Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 2

Pengantar Teknik Industri

Disusun Oleh:
NaylaRamadhani
09120230091
B2

Dosen Mata Kuliah


Dr. Eng. Irma Nur Afiah.,ST.,MT.,IPM.,ASEAN eng.

TUGAS PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

CONTOH SISTEM TEKNIK INDUSTRI DI BIDANG:


1. Manufaktur
2. Food and Beverage

1. Manufaktur
Manufaktur adalah kata yang berasal dari bahasa Latin, yang jika diartikan secara luas
adalah proses merubah bahan baku menjadi suatu produk.
Manufaktur memanfaatkan Teknik Industri untuk peningkatan kualitas, produktivitas, dan
efisiensi sistem integritas manusia. Dengan kata lain, Sistem Manufaktur menggunakan
pendekatan Teknik Industri untuk meningkatkan kualitas, produktivitas, dan efisiensi sistem
integral dalam sebuah produksi industri.
Jenis bidang ilmu yang dipelajari dalam Manufaktur adalah Sistem Produksi, Pemodelan
Sistem, dan Perencanaan dan Pengendalian Produksi.

Pada konteks yang lebih modern, manufaktur melibatkan pembuatan produk dari bahan
baku melalui bermacam-macam proses, mesin dan operasi, mengikuti perencanaan yang
terorganisasi dengan baik untuk setiap aktifitas yang diperlukan. Semua benda-benda yang
kita jumpai dibuat melalui berbagai proses yang disebut manufaktur (manufacturing). Di
samping produk-produk akhir tersebut, manufaktur juga melibatkan aktifitas dimana produk
yang dibuat dipergunakan untuk membuat produk. Produk tersebut adalah mesin-mesin
yang dipakai untuk membuat berbagai macam produk. Misalnya mesin press untuk
membuat plat lembaran menjadi bodi mobil, mesin-mesin untuk membuat komponen, atau
mesin jahit untuk memproduksi pakaian.

salah satu contoh sistem teknik industri bidang manufaktur yaitu:


1. Sistem Produksi
Maksud dari Sistem Produksi adalah sebuah susunan kegiatan atau elemen perusahaan
yang saling terhubung untuk mencapai tujuan dari sebuah bisnis. Sistem produksi, atau
biasa disebut sistem pabrik di dalam industri manufaktur, adalah sebuah sistem integral
yang terdiri dari komponen struktural dan fungsional.
Komponen fungsional terdiri dari perencanaan produksi, pengawasan, pengendalian dan
berbagai hal lainnya yang berhubungan dengan manajemen perusahaan. Sementara
komponen struktural terdiri dari tenaga kerja, mesin pabrik, bahan-bahan, dan masih banyak
lagi yang lainnya.

● Ciri-ciri Sistem Produksi


Seperti yang kita ketahui bahwa sistem produksi terdiri dari komponen, tujuan, aktivitas, dan
mekanisme yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Selain itu, sebagai pengusaha kita
juga perlu memiliki pemahaman yang baik mengenai ciri-cirinya agar tidak salah dalam
menentukan strategi dalam proses manufaktur. Berikut merupakan beberapa ciri-ciri sistem
produksi menurut Dr. Vincent Gaspers:
- Mempunyai komponen-komponen yang saling berkaitan antara satu dengan yang
lainnya. Hal ini bertujuan agar proses dan sistem produksi yang berjalan dapat saling
berhubungan untuk mencapai hasil produksi yang lebih maksimal.
- Memiliki tujuan yang mendasari tentang keberadaannya, yaitu menghasilkan produk
yang berkualitas yang dapat terjual dengan harga kompetitif pada pasar.
- Mempunyai aktifitas berupa proses perubahan nilai tambah input menjadi output
secara lebih efektif danefisien.

● Macam Macam jenis Sistem Produksi


Setelah memahami apa pengertian dari sistem produksi, berikutnya kita akan membahas
jenis-jenis sistem produksi yang ada pada industri manufaktur. Umumnya, pelaku bisnis
manufaktur menggunakan salah satu antara dua macam sistem pabrik, yakni berdasarkan
proses menghasilkan output dan tujuannya.
1. Berdasarkan proses menghasilkan output
Tipe yang pertama adalah berdasarkan proses menghasilkan sesuatu, seperti menghasilkan
sebuah produk dalam industri manufaktur. Jenis yang pertama ini terbagi lagi dalam dua
bagian berdasarkan waktu
prosesnya.
- Continuous process: proses ini memiliki sifat berlangsung terus atau kontinu. Bisnis
yang menggunakan metode ini biasanya memiliki permintaan pasar yang tinggi,
dengan demikian perusahaan tak perlu khawatir produk-produknya menumpuk
dalam gudang. Di metode ini, sistem. produksi membantu menyusun peralatan yang
Anda butuhkan untuk proses produksi.
- Intermitten Process: berbeda dengan continuous process, proses yang satu ini tidak
berlangsung secara terus menerus. Perusahaan biasanya menggunakan cara ini jika
perusahaan tidak memiliki permintaan dalam jumlah yang tinggi sepanjang waktu.
Proses ini Anda jalankan ketika datang permintaan dari pasar, dengan demikian
standarisasi saat pengerjaan pun kerap terasa tidak terlalu penting.

