(TMS 402MES)
Dosen:
Hendri Yanda, PhD
1
Kuliah 2
Outline
• Sistem produksi
• Karakteristik sistem produksi
• Jenis-jenis sistem produksi
• Manajemen produksi
2
SISTIM PRODUKSI
3
Sistem Produksi
atau disebut juga dengan Sistem Manufaktur (Manufacturing Systems).
Pada Sistem Produksi terjadi interaksi dan integrasi komponen produksi dalam
rangka menghasilkan produk. Sebagai contoh, seharusnya terjadi integrasi antara
peralatan produksi dan aliran material dalam suatu pabrik dengan suatu layout
(tata letak) yang baik. Peralatan produksi, pasokan (material), sumber daya
manusia dan order harus diintegrasikan dalam suatu penjadwalan yang baik.
Sistem produksi adalah suatu rangkaian dari
beberapa elemen yang saling berhubungan dan
saling menunjang antara satu dengan yang lain untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan demikian
yang dimaksud dengan sistem produksi adalah
merupakan suatu gabungan dari beberapa unit atau
elemen yang saling berhubungan dan saling
menunjang untuk melaksanakan proses produksi
dalam suatu perusahaan tertentu. Beberapa elemen
tersebut antara lain adalah produk perusahaan,
lokasi pabrik, letak dari fasilitas produksi, lingkungan
kerja dari para karyawan serta standar produksi yang
dipergunakan dalam perusahaan tersebut.
6
Sistem produksi merupakan kumpulan dari sub
sistem yang saling berinteraksi dengan tujuan
menstranformasi input produksi menjadi output
produksi yang memiliki nilai lebih/jual.
7
Gambar : Skema sistem produksi 8
KARAKTERISTIK SISTIM PRODUKSI
9
Sumber daya (Resource) Produksi
4 M (Material, Man, Machine, Method) + Energy
12
Klasifikasi Sistem Produksi
A. Klasifikasi berdasarkan basis peralatan mesin
•Continous (berterusan)
•Intermittent (terputus-putus)
B. Klasifikasi berdasarkan basis output
•Variasi
•Keseragaman
•Volume per output type
13
Perbedaan sistem produksi continous dengan intermittent
14
Perbedaan sistem produksi continous dengan intermittent
15
Perbedaan sistem produksi continous dengan intermittent
16
Perbedaan sistem produksi continous dengan intermittent
17
Produksi vs Variasi Produk
18
CONTINUOUS PRODUCTION
19
CIRI-CIRI CONTINUOUS
PRODUCTION
20
CONTINUOUS PRODUCTION
Contoh:
21
Pada proses produksi secara kontinu umum
digunakan sistem yang terotomatisasi.
Dengan bantuan PLC (Programmable Logic
Controller) atau pengontrol otomatis lain,
kesalahan proses produksi akibat
kecerobohan manusia dapat dikurangi
sehingga proses produksi dapat berlangsung
terus menerus dengan kondisi yang stabil
atau bahkan mendekati tunak (semua
keadaan konstan dan tidak berubah).
22
CONTINUOUS PRODUCTION
Keuntungan:
1. Ada standardisasi urutan produk dan proses.
2. Tingkat produksi tinggi dengan mengurangi waktu siklus.
3. Utilisasi kapasitas yang tinggi karena adanya keseimbangan
lintasan.
4. Tenaga kerja tidak diperlukan untuk penanganan material
karena serba otomatis.
5. Orang dengan keterampilan yang terbatas dapat digunakan
pada lini produksi.
6. Unit cost yang lebih rendah karena volume produksi yang
tinggi.
Kekurangan:
1. Fleksibilitas untuk mengakomodasi dan memproses sejumlah
produk tidak ada.
2. Diperlukan investasi sangat tinggi untuk menetapkan garis
aliran.
3. Perbedaan produk terbatas.
23
KELEBIHAN & KEKURANGAN SISTEM CONTINUOUS
PRODUCTION
24
INTERMITTENT PRODUCTION
(Produksi Terputus-putus/Partaian)
Contoh :
•Perusahaan percetakan,
•Perusahan meubel.
25
INTERMITTENT PRODUCTION (Produksi Terputus-
putus/Partaian)
Contoh dari industri yang umumnya melakukan proses
produksi secara intermittent adalah industri manufaktur
seperti industri sepatu dan industri proses kimia seperti
industri farmasi, tinta, cat, dan perekat. Pada proses produksi
partaian tinta dan cat, dikenal teknik colour-run. Teknik ini
berlangsung dengan memproduksi warna paling muda
terlebih dahulu, seperti misalnya kuning muda, dilanjutkan
dengan warna yang lebih tua, seperti misalnya jingga,
kemudian merah dan seterusnya hingga mencapai warna
hitam dan proses produksi diulang lagi. Dengan
menggunakan teknik ini, pencucian dan rekonfigurasi mesin
antar partai dapat diminimalkan. Namun demikian, warna
putih (yaitu warna opaque, bukan transparan), adalah satu-
satunya warna yang tidak dapat diproduksi dengan
menggunakan teknik ini karena pigmen putih dapat
memengaruhi warna lain.
26
Bila dibandingkan dengan proses produksi secara kontinu, proses
produksi secara partaian lebih tidak efisien. Pada setiap akhir
proses produksi partaian, peralatan proses harus dihentikan,
dikonfigurasi ulang, dan dilakukan pengecekan terhadap kualitas
produk sebelum partai selanjutnya diproduksi. Hal ini
menyebabkan adanya waktu jeda antar proses produksi.
