Anda di halaman 1dari 19

FUNGSI PRODUKSI

& OPERASI
NAMA KELOMPOK :
1. Gabriela Anggraeni
2. I Gusti Ayu Agung Pradnya Wijayanti
3. Kadek Mahayu Sinta Dewi
4. Namira Khairani S
Sub Materi
A. Penentuan Lokasi Usaha
B. Metode Penilaian Lokasi Produksi
C. Luas Produksi
D. Tata Letak (Layout)
E. Sifat dan Proses Produksi
F. Produktivitas, standarisasi, dan normalisasi
A. Penentuan Lokasi Usaha
 Pengertian Lokasi Usaha :
Suatu tempat di mana seseorang/perusahaan
melakukan suatu kegiatan fisik yang
bertujuan untuk memperoleh profit.
 Pemilihan lokasi bergantung pada jenis
usaha atau investasi yang dijalankan.
Ruang Lingkup Operasional Produksi
• Lokasi produksi
Dalam melakukan analisis lokasi pada studi kelayakan bisnis lokasi produk disebutkan secara
rinci, berisi alamat jelas, nomor telepon, website, email dan jam buka untuk melayani konsumen.
• Sumber Bahan Produksi
Sumber bahan produksi adalah tempat atau pihak-pihak yang menjadi sumber bahan yang
akan diolah menjadi barang siap pakai atau siap dijual ke konsumen
• Teknik Operasional Produksi
menceritakan secara singkat bagaimana keseluruhan proses produksi dalam pengolahan
bahan baku, kemudian dikemas menjadi barang siap jual
• Paling tidak ada empat lokasi yang harus di pertimbangkan sesuai
kebutuhan perusahaan yaitu, lokasi untuk kantor pusat,lokasi untuk pabrik
, lokasi untuk gudang , dan lokasi kantor cabang.
• Pertimbangan yang di gunakan untuk menentukan lokasi sebagai berikut :
- Perhatikan Kepadatan Penduduk dan Tingkat Keramaian Sekitar Tempat
Usaha
- Amati Usaha-Usaha yang Mendukung di Sekitar Lokasi
- Pilihlah Tempat Usaha yang Strategis dengan Kompetitor Rendah
- Sesuaikan dengan Bujet
- Cari yang Dekat dengan Target Pasar
- Cek Prosedur Perizinan Bisnis di Lokasi Usaha Berada
Metode Penilaian Lokasi
• Untuk menilai lokasi yang sesuai dengan keinginan perusahaan dapat
digunakan berbagai metode sesuai kebutuhan perusahaan
• Menurut Iban Sofyan (2004), paling tidak 3 metode yang dapat digunakan
untuk menilai suatu lokasi sebelum diputuskan
1. Metode penilaian hasil
2. Metode perbandingan biaya
3. Metode analisis ekonomi
Luas Produksi
• Luas produksi adalah jumlah atau volume output yang seharusnya
diproduksi oleh suatu perusahaan dalam suatu periode. Penentuan luas
produksi merupakan hasil dari penelitian yang sudah dilakukan oleh
departemen riset dan pengembangan produk yang ada dalam organisasi
bisnis. Bila luas produksi yang dilakukan terlalu besar maka
mengakibatkan biaya yang dikeluarkan menjadi semakin besar atau
setidaknya investasi pada produk tersebut bertambah besar.
Secara umum luas produksi ekonomis ditentukan antara lain oleh :
1) Kecenderungan perintaan yang akan dating.
2) Kemungkinan pengadaan bahan baku,bahan pembantu,tenaga kerja,dan lain lain.
3) Tersedianya teknologi,mesin,dan peralatan di pasar
4) Daur hidup produk dan produk substitui dari produk tersebut.

