Kelas : A
A. Latar belakang
Sistem Manufaktur adalah sebuah sistem yang memanfaatkan pendekatan
teknik industri dalam usaha peningkatan kualitas, produktivitas, dan efisiensi
sistem integral yang terdiri dari manusia, mesin, material, energi, dan informasi
melalui proses perancangan, perencanaan, pengoperasian, pengendalian,
pemeliharaan, dan perbaikan dengan menjaga keselarasan aspek manusia dan
lingkungan kerjanya (Wikipedia,akses 10 Februari 2009). Dari definisi diatas,
dapat disimpulkan bahwa sistem manufaktur menekankan pada beberapa aspek
diantaranya peningkatan kualitas, produktivitas, dan efisiensi material. Proses
produksi merupakan langkah yang cukup penting dalam sistem manufaktur.
Dengan berbagai aktivitas didalamnya menjadikan proses produksi
menjadi salah satu ujung tombak terciptanya suatu produk yang sesuai kebutuhan
pasar, untuk itu perlu adanya alur kerja yang sistematis, efektif dan efisien agar
biaya produksi dapat seminimum mungkin. Namun untuk mewujudkan hal
tersebut tidak mudah. Salah satu masalah yang sering muncul adalah terjadinya
antrian material untuk diproses, sehingga tidak jarang menimbulkan bottleneck.
Bottleneck adalah penumpukan material atau produk untuk diproduksi ke tahap
selanjutnya dalam suatu jangka waktu tertetu. Dengan adanya bottleneck ini
tentunya akan mengurangi utilitas komponen produksi yang lain, seperti mesin
dan pekerja.
Manufaktur dapat di sebut penggunaan mesin,peralatan dan tenaga kerja
untuk memproduksi barang untuk digunakan atau dijual. Aplikasi umumnya pada
produksi industri, dimana bahan mentah diubah menjadi produk jadi dalam skala
yang besar. Bidang keahlian ini menekankan pada analisa perencanaan,
pengembangan, dan penggunaan metode dan alat produksi yang tepat agar produk
tersebut dapat diproduksi dengan selalu mempertimbangkan profitability,
realibility, maintenanceabilitydari proses manufakturnya. Dalam beberapa hal,
regulasi pemerintah juga menjadi pertimbangan yang penting dalam perancangan
proses manufaktur.
BAB II
KERANGKA TEORI
Ciri-ciri:
1. Produk merupakan kebutuhan pokok
2. Produk bukan merupakan barang subtitusi
3. Produk diproduksi secara massal
4. Perusahaan memiliki resiko yang tinggi berkaitan dengan investasi
inventori
Contoh:
1. Pembuatan sabun
2. Produksi bahan makanan
F. Make or buy
Keputusan membuat-atau-membeli (make or buy) adalah keputusan
strategis antara memproduksi sebuah item secara internal (in-house) atau membeli
dari eksternal (dari pemasok luar). Ada banyak faktor penting yang menjadi
pertimbangan dalam membuat keputusan ini; salah satunya adalah pertimbangan
biaya. Selain tentu saja faktor seperti kompetensi (atau kapabilitas produksi),
volume atau kuantitas, kebijakan multiple-sources, inventori, ataupun
pertimbangan lain terkait strategi perusahaan.
Produk menurut Kotler dan Amstrong (1996:274) adalah : “A product as
anything that can be offered to a market for attention, acquisition, use or
consumption and that might satisfy a want or need”. Artinya produk adalah segala
sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli,
dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.
Menurut Stanton, (1996:222), “A product is asset of tangible and
intangible attributes, including packaging, color, price quality and brand plus the
services and reputation of the seller”. Artinya suatu produk adalah kumpulan dari
atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya kemasan,
warna, harga, kualitas dan merk ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya.
Menurut Tjiptono (1999:95) secara konseptual produk adalah pemahaman
subyektif dari produsen atas “sesuatu” yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk
mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan
konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli.
G. Atribut Produk
Menurut Kotler & Armstrong (2001:354) beberapa atribut yang menyertai
dan melengkapi produk (karakteristik atribut produk) adalah:
Merek
Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi
dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa
dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing.
Pemberian merek merupakan masalah pokok dalam strategi produk. Pemberian
merek itu mahal dan memakan waktu, serta dapat membuat produk itu berhasil
atau gagal. Nama merek yang baik dapat menambah keberhasilan yang besar pada
produk.
Pengemasan
Pengemasan) adalah kegiatan merancang dan membuat wadah atau
pembungkus suatu produk.
Kualitas Produk
Kualitas Produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan
fungsinya meliputi, daya tahan keandalan, ketepatan kemudahan operasi dan
perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. Untuk meningkatkan kualitas produk
perusahaan dapat menerapkan program ”Total Quality Manajemen (TQM)".
Selain mengurangi kerusakan produk, tujuan pokok kualitas total adalah untuk
meningkatkan nilai pelanggan.
H. Tingkatan Produk
Pada dasarnya tingkatan produk adalah sebagai berikut:
Produk Inti
Produk inti terdiri dari manfaat inti untuk pemecahan masalah yang dicari
konsumen ketika mereka membeli produk atau jasa.
Produk Aktual (Actual Product)
Seorang perencana produk harus menciptakan produk aktual (actual
product) disekitar produk inti. Karakteristik dari produk aktual diantaranya,
tingkat kualitas, nama merek, kemasan yang dikombinasikan dengan
cermat untuk menyampaikan manfaat inti.
Produk Tambahan
Produk tambahan harus diwujudkan dengan menawarkan jasa pelayanan
tambahan untuk memuaskan konsumen, misalnya dengan menanggapi dengan
baik claim dari konsumen dan melayani konsumen lewat telepon jika
konsumen mempunyai masalah atau pertanyaan..
