Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Sistem Produksi

Sistem produksi adalah suatu rangkaian yang terbentuk dari beberapa elemen dan
saling berhubungan serta saling menunjang satu dengan yang lainnya agar tujuan
yang ingin dicapai terwujud.
Bisa didefinisikan dengan kata lain yakni sistem integral yang di dalamnya
terdapat bagian struktural dan bagian fungsional dari suatu perusahaan.

Adapun yang dimaksud dengan komponen struktural tersebut meliputi bahan, alat,
mesin, tenaga kerja atau karyawan, informasi, dan lain sebagainya.

Sedangkan komponen fungsional yang dimaksud adalah perencanaan,


pengontrolan atau pengendalian, pengawasan, serta hal lainnya yang ada
hubungannya dengan kemampuan manajemen.

Sistem dalam kegiatan produksi memiliki beberapa sub sistem, antara lain:

1. Perencanaan serta pengontrolan produksi


2. Pengendalian kualitas
3. Penentuan standar operasi
4. Pemeliharaan dan perawatan fasilitas produksi
5. Penentuan harga pokok produksi
6. Penentuan fasilitas

Jenis-Jenis Sistem Produksi


Sistem yang digunakan dalam kegiatan produksi memiliki beberapa jenis yang
dikategorikan menurut beberapa ketentuan, seperti di bawah ini.
Berdasarkan Proses Menghasilkan Output
Proses Produksi Berkelanjutan (Continuous Process)

Sistem yang digunakan pada proses produksi secara berkelanjutan atau continuous
process menggunakan peralatan produksi yang disusun dan diatur dengan
memerhatikan urutan kegiatan dalam memproduksi produk atau jasa.

Aliran bahan yang digunakan dalam proses yang menggunakan continuous


process sebelumnya telah melewati standardisasi.

Perusahaan yang memiliki proses demand yang tinggi sangat cocok menggunakan
proses ini karena akan lebih mudah. Dengan begitu, produk yang dihasilkan akan
lebih mudah terjual saat diperdagangkan di pasaran.

Produksi Putus-Putus (Intermitten Process)

Dalam intermitten process, sistem untuk produksi yang digunakan memungkinkan


adanya kegiatan produksi yang dilakukan bukan menggunakan standar, melainkan
berdasar pada produk yang hendak dikerjakan.

Oleh sebab itu, peralatan dalam sistem ini disusun dengan cara yang sefleksibel
mungkin dalam menghasilkan suatu produk.

Perusahaan yang cocok menggunakan sistem ini adalah perusahaan musiman yang
hanya memproduksi produk tertentu di musim tertentu. Contohnya adalah pabrik
jaket musim dingin yang akan beroperasi hanya pada periode mendekati musim
dingin.
Berdasarkan Tujuan Operasinya
Engineering to Order (ETO)

Sistem engineering to order merupakan sistem yang dibuat apabila pemesan


melakukan permintaan kepada produsen untuk membuat produk, mulai dari tahap
perancangan.

Assembly to Order (ATO)

Sistem assembly to order merupakan sistem yang memungkinkan suatu produsen


membuat suatu desain standar serta modul operasional yang standar. Setelah itu,
produk mulai dilakukan proses perakitan sesuai dengan modul dan permintaan
yang dilakukan oleh konsumen.

Contoh perusahaan yang menggunakan sistem ATO adalah perusahaan yang


memproduksi mobil.

Make to Order (MTO)

Yang dimaksud dengan sistem make to order adalah sistem yang memungkinkan
suatu produsen untuk menyelesaikan pekerjaan terakhir dari suatu produk bila
pesanan terhadap produk tersebut sudah diterima.

Make to Stock (MTS)

Seperti namanya, sistem make to stock merupakan sistem yang memungkinkan


suatu produsen melakukan produksi suatu produk sebelum adanya pesanan atau
permintaan dari konsumen.

Tujuan Adanya Sistem Produksi


Adanya suatu sistem yang digunakan tentunya memiliki tujuan yang hendak
dicapai. Tanpa adanya tujuan, mungkin suatu sistem tidak akan berguna bagi
sebuah kegiatan.
Begitu juga jika tujuan telah dibayangkan namun tidak ada penggunaan sistem
untuk mencapai tujuan tersebut, tentu akan sangat sulit dalam mewujudkannya.

Berikut merupakan beberapa tujuan dari adanya sistem dalam sebuah kegiatan
produksi.