Untuk menentukan jumlah produksi yang menghasilkan keuntungan maksimal dapat


dilakukan dengan salah satu pendekatan berikut ; pendekatan konsep marginal cost
dan marginal revenue,pendekatan break event point,dan metode kompleks.
Marginal cost adalah tambahan ongkos sebagai akibat dari adanya tambahan suatu
produk.
Marginal revenue adalah tambahan penghasilan sebagai akibat tambahan produk.
Tata Letak ( Layout )
• Tata letak ( layout) merupakan suatu proses dalam pembentukan bentuk
dan penempatan fasilitas yang dapat menentukan efesiensi
produksi/operasi.
• Layout dirancang berkenaan dengan produk, proses, sumber daya manusia
dan lokasi sehingga tercapai efisiensi operasi.
• Perencanaan layout adalah perencanaan dari kombinasi yang optimal
antara fasilitas produksi serta semua peralatan dan fasilitas terlaksananya
proses produksi
Pada umumnya jenis layout didasarkan pada situasi sebagai berikut ( Kasmir & Jakfar,
2009):
1. Posisi Tetap ( Fixed Position)
tata letak jenis ini ditujukan pada proyek yang karena ukuran, bentuk, atau hal-hal
lain tidak mungkin untuk memindahkan produknya.
2. Orientasi Proses ( Process Oriented )
tata letak orientasi proses didasarkan pada proses produksi barang atau pelayanan
jasa
3. Process layout ( functional layout )
tata letak yang menempatkan mesi-mesin atau peralatan sejenis atau yang memiliki
fungsi yang sama dalam suatu kelompok atau satu ruangan.
4. Tata Letak Kantor ( Office Layout )
tata letak berkaitan dengan tata letak posisi pekerja, peralatan kerja, dan tempat
untuk penyaluran informasi.
5. Tata Letak Pedagang Eceran/Pelayanan (Retail and Service Layout)
tata letak yang berkenaan dengan penganturan dan alokasi tempat serta arus
bermacam produk atau barang agar lebih banyak barang yang dapat dipajang sehingga lebih
besar penjualannya; merupakan sebuah pendekatan yang berkaitan dengan aliran
pengalokasian ruang dan merespons perilaku konsumen.
6. Tata Letak Gudang ( Warehouse Layout)
tata letak ini bertujuan untuk memperoleh optimum trande-off antara biaya penanganan
dan ruang gudang, merupakan sebuah desain yang mencoba meminimalkan biaya total
dengan mencapai panduan terbaik antara luas ruang dan penganan bahan.
7. Tata Letak Produk ( Produk Layout )
tata letak ini mencari pemanfaatan personal dan mesin yang terbaik dalam produksi
yang berulang-ulang dan berlanjut.
Untuk memperoleh tata letak yang baik, perusahaan perlu
menentukan hal-hal berikut :
1. Kapasitas dan tempat yang dibutuhkan
2. Peralatan untuk menangani material atau bahan
3. Lingkungan dan estetika
4. Arus informasi
5. Biaya perpidahan antara tempat kerja yang berbeda
Sifat & Proses Produksi
• Sifat produksi perusahaan industri dibedakan dalam empat hal, yaitu :
1. Sifat Exstractive. Perusahaan mengambil sesuatu dari alam untuk kemudian
diubah, dan melemparkan hasil tersebut ke pasar.
2. Sifat Analitis adalah produksi yang menggunakan jenis bahan mentah untuk
memproduksi dua atau lebih barang jadi
3. Sifat Sintesis adalah produksi yang menggunakan beberapa bahan untuk
memproduksikan satu macam barang.
4. Sifat pengubahan produksi di mana bahan mentah hanya diubah bentuknya.
Proses produksi menurut Manullang (2013) dibedakan atas dua macam, yaitu :
1. Perusahaan yang proses produksinya kontinu adalah perusahaan yang memproduksi
barang yang sama terus menerus.
2. Peusahaan yang proses produksinya tidak kontinu adalah perusahaan yang
memproduksi barang-barang sesuai pesanan orang, disebut juga produksi potongan.
Sesuai dengan proses produksi perusahaan, ada dua cara penyusunan mesin dalam
perusahaan industry yaitu:
3. penyusunan mesin secara departemental adalah menempatkan mesin mesin yang serupa
pada ruangan yang sama
4. penyusunan mesin secara Volgroep (Product Layout)adalah penyusunan mesin yang
berbagai macam dari proses produksi secata berturut turut sehingga barang yang di
kerjakan mengalir dari mesin pertama sampai mesin terakhir dimana barang keluar
sebagai barang jadi
Produktivitas, standarisasi, dan normalisasi