28
29
KELEBIHAN & KEKURANGAN SISTEM PRODUKSI
INTERMITTENT
30
FLOW PRODUCTION
Ciri-ciri :
31
FLOW PRODUCTION
Produksi flow ditandai dengan pembuatan tile dari sebuah
produk tunggal yang diproduksi dan ditebar di gudang
menunggu penjualan. Fleksibilitas dari pabrik hampir nol karena
hanya satu jenis produk dapat diproduksi di pabrik tersebut.
Karakteristik:
32
FLOW PRODUCTION (lanjutan)
Keuntungan:
33
MASS PRODUCTION
34
MASS PRODUCTION
Karakteristik:
35
MASS PRODUCTION (lanjutan)
Keuntungan :
Kekurangan:
36
37
BATCH PRODUCTION
Karakteristik:
38
BATCH PRODUCTION (lanjutan)
Keuntungan
Kekurangan:
1. Material handling yang kompleks karena tidak teratur dan aliran lebih
lama.
2. Perencanaan dan pengendalian produksi yang kompleks.
3. Kerja untuk proses penyediaan stok lebih tinggi dibandingkan dengan
produksi yang berkelanjutan.
4. Biaya set up yag lebih tinggi karena perubahan set sering dilakukan
39
JOB ORDER PRODUCTION
Produksi job order ditandai dengan pembuatan satu atau beberapa kuantitas produk
yang dirancang dan diproduksi sesuai dengan spesifikasi pelanggan dalam waktu
yang diawali dan biaya tertentu. Fitur yang membedakan ini adalah volume rendah
dan variasi produk yang banyak/tinggi.
Sebuah sistem produksi job order terdiri dari mesin-mesin bertujuan umum yang
disusun menjadi departemen yang berbeda. Setiap pekerjaan menuntut persyaratan
teknologi yang unik, menuntut pengolahan pada mesin dalam urutan tertentu.
Karakteristik :
40
JOB PRODUCTION (lanjutan)
Keuntungan
1. Mesin dan fasilitas bertujuan umum serta berbagai produk dapat diproduksi.
2. Operator akan menjadi lebih terampil dan kompeten, karena setiap pekerjaan
memberi mereka peluang untuk belajar.
3. Potensi penuh operator dapat dimanfaatkan.
4. Peluang ada untuk memperoleh metode kreatif dan ide-ide inovatif.
Kekurangan:
41
MANAJEMEN PRODUKSI
Manajemen produksi adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
memimpin dan mengendalikan kegiatan fungsi produksi. Ini
menggabungkan dan mengubah berbagai sumber daya yang digunakan
dalam subsistem produksi organisasi menjadi nilai tambah produk
secara terkendali sesuai dengan kebijakan organisasi.
42
TUJUAN MANAJEMEN PRODUKSI
43
3. WAKTU YANG TEPAT
44
Konsep Operasi
45
MANAJEMEN OPERASI
PERENCANAAN
Kegiatan yang menetapkan tindakan dan panduan pengambilan keputusan di
masa depan adalah perencanaan. Manajer operasi mendefinisikan tujuan untuk
subsistem operasi dari organisasi, dan kebijakan, dan prosedur untuk mencapai
tujuan. Tahap ini termasuk menjelaskan peran dan fokus operasi dalam strategi
keseluruhan organisasi. Hal ini juga melibatkan perencanaan produk, fasilitas
merancang dan menggunakan proses konversi.
PENGORGANISASIAN
Kegiatan yang membentuk struktur tugas dan wewenang. Operasi manajer
membentuk struktur peran dan arus informasi dalam subsistem operasi. Mereka
menentukan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan menetapkan
wewenang dan tanggung jawab untuk membawa mereka keluar.
46
PENGENDALIAN
Kegiatan yang menjamin kinerja aktual sesuai dengan kinerja yang direncanakan. Untuk
memastikan bahwa rencana untuk subsistem operasi yang dicapai, manajer operasi harus
melakukan kontrol dengan mengukur output aktual dan membandingkannya dengan
manajemen operasi yang direncanakan. Mengontrol biaya, kualitas, dan jadwal adalah
fungsi penting di sini.
PERILAKU
Manajer operasi prihatin dengan bagaimana upaya mereka untuk merencanakan, mengatur,
dan mengendalikan mempengaruhi perilaku manusia. Mereka juga ingin tahu bagaimana
perilaku bawahan dapat mempengaruhi perencanaan manajemen, tindakan
pengorganisasian, dan pengendalian. Ketertarikan mereka terletak pada pengambilan
keputusan perilaku.
MODEL
Sebagai rencana operasi manajer, mengatur, dan mengendalikan proses konversi, mereka
menghadapi banyak masalah dan harus membuat banyak keputusan. Mereka dapat
menyederhanakan kesulitan mereka menggunakan model seperti model perencanaan
agregat untuk memeriksa cara terbaik untuk menggunakan kapasitas yang ada dalam
jangka pendek, impas analisis untuk mengidentifikasi titik impas volume, linear programming
dan simulasi komputer untuk penggunaan kapasitas, analisis pohon keputusan untuk jangka
panjang kapasitas masalah perluasan fasilitas, model median sederhana untuk menentukan
lokasi terbaik fasilitas dll
47
Lima (5) tanggung jawab keputusan utama:
1. Proses : keputusan proses dimaksudkan untuk menentukan proses fisik dan
fasilitas yang akan digunakan dalam proses produksi barang maupun jasa.
48
Terimakasih
49