Anda di halaman 1dari 5

PROSES PRODUKSI

Proses produksi adalah kegiatan yang mengkombinasikan faktor-faktor produksi


(tenaga kerja, modal, metode) yang ada untuk menghasilkan suatu produk, baik berupa
barang atau jasa, yang dapat diambil nilai lebihnya atau manfaatnya oleh konsumen.
Sifat proses produksi adalah mengolah, yaitu mengolah bahan baku dan bahan
pelengkap / pembantu secara manual dengan menggunakan peralatan, sehingga
menghasilkan suatu produk yang nilainya lebih dari barang semula.

Produk atau barang adalah hasil kegiatan produksi yang mempunyai sifat-sifat
fisik dan kimia, serta ada jangka waktu antara saat diproduksi dengan saat produk
tersebut dikonsumsi atau digunakan. Adapun jasa adalah hasil dari kegiatan produksi
yang tidak mempunyai sifat-sifat baik fisik maupun kimia serta tidak ada jangka waktu
antara saat produksi dengan saat dikonsumsi.
PENGERTIAN PROSES PRODUKSI
Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya
sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk
memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah
kegunaan barang atau jasa (Assauri, 1995).
Proses juga diartikan sebagai cara, metode, ataupun teknik bagaimana produksi
itu dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan dan menambah kegunaan
(utility) suatu barang dan jasa. Menurut Ahyari (2002), proses produksi adalah suatu
cara, metode, ataupun teknik menambah kegunaan suatu barang dan jasa dengan
menggunakan faktor produksi yang ada.
Melihat kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi
merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau
jasa dengan menggunakan faktor – faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan
baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.

JENIS PROSES PRODUKSI DITINJAU DARI ARUS PRODUKSI


Terdapat berbagai jenis proses produksi bila ditinjau dari berbagai segi. Proses
produksi yang dilihat dari aspek arus proses pengolahan bahan mentah sampai menjadi
produk akhir, terbagi menjadi dua yaitu proses produksi terus-menerus (continuous
processes) dan proses produksi terputus-putus (intermittent processes)
Beberapa penentuan tipe produksi didasarkan pada faktor-faktor sebagai berikut :
a) Volume atau jumah produk yang akan dihasilkan
b) Kualitas produk yang diisyaratkan
c) Peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses
Menurut Yamit, tipe proses produksi dari berbagai industri dapat dibedakan sebagai
berikut
Proses Produksi yang Terputus – Putus (Intermitten Processes)
Proses produksi yang terputus adalah kegiatan produksi yang dilakukan
dengan alat multiguna. Dengan menggunakan alat multiguna, kegiatan produksi
dapat dilakukan secara fleksibel. Proses produksi terputus dapat ditemui didalam
usaha berbasis pelayanan, misalnya usaha reparasi komputer.

Dalam usaha penyedia jasa reparasi komputer, pihak produsen melakukan


proses produksi sesuai pesanan konsumen, sehingga akan tercipta proses produksi
yang berbeda-beda.
1) Karakteristik produksi yang terputus-putus
Sifat-sifat atau ciri-ciri dari proses produksi yang terputus-putus (intermitten
prosess / manufacturing) adalah :
a. Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang sangat kecil namun
dengan banyak variasi (sesuai pesanan)
b. Penyusunan peralatan dilakukan berdasarkan fungsi peralatan tersebut.
c. Mesin-mesin yang dipakai biasanya bersifat multiguna, misalnya obeng
untuk melakukan reparasi berbagai macam barang.
d. Oleh karena sifatnya yang multiguna, maka operator mesin memiliki
pengaruh besar.
e. Proses produksi tidak akan terhenti walaupun terjadi kerusakan atau
terhentinya salah satu mesin atau peralatan.
2) Kelemahan produksi terputus-putus
Kekurangan / kerugian proses produksi yang terputus-putus (intermitten
manufacturing) adalah :
a. Sulit untuk dilakukan penjadwalan proses produksi karena urutan pekerjaan
yang banyak sekali di dalam memproduksi satu macam produk. Selain itu,
dibutuhkan banyak sistem penjadwalan karena pasti akan terdapat perbedaan
pesanan konsumen.
b. Oleh karena banyaknya proses penjadwalan proses produksi, maka
pengawasan produksi (production control) dalam proses produksi terputus-
putus akan sangat sukar dilakukan.
c. Biaya tenaga kerja dan biaya pemindahan bahan sangat tinggi, karena
banyak dipergunakannya tenaga manusia dan tenaga yang dibutuhkan adalah
tenaga yang ahli dalam pengerjaan produk tersebut.