Memenuhi Kebutuhan Perusahaan


Barang hasil produksi merupakan kebutuhan perusahaan yang harus terpenuhi
agar bisnis berjalan lancar. Untuk menghasilkan produk tertentu perlu dilakukan
adanya produksi menggunakan sistem tertentu yang tepat.

Sistem tersebut dipilih agar perusahaan bisa menyelesaikan produksi tepat pada
waktunya, terlebih jika produksi dilakukan atas permintaan konsumen.

Sementara itu, ada juga perusahaan yang menjalankan produksinya dengan sistem
persediaan, maka dengan adanya sistem dalam produksi tersebut kebutuhan akan
persediaan produk bisa direncanakan secara teratur dan sistematis agar selalu
terpenuhi.

Membuat Proses Produksi Teratur


Sebuah sistem yang telah diatur sedemikian rupa dalam menjalankan produksi
tentu memiliki tujuan agar proses produksi menjadi lebih teratur dan tertata.

Meski jenis sistem yang digunakan berbeda-beda, sistem tersebut tetap bertujuan
agar produksi menjadi terarah dan sesuai waktunya. Yang terpenting adalah
sistem yang dipilih jelas dan sesuai dengan tipe perusahaan yang dimiliki.

Produksi menjadi teratur dikarenakan setiap sistem pasti sudah memiliki urutan
kegiatan yang harus dilaksanakan.

Tak hanya itu, dalam sistem juga terdapat rincian, mulai rincian waktu
pelaksanaan, lamanya tiap proses, hingga komando yang ada di dalamnya.
Memperhitungkan Modal
Dengan memperhatikan sistem yang digunakan, maka para produsen akan dapat
memperhitungkan besaran biaya atau modal yang akan digunakan.

Bayangkan jika proses produksi tidak didasari dengan sistem dan dijalankan
secara acak-acakan, pasti tidak dapat memperhitungkan besaran modal yang
dibutuhkan.

Perhitungan modal yang jelas sangat berperan penting dalam kelangsungan


sebuah perusahaan. Hal tersebut berkaitan erat dengan penentuan harga terhadap
suatu hasil produk.

Jika tidak memiliki sistem, maka bisa jadi perusahaan mengalami kebangkrutan
karena terlalu banyak mendapatkan kerugian akibat pengeluaran yang tidak jelas.

Contoh Sistem Produksi


Rumah Sakit
Rumah sakit dalam beroperasi, tentu memiliki fungsi struktural di dalamnya,
yakni para dokter, apoteker, perawat, dan karyawan lainnya yang membantu
proses produksi berjalan lancar.

Sedangkan komponen fungsionalnya ada pada manajerial serta SOP yang


diberlakukan kepada tenaga medis serta karyawan yang ada di rumah sakit
tersebut.

Untuk hasil output-nya adalah pelayanan medis bagi pasien serta pelayanan
kesehatan yang lainnya.

Transportasi Darat
Transportasi darat seperti kereta api dan bus juga memiliki sistem produksi yang
digunakan agar berjalan teratur. Fungsi struktural yang dimiliki sistem
transportasi darat contohnya adalah sopir, kondektur, tenaga ahli permesinan yang
membantu memperbaiki serta merawat mesin kendaraan, maupun karyawan lain
yang bekerja di dalam kendaraan seperti pemberi pengumuman dan lainnya.
Sedangkan untuk komponen fungsionalnya ada pada sistem manajerial seperti
pada bagian informasi serta pengaturan-pengaturan yang diterapkan pada mode
transportasi yang bersangkutan.

Untuk output-nya adalah pelayanan transportasi darat yang bisa dimanfaatkan


oleh para penumpang yang membutuhkan kendaraan sebagai sarana transportasi.

Jangkauan sistem dalam kegiatan produksi ini cakupannya sangat luas, namun
bisa disimpulkan sebagai tata cara yang mengatur jalannya aktivitas produksi agar
teratur dan berjalan lancar.

Kesimpulan
Apa itu sistem produksi?
Sistem produksi adalah kegiatan mengolah bahan mentah, bahan setengah jadi
untuk menghasilkan sebuah produk yang memiliki nilai tambah.

Apa fungsi sistem produksi?


Fungsi sistem produksi adalah untuk perencanaan, pengadaan, pembuatan,
penyimpanan, pengiriman dan pelayanan.

Apa saja komponen yang membentuk sistem produksi?


Proses produksi memanfaatkan beberapa macam sumberdaya seperti teknologi,
energi, peralatan dan elemen organisasi seperti modal, tenaga kerja, manajemen
dan informasi.

Anda mungkin juga menyukai