Anda di halaman 1dari 10

KD MENERAPKAN PROSES PRODUKSI MASSAL

3.12

A. PROSES PRODUKSI MASSAL


Proses produksi adalah kegiatan mengkombinasikan faktor-faktor produksi (tenaga kerja, modal dan
metode) yang ada untuk menghasilkan suatu produk, baik berupa barang atau jasa yang dapat diambil nilai
lebihnya atau manfaatnya oleh konsumen. Sifat proses produksi ini adalah mengolah, yaitu mengolah
bahan baku dan bahan pembantu secara manusal dengan menggunakan peralatan, sehingga menghasilkan
suatu produk yang nilainya lebih dari barang semula.
Produk atau barang adalah hasil kegiatan produksi yang mempunyai sifat fisik dan kimia serta jangka
waktu Antara saat diproduksi dengan saat produk tersebut dikonsumsi atau digunakan. Sedangkan jasa
adalah hasil kegiatan produksi yang tidak memiiki sifat fisik ataupun kimia serta tidak ada jangka waktu
Antara saat produksi dengan saat dikonsumsi.
Produksi Massal atau disebut juga mass production, adalah Pembuatan bagian-bagian diskrit atau rakitan
menggunakan proses yang berkesinambungan. Sistem produksi dibenarkan oleh volume yang sangat besar
produksi. Mesin-mesin tersebut diatur dalam garis atau tata letak produk. Produk dan proses standarisasi
ada dan semua output mengikuti jalan yang sama.
Produksi masal adalah nama yang diberikan kepada sebuah metode memproduksi barang dalam
jumlah besar dengan biaya yang rendah per unitnya. Walau harganya yang murah tidak berarti dengan
kualitas rendah. Sebaliknya diproduksinya barang dalam jumlah yang besar telah distandarisasi oleh
interchangeable parts atau peralatan yang dapat digunakan untuk memproduksi barang yang sama.
Konsep produksi massal bisa diterapkan untuk berbagai jenis produk, dari cairan dan partikel-partikel
ditangani dalam jumlah besar (seperti makanan, bahan bakar ,bahan kimia, dan tambang mineral) sampai
bagian-bagian padat yang kecil-kecil (seperti pengencang) ke perakitan bagian-bagian kecil tersebut
(seperti peralatan rumah tangga dan mobil).
Contoh proses produksi massal dapat dilihat pada p roses pengaliran cairan, seperti penyulingan
minyak dan bahan massal seperti serpihan kayu dan pulp dibuat otomatis menggunakan sistem
pengendalian proses yang menggunakan berbagai instrumen untuk mengukur variabel-variabel
seperti suhu, tekanan, volume dan tingkat, memberi tanggapan balik kepada prosesor pemberi
keputusan.
Produksi massal melibatkan membuat banyak salinan dari produk tertentu, dengan sangat cepat,
menggunakan teknik jalur perakitan untuk mengirim produk yang sebagian lengkap untuk pekerja yang
masing-masing bekerja pada masing-masing langkah produksi, daripada memiliki seorang pekerja bekerja
pada seluruh produk dari awal sampai akhir.

B. KLASIFIKASI PRODUKSI MASSAL


Ditinjau dari arus produksi, arus pengolahan bahan mentah sampai menjadi produk akhir terbagi menjadi
dua yaitu proses produksi yang terus menerus (continuous processes) dan proses produksi terputus
(intermettent processes).
Penentuan tipe produksi didasarkan pada faktor-faktor seperti;
1. Volume atau jumlah produk yang dihasilkan
2. Kualitas produk yang diisyaratkan
3. Peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses
Tipe proses produksi dalam berbagai ndustri dapat dibedakan sebagai berikut (Yamit,202):
1. Proses produksi yang terputus-putus ( intermettent processes)
Ciri-ciri proses produksi terputus putus antara lain sebagai berikut:

