Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PROSES PRODUKSI, MESIN DAN PERALATAN

DI SUSUN
OLEH:
KELOMPOK 5
NIKEN AYU DIAH FITRI
NOLA OKTAVIA

DOSEN PEMBIMBING:
DELSI AFRINI S.P,M,SI

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN
SOLOK
TP 2022/2023
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT, sholawat dan salam semoga tetap
tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Karena atas rahmat dan
karunianNya kami dapat menyelesaikan Makalah Proses Produksi, Mesin dan
Peralatan ini. Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah
Manajemen Operasional dan Produksi.
Sehubungan dengan selesainya tugas ini, kami yakin bahwa tanpa
adanya bantuan dari semua pihak, tugas ini tidak akan terwujud.
Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
kedalaman materimaupun pembahasannya. Hal ini tidak lepas dari
keterbatasan kemampuan kami dalam menyelesaikan tugas ini. Namun
demikian, kesadaran akan keterbatasan inilah yang memberikan dorongan
bagi kami untuk menyelesaikan tugas ini.
Akhirnya kami memohon kritikan dan saran yang konstruktif demi
perbaikan tugas selanjutnya di waktu yang akan datang.Kami berharap
semoga tugas makalah Manajemen Operasional dan Produksi ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Aamiin

Batusangkar, 01 April 2023


Pemakalah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN

BAB II REMBAHASAN

A. Pengertian dan Jenis Proses Produksi


B. Penentuan Jenis Proses Produksi
C. Kekurangan dan Kebaikan masing-masing Jenis Produksi
D. Jenis Mesin dan Penentuannya dalam Perusahaan Paprik
E. Automation

BAB III PENUTUP

Kesimpulan dan Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seorang entrepreneur atau sebuah perusahaan pasti memiliki produk yang akan dipasarkan.
Produk bisa diproduksi sendiri, bisa juga merupakan produk orang lain. Siapapun yang
memproduksi, ketika menjual suatu produk perlu mengetahui karakteristik produk tersebut.
Dengan mengetahui karakteristik produk secara detail maka penjelasan kepada konsumen
akan lebih riil dan meyakinkan. Selain itu konsumen bisa langsung mendapat jawaban dari
penjual ketika ada hal yang ingin diketahui tentang produk itu.
Salah satu hal penting terkait karakteristik produk adalah proses produksi. Mengetahui proses
produksi bukan hanya bermanfaat dalam hal yang berhubungan dengan penjualan, tetapi
mutlak harus dikuasai oleh entrepreneur atau perusahaan jika produk yang dipasarkan adalah
produksi sendiri. Tanpa mengetahui proses produksi yang benar maka akan terjadi kekacauan
dalam membuat suatu produk. Kemungkinan buruk akan muncul, seperti: produksi tidak
teratur, pemakaian bahan baku yang tidak terkontrol, biaya produksi menjadi mahal, kualitas
tidak bisa standar, dan masih banyak lagi akibat lain, disinilah pentingnya mempelajari
proses produksi.

1.2 Rumusan Masalah


A. Menjelaskan Pengertian dan Jenis Proses Produksi
B. Menjelaskan Penentuan Jenis Produksi
C. Menjelaskan Kekurangan dan Kebaikan masing masing Jenis Produksi
D. Menjelaskan Jenis Mesin dan Penentuannya dalam Perusahaan Paprik
E. Menjelaskan Automation

1.3 Tujuan
A. Mengetahui Pengertian dan Jenis Proses Produksi
B. Mengetahui Penentuan Jenis Produksi
C. Mengetahui Kekurangan dan Kebaikan masing masing Jenis Produksi
D. Mengetahui Jenis Mesin dan Penentuannya dalam Perusahaan Paprik
E. Mengetahui Automation
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Jenis Proses Produksi

