Anda di halaman 1dari 17

“Produksi

PENGANTAR
&
TEKNIK Sistem Produksi ”

INDUSTRI
BY :

“TUGAS_MK.02” Muhammad Juan Alfa Rino


41621110005
TABLE OF CONTENTS

1 2 3
PRODUKSI SISTEM PRODUKSI REFERENSI
“PRODUKSI”

1
DEFINISI

PRODUKSI
Fungsi produksi (production function) adalah fungsi matematika yang menghubungkan

kuantitas output dengan input yang digunakan dalam proses produksi. Dengan pengertian ini

dapat dipahami bahwa kegiatan produksi adalah mengkombinasi berbagai input atau

masukan untuk menghasilkan output. Aktivitas produksi sebagai suatu bagian dari fungsi

organisasi perusahaan yang bertanggung jawab atas pengolahan bahan baku (raw material)

menjadi produk jadi (finished goods/end product) yang dapat dijual.


MACAM-MACAM
PRODUKSI
Macam-macam produksi :
 Produksi Total ; Produksi total adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh sejumlah
tenaga kerja pada waktu tertentu. Perubahan produk total dapat berubah berdasarkan
banyak sedikitnya faktor produksi variabel yang digunakan.
 Produksi Marginal; Produksi marjinal adalah tambahan produksi yang diakibatkan oleh
pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan. ∆L adalah pertambahan tenaga kerja, ∆TP
adalah pertambahan produksi total, maka produksi marjinal (MP) dapat dihitung dengan MP
= ∆TP / ∆L
 Produksi Rata-Rata; Produksi rata-rata adalah produksi yang secara rata-rata dihasilkan
oleh setiap pekerja. Produksi total (TP), jumlah tenaga kerja (L) maka produksi ratarata (AP),
dan dapat dihitung dengan AP = TP/L
TUJUAN PROSES
PRODUKSI
Terdapat sejumlah tujuan dari proses produksi yang patut diketahui, di antaranya:
• Memenuhi kebutuhan manusia dalam mencapai kesejahteraan dari ketersediaan barang
dan jasa
• Menjaga kelangsungan hidup suatu perusahaan
• Memberikan nilai tambah pada suatu produk
• Memenuhi permintaan pasar, baik dari pasar domestik maupun internasional
• Memperoleh keuntungan agar suatu perusahaan mencapai tingkat kemakmuran yang
diinginkan
• Menghasilkan barang ekspor untuk menambah sumber devisa negara
• Merangsang tumbuhnya usaha produksi lainnya sehingga dapat menyerang
pengangguran Sebagai pengganti produk yang rusak, kadaluarsa, atau barang yang habis
karena pemakaian
TAHAPAN PROSES PRODUKSI
1. Perencanaan
Dari aktivitas spesifik hingga keputusan untuk melakukan sesuatu yang berdampak
besar. Akan sangat membantu jika Anda memiliki rencana dalam tahap produksi. Sehingga
tidak kehilangan arah atau tujuan. Proses perencanaan ini merupakan tahapan dalam
menentukan beberapa hal dalam proses produksi. Seperti produk apa yang akan dibuat,
jumlah bahan baku yang digunakan, biaya yang dibutuhkan, dan jumlah tenaga kerja untuk
melakukan produksi.
2. Penentuan Aliran
Routing atau perutean adalah suatu kegiatan untuk menentukan urutan kegiatan dari
proses produksi. Fokus dari tahap ini, mulai dari pengolahan awal bahan baku,
pembentukan, pemolesan, finishing, dan kontrol kualitas hingga distribusi barang-barang
manufaktur.
TAHAPAN PROSES PRODUKSI

3. Penjadwalan
Penjadwalan adalah kegiatan untuk menentukan waktu produksi harus dilakukan setelah
alur dibuat. Dalam pelaksanaannya, penjadwalan mempertimbangkan jam kerja para
karyawan dan durasi setiap alur produksi. Dalam prakteknya, jadwal induk akan dibuat di
tahap ini. Lalu dibagi atau dipecah lagi menjadi beberapa rencana yang lebih rinci.
4. Pengiriman
Pengiriman pesanan untuk memulai produksi adalah kegiatan dalam menentukan dan
menetapkan suatu proses pemberian pesanan untuk mulai diproduksi setelah jadwal
ditetapkan. Dalam pengiriman ini, dimaksudkan dari tahapan awal sampai ke konsumen.
Mulai dari bahan baku, alur produksi, hingga waktu produksi. Jika tahap ini dapat dilakukan
dengan sukses, maka Anda bisa yakin bahwa proses produksi telah berhasil.
“SISTEM PRODUKSI”

2
DEFINISI

SISTEM PRODUKSI
sistem produksi adalah suatu rangkaian dari beberapa elemen yang saling berhubungan
dan saling menunjang satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan kata lain, sistem
ini merupakan sistem integral yang memiliki komponen struktural dan fungsional perusahaan.
Komponen struktural terdiri dari bahan, peralatan, mesin, tenaga kerja, informasi, dan lain
sebagainya. Sementara komponen fungsional meliputi perencanaan, pengendalian,
pengawasan, dan hal lain yang berhubungan dengan manajemen. Layaknya sistem lain pada
umumnya, sistem juga terdiri dari berbagai subsistem yang saling berinteraksi.
SISTEM
PRODUKSI
PERENCANAAN PRODUKSI
Perencanaan produksi adalah perencanaan tentang apa dan berapa produksi yang akan
diproduksi oleh perusahaan dalam periode tertentu yang akan datang. Secara detail,
perencanaan produksi dapat didefinisikan sebagai proses untuk memproduksi produk atau
barang-barang pada suatu periode tertentu yang diramalkan atau dijadwalkan melalui
pengorganisasian sumber daya baik tenaga kerja, bahan baku, dan peralatan lainnya. Ada lima
hal yang berpengaruh pada keuntungan sebuah perusahaan yang harus diperhatikan dalam
perencanaan produksi, yaitu :

