DI SUSUN
OLEH:
KELOMPOK 5
NIKEN AYU DIAH FITRI
NOLA OKTAVIA
DOSEN PEMBIMBING:
DELSI AFRINI S.P,M,SI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II REMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
A. Mengetahui Pengertian dan Jenis Proses Produksi
B. Mengetahui Penentuan Jenis Produksi
C. Mengetahui Kekurangan dan Kebaikan masing masing Jenis Produksi
D. Mengetahui Jenis Mesin dan Penentuannya dalam Perusahaan Paprik
E. Mengetahui Automation
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Jenis Proses Produksi
Untuk dapat menentukan jenis pada suatu perusahaan pabrik, maka perlu dilihat atau
diketahui sifat-sifat dari mesin-mesin yang dipergunakan di perusahaan pabrik tersebut.
Setelah itu kita perlu mengetahui sifat-sifat atau ciri-ciri dari mesin-mesin yang
berujuan / bersifat khusus. Pemilihan antara mesin bermanfaat ganda dengan mesin
bermanfaat khusus dilakukan dengan mempertimbangkan:
1. Biaya pengadaan (initial cost) yang harus disusutkan selama masa manfaat yang
diperkirakan atas mesin.
2. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost).
3. Biaya pemasangan dan persiapan.
4. Putusan lainnya yang menyangkut pembelian mesin yang harus dibuat oleh
perusahaan adalah apakah membeli mesin yang dapat bekerja sendiri (autometic)
atukah membeli mesin yang mengandalkan tenaga kerja manusia. Mesin yang dapat
bekerja sendiri (autometic machine) adalah mesin yang benar-benar tidak
membutuhkan tenaga kerja manusia pada saat sedang mengerjakan suatu pekerjaan.
Manusia dibutuhkan hanya pada saat persiapan mesin itu sendiri. Kemudian mesin
yang tidak dapat bekerja sendiri adalah mesin yang sepanjang waktu selama
mengerjakan pekerjaan harus „didampingi‟ oleh manusia, atau berperan hanya untuk
mendampingi manusia.
Berbagai keuntungan dari penggunaan mesin-mesin yang dapat bekerja sendiri
adalah:
1. Daya hasil mesin yang lebih tinggi.
2. Mutu barang yang lebih seragam.
3. Pekerjaan yang lebih aman.
4. Jadwal pengolahan yang lebih tepat.
5. Persediaan barang-barang pengerjaan (work in process) yang lebih kecil.
Sementara berbagai kerugian penggunaan mesin-mesin yang dapat bekerja sendiri ini
adalah:
1. Harga atau biaya yang lebih tinggi.
2. Kekakuan (inflexibility) kegiataan pengolahan.
3. Waktu berhenti yang lebih lama bila terjadi kerusakan.
E. Automation
Automation adalah perkataan yang beasal dari Delmary S. Harder dari Ford Motor
Company untuk mengatakan suatu perpindahan yang otomatis dan terarah sifatnya dari
kegiatan yang satu ke kegiatan yang lain berikutnya. Adapun inti dari konsep automation
adalah adanya prinsip umpan balik (feed-back). Yaitu kemampuan dari suatu mesin untuk
merasa, mangetahui dan membutuhkan kekeliruan-kekeliruan dan kesalahan-kesalahan
pada waktu