MENERAPKAN PROSES PRODUKSI MASSAL PKK XII/1 1


a. Menghasilkan produk lebih sedikit namun variasi jenis produk lebih banyak.
b. Berproduksi atas pesanan.
c. Penyusunan fasilitas produksi berdasarkan fungsinya.
d. Mesin-mesin bersifat general purpose machine(multi guna)
e. Pengaruh karyawan lebih besar.
f. Bila terjadi kemacetan pada suatu bagian tak akan menyebabkan kemacetan total.
g. Diperlukan pengendalian proses yang baik.
h. Diperlukan bahan mentah yang cukup tinggi.
i. Peralatan besifat fleksibel yang menggunakan tenaga manusia.
j. Diperlukan ruangan yang cukup besar.
Adapun Kelemahannya:
a. Sulit untuk dilakukan penjadwalan proses produksi karena urutan pekerjaan yang banyak sekali.
Disamping terdapat perbedaan-perbedaan pesanan konsumen
b. Pengawasan produksi sulit dilakukan oleh sebab banyaknya proses penjadwalan proses produksi
c. Biaya tenaga kerja dan biaya pemindahan bahan sangat tinggi

Sedangkan Kelebihannya:
1) Mempunyai fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk dengan variasi yang
cukup besar, fleksibilitas ini diperoleh dari ;
a) System penyusunan peralatan (lay out) yang berbentuk process lay out
b) Jenis tipe mesin yang digunakan dalam proses yang bersifat umum
c) System pemindahan bahan tidak menggunakan tenaga kerja mesin tetapi manusia
2) Diperoleh penghematan uang dalam investasi mesin-mesin sebab mesin yang bersifat umum
( general purpose machine) lebih murah daripada mesin-mesin yang bersifat khusus ( special
purpose machine)
3) Proses produksi tidak mudah berhenti akibat terjadinya kerusakan atau kemacetan suatu tempat
atau tingkat proses.

Contoh proses produksi dalam usaha berbasis pelayanan misalnya; usaha reparasi computer. Dalam
penyediaan jasa ini pihak produsen melakukan proses produksi sesuai pesanan konsumen sehingga
akan tercipta proses produksiyang berbeda-beda. Alat yang digunakan dalam proses ini cenderung
bersifat umum multi guna.
2. Proses produksi yang terus menerus
Proses produksi ini merupakan metode proses produktsi yang berlangsung secara terus menerus tanpa
berhenti. Dilakukan pada industry dengan skala produksi besar dan umumnya menggunakan system
yang terotomatisasi. Dengan bantuan PLC (programmable logic controller) atau pengontrol otomatis
lain, kesalahan proses produksi akibat kecerobohan manusia dapat dikurangi sehingga proses produksi
dapat berlangsung terus-menerus dengan kondisi yang stabil atau bahkan mendekati tunak (semua
keadaan konstan dan tidak berubah). Contoh proses produksi ini adalah produksi laptop yang
dilakukan perusahaan besar seperti ASUS, ACER dll.

Ciri-ciri proses produksi terus menerus antara lain sebagai berikut:


a. Pola ini akan selalu sama dari hari kehari tanpa ada perubahan. Terdapat urutan yang pasti dari
bahan baku hingga menjadi produk akhir. Contohnya, usaha tekstil, kertas, dll
b. Berproduksi dengan jumlah yang relatif besar dengan variasi jenis produk yang kecil.
c. Penyusunan peralatan produksi atas dasar arus urutan pekerjaan dari bahan mentah menjadi
produk akhir.

MENERAPKAN PROSES PRODUKSI MASSAL PKK XII/1 2


d. Mesin-mesin bersifat khusus untuk menghasilkan produk-produk tertentu.
e. Pengaruh operator kecil.
f. Tidak memerlukan banyak karyawan.
g. Jika ada kemacetan pada satu bagian mengakibatkan kemacetan total.
h. Memerlukan ahli perawatan yang cukup baik.
i. Variasi jenis produk relatif sedikit.

Kelemahan:
1) Terdapat kesulitan untuk menghadapi perubahan produk yang diminta oleh konsumen. Proses
produksi ini cenderung khusus menghasilkan produk yang permintaaannya besar dan stabil dan
style produk tidak mudah berubah.
2) Proses produksi mudah terhenti apabila terjadi kemacetan di suatu tempat/tingkat proses.
3) Terdapat tingkat kesukaran dalam menghadapi perubahan tingkat permintaan karena tingkat
produksi telah ditentukn dan bersifat permanen.

Kelebihan:
1) Dapat diperoleh biaya produksi perunit yang lebih rendah oleh sebab volume produksi yang cukup
besar dan adanya standarisasi produk
2) Dapat mengurangi pemborosan-pemborosan dari pemakaian tenaga manusia
3) Baiya tenaga kerja rendah karena jumlah tenaga kerja yang sedikit dan tidak memerlukan tenaga
kerja ahli dalam pengerjaan produk.
4) Biaya pemindahan bahan di pabrik juga lebih rendah karena jarak mesin yang satu dengan yang
lain lebih pendek dan digerakkan dengan tenaga mesin.

