Bisnis Kontemporer
Disusun Oleh :
1. Oktafiana Nur Laeli .I. (B11.2017.04611)
2. Divya Kania Putri (B11.2017.04642)
3. Shella Parton (B11.2017.04649)
4. Muhamad Prasetyo (B11.2017.04806)
5. Aziz Hariyanto (B11.2017.04454)
- Kepentingan Strategis dari Fungsi Produksi
Proses produksi penting di organisasi non-profit, karena barang dan
jasa yang mereka tawarkan menjustifikasi keberadaan mereka
manajemen produksi dan operasi yang efektif dapat mengurangi
biaya produksi suatu perusahaan, meningkatkan mutu barang dan
jasa, memungkinkan untuk cepat merespons permintaan pelanggan
dan memungkinkan melakukan pembaruan dengan cara
menyediakan produk – produk baru
- Produksi Massal
Produksi massal yaitu sistem manufakturing produk dalam jumlah
besar melalui penggabungan efektif dari pegawai berkeahlian
khusus atau spesialisasi tenaga kerja, mekanisasi dan standarisasi.
Produksi massal menghasilkan output dalam jumlah besar dengan
harga yang lebih murah dari pada buatan tangan
- Proses produksi
Proses produksi menggunakan sistem :
1. Sistem produksi analitis = memisahkan bahan baku ke dalam
komponen – komponen guna membuat satu atau beberapa
produk yang dapat dipasarkan
2. Sistem produksi sintetis = mengabungkan sejumlah bahan baku
atau komponen atau mengubah bahan baku untuk produksi
barang jadi
3. Proses produksi berkesinambungan = menghasilkan barang jadi
dalam waktu panjang
4. Proses produksi bertenggang = menghasilkan produk dalam
waktu singkat dengan mematikan mesin secara rutin atau
mengubah konfigurasinya untuk membuat beragam produk
- Pemilihan Lokasi
Keputusan untuk menentukan lokasi, fasilitas produksi bergantung
pada faktor transportasi, manusia dan fisik. Faktor transportasi
meliputi jarak ke pasar dan bahan baku, serta ketersediaan modal
alternatif untuk memindahkan input maupun output.
Variable fisik meliputi isu – isu, seperti cuaca, persediaan air,
energi yang tersedia, dan opsi – opsi untuk membuang limbah
berbahaya.
Perusahaan yang ingin berlokasi di dekat suatu komunitas harus
melakukan penelitian dampak lingkungan, yang menganalisis
pengaruh pabrik di wilayah tersebut dan sekitarnya
Faktor manusia meliputi suplai tenaga kerja, peraturan lokal, dan
kondisi suatu wilayah
Pemilihan lokasi yang diambil oleh manajer operasi dan produksi
harus memperhitungkan faktor – faktor :
1. Asuransi dan pajak
2. Jumlah, keahlian, dan biaya tenaga kerja
3. Jarak ke pasar untuk barang
4. Penerimaan masyarakat
5. Jumlah biaya dan biaya layanan energi, dan lain sebagainya.
Tren terkini dalam bidang strategi lokasi adalah mendirikan
fasilitas produksi yang lebih dekat ke pasar tujuan
- Tugas Manajemen Produksi
Manajer produksi dan operasi mengawasi pekerjaan pegawai dan
mesin untuk mengubah input menjadi barang dan jasa jadi.
Para manajer produksi dan operasi melaksanakan 4 tugas utama :
A. Mereka merencanakan keseluruhan proses produksi /
perencanaan produksi
Perencanaan produksi dimulai dengan menentukan barang dan
jasa yang akan ditawarkan kepada pelanggan, keputusan lain
seperti pembelian mesin, penentuan harga dan pemilihan gerai
ritel, seluruh nya muncul dari perencanaan produk.