Proses adalah cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber


tenaga kerja, mesin, bahan, dan dana yang ada diubah untuk memperoleh
suatu hasil. Sedangkan produksi sendiri adalah kegiatan untuk menciptakan atau
menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Pengertian proses produksi Proses
diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-
sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh
suatu hasil. Proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah
kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada
seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi
kebutuhan manusia. Menurut Assoury (2008;11) pengertian produksi adalah kegiatan
mentranspormasikan masukan (input) menjadi keluaran (output), tercakup semua
aktifitas atau kegiatan menghasilkan barang dan jasa, serta kegiatan-kegiatan lain
yang mendukung atau usaha untuk menghasilkan produksi tersebut”. ”. Berdasarkan
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa proses produksi adalah cara, metode,
dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang dan jasa
dengan mennggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang
ada.
Jenis proses produksi terdiri dari beberapa, antara lain: a) Jenis proses produksi
di tinjau dari segi wujud proses produksi, yang meliputi: Proses produksi
kimiawi, Proses produksi perubahan bentuk, Proses produksi assembling, Proses
produksi transportasi, Proses produksi penciptaan jasa administrasi; b) Jenis proses
produksi ditinjau dari segi arus proses produksi, meliputi: Proses produksi terus
menerus (Continous processes) dan Proses produksi terputus-putus (intermitten
processes); dan c) Jenis proses produksi ditinjau dari segi keutamaan proses
produksi, meliputi: Proses produksi utama dan proses produksi bukan utama.

B. Penentuan Jenis Produksi


1. Proses produksi terus menerus (Contiunuous process)
Adalah suatu proses produksi dimana terdapat pola urutan yang pasti dan tidak
berubah-ubah dalam pelaksanaan produksi yang dilakukan dari perusahaan yang
bersangkutan sejak dari bahan baku sampai menjadi bahan jadi (Pangestu Subagyo,
2000: 9).
Sifat-sifat atau ciri-ciri
1) Produksi yang dihasilkan dalam jumlah yang besar (produktivitas massa).
2) Biasanya menggunakan sistem atau cara penyusunan peralatan berdasarkan urutan
pengerjaan dari produk yang dihasilkan.
3) Mesin-mesin yang dipakai dalam proses produksi adalah mesin mesin yang
bersifat khusus (special purpose machines).
4) Karyawan tidak perlu mempunyai keahlian atau skill yang tinggi karena mesin
mesinnya bersifat khusus dan otomatis.
5) Apabila terjadi salah satu mesin rusak atau berhenti maka seluruh proses produksi
terhenti.
6) Jumlah tenaga kerja tidak perlu banyak karena mesin-mesinnya bersifat khusus.
7) Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses lebih sedikit
dari proses produksi terputus-putus.
8) Biasanya bahan-bahan dipindahkan dengan menggunakan tenaga mesin.

2. Proses produksi terputus-putus (Intermitten process) Adalah proses produksi dimana


terdapat beberapa pola atau urutan pelaksanaan produksi dalam perusahaan yang
bersangkutan sejak bahan baku sampai menjadi produk akhir (Pangestu Subagyo,
2000: 9).
Sifat atau ciri-ciri
1) Produk yang dihasilkan dalam jumlah yang sangat kecil didasar atas pesanan.
2) Mesinnya bersifat umum dan dapat digunakan mengolah bermacam-macam
produk.
3) Biasanya menggunakan sistem atau cara penyusunan peralatan berdasarkan atas
fungsi dalam proses produksi atau peralatan yang sama, dikelompokkan pada temapat
yang sama.
4) Karyawan mempunyai keahlian khusus.
5) Proses produksi tidak mudah terhenti walaupun terjadi kerusakan salah satu mesin
atau peralatan.
6) Persediaan bahan mentah banyak.
7) Bahan-bahan yang dipindahkan dengan tenaga manusia.

C. Kekurangan dan Kebaikan masing masing Jenis Produksi


1. Proses produksi terus menerus (Contiunuous process)
Kekurangan atau kelemahan dari proses produksi terus-menerus adalah:
1) Terdapat kesukaran dalam menghadapi perubahan produk yang diminta oleh
konsumen atau pelanggan.
2) Proses produksi mudah terhenti apabila terjadi kemacetan di suatu tempat atau
tingkat proses.
3) Terdapat kesalahan dalam menghadapi perubahan tingkat permintaan.

Kebaikan atau kelebihan proses produksi terus menerus adalah:


1) Dapat diperoleh tingkat biaya produksi per unit yang rendah.
2) Dapat dihasilkan produk atau volume yang cukup besar.
3) Produk yang dihasilkan distandarisir.
4) Dapat dikuranginya pemborosan dari pemakaian tenaga manusia, karena sistem
pemindahan bahan baku menggunakan tenaga kerja listrik atau mesin.
5) Biaya tenaga kerja rendah, karena jumlah tenaga kerja sedikit dan tidak
memerlukan tenaga ahli.
6) Biaya pemindahan bahan baku lebih rendah, karena jarak antara mesin yang satu
dengan yang lain lebih pendek dan pemindahan tersebut degerakkan tenaga mesin.