Klasifikasi Produk
klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang.
Berdasarkan berwujud tidaknya, produk dapat diklasifikasikan kedalam dua
kelompok utama yaitu barang dan jasa. Ditinjau dari aspek daya tahannya,
terdapat dua macam barang, yaitu:
1. Barang Tidak Tahan Lama
Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis
dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian.
Contohnya adalah sabun, minuman dan makanan ringan, kapur tulis, gula dan
garam.
2. Barang Tahan Lama
Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa
bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian
normal adalah satu tahun atau lebih).
Contohnya antara lain TV, lemari es, mobil dan komputer.
Selain berdasarkan daya tahannya, produk pada umumnya juga
diklasifikasikan berdasarkan siapa konsumennya dan untuk apa produk tersebut
dikonsumsi. Berdasarkan kriteria ini, produk dapat dibedakan menjadi barang
konsumen (costumer's goods) dan barang industri (industrial's goods). Barang
konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir
sendiri (individu dan rumah tangga), bukan untuk tujuan bisnis. Umumnya
barang konsumen dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu:
1. Convinience Goods
Convinience goods merupakan barang yang pada umumnya memiliki
frekuensi pembelian tinggi (sering beli), dibutuhkan dalam waktu segera, dan
hanya memerlukan usaha yang minimum (sangat kecil) dalam pembandingan dan
pembeliannya.
Contohnya sabun, pasta gigi, baterai, makanan, minuman, majalah, surat kabar,
payung dan jas hujan.
2. Shopping Goods
Shopping goods adalah barang-barang dalam proses pemilihan dan
pembeliannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang
tersedia. Kriteria perbandingan tersebut meliputi harga, kualitas dan model
masing-masing barang. Contohnya alat-alat rumah tangga (TV, mesin cuci tape
recorder), furniture (mebel), pakaian.
3. Specially Goods
Specially goods adalah barang-barang yang memiliki karakteristik dan
identifikasi merek yang unik di mana sekelompok konsumen bersedia melakukan
usaha khusus untuk membelinya.
Contohnya adalah barang-barang mewah dengan merek dan model spesifik.
4. Unsought Goods
Unsought goods merupakan barang-barang yang diketahui konsumen atau
kalaupun sudah diketahui tetapi pada umumnya belum terfikirkan untuk
membelinya. Contohnya asuransi jiwa, batu nisan, tanah kuburan.
I. Spesifikasi Produk
Spesifikasi didefinisikan sebagai uraian yang terperinci mengenai
persyaratan kinerja (performance) barang/jasa atau uraian yang terperinci
mengenai persyaratan kualitas material dan pekerjaan yang diberikan penyedia
(conformance) barang/jasa
Uraian spesifikasi hendaknya memenuhi 5 W + 1 H. What mengandung
unsur kualitas dan kuantitas barang/jasa. When mewakili waktu. Where
mengandung unsur lokasi. Who menyangkut target kelompok penyedia yang
dapat mengadakan barang/jasa. How menunjukkan cara yang tepat untuk
menjamin value barang/jasa yang didapatkan. Terakhir why mewakili keterikatan
barang/jasa dengan sasaran kegiatan.
J. Routing
Dalam perencanaan produksi, hal yang pertama dilakukan adalah dengan
melakukan routing. Routing sendiri merupakan proses penentuan jalur atau rute
pekerjaan dan urutan operasi. Di dalam proses routing terdapat beberapa hal yang
diperhatikan seperti kuantitas, kualitas produk, sumber daya manusia, mesin,
bahan, jenis, jumlah dan urutan operasi manufaktur, tempat produksi, dan lain
sebagainya. Dimana dapat dikatakan pada proses routing ini adalah proses untuk
menentukan apa, berapa banyak, bagaimana, dan dimana untuk menghasilkan
suatu produk. Proses routing dipengaruhi oleh faktor sumber daya manusia yang
ada dalam suatu bisnis untuk mengenali kebutuhan, keinginan dan harapan
konsumen. Selain itu demgan melakukan routing dapat memberikan metode yang
sangat sistematis untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi. Hal ini
dapat membuat proses perencanaan produksi menjadi tepat dan efisien karena
sumber daya yang ada dapat digunakan secara optimal.
K. PETA KERJA
Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja
secarasistematis dan jelas. Lewat peta-peta ini kita bisa melihat semua langkah
ataukejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari masuk ke pabrik
sampaiakhirnya menjadi produk jadi, baik produk lengkap maupun bagian dari
produk lengkap.
b. Diagram Aliran
Diagram Aliran merupakan suatu gambaran menurut skala, dari susunan
lantai dan gedung yang menunjukkan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi
dalam Peta Aliran Proses. Aktivitas yang berarti pergerakan suatu material atau
orang dari suatu tempat ke tempat berikutnya dinyatakan oleh garis aliran dalam
diagram tersebut. Arah aliran digambarkan oleh anak panah kecil pada garis aliran
tersebut
Gambar 1.3 Diagram aliran
A. Kesimpulan
Sistem manufaktur (Wiratno, 2005) adalah kumpulan dari equipment (yang
terdiri dari peralatan dan mesin produksi, pemindahan material dan sistem
komputer) yang terintegrasi dan human resource (diperlukan untuk full time atau
periodically untuk menjalankan sistem), yang mempunyai fungsi untuk
melakukan satu atau beberapa proses operasi dan/atau assembly pada suatu bahan
material awal, part atau set of parts. Pada intinya, sistem manufaktur merupakan
sistem yang melakukan proses transformasi/konversi keinginan (needs) konsumen
menjadi produk jadi yang berkualitas tinggi.