● Komponen Sistem Produksi


Pada Dasarnya, sistem produksi terdiri atas beberapa komponen yang sering disebut
dengan SMTE. Hal tersebut terdiri atas komponen berupa machine, material, man, method,
money, dan energy. Atau, apabila diterjemahkan ke bahasa Indonesia akan menjadi
peralatan atau mesin, bahan baku, manusia atau tenaga kerja, metode, modal, serta energi
Setiap elemen yang terdapat dalam komponen tersebut mengalami suatu proses
perusahaan nilai tambah. Hal ini tentunya bertujuan untuk menghasilkan sutu produk atau
jasa yang merupakan tujuan akhir dari perjalanan sistem ini. Yang akhirnya, perusahaan
dapat memperoleh mekanisme untuk mempu mengendalikan seluruh kegiatan operasinya
dengan baik.

● Tujuan pengguna Sistem Produksi


Sekarang kita sudah memahami apa saja jenis-jenisnya. Berikutnya kita akan mengkaji apa
saja tujuan dari sistem tersebut. Secara umum, ada tiga tujuan yang ingin dicapai
pengusaha dari menggunakan sistem ini:
1. Memenuhi kebutuhan perusahaan
Kebutuhan perusahaan yang utama adalah mencari keuntungan. Untuk mencapai tujuan ini,
perusahaan perlu memastikan bahwa proses produksi berjalan dengan lancar. Dengan
demikian permintaan pelanggan bisa terpenuhi dan target penjualan bisa tercapai. Untuk
memastikan proses produksi bisa berjalan dengan Mancar, maka sistem pabrik adalah hal
esensial yang harus setiap perusahaan manufaktur miliki.
2. Menekan pemborosan
Semakin tingginya efisiensi proses produksi yang berjalan dengan bantuan sistem, maka
pengusaha bisa dengan mudah mengukur penggunaan bahan baku dari setiap proses
produksi. Dengan cara ini, pemborosan
bahan baku bisa Anda minimalisir sehingga keuntu pausahaan pun akan semakin
meningkat. Selain itu, sistem ini juga dapat membantu pengusaha untuk lebih
memperhitungkan modal tang mereka gunakan.
3. Meningkatkan efisiensi proses produksi
Adanya sistem pabrik tentunya dapat lebih memudahkan pengusaha untuk meningkatkan
serta menggali lebih lagi mengenai kinerja para karyawannya. Penggunaan mesin dalam
pabrik pun dapat menjadi lebih efektif dan efisien sehingga pengusaha dapat menghindari
terjadinya downtime yang merugikan perusahaan.

2. Food and Beverage

Food and Beverage (F&B) adalah salah satu industri yang telah ada dan berkembang
sejak lama. Jenis bisnis yang dikategorikan masuk dalam industry F&B yaitu bisnis yang
menempatkan makanan atau minuman sebagai poros bisnisnya, termasuk F&B service.
Seiring dengan perkembangan zaman, pengertian F&B service mengalami perluasan
makna. Secara umum, pengertian F&B service adalah sebuah istilah yang menggambarkan
penyajian makanan kepada pelanggan. Biasanya, sebuah bisnis menawarkan layanan
tersebut secara bersama-sama dengan menjual produk makanan atau minuman.
Fungsi dari food and beverage yaitu memudahkan tamu untuk mendapatkan pelayanan
makanan dan minuman selama tamu berkunjung ke café atau restaurant. Peran Food and
Beverage Department sangat penting karena dapat mengangkat café atau restaurant,
apabila mampu membuat makanan dan minuman yang terbaik dan memuaskan selera para
tamu dan dengan pelayanan yang memuaskan.

berikut beberapa sistem Teknik Industri di Food and Beberage


1. Menu Berbentuk Tablet
Di beberapa restoran saat ini sudah menggunakan tablet pintar sebagai menu yang ditaruh
di setiap meja restoran. Penggunaan tablet ini membuat pemesanan makanan menjadi jauh
lebih praktis dibandingkan harus menugaskan pramusaji untuk memberikan menu dan
mencatat pesanan pelanggan. Selain praktis dan dapat memudahkan pemesanan makanan,
penggunaan tablet ini juga dapat menarik minat pelanggan untuk datang karena keunikan
dari cara memesan makanan di restoran tersebut.

2. Software Akuntansi
Dalam perhitungan profit yang didapatkan oleh tempat makan ataupun restoran, biasanya
dilakukan secara manual dengan kertas ataupun menggunakan excel. Akan tetapi seiring
dengan perkembangan zaman yang begitu pesat, kini sudah mulai banyak pengusaha F&B
yang mulai menggunakan sistem penghitungan profit di tempat usahanya. Penggunaan
sistem akuntansi ini akan sangat membantu pengusaha dalam pencatatan segala
pembayaran dan pengeluaran, sehingga mempermudah pengelolaan informasi penting
pelanggan serta merekam seluruh transaksi yang terjadi tanpa kekeliruan.

3. Aplikasi Pengelolaan Data Karyawan


Para pengusaha F&B pastinya mengetahui bahwa tingkat turnover karyawan yang bekerja
di bidang ini cenderung tinggi. Maka akibatnya, divisi rekrutmen dan HR sering mengalami
kesulitan dalam mengelola data karyawan, apalagi pada saat proses onboarding dilakukan.
Padahal, data-data seperti kehadiran dan bonus bulanan yang didapatkan karyawan dapat
digunakan sebagai tolak ukur kinerja karyawan.

Anda mungkin juga menyukai