Kelompok 2: Ida Bagus Dharma Yoga S F351130251 Dora Vitra Meizar F351130261 Rully Husni F351130271
SEKOLAH PASCASARJANA DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 Artikel ini membahas tentang bagaimana cara untuk menghasilkan desain yang efektif untuk sistem produksi. Artikel ini berfokus pada masalah rangkaian layout dari sistem produksi yang yang berhubungan dengan optimasi aliran bahan, penyesuaian antara bahan baku dan kapasitas bahan baku. Adapun parameter-parameter yang paling dipengaruhi oleh rangkaian layout sistem produksi antara lain rute transportasi dan total area produksi. Panjang rute transportasi antar tiap-tiap unit produksi akan mempengaruhi efektifitas dan efisiensi sistem produksi. Rute yang terlalu jauh akan menghasilkan jarak yang jauh pula sehingga waktu yang dibutuhakan untuk satu siklus produksi akan lebih lama. Hal ini akan berdampak pada segi investasi tambahan yang berhubungan pada penanganan peralatan, biaya operasi, Intensitas aliran material, kinerja transportasi, dan lama waktu non-technological. Selain itu parameter yang berpengaruh lainnya adalah total area produksi. Area produksi dalam suatu sistem manufactur secara umum dibagi menjadi tiga, yaitu 1) Area produksi, merupakan lokasi area tempat kerja pada suatu sistem manufaktur; 2) Area operasi logistic, merupakan area yang tidak memberikan nilai tambah pada produk tetapi sangat diperlukan pada suatu sistem manufaktur; 3) Area kosong, area yang tidak digunakan pada waktu sekarang tetapi dia siap untuk pengembangan di masa yang akan datang. Adapun ukuran dari area produksi akan berdampak pada, konsumsi energi, pajak, investasi, gaji (khususnya untuk staf dan pekerja produksi), dan maintenance support. Adapun prosedur dasar untuk mendesain suatu sistem produksi diawali dengan mendesain produk sesuai dengan kebutuhan konsumen. Kemudian Proses produksi dirancang agar sesuai dengan karakteristik produk. Selanjutnya dilakukan penysusunan sistem berdasarkan proses produksi dan mesin yang digunakan. Adapun tahap pengembangan dari prosedur perancangan sistem produksi, yang terdiri dari: 1. Designer produk, dimana produk didesain berdasarkan permintaan konsumen 2. Produk, yaitu mendesinisikan produk tersebut bersadarkan dimensi, ukuran, bentuk, dan sifat teknik, hingga pemilihan bahan dan material lain yang sesuai dengan permintaan konsumen. 3. Designer proses. Proses didesain berdasarkan technological process dengan semua operasi non-technological. 4. Proses. Tahap ini merupakan tahap melangkapi desain proses produksi untuk produk. 5. Designer sistem. Pada tahap ini desain sistem dibuat berdasarkan proses produksi dari produk. 6. Sistem produksi. Merupakan tahap memasukkan komponen seperti SDM, mesin produksi, rekayasa teknologi, bangunan, dan hubungan antar komponen produksi. 7. Layout. Pada tahap ini didesain kedudukan layout dari sistem produksi. Sistem desain yang telah dirancang akan menghasilkan suatu feedback yang memiliki kontribusi utama yang memungkinkan terjadinya perubahan dalam sistem produksi. Dengan kata lain, kita akan mengulang mendesain suatu sistem produksi hingga mendapatkan sistem yang optimal. Metode ini akan menghasilkan beberapa alternative solusi dari sistem produksi, alternative pertama dievaluasi menggunakan kriteria kuantitatif dan kualitatif. Alternatif yang paling menguntungkan akan dipilih menggunakan decision analysis dan alternatif tersebut akan diimplementasikan.