2. Proses produksi terputus-putus (Intermitten process)


Kekurangan atau kelemahan proses produksi terputus-putus adalah :
1) Scheduling dan routing untuk pengerjaan produk yang akan dihasilkan sangat sukar
karena kombinasi urut-urutan pekerjaan yang banyak dalam memproduksi satu macam
produk dan dibutuhkan scheduling dan routing yang banyak karena produksinya berbeda,
tergantung pada pemesanannya.
2) Karena pekerjaan scheduling dan routing banyak dan sukar dilakukan, maka
pengawasan produksi dalam proses sangat sukar dilakukan.
3) Dibutuhkan investasi yang sangat besar dalam persediaan bahan mentah dan bahan
dalam proses, karena prosesnya terputus putus dan produk yan dihasilkan tergantung
pesanan.
4) Biaya tenaga kerja dan biaya pemindahan sangat tinggi, karena banyak menggunakan
tenaga manusia dan tenaga yang dibutuhkan adalah tenaga ahli dalam pengerjaan produk
tersebut (Sukanto Reksohadiprojo dan Indriyo Gitosudarmo, 2000: 89).

Kebaikan atau kelebihan proses produksi terputus-putus adalah:


1) Mempunyai fleksibelitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk dengan
variasi yang cukup besar. Fleksibelitas ini diperoleh dari :
a) Sistem penyusunan peralatan.
b) Jenis atau type mesin yang digunakan bersifat umum (general purpose machine).
c) Sistem pemindahan yabg tidak menggunakan tenaga mesin tetapi tenaga manusia.
2) Mesin-mesin yang digunakan dalam proses bersifat umum, maka biasanya dapat
diperoleh penghematan uang dalam investasi mesin-mesinnya, karena harga mesin-
mesinnya lebih murah.
3) Proses produksi tidak mudah terhenti akibat terjadinya kerusakan atau kemacetan di
suatu tempat atau tingkat proses.

D. Jenis Mesin dan Penentuaanya dalam Perusahaan Paprik


1. Mesin-mesin yang bersifat umum/ serba guna (general purpose machine).Merupakan
suatu mesin yang dibuat untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tertentuuntuk berbagai
jenis barang /produk atau bagian dari produk (parts).Contoh dari mesin ini adalah mesin
gergaji pada perusahaan pemotong kayu adalahmerupakan mesin yang serba guna karena
dapat digunakan untuk menggeraji berbagai jenis/macam hasil-hasil kayu. Mesin-mesin
seperti ini biasanya dipergunakan oleh perusahaan perusahaan yang memprodusir
sejumlah jenis barang (produk) yang jumlah (volume)nya kecil, dan bengkel-bengkel
untuk merepasi dan pemeliharaan (maintenance). Sifat-sifat atau ciri-ciri dari mesin yang
serba guna (general purpose machine) ialah:
a) Mesin-mesin seperti ini biasanya dibuat dengan bentuk standar dan selalu atas dasar
untuk pasar (ready stock) dan bukan atas dasar pesanan.
b) Mesin-mesin serba guna ini sangat fleksibel penggunaanya , karena dengan beberapa
macam operasi macem ini dapat menghasilkan beberapa macam produk (dalam suatu
variasi yang hampir sama), misalnya mesin bor dapat digunakan untuk mengebor kayu
yang tipis atau tebal, cukup dengan mengganti giginya saja.
c) Oleh karena mesin ini bersifat umum atau serba guna, maka untuk membuat variasi
atau fleksibilitas operasi, dibutuhkan adanya pekerja-pekerja yang terdidik dan
berpengalaman atau mempunyai keahlian (skill) yang tinggi dalam melayani mesin-
mesin tersebut.
d) Dengan adanya kemungkinan untuk menghasilkan beberapa jenis barang/produk
sekaligus, maka diperlukan kegiatan pemeriksaan atau inspeksi atas apa yang dikerjakan
pada mesin serba guna ini
e) Oleh karena mesin serba guna ini biasnya tidak otomatis, untuk menjalankan mesin-
mesin tersebut dibutuhkan banyak tenaga keja terutama tenaga-tenaga ahli, maka operasi
produk yang menggunakan mesin ini membutuhkan biaya yang lebih mahal.
f) Biaya pemeliharaan mesin-mesin serba guna ini lebih murah dan kegiatan
pemeliharaan lebih murah , demikian juga penggantian (replacement) mesin lebih mudah
dilakukan karena bentuk mesin-mesin ini standar. Oleh karena pengunaan mesin ini serba
guna (bersifat umum) maka mesin-messin seperti ini tidak mudah ketinggalan zaman atau
menjadi kuno (tua) seperti mesin-mesin bersifat khusus (special purpose machine).

