Manufaktur merupakan suatu aktivitas manusia yang mencakup semua fase dalam
kehidupan. Computer Aided Manufacturing International (CAM-I) mendefinisikan
manufaktur secara khusus, yang dijelaskan kembali oleh John A. Schey (2009:694), sebagai
serangkaian operasi yang saling berhubungan yang melibatkan perancangan, pemeliharaan
bahan, perencanaan, produksi, jaminan kualitas, manajemen serta pemasaran konsumen
yang berbeda-beda dan barang-barang yang tahan lama. Konsep proses manufaktur
merupakan serangkaian aktivitas produksi yang terpadu untuk merubah suatu barang
mentah menjadi barang baru dengan nilai yang lebih tinggi. Gasperz (2009) menjelaskan
aktivitas manufaktur dalam bukunya yang berjudul “Production Planning and Inventory
Control”, bahwa suatu aktivitas dapat dikatakan memiliki nilai tambah apabila penambahan
beberapa input pada aktivitas itu akan memberikan nilai tambah produk (barang dan / atau
jasa) sesuai yang diinginkan konsumen. Dalam menyusun proses manufaktur terdapat dua
jenis aliran yang perlu dipertimbangkan. Gasperz (2009) mengemukakan, kedua jenis aliran
tersebut yaitu: aliran material atau barang setengah jadi dan aliran informasi. Aliran material
atau barang setengah jadi terjadi apabila terdapat aktivitas pemindahan material dari satu
station kerja ke station kerja berikutnya, atau dari beberapa station kerja ke tempat
penyimpanan, atau sebaliknya. Selama aliran material berlangsung, terjadi perubahan
jumlah tenaga kerja dan/atau modal, karena dibutuhkan tenaga kerja dan/atau peralatan
yang efektif dan efisien untuk memindahkan barang tersebut. Pada proyek Tugas Akhir ini,
penulis membatasi bahasan manufaktur hanya pada bidang machining saja dikarenakan
luasnya cakupan bahasan dan analisa manufaktur.
2.1.1 Machining
Proses machining atau pemesinan adalah proses pembuangan sebagian material benda kerja
(produk) dengan maksud untuk membentuk produk yang diinginkan. Proses pemesinan yang
biasa dilakukan di industri manufaktur adalah proses penyekrapan (shaping), proses
penggurdian (drilling) dan pelebaran (reaming), proses pengeboran (boring), proses
pembubutan (turning), proses facing dan proses pengefrisan (milling), proses gergaji
(sawing), dan proses gerinda (grinding). Pemilihan mesin produksi merupakan suatu
pertimbangan yang penting dalam perencanaan manufaktur. Karena memilih suatu mesin
produksi dapat memengaruhi perencanaan layout dan perencanaan proses produksi. Yang
perlu dipertimbangkan dalam pemilihan mesin produksi adalah kemampuan prosesnya,
metode prosesnya, dan juga dimensi mesin yang akan memakan area layout.
Cutting tool merupakan salah satu tool dan equipment terpenting dalam beroperasinya
sebuah mesin machining. Cutting tool berfungsi mengurangi bagian material untuk
menghasilkan bentukan material yang baru. Berdasarkan Groover (2011:475), proses
penghilangan material terbagi kedalam beberapa klasifikasi sebagai berikut :
1. Konvensional
Pada machining konvensional, mesin dioperasikan secara langsung oleh operator untuk
menghasilkan proses-proses yang umum. Proses machiningyang termasuk konvensional
adalah jenis drilling, jenis turning, milling, dan proses machining sederhana lainnya.
2. Proses abrasif
Proses abrasif adalah proses penghilangan material dengan cara menggesekan tool pada
material secara sedikit demi sedikit. Proses abrasif ini menghasilkan permukaan material
yang halus.
