, tiang samping kanan, alas atas, sandaran, dan atap sedangkan produk akhirnya adalah rak
pajangan. Setiap komponen memiliki banyaknya komponen yang digunakan atau kuantitas yang
berbeda-beda dan memiliki pemberian nama simbol yang berbeda-beda pula untuk setiap
komponennya. Penggunaan level disusun berdasarkan pada bagian struktur
produk implotion sebelumnya. Bill of materialmemiliki dua tipe level, yaitu single level BOM dan multi
level BOM.

https://zahiraccounting.com/id/blog/contoh-bill-of-material/

Anda mungkin juga menyukai