3. Proses produksi berulang-ulang (repetitive process)


Proses produksi berulang atau repetitive production adalah kegiatan produksiyang mana produksi
dilakukan secara berulang-ulang dalam rentang waktu yang ditentukan.

4. Proses produksi campuran


Proses produksi campuran adalah proses produksi yang menggabungkan fungsi intermitten process,
continuous process dan repetitive process. Process produksi campuran adalah proses membuat barang-
barang yang berbeda-beda setiap hari. Proses ini untuk mengantisipasi permintaan dan mencegah
berhentinya barang di gudang. Proses produksi campuran biasanya berupa partai kecil. Produsen
dituntut memiliki pengetahun produksi bermacm-macam barang juga cekatan sehingga produksi dapat
selesai sesuai dengan jadwal pengiriman.

C. PERANCANGAN PROSES PRODUKSI MASSAL


1. Ide Produk
Ide Produk disusun berdasar dorongan pasar yaitu kebutuhan konsumen, dorongan teknologi   yaitu
kemampuan perusahaan dalam riset dan pengembangan, dan koordinasi antar fungsi manajemen yaitu
keuangan, pemasaran, dan personalia.
2. Seleksi Ide Produk
Seleksi Ide Produk disusun berdasar atas evaluasi dari pasar tentang kebutuhan konsumen untuk
menyerap hasil produksi, secara teknis operasional dipertimbangkan kemampuan perusahaan  
menghasilkan   produk   dengan fasilitas  yang ada dan kemampuan memperoleh bahan baku dan
bahan pembantu. Seleksi ide produk juga didasarkan pada keadaan keuangan perusahaan, dengan
mempertimbangkan hasil yang diperoleh akan menguntungkan atau tidak.
3. Desain awal

MENERAPKAN PROSES PRODUKSI MASSAL PKK XII/1 3


Desain awal atau rancang bangun awal mempertimbangkan beberapa tujuan yaitu manfaat
produk, fungsi barang apakah fiingsi utama atau sekunder, style, seni atau keindahan barang
dengan melihat keseimbangan biaya, kualitas, dan performance produk.
4. Prototype
Pada tahap ini perusahaan mengadakan percobaan kemampuan dan kekuatan produk, kemudian dicari
kelemahan dan dianalisis keindahan bentuknya.
5. Testing
Hasil prototype dicoba fungsinya dalam berbagai keadaan yang mungkin terjadi apakah memenuhi
syarat atau tidak.
6. Desain Akhir
Pada tahap desain akhir, produk yang telah melewati tahap testing disempurnakan sesuai dengan hasil uji
yang telah dilakukan.
7. Implementasi
Tahap ini adalah tahap terakhir pembuatan produk.  Pada tahap ini, perusahaan memulai proses
produksi, dilihat masa depan pemasarannya (bagaimana reaksi konsumen dan kemantapan di pasar).

D. TAHAPAN PROSES PRODUKSI MASSAL


1. Perencanaan produk
2. Desain, planning dan proses pembuatan prototype
3. Penetapan Sket-sket pilihan
4. Penetapan desain lay out proses produksi
5. Proses produksi
a. Proses bahan mentah
b. Proses pembuatan part/bagian dan komponen
c. Assembling atau perakitan
6. Inspeksi /pengecekan

E. PENERAPAN PROSES PRODUKSI MASSAL


Pada setiap perusahaan dengan produk yang berbeda maka diagram alir produksi massal pun juga berbeda-
beda. Namun pada dasarnya proses produksi massal merupakan implementasi dari rancangan produksi.
1. Pemrosesan dari bahan mentah menjadi batangan bahan pembentuk
2. Pemrosesan batangan bahan pembentuk menjadi komponen-komponen produk
3. Inspeksi komponen-komponen produk
4. Perakitan komponen-komponen produk menjadi produk akhir(assembling)
5. Inspeksi produk akhir