Departemen produksi berfokus pada perencanaan proses
produksi ketika mereka :
1. Mengubah ide – ide produk awal menjadi spesifikasi akhir
2. Merancang fasilitas paling efesien untuk memproduksi
produk tersebut
B. Menentukan tata letak fasilitas
Tugas berikut nya dari manajemen produksi adalah menentukan
tata letak terbaik bagi fasilitas. Tata letak fasilitas yang efesien
dapat mengurangi penanganan bahan baku, mengurangi biaya, dan
memperbaiki alur produk pada fasilitas tersebut.
- Standar Iso
Standar iso atau organisasi standar internasional adalah untuk
mendorong pengembangan produk – produk terstandarisasi guna
mendorong perdagangan dan kerja sama lintas negara. Standar ini
mendefinisikan bagaimana suatu perusahaan harus memastikan
bahwa produk nya memenuhi permintaan pelanggan
BAB 11
Disusun Oleh :
1. Oktafiana Nur Laeli .I. (B11.2017.04611)
2. Divya Kania Putri (B11.2017.04642)
3. Shella Parton (B11.2017.04649)
4. Muhamad Prasetyo (B11.2017.04806)
5. Aziz Hariyanto (B11.2017.04454)
- Memberdayakan Karyawan
Komponen penting dalam manajemen yang efektif adalah
pemberdayaan (empowerment) karyawan. Manajer berupaya
mencapai tujuan ini dengan memberikan wewenang dan tanggung
jawab terhadap karyawan untuk membuat keputusan mengenai
pekerjaan mereka tanpa persetujuan dan kontrol manajerial.
Pemberdayaan bertujuan untuk mendorong kemampuan otak
semua karyawan untuk menemukan cara baru dalam melaksanakan
pekerjaan dan merealisasikan ide mereka. Pemberdayaan
membebaskan manajer dari tugas mengontrol bawahan.
Pemberdayaan juga memotivasi karyawan dengan menambahkan
tantangan dalam pekerjaan mereka dan memberikan rasa memiliki.
Manajer memberdayakan karyawan dengan berbagai informasi
perusahaan dan wewenang pengambilan keputusan dan dengan
memberikan penghargaan kepada karyawan berdasarkan pada
kinerja perusahaan.
- Karakteristik Tim
Tim yang efektif memiliki sejumlah karateristik. Tim tersebut
harus memiliki ukuran yang tepat untuk menyelesaikan
pekerjaanya. Selain ukuran, tim juga dapat dikategorikan
berdasarkan pada persamaan dan perbedaan di antara anggota tim,
yang disebut level dan diversity. Kita akan membahas ketiga
karakteristik ini selanjutnya :
1. Ukuran Tim
Ukuran tim dapat berkisar mulai dari 2 orang hingga 150
orang. Namun, pada praktiknya, kebanyakan tim memiliki
anggota kurang dari 12 orang. Walaupun tidak ada batasan
ideal bagi tim, penelitian mengenai efektivitas tim
menunjukkan bahwa sebuah tim dapat mencapai hasil
maksimal jika memiliki 6 atau 7 anggota. Kelompok dengan
jumlah anggota ini cukup besar untuk mendapatkan
keuntungan dalam bentuk keterampilan yang beragam,
namun cukup kecil agar para anggotanya berkomunikasi
dengan mudah dan memiliki rasa kedekatan.
2. Team Level dan Team Diversity
Team level adalah tingkat rata – rata kemampuan,
pengalaman, personalitas, atau faktor kapabilitas lain dalam
sebuah tim. Sedangkan, Team Diversity adalah varian atau
perbedaan kemampuan, pengalaman, kepribadian, atau faktor
lain dalam sebuah tim.
- Konflik Tim
Konflik adalah interaksi antagonistik dimana satu pihak mencoba
untuk menghalangi niat atau tujuan pihak lain. Konflik dan
perselisihan tidak dapat dihindari. Namun ini tidaklah
mengejutkan. Orang – orang yang bekerja sama biasanya berselisih
pendapat mengenai apa dan bagaimana sesuatu yang dilakukannya.