2. Mesin-mesin yang khusus (special purpose machine) Adalah mesin-mesin yang


direncanakan dan dibuat untuk mengerjakan satu atau beberapa jenis kegiatan yang sama.
Contoh dari mesin ini adalah mesin pembuat gula pasir, mesin untuk semen atau mesin
pembuat ban, yang merupakan mesin yang bertujuan khusus untuk melakukan satu
macam pekerjaan atau membuat satu macam hasil/produk. Mesin-mesin seperti ini
biasanya ditemui pada perusahaan-persahaan yang mengadakan produksi massa.
Sifat-sifat atau ciri-ciri mesin-mesin yang bertujuan bersifat khusus (special purpose
machine) ialah:
a) Mesin-mesin ini seperti biasanya dibuat atas dasar pesanan dan dalam jumlah atau
volume yang kecil (sedikit). Oleh karena itu maka harga mesin-mesin ini biasanya
relative lebih mahal dari pada mesin-mesin seba guna (general purpose machine),
sehingga investasi dalam mesin ini menjadi lebih mahal.
b) Mesin-mesin bersifat khusus ini biasanya agak otomatis, sehingga pekerjaan nya lebih
cepat, dan oleh karena itu dipergunakan dalam pabrik yang menghasilkan produknya
dalam jumlah yang besar (produksi maasa)
c) Oleh karena mesin-mesin ini agak otomatis, maka biasanya tedapat pekerjaan (job)
yang lebih uniform dan jumlahnya lebih sedikit, sehingga dibutuhkan tenaga kerja yang
lebih sedikit.
d) Biaya pemelihaaan dari mesin-mesin ini adalah lebih mahal dari mesin-mesin serba
guna (general purpose machine), karena untuk kegiatan pemeliharaan mesin-
mesin ini dibutuhkan tenaga-tenaga ahli khusus.
e) Oleh karena mesin-mesin ini dipergunakan untuk produksi massa, maka biaya
produksi/operasi per unit relative lebih rendah.
f) Mesin-mesin seperti ini tidak dapat dipergunakan untuk menghadapi perubahan dari
produk yang diminta oleh konsumen atau pelanggan. Disamping itu mesin mesin ini
sukar menghadapi perubahan tingkat permintaan, karena biasanya tingkat produksi (Rate
of production)nya telah tertentu.
g) Oleh karena penggunaan mesin ini untuk bertujuan khusus/tertentu maka mesin mesin
seperti ini cepat ketinggalan zaman atau menjadi kuno (tua).