F. PROSES PRODUKSI MASSAL PADA INDUSTRI OTOMOTIF


Proses Standar Pembuatan kendaraan di Indonesia dilakukan melalui urutan bertahap. Peralatan modern
berbasis komputer, seperti general welder dan automatic spray machine, kini sudah menjadi standar yang
diterapkan pabrikan. General welder adalah sistem pengelasan titik pada bodi mobil secara otomatis
dengan tingkat akurasi tinggi. Begitu pula dengan peralatan automatic spray machine yang mampu
melakukan pengecatan secara otomatis.
Urutan pembuatan mobil diawali dengan tahapan welding dan painting. Lini produksi pertama adalah
proses welding. Dalam tahapan ini beragam body parts disatukan untuk membentuk rangka dasar
kendaraan. Pengelasan dilakukan dengan menggunakan teknologi general welder, sedangkan penghalusan
bodi memakai alat khusus.
Selesai tahap tersebut, proses selanjutnya adalah pengecatan bodi. Setelah keluar dari bagian welding, bodi
dilapisi dengan coating dasar antikarat melalui 12 tahap treatment. Setelah itu, proses berlanjut dengan
pelapisan bodi memakai bahan sealer dan PVC. Bodi pun dipanaskan pada temperatur teratur agar lapisan
itu melekat kuat.

MENERAPKAN PROSES PRODUKSI MASSAL PKK XII/1 4


Keluar dari proses pelapisan, bodi dicat dalam ruang tertentu sehingga tidak tercemar debu. Automatic
spray machine akan beroperasi secara bertahap, mulai dari proses primary coat, base coat, diakhiri dengan
clear coat. Semua proses ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas produk bodi agar tidak mudah rusak.
Proses pembuatan mobil tahap kedua adalah melakukan assembling. Pada bodi kendaraan yang sudah jadi
ditambahkan komponen lainnya sehingga menjadi kendaraan utuh. Seluruh lini assembling ini dikontrol
melalui program komputer, menggunakan sistem ban berjalan.
Tahapan kerja assembling dimulai dari routing, yaitu tahap instalasi kabel-kabel, pipa-pipa, lampu, spion,
dan peralatan elektronik lainnya. Kemudian dilanjutkan dengan proses interior, berupa pemasangan bagian
roof ceiling, pedal bracket, pillar garnish, dan bagian lainnya. Setelah selesai, proses berikutnya adalah
pemasangan tangki bahan bakar, suspensi, pipa pembuangan, engine assy, dan ban.
Komponen eksterior menempati urutan terakhir pada proses perakitan kendaraan. Di dalamnya termasuk
pemasangan kaca depan, kaca belakang, emblem, bumper, door trim, rem tangan, dan lain-lain. Kendaraan
yang sudah berbentuk utuh ini, kemudian diisi dengan coolant radiator, freon AC, oli power steering, dan
cairan penting lainnya, termasuk bahan bakar. Ini diperlukan karena kendaraan akan diuji kelayakannya.
Selesai di tahap perakitan, proses beralih ke kontrol kualitas terpadu. Tahapan ini berfungsi untuk
menjamin kesempurnaan. Setelah itu, kendaraan dibawa ke tempat road test course untuk uji kelayakan
jalan. Di sini, kendaraan diuji untuk melewati berbagai kondisi jalan.
Proses pengujian kelayakan kendaraan diakhiri dengan water leak test. Seluruh bodi kendaraan disiram air
selama lima menit. Kendaraan yang sudah lulus inspeksi akan dibawa menuju tempat pengiriman untuk
dihantarkan ke dealer mobil.

1. Perencanaan
Perencanaan sebuah mobil baru dimulai 3-4 tahun sebelumnya. Di sini ditentukan jenis mobil
apa yang akan diproduksi, serta diteliti saat peluncurannya nanti model apa yang sedang
trend.

2. Desain, Planning dan Proses Pembuatan Prototype.


Proses pendesainan dan perencanaan dilakukan dengan hati-hati. Setelah proses investigasi
produk apa yang akan dikeluarkan selesai, dimulailah proses pembuatan sket-sket
mobil..Proses ini dicek dan ricek secara berulang-ulang untuk menghasilkan sket yangterbaik.
Dipertimbangkan pula desain bagian luar (bentuk), warna, interior, material yang akan
dipakai, serta lay out part yang berbeda-beda

3. Pemilihan skets dan visualisasi secara 3D serta model

MENERAPKAN PROSES PRODUKSI MASSAL PKK XII/1 5


Dari beberapa model ini, dipilah satu jenis model saja yang akan diproduksi
Selanjutnya di komputer, dirancang detail interior dan eksterior, bagian-bagian untuk fungsi
utama seperti sistem kemudi, pengereman, dan juga mesin