3) Keuntungan dari produksi terputus-putus


Dibalik kelemahannya, ternyata produksi terputus-putus menyimpan keuntungan
yang cukup signifikan. Kelebihan / kebaikan dari proses produksi terputus-putus
(intermintten manufacturing) adalah :
a. Mempunyai fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk
dengan variasi yang cukup besar
Fleksibilitas ini diperoleh terutama dari :
 Sistem penyusunan peralatan (lay out) yang berbentuk process lay out.
 Jenis / tipe mesin yang digunakan dalam proses yang bersifat umum
(general purpose machines).
 Sistem pemindahan bahan yang tidak menggunakan tenaga kerja mesin
tetapi tenaga manusia.
b. Oleh karena mesin-mesin yang digunakan dalam proses bersifat umum
(general purpose machines) maka biasanya dapat diperoleh penghematan
uang dalam investasi mesin-mesin, sebab harga mesin-mesin ini lebih murah
daripada mesin-mesin yang khusus (special purpose machines)
c. Proses produksi tidak mudah terhenti akibat terjadinya kerusakan atau
kemacetan di suatu tempat / tingkat proses.

Proses Produksi yang Berkelanjutan (Continous Prosecces)


Produksi berkelanjutan adalah suatu metode proses produksi dimana proses
berlangsung secara terus-menerus tanpa terhenti. Proses produksi secara
berkelanjutan dilakukan pada industri dengan skala produksi besar. Pada proses
produksi berkelanjutan umum, digunakan sistem yang terotomatisasi. Dengan
bantuan PLC (Programmable Logic Kontroller) atau pengontrol otomatis lain,
kesalahan proses produksi akibat kecerobohan manusia dapat dikurangi sehingga
proses produksi dapat berlangsung terus-menerus dengan kondisi yang stabil atau
bahkan mendekati tunak (semua keadaan konstan dan tidak berubah).
Contoh dari proses produksi berkelanjutan adalah produksi laptop yang
dilakukan di perusahaan besar, seperti ASUS, ACER, dll.
1) Kelemahan proses produksi berkelanjutan
Kekurangan / kerugian proses produksi yang terus menerus (continuous
manufacturing) adalah :
a. Terdapat kesukaran untuk menghadapi perubahan produk yang diminta oleh
konsumen atau pelanggan. Jadi proses produksi seperti ini khusus untuk
menghasilkan produk-produk yang :
 Permintaan (demand) besar dan stabil seperti laptop
 Style produknya tidak mudah berubah. Laptop tidak atau jarang
mengalami perubahan bentuk.
b. Proses produksi mudah terhenti, karena apabila terjadi kemacetan di suatu
tempat / tingkat proses (di awal, di tengah, atau di belakang), maka
kemungkinan seluruh proses produksi akan terhenti yang disebabkan adanya
saling berhubungan dan urut-urutan antara masing-masing tingkat proses.
c. Terdapat kesukaran dalam menghadapi perubahan tingkat permintaan,
karena biasanya tingkat produksi (rate of production) nya telah ditentukan
dan bersifat permanen.
2) Kelebihan proses produksi berkelanjutan
Kebaikan / kelemahan proses produksi yang terus menerus (continuous
manufacturing) adalah :
a. Dapat diperoleh tingkat biaya produksi per unit (unit production cost) yang
rendah apabila :
 Volume yang dihasilkan cukup besar
 Terdapat standarisasi produk
b. Dapat dikuranginya pemborosan-pemborosan dari pemakaian tenaga
manusia, karena sistem pemindahan bahan yang menggunakan tenaga
mesin / listrik.
c. Biaya tenaga kerja (labor cost) rendah, karena jumlah tenaga kerjanya yang
sedikit dan tidak memerlukan tenaga yang ahli (cukup setengah ahli) dalam
pengerjaan produk yang dihasilkan.
d. Biaya pemindahan bahan di dalam pabrik juga lebih rendah, karena jarak
antara mesin yang satu dengan mesin yang lain lebih pendek dan
pemindahan tersebut digerakkan dengan tenaga mesin (mekanisasi).

Proses Produksi yang Berulang-Ulang (Repetitive Process)


Produksi berulang-ulang atau repetitive production adalah kegiatan produksi yang
mana produksi dilakukan secara berulang-ulang dalam rentang waktu yang
ditentukan. Contoh dari produksi berulang-ulang adalah produksi laptop jenis
tertentu yang biasanya dilakukan pada rentang waktu beberapa bulan saja, untuk
kemudian diganti dengan produksi laptop jenis lain.

Proses Produksi Campuran


Proses produksi campuran adalah proses produksi yang menggabungkan fungsi
intermitten process, continuous process, serta repetitive process. Proses produksi
campuran adalah proses produksi yang mana produksi yang dibuat adalah membuat
barang yang berbeda beda setiap hari. Proses ini dilakukan untuk mengantisipasi
permintaan dan untuk mencegah menumpuknya barang di dalam gudang. Proses
produksi campuran biasanya berupa partai kecil. Memproduksi dengan metode
produksi campuran harus memiliki pengetahuan produksi bermacam-macam barang.
Selain itu, mereka juga dituntut untuk cekatan, sehingga produksi akan dapat selesai
sesuai dengan jadwal pengiriman.

** Selamat Belajar **

Anda mungkin juga menyukai