Untuk dapat menentukan jenis pada suatu perusahaan pabrik, maka perlu dilihat atau
diketahui sifat-sifat dari mesin-mesin yang dipergunakan di perusahaan pabrik tersebut.
Setelah itu kita perlu mengetahui sifat-sifat atau ciri-ciri dari mesin-mesin yang
berujuan / bersifat khusus. Pemilihan antara mesin bermanfaat ganda dengan mesin
bermanfaat khusus dilakukan dengan mempertimbangkan:
1. Biaya pengadaan (initial cost) yang harus disusutkan selama masa manfaat yang
diperkirakan atas mesin.
2. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost).
3. Biaya pemasangan dan persiapan.
4. Putusan lainnya yang menyangkut pembelian mesin yang harus dibuat oleh
perusahaan adalah apakah membeli mesin yang dapat bekerja sendiri (autometic)
atukah membeli mesin yang mengandalkan tenaga kerja manusia. Mesin yang dapat
bekerja sendiri (autometic machine) adalah mesin yang benar-benar tidak
membutuhkan tenaga kerja manusia pada saat sedang mengerjakan suatu pekerjaan.
Manusia dibutuhkan hanya pada saat persiapan mesin itu sendiri. Kemudian mesin
yang tidak dapat bekerja sendiri adalah mesin yang sepanjang waktu selama
mengerjakan pekerjaan harus „didampingi‟ oleh manusia, atau berperan hanya untuk
mendampingi manusia.
Berbagai keuntungan dari penggunaan mesin-mesin yang dapat bekerja sendiri
adalah:
1. Daya hasil mesin yang lebih tinggi.
2. Mutu barang yang lebih seragam.
3. Pekerjaan yang lebih aman.
4. Jadwal pengolahan yang lebih tepat.
5. Persediaan barang-barang pengerjaan (work in process) yang lebih kecil.
Sementara berbagai kerugian penggunaan mesin-mesin yang dapat bekerja sendiri ini
adalah:
1. Harga atau biaya yang lebih tinggi.
2. Kekakuan (inflexibility) kegiataan pengolahan.
3. Waktu berhenti yang lebih lama bila terjadi kerusakan.
E. Automation
Automation adalah perkataan yang beasal dari Delmary S. Harder dari Ford Motor
Company untuk mengatakan suatu perpindahan yang otomatis dan terarah sifatnya dari
kegiatan yang satu ke kegiatan yang lain berikutnya. Adapun inti dari konsep automation
adalah adanya prinsip umpan balik (feed-back). Yaitu kemampuan dari suatu mesin untuk
merasa, mangetahui dan membutuhkan kekeliruan-kekeliruan dan kesalahan-kesalahan
pada waktu hal ini terjadi. Prinsip inilah yang membedakan antara mechanization dengan
automation. Jadi dari keterangan di atas dapatlah diketahui bahwa automation sebenernya
menggambarkan pemindahan bahan dalam proses atau parts dari suatu mesin ke mesin
lain berikutnya secara otomatis yang bersifat selektif di mana ada system feed back.
Kebaikan atau dampak automation bagi masyarakat atau konsumen pada umumnya
adalah:
1. Dengan adanya automation, maka kualitas produk menjadi lebih baik, karena unsur-
unsur kesalahan dan kekeliruan yang di lakukan oleh manusia pada waktu pemeriksaan,
sudah tidak tedapat lagi dalam proses produksi.
2. Automation akan mengurangi pemborosan dan menekan biaya-biaya pengulangan atau
pekerjaan-pekerjaan yang salah, karena teah dikuranginya pengaruh para pekerja tehadap
produk yang dihasilkan.
3. Automation memungkinkan dihasilkannya produk yang hampir uniform dan dalam
jumlah yang sangat besar.
4. Automation mempertinggi efisiensi produk dan memperbesar kapasitas produksi,
sehingga tingkat kehidupan masyarakat tersebut dapat dengan mudah menikmati
banyaknya barang-barang yang di hasilkan.
5. Automation memberikan waktu luang (istirahat) dan rekreasi para pekerja lebih banyak
untuk menikmati hasil-hasil pekerjaanya, sehingga memberikan kepuasan bekerja dan
meningkan moral serta menambah kebahagiaan para pekerja/karyawan.
BAB III
KESIMPULAN

Proses produksi adalah cara, metode, dan teknik untuk menciptakan atau menambah
kegunaan suatu barang dan jasa dengan mennggunakan sumber-sumber (tenaga kerja,
mesin, bahan dan dana) yang ada. Penentuan Jenis Produksi terdiri dari Proses produksi
terus menerus (Contiunuous process) dan Proses produksi terputus-putus (Intermitten
process). Inti dari konsep automation adalah adanya prinsip umpan balik (feed-back).
Yaitu kemampuan dari suatu mesin untuk merasa, mangetahui dan membutuhkan
kekeliruan-kekeliruan dan kesalahan-kesalahan pada waktu hal ini terjadi. Prinsip inilah
yang membedakan antara mechanization dengan automation. Jadi dari keterangan di atas
dapatlah diketahui bahwa automation sebenernya menggambarkan pemindahan bahan
dalam proses atau parts dari suatu mesin ke mesin lain berikutnya secara otomatis yang
bersifat selektif di mana ada system feed back.

DAFTAR PUSTAKA

Herawati, H., & Mulyani, D. (2016). Pengaruh kualitas bahan baku dan proses produksi
terhadap kualitas produk pada UD. Tahu Rosydi Puspan Maron Probolinggo. UNEJ e-
Proceeding, 463-482.
http://repository.wima.ac.id/388/2/BAB%201.pdf
http://repository.wima.ac.id/id/eprint/388/2/BAB%201.pdf
pardede, Pontas M Manajemen operasi dan Produksi-Teori, Model, dan Kebijakan/Pontas
M. Pardede; -Ed. II . – Yogyakarta: ANDI

Anda mungkin juga menyukai