4. Numerous test
Kemudian dilanjutkan pembuatan prototype mobil berdasar design yang telah ditentukan tadi.
Prototype ini selanjutnya dites beberapa kali meliputi:

Break
Crosswind Test performance
test

Low Radio Wave


temperature Effects Test
test

Wet Road Test Tes di kondisi


daerah di
penjuru dunia

5. Produksi
Banyak inovasi dilakukan produsen untuk menghasilkan kendaraan dengan cepat dan harga yang
murah. Untuk itu, layout/tata letak per proses menjadi kunci penting dalam proses produksi untuk
mempercepat aliran dari proses pertama ke proses berikutnya. Berikut adalah contoh layout dalam
proses produksi kendaraan
layout

MENERAPKAN PROSES PRODUKSI MASSAL PKK XII/1 6


a. Proses stamping (pembuatan part body)
Untuk membuat body part per partnya digunakan alat yang disebut die (cetakan) dan dipress
dengan mesin press yang tekanannya puluhan hingga ribuan Ton stamping process. Panel/part
body dibuat dari material dengan ukuran dan ketebalan berbeda-beda, semula material ini
berbentuk gulungan kemudian dipotong-potong dengan mesin sharing

Die cast dan dipress dengan mesin press

dan dichek kualitasnya untuk mendapatkan hasil terbaik

MENERAPKAN PROSES PRODUKSI MASSAL PKK XII/1 7


b. Welding
Part hasil proses stamping digabungkan dengan cara dilas. Kebanyakan proses
pengelasan dikerjakan dengan robot, walau ada juga part yang dilas secara manual

c. Pengecatan
Dari proses pengelasan, body mobil diteruskan ke proses pengecatan yang meliputi:
Pengecatan dasar (undercoat) Body dicelupkan ke dalam cairan cat dan diproses secara
elektrolisa untuk menghasilkan cat yang rata. lapisan ini berfungsi untuk mencegah karat

Pelapisan kedua
Robot menyemprotkan cat berwarna abu-abu (grey) untuk menjaga cat luar tetap baik dan
melapisi panel agar tetap halus

Pengecatan akhir (top coat)


Pengecatan dilakukan oleh robot dari segala arah untuk menghasilkan warna akhir kendaraan
yang diinginkan

MENERAPKAN PROSES PRODUKSI MASSAL PKK XII/1 8


d. Pembuatan Mesin
Blok Mesin dibuat dari campuran besi, sisa/scrap material untuk membuat body, dan
alumunium yang dilelehken/dicor dalam tungku dan dituang dalam sebuah alat cetak . Proses
ini disebut casting dengan suhudiatas 1400 derajad celcius

Mesin digunakan untuk memproses material yang dipanaskan seperti roda gigi, batang torak,
dan lainnya. Proses ini disebuat Forging

Blok silinder dan part-part lain seperti piston, cranckshaft, dan lainnya masih harus diproses
di mesin CNC untuk mendapatkan dimensi sesuai ukuran dan toleransinya. Disamping itu
untuk mendapatkan hasil yang sangat halus di bagian yang saling bergesekan, masih
dilakukan proses polishing.

Komponen mesin yang sudah siap, selanjutnya dirakit, disetting, dan dites untuk
mendapatkan mesin yang ideal. Mesin sendiri terdiri dari sekitar 550 komponen
e. Assembling
Satu buah mobil terdiri lebih dari 30.000 komponen yang saling mendukung. Komponen-
komponen ini dibuat oleh produsen mobil itu sendiri atau subcount di luar mereka yang
selanjutnya diassy di pabrik produsen.

MENERAPKAN PROSES PRODUKSI MASSAL PKK XII/1 9


Proses assy dilakukan alam konveyor yang berjalan dan berhenti dengan kecepatan dan
waktu yang telah ditentukan (tergantung tact time per proses). Karena permintaan konsumen
berbeda, dalam 1 konveyor bisa terdiri beragam warna, part dan spesifikasi mobil yang
berbeda.
f. Inspeksi
Selanjutnya mobil yang sudah jadi dilakukan proses inspeksi (lebih dari 1000 item pengecekan)
untuk memastikan produk yang dihasilkan sesuai standard. Setelah dinyatakan OK, mobil siap
dikirimkan ke konsumen

MENERAPKAN PROSES PRODUKSI MASSAL PKK XII/1 10

Anda mungkin juga menyukai