Produktivitas

Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara 
hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tena
ga kerja,modal,tanah,energy, dan sebagainya)yang dipakai untuk mengghasil
kan hasil tersebut. Atau perbandingan antara output dan input ataupun
sebuah ukuran dari efisiensi manager atau kariawan dalam menggunakan
sumber daya untuk menghasilkan barang atau jasa. `
Standarisasi dan Normalisasi
Untuk memperbesar prestasi kerja dan menurunkan harga pokok, perusahaan cenderung
menerapkan standarisasi. Dengan standarisasi berarti mengurangi variasi-variasi hasil produksi
sehingga barang yang diproduksi menjadi satu jenis, satu bentuk, satu kuantisas dan satu warna.
Adapun keburukan dari standarisasi adalah bahwa keinginan konsumen kurang
diperhatikan. Namun dengan standarisasi maka harga pokok lebih murah sehingga produksi
semakin banyak terjual.
Penerapan standarisasi oleh suatu perusahaan sering diikuti dengan pemberian spesialisasi
kepada pekerja,selanjutnya standarisasi meringankan pemimpinan dalam pengawasan mutu
produksi. Kebijakan standarisasi, baik bagi konsume maupun produsen, pekerja kurang
menyukainya. Ada tiga hal yang menimbulkan penolakan pihak pekerja, yaitu (Iban sofyan,
2004):
1. Standarisasi mengurai keahlian yang diperlukan dari pekerja,yang mana hal itu berarti
menurunkan mattabat mereka.
Ada dua tipe dasar rasio produktifitas:
1. Produktivitas total, yaitu menghubungakan nilai dari seluruh output dengan nilai seluluh
input, menggunakan rasio output total/ input total.
2. Produktivitas sebagian, yaitu menghubungkan nilai dari seluruh output dengan nilai
input utama saja, menggunakan rasio input total/input sebagian `
Rasio produktivitas dapat dihitung untuk periode waktu tertentu, mengatur efesiensi
operasi pada waktu itu atau untuk dibandingkan dengan rasio periode lain, sebagai ukuran
untung atau rugi produktivitas.
Menurut Peter F. Drucker, menaikan produktivitas pekerjaan jasa merupakan
tanggung jawab sosial pertama dari manajemen. Dia mengatakan bahwa kita harus bekerja
lebih cerdas.
2. Standarisasi mematikan inisiatif pekerja karena mereka dispesialisasikan untuk
mengerjakan pekrjaan rutin.
3. Standarisasi produk selalu diikuti standarisasi cara, hal yang membosnkan pekerja,
sebab tidak tidak ada lagi variasi di dalam melakukan pekerjaan mereka.

Selanjutnya NORMALISASI
Adalah peluasan dari standarisasi. Kalau standarisasi dilaksanakan oleh perusahaan
maka normalisasi dilaksanakan oleh sejumlah perusahaan. Normalisasi oleh sejumlah
perusahaan. Normalisasi oleh sejumlah persahaan berarti normalisasi pada suatu cabang
perusahaan. Penerapan normalisasi sering terjadi. Beberapa perusahaan bermusyawarah
mengenai kesamaan barang produksi yang akan mereka hasilkan.
Contoh normalisasi , misalnya pada apa yang bisa disebut dengan istilah kunci inggris yang
di beri nomor urut. Perusahaan atau pabrik mana pun yang memproduksi memberi ukuran
yang sama pada kunci tersebut.

Anda mungkin juga menyukai