Chart (OPC), Assembly Process Chart (APC), Struktur Produk, dan Bill of
Material (BOM) (Binus, 2014).
operasi dan perakitan. Tahapan proses operasi kerja harus diuraikan secara
logis dan sistematis. Keseluruhan operasi kerja dapat digambarkan dari
awal (raw material) sampai menjadi produk akhir (finished goods product),
sehingga analisis perbaikan dari setiap operasi kerja secara individual
II-1
II-2
Assembly Process Chart (APC) disebut juga peta proses perakitan yang
memiliki beberapa manfaat diantaranya adalah menentukan kebutuhan
produk ada dua yaitu eksplosion dan implosion. Eksplosion adalah suatu
teknik penguraian komponen struktur produk yang urutan dimulai dari
dalam pembuatan suatu produk. Selain itu, melalui struktur produk juga
dapat diketahui proses berapa jumlah item penyusunan suatu produk
akhir dan rincian mengenai komponen apa saja yang dibutuhkan (Binus,
2014).
jenis BOM yang yang digunakan dalam dunia perindustrian, yaitu phantom
bill merupakan jenis bill yang digunakan untuk material yang tidak untuk
disimpan atau untuk material yang hanya lewat saja. Modular bill
digunakan untuk material yang menyusun produk dengan sejumlah option
akhir. Planning bills dengan item yang dijadwalkan memiliki produk akhir
sebagai komponennya, dimana item yang dijadwalkan secara fisik lebih
2.2. Pembahasan
Hasil dan pembahasan berisikan tentang ukuran-ukuran dari
Produk yang dibuat adalah rak dwi fungsi yang memiliki dimensi
ukuran sebesar 96 cm x 39 cm x 50 cm yang berfungsi untuk menyimpan
tas dan sepatu atau dapat juga digunakan untuk menyimpan benda lain
yang memiliki ukuran yang sesuai dengan rak dwi fungsi. Rak dwi fungsi
yaitu tas dan sepatu. Kekurangan dari produk tersebut adalah sulit
diletakan pada ruangan yang kecil karena produk tersebut memiliki ukuran
papan samping kanan, papan rak tas, papan pembatas tengah, papan
sekat sepatu, papan sekat tas, papan atas bawah dan sekrup 3 cm sebagai
selanjutnya setelah bahan baku diukur, bahan baku masuk kedalam divisi
pemotongan. Divisi ini berfungsi untuk memotong bahan baku menjadi
komponen akan masuk kedalam divisi pengeboran dan divisi ini berfungsi
untuk melubangi komponen dengan menggunakan bor. Divisi selanjutnya
II-6
pengecekan produk sebelum dipasarkan. Berikut ini adalah bentuk dari rak
dwi fungsi tersebut.
= x 180.000
m m m
= Rp.30.233
Pembuatan rak dwi fungsi juga dilengkapi dengan komponen
tambahan. Komponen tambahan yang dipakai dalam proses pembuatan
rak dwi fungsi adalah sekrup dengan ukuran 3 cm. Berikut merupakan data
dari komponen sekrup 3 cm tersebut.
II-8
Adapun data dari mesin yang digunakan pada proses pengerjaan rak dwi
fungsi adalah sebagai berikut.
Tabel 2.3 Mesin-Mesin
No. Mesin Nama Mesin Proses
F1 Meja Fabrikasi Mengukur
F2 Mesin Potong Memotong
F3 Mesin Serut Menghaluskan
F4 Mesin Bor Melubangi
A1 Meja Assembly Merakit
dwi fungsi.
Tabel 2.4 Data Komponen (Utama dan Tambahan)
No. Komp Nama Komponen Simbol Kuantitas
001 Papan Belakang PB 1
002 Papan Samping Kanan PSK 1
003 Papan Samping Rak Tas PSRT 2
004 Papan Pembatas Tengah PPT 1
005 Papan Sekat Sepatu PSS 2
006 Papan Sekat Tas PST 2
007 Papan Atas Bawah PAB 2
setiap proses tersebut harus dihitung scrap yang terbuang yang terdapat
pada tabel 5.