Waktu
Biaya Kapabilitas
Kualitas Biaya pengemba
pengemba pengemba
Produk produk ngan
ngan ngan
produk
PRODUKSI & SISTEM PRODUKSI DIVISI
PPIC
Secara umum, fungsi dan tujuan perencanaan produksi adalah merencanakan dan
mengendalikan aliran material ke dalam, di dalam dan keluar pabrik, sehingga posisi
keuntungan optimal yang merupakan tujuan perusahaan dapat dicapai. Beberapa fungsi
perencanan produksi adalah :

1. . Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten

2. terhadapa rencana strategis perusahaan.

3. Sebagai alat ukur performansi proses perencanaan produksi

4. Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi.

5. Memonitor hasil produksi aktual terhadap rencana produksi dan membuat penyesuaian

6. Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target produksi dan rencana startegis.

7. Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan jadwal induk Produksi.


JENIS-JENIS SISTEM
PRODUKSI
Berikut adalah jenis sistem produksi berdasarkan “Proses Menghasilkan Output” :

CONTINUOUS PROCESS
Continuous process atau biasanya dikenal dengan proses produksi kontinu.Pada sistem ini peralatan produksi
disusun dan diatur dengan memperhatikan urutan kegiatan dalam menghasilkan produk atau jasa. Aliran bahan
dalam proses dalam sistem ini juga sudah distandarisasi sebelumnya. Proses ini akan lebih memudahkan
perusahaan yang memiliki produk dengan demand yang tinggi. Sehingga produknya akan lebih mudah terjual di
pasaran.

INTERMITTEN PROCESS
Intermitten process adalah sistem yang terputus-putus di mana kegiatan produksi dilakukan tidak berdasarkan
standar tetapi berdasarkan produk yang dikerjakan. Karenanya peralatan produksi disusun dan diatur secara fleksibel
dalam menghasilkan produknya. Untuk proses ini, perusahaan dengan produk yang musiman akan cocok. Misalnya
seperti perusahaan produksi jaket musim dingin.
JENIS-JENIS SISTEM
PRODUKSI
Berikut adalah jenis sistem produksi berdasarkan “TUJUAN OPERASINYA” :

ETO (Engineering to Order)


Sistem yang dibuat bila pemesan meminta produsen membuat produk mulai dari proses perancangan.

ATO (Assembly to Order)


Sistem di mana produsen membuat desain standar, modul operasional standar. Selanjutnya, produk dirakit
sesuai dengan modul dan permintaan konsumen. Contoh perusahaan yang menerapkan sistem ini adalah pabrik
mobil.

MTO (Make to Order)


Sistem  dimana produsen akan menyelesaikan pekerjaan akhir suatu produk jika ia telah menerima pesanan
untuk item tersebut.

MTS (Make to Stock)


Sistem di mana barang akan diselesaikan produksinya sebelum ada pesanan dari konsumen.
KLASIFIKASI SISTEM
PRODUKSI
Sistem produksi diklasifikasikan menjadi dua, yiatu :
1. Pull System
2. Push System
PULL SYSTEM
Pull system adalah aksi untuk melayani permintaan. pull system sebagai suatu proses produksi yang mengalir dengan
ekspektasi inventori sekecil mungkin.Konsep dasar JIT diimplenetasikan dengan baik pada sistem produksi Toyota, system ini berhasil
menyesuaikan diri terhadap perubahan akibat adanya gangguan dan perubahan permintaan, dengan cara membuat semua proses
dapat menghasilkan produk yang diperlukan, pada waktu yang diperlukan dan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan.

PUSH PROCESS
Push system adalah aksi untuk mengantisipasi kebutuhan, push system dengan proses manajemen dalam upaya mengurangi
risiko stock-out. Perbedaan pull system dan push system yaitu bahwa sistem manufaktur push membutuhkan ketersediaan inventori
untuk mendukung kelancaran proses produksi, sedangkan sistem manufaktur pull menghendaki ketiadaan inventori karena
dipandang sebagai beban biaya.
REFERENSI

3
Modul Pengantar Teknik Industri UMB MK.02

https://www.merdeka.com/trending/pengertian-proses-produksi-lengkap-dengan-jenis-tahapan-da

n-karakteristiknya.html
KOMENTAR QUIZ MK.02
PTI atau pengantar teknik industri adalah mata kuliah yang menjelaskan tentang apa saja yang
berkaitan dengan Teknik Industri seperti Sistem produksi, produktivitas, pengendalian produksi,dll.

Saya adalah karyawan di perusahaan Manufakturing yang bergerak di bidang otomotif yang
memproduksi sparepart mobil. Saya bekerja di bidang produksi. Setelah saya membaca beberapa
bacaan tentang teknik industry ternyata selama ini saya sudah menerapkan beberapa ilmu yang
ada di teknik industri. Saya melakukan kaizen yang mana dapat meningkatkan output dan dapat
mengurangi pengeluaran setiap bulannya, serta yang paling penting adalah kualitas yang lebih
terjaga.

Anda mungkin juga menyukai