3. Non-tradisional
Jig dan fixture merupakan equipment pemegang benda kerja produksi yang digunakan
dalam manufaktur dalam membuat produk secara massal production. Jig adalah equipment
khusus yang memegang, menyangga atau ditempatkan pada komponen yang akan dimesin,
alat bantu produksi yang dibuat sehingga ia tidak hanya menempatkan dan memegang
benda kerja tetapi juga mengarahkan alat potong ketika operasi berjalan. Jig biasanya
dilengkapi dengan bushing baja keras untuk mengarahkan mata gurdi/bor (drill) atau
perkakas potong lainnya. Jig yang kecil tidak dipasang pada meja kempa gurdi (drill press
table), tapi untuk diameter penggurdian diatas 0,25 inchi, jig perlu dipasang dengan kencang
pada meja..
Gaspersz (2009) menjelaskan bahwa perencanaan produksi yang ideal adalah rencana
produksi yang mengacu pada perbaikan Just In Time. Tujuan menerapkan konsep Just In
Time pada perencanaan produksi salah satunya adalah untuk meminimumkan stock supaya
terhindar dari pemborosan biaya, seperti biaya perawatan penyimpanan ataupun biaya
lainnya. Dengan sistem Just-In-Time tersebut, rencana produksi dibuat kedalam rencana
produksi harian dengan perhitungan sebagai berikut :
Pada proses produksi dalam lingkup pemesinan, cycle time dapat didefinisikan sebagai
rentang waktu yang diperlukan untuk menghasilkan produk mulai dari ditekannya tombol
“start” sampai ditekannya kembali tombol “start”. Setelah jumlah produksi harian
ditentukan dengan rumus diatas, selanjutnya cycle time yang diperlukan untuk
menghasilkan produk dapat dihitung sebagai berikut:
Konsep cycle time pada proses produksi pemesinan dapat diilustrasikan seperti pada
Gambar 1.1. Pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa penentu cycle time adalah waktu
kerja mesin ditambah loading dan unloading.
Gambar 2.1 Cycle time pada proses produksi Dengan memperhatikan ilustrasi cycle time
tersebut, kita dapat merumuskan penghitungan cycle time sebagai berikut:
Besaran batas atas dan batas bawah biasanya sudah ditentukan oleh perusahaan
berdasarkan standaar kualitas yang ada.
Sampel yang diambil tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan gabungan dari beberapa
data. Penghitungan rata-rata dapat menggunakan rumus berikut: 3. Menghitung simpangan
baku (s) Simpangan baku atau standar deviasi dihitung sebagai parameter awalan dalam
menghitung kemampuan proses. Menghitung simpangan baku dapat menggunakan rumus
berikut:
Dimana,
Dimana,
Dalam menaksir produktivitas pada suatu sistem manufaktur, perlu adanya suatu study
untuk menghitung waktu pergerakan. Time motion ini dilakukan untuk menghitung
pergerakan man power produksi, material handling, dan layanan pendukung lainnya. Motion
study dan time study adalah suatu studi yang mengukur gerakan-gerakan yang dilakukan
oleh pekerja atau mesin dalam menyelesaikan pekerjaannnya. Dengan studi ini dapat
diperoleh waktu yang standar -gerakan standard utnuk penyelesaian suatu pekerjaan, yaitu
waktu efektif dan efisien.
Schey (2009) mengemukakan bahwa dalam suatu manufaktur, produksi berjalan dengan
mempertimbangkan elemen-elemen biaya yang ada didalamnya. Elemen tersebut
mencakup sebuah produktivitas dalam produksi, biaya operasi atau biaya yang secara
langsung dialokasikan untuk membuat produk, biaya tidak langsung yang muncul dari fungsi
pelayanan pendukung untuk proses produksi aktual, dan biaya tetap Sejalan dengan
pernyataan Schey diatas, biaya manufaktur adalah kas yang dikorbankan untuk membeli
barang atau jasa yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan di masa
sekarang atau periode yang akan datang. Biaya manufaktur terbagi menjadi tiga bagian
sebagai berikut:
Biaya langsung adalah biaya pada bahan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari produk
jadi dan dapat ditelusuri secara fisik dan produk tersebut.
Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja (man power) yang secara langsun
menangani produk
Biaya overhead adalah seluruh biaya manufaktur yang tidak termasuk kedalam bahan
langsung dan biaya tenaga kerja langsung, yang tidak berkaitan secara langsung dengan
produk.
Gerinda
Mesin gerinda merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Awalnya
mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti besi dan
stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan
pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil
pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut,
menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain. ada umumnya mesin gerinda
digunakan untuk menggerinda atau memotong logam, tetapi dengan menggunakan batu
atau mata yang sesuai kita juga dapat menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain
seperti kayu, beton, keramik, genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum
menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga
dipastikan agar kita menggunakannya secara benar karena penggunaan mesin gerinda
untuk benda kerja bukan logam umumnya memiliki resiko yang lebih besar (Triyanto, 2009).
Bagian badan mesin yang biasanya terbuat dari besi tuang yang memiliki sifat sebagai
peredam getaran yang baik. Fungsinya adalah untuk menopang meja kerja dan dan
menopang kepala rumah spindel. Bagian poros spindel merupakan bagian yang kritis karena
harus berputar dengan kecepatan tinggi juga dibebani gaya pemotongan pada batu
gerindanya dalam berbagai arah. Bagian meja juga merupakan bagian yang dapat
mempengaruhi hasil kerja proses gerinda karena diatas meja inilah benda kerja diletakkan
melalui suatu ragum ataupun magnetic chuck yang dikencangkan pada meja.
Berikut ini merupakan cara mengoperasikan sebuah mesin gerinda, yaitu sebagai berikut:
2. Pasang kabel penghubung ke stop kontak dan pastikan kabel kondisi normal,
kesulitan) secara teratur dan aman, sampai benda kerja terlihat rata dan
Jenis-jenis batu gerinda memilki berbagai macam, seperti shaped grinding wheels, cylindrical
grinding wheels. Fungsi dari batu gerinda tersebut juga berbeda-beda dalam pemakaiannya,
berikut fungsi dari beberapa jenis batu gerinda.
4. Shaped grinding wheels, untuk memotong alat potong ataupun material yang
sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat treatment.
suatu jenis produk. Selain fungsi yang berbeda pada setiap jenis batu, juga
mempunyai warna batu yang berbeda pula, dimana setiap warna yang dimiliki
Gergaji ialah sejenis alat yang digunakan untuk memotong sesuatu. Bilah gergaji biasanya
bergerigi dan bentuk gigi gergaji bergantung kepada bahan yang dipotong, contohnya kayu
atau logam. Ada banyak jenis gergaji. Diantaranya merupakan peralatan tangan yang bekerja
dengan kekuatan otot. Beberapa gergaji memiliki sumber tenaga lain seperti stim, air atau
elektrik dan lebih kuat dari gergaji tangan. Gergaji tangan digunakan untuk memotong
benda kerja yang sederhana.Pahat gergaji berbentuk pisau fleksibel tipis dengan panjangnya
200 mm sampai 300 mm,jarak bagi gigi atau jarak antara puncak gigi 0,8 sampai1,8 mm,dan
dilengkapi dengan penggangan berupa rangka tangkai yang nyaman bila dipegang
(Wiyosumarto, 1982).
Gergaji biasanya menimbulkan bunyi bising. Menggunakan gergaji untuk memotong bahan
agak berbahaya karena tepinya yang tajam. Bagian benda yang dipotong gergaji dapat
terbang tanpa disadari dan berbahaya buat pernapasan, mata dan kulit. Gergajit tangan
adalah alat potong yang banyak digunakan pada bengkel kerja bangku dan kerja mesin.
Gergaji tangan adalah peralatan utama dalam bengkel, karena fungsi alat ini adalah untuk
menyiapkan bahan bakal yang akan dikerjakan atau dibuat benda kerja.
Prinsip kerja dari gegaji tangan adalah langkah pemotongan kearah depan sedangkan
langkah mundur mata gergaji tidak melakukan pemotongan. Prinsip kerja tersebut sama
dengan prinsip kerja mengikir. Pekerjaan pemotongan dilakukan oleh dua daun mata gergaji
yang mempunyai gigi-gigi pemotong. Dengan menggunakan gergaji tangan dapat dilakukan
pekerjaan seperti memendekkan benda kerja, membuat alur/celah dan melakukan
pemotongan kasar/pekerjaan awal sebelum benda kerja dikerjakan oleh peralatan lain
(Wiyosumarto, 1982)
1. Bingkai/rangka, Bingkai gergaji kuat dan kokoh untuk memegang mata gergaji ketika
dipasang dalam berbagai bentuk untuk melakukan suatu pekerjaan. Terdapat dua jenis
bingkai, yaitu bingkai tetap dan bingkai tidak tetap. Bingkai tetap hanya dapat memegang
mata gergaji yang sama panjangnya dengan bingkai. Sementara bingkai tidak tetap dapat
digunakan untuk memasang mata gergaji yang mempunyai ukuran yang berbeda-beda.
tersebut.
2. Pemegang, Pemegang gergaji terdiri dari berbagai jenis, seperti pemegang yang
berbentuk lurus atau benbentul pistol. Pemilihan pemegang gergaji tergantung pada
keinginan pemakai pada saat melakukan pekerjaan tertentu.
3. Peregang/pengikat, Peregang adalah baut yang terdapat pada bingkai gergaji yang
berfungsi untuk mengikat dan mengatur ketegangan mata gergaji pada saat dipasang pada
bingkai.
4. Daun mata gergaji, Pemilihan mata gergaji sangat penting untuk mengergaji sesuatu
jenis logam dengan baik.
Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja.
Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti
besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti
pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti
merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja
yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain. Gerinda
tangan adalah salah satu alat yang paling sering digunakan dalam proses produksi
metalworking. Mesin gerinda tangan akan sangat bermanfaat bila digunakan sesuai dengan
prosedur yang aman. Bila cara aman menggunakannya tidak dipenuhi, risiko yang akan
muncul sangat besar karena alat ini menggunakan prinsip putaran mesin yang tinggi. Nah,
untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja saat mengoperasikan mesin gerinda
tangan, ada baiknya mengikuti standar prosedur pemakaian mesin gerinda tangan (Triyanto,
Ant. 2009).
Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau memotong logam,
tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai kita juga dapat menggunakan
mesin gerinda pada benda kerja lain seperti kayu, beton, keramik, genteng, bata, batu alam,
kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja
yang bukan logam, perlu juga dipastikan agar kita menggunakannya secara benar karena
penggunaan mesin gerinda tangan untuk benda kerja bukan logam umumnya memiliki
resiko yang lebih besar (Triyanto, Ant. 2009).
Jigsaw
Menurut Lie ( 1993: 73) pembelajaran kooperatif model jigsaw ini merupakan model belajar
kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri atas empat sampai
dengan enam orang secara heterogen dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif
dan bertanggung jawab secara mandiri.
Sedangkan menurut Rusman ( 2008 : 203 ) model pembelajaran jigsaw ini siswa memiliki
banyak kesempatan untuk mengemukanakan pendapat, dan mengelolah imformasi yang
didapat dan dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasii, anggota kelompok
bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang
dipelajari, dan dapat menyampaikan kepada kelompoknya ( Rusman, 2008.203).
Rusman (2008 : 205) juga mengemukakan bahwa model pembelajaran jigsaw ini dikenal juga
dengan kooperatif para ahli. Karena anggota setiap kelompok dihadapkan pada
permasalahan yang berbeda. Namun, permasalahan yang dihadapi setiap kelompok sama,
kita sebut sebagai team ahli yang bertugas membahas permasalahan yang dihadapi.
Selanjutnya, hasil pembahasan itu di bawah kekelompok asal dan disampaikan pada anggota
kelompoknya
Berdasarkan etimologi kata “ jigsaw “ merupakan kata yang berasal dari bahasa inggris
dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia adalah “ gergaji ukir “Pola Pembelajaran model
jigsaw menyerupai pola cara pengguaan sebuah gergaji, yaitu siswa melakukan aktivitas
belajar dengan melakukan kerja sama dengan siswa lain dalam rangka mewujudkan
tercapainya tujuan bersama.
Sumber
Prosman : https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-
00309-TI%2520Bab2001.pdf&ved=2ahUKEwi-
x6af1dnsAhWMaCsKHS5SBGkQFjABegQIDRAF&usg=AOvVaw3lZHYt4VioLDQyaWiFH41_