Tabel 2.5 Perhitungan Scrap
Nama SebelumProses Setelah Proses
Operasi % Scrap
Komp. (Ukuran Diterima) (Ukuran Pakai)
Mengukur 100x50x1 100x50x1 0%
Papan Memotong 100x50x1 99,2x49,2x1 2,3%
Belakang Menghaluskan 99,2x49,2x1 99x49x1 0,6%
Melubangi 99x49x1 99x49x1 0,026%
Mengukur 50x40x1 50x40x1 0%
Papan
Memotong 50x40x1 49,2x39,2x1 3,56%
Samping
Menghaluskan 49,2x39,2x1 49x39x1 0,91%
Kanan
Melubangi 49x39x1 49x39x1 0,014%
Mengukur 50x40x1 50x40x1 0%
Papan
Memotong 50x40x1 49,2x39,2x1 3,56%
Samping
Menghaluskan 49,2x39,2x1 49x39x1 0,91%
Rak Tas
Melubangi 49x39x1 49x39x1 0,0014%
Mengukur 50x40x1 50x40x1 0%
Papan
Memotong 50x40x1 49,2x39,2x1 3,56%
Pembatas
Menghaluskan 49,2x39,2x1 49x39x1 0,91%
Tengah
Melubangi 49x39x1 49x39x1 0,022%
Mengukur 22x40x1 22x40x1 0%
Papan
Memotong 22x40x1 21,2x39,2x1 5,56%
Sekat
Menghaluskan 21,2x39,2x1 21x39x1 1,4%
Sepatu
Melubangi 21x39x1 21x39x1 0%
Mengukur 39x20x1 39x20x1 0%
Papan Memotong 39x20x1 38,2x19,2x1 5,9%
Sekat Tas Menghaluskan 38,2x19,2x1 38x19x1 1,5%
Melubangi 38x19x1 38x19x1 0%
Mengukur 100x40x1 100x40x1 0%
Papan
Memotong 100x40x1 99,2x39,2x1 2,7%
Atas
Menghaluskan 99,2x39,2x1 99x39x1 0,71%
Bawah
Melubangi 99x39x1 99x39x1 0,029%
(
Menghaluskan Papan Belakang = - (
= 0,6%
Melubangi Papan Belakang
= ¼ (3,14)(0,3)2.1
= 0,071
= 1,278 cm3
kuran ipakai – l ekrap
Melubangi Papan Belakang = - kuran iterima
( -
= - (
= 0,026%
Data yang sudah didapatkan dari proses pengerjaan rak dwi fungsi
tersebut diolah untuk menentukan waktu siklus, waktu normal serta waktu
II-11
normal serta waktu baku pembuatan rak dwi fungsi. Berikut ini adalah
perhitungan waktu siklus.
s
Waktu Siklus =
n
= = 9,495 menit.
= 9,495 + (1 x 0,15)
= 9,495 + 0,15
= 9,645 menit
Keterangan:
p = penyesuaian (100%)
yang dipetakan adalah rak dwi fungsi. Berikut ini adalah Operation Process
Chart (OPC) dari rak dwi fungsi.
II-12
(100x40x1) (39x20x1) (50x40x1 cm) (22x40x1 cm) (50x40x1 cm) (50x40x1 cm) (100x50x1 cm)
Papan Atas Bawah (2) Papan Sekat Tas (2) Papan Pembatas Tengah (1) Papan Sekat Sepatu (2) Papan Samping Rak Tas (2) Papan Samping Kanan (1) Papan Belakang (1)
(99x39x1) (38x19x1) (49x39x1 cm) (21x39x1 cm) (49x39x1 cm) (49x39x1 cm) (99x49x1 cm)
1,53
Perakitan 1
O-27
(obeng)
Sekrup (6)
1,06 Perakitan 2
O-28 (obeng)
Sekrup (3)
1,46
Perakitan 3
O-29 (obeng)
Sekrup (12)
0,70 Perakitan 4
O-30 (obeng)
Sekrup (6)
1,28
Perakitan 5
O-31 (obeng)
Sekrup (16)
0,96
Perakitan 6
O-32 (obeng)
menyimpan
RINGKASAN
OPERASI 32 50,05
PEMERIKSAAN 1 1,78
TOTAL 33 51,83
(100x40x1) (39x20x1) (50x40x1 cm) (22x40x1 cm) (50x40x1 cm) (50x40x1 cm) (100x50x1 cm)
Papan Atas Bawah (2) Papan Sekat Tas (2) Papan Pembatas Tengah (1) Papan Sekat Sepatu (2) Papan Samping Rak Tas (2) Papan Kamping Kanan (1) Papan belakang (1)
(99x39x1) (38x21x1) (49x39x1 cm) (21x39x1 cm) (49x39x1 cm) (49x39x1 cm) (99x49x1 cm)
Sekrup
(3)
1,53
Perakitan 1
O-1
(obeng)
Sekrup
(6)
1,06 Perakitan 2
O-2 (obeng)
Sekrup
(3)
1,46
Perakitan 3
O-3 (obeng)
Sekrup
(12)
0,70 Perakitan 4
O-4 (obeng)
Sekrup
(6)
1,28
Perakitan 5
O-5 (obeng)
Sekrup
(16)
0,96
Perakitan 6
O-6 (obeng)
Menyimpan
RINGKASAN
OPERASI 6 6,99
PEMERIKSAAN 1 1,78
TOTAL 7 8,77
1 1
2 1 3 2 4 16
Papan Pembatas
Perakitan 3 Sekrup 3cm Level 3
Tengah
005 008
11 1 12 2 13 3
14 1 15 2 16 6
Papan Samping
Perakitan 1 Sekrup 3cm Level 5
Rak Tas
003 008
17 1 18 1 19 3
Papan Samping
Papan Belakang Sekrup 3cm Level 6
Kanan
001 002 008
1 1 2 1 3 3
4 1 5 2 6 6
004 008
10 1 11 1 12 12
13 1 14 2 15 6
006 008
16 1 17 2 18 16
19 1
Material (BOM) untuk struktur produk explotion dan implotion rak dwi
fungsi.
Tabel 2.7 Bill of Material (BOM) Explotion
No.
Level Kode Deskripsi Kuantitas
Kode
RDF 0 RDF Rak Dwi Fungsi 1
007 1 PAB Papan Atas Bawah 2
006 2 PST Papan Sekat Tas 2
005 3 PPT Papan Pembatas Tengah 1
004 4 PSS Papan Sekat Sepatu 2
003 5 PSRT Papan Samping Rak Tas 2
002 6 PSK Papan Samping Kanan 1
001 6 PB Papan Belakang 1
008 1,2,3,4,5,6 SKP Sekrup 3 cm 46
No.
Level Kode Deskripsi Kuantitas
Kode
001 0 PB Papan Belakang 1
002 0 PSK Papan Samping Kanan 1
003 1 PSRT Papan Samping Rak Tas 2
004 2 PSS Papan Sekat Sepatu 2
005 3 PPT Papan Pembatas Tengah 1
006 4 PST Papan Sekat Tas 2
007 5 PAB Papan Atas Bawah 2
RDF 6 RDF Rak Dwi Fungsi 1
008 0,1,2,3,4,5 SKP Sekrup 3 cm 46
Hasil yang didapat pada waktu siklus adalah sebesar 9,495 menit.
Hasil tersebut yang berarti bahwa operator dapat menyelesaikan suatu
produk rak dwi fungsi dalam waktu 9,495 menit. Data waktu siklus ini
pada waktu normal adalah sebesar 9,495 menit. Hasil tersebut sama
dengan hasil yang didapat pada perhitungan waktu siklus yang berarti
secara normal operator dapat menyelesaikan suatu produk rak dwi fungsi
selama 9,495 menit. Data waktu baku ini digunakan untuk mengetahui
berapa lama waktu yang seharusnya dibutuhkan oleh operator untuk
menyelasikan produk. Hasil yang didapat pada waktu baku adalah sebesar
9,645 menit. Hasil tersebut berarti waktu yang seharusnya dibutuhkan oleh
operator secara wajar dan normal dalam menyelesaikan suatu produk rak
dwi fungsi selama 9,645 menit.
mulai dari bahan baku sampai menjadi suatu produk. Produk tersebut
adalah rak dwi fungsii. Proses pembuatan rak dwi fungsi terdiri dari
potong (jigsaw), amplas dan obeng. Waktu pengerjaan rak dwi fungsi
adalah 50,05 menit yang terdiri dari 32 operasi dan 1 pemeriksaan.
dibutuhkan oleh untuk merakit rak dwi fungsi ini, yaitu selama 8,77 menit.
Dengan perakitan pertama dilakukan yaitu papan belakang dengan papan
level 0 sampai level 6 dari induk ke komponen yang terdiri dari 6 perakitan.
Level 0 yang merupakan induk dari produk rak dwi fungsi. Level 1 adalah
sebanyak 3 buah.
Struktur produk implotion menunjukkan bahwa level dimulai dari
level 0 sampai level 6 dari komponen ke induk yang terdiri dari 6 perakitan.
Level ke 0 yaitu perakitan papan belakang dengan papan samping kanan
fungsi.
Berdasarkan Bill of Material (BOM) yang telah dibuat, dapat
diketahui bahwa Bill of Material (BOM) eksplotion rak dwi fungsi dirakit
dengan komponen papan atas bawah, papan sekat tas, papan sekat
sepatu, papan pembatas tengah, papan samping rak tas, papan samping
kanan dan papan belakang dengan level 0, 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 serta dirakit
papan belakang, papan samping kanan, papan samping rak tas, papan
pembatas tengah, papan sekat sepatu, papan sekat tas dan papan atas
bawah dengan level 0, 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 serta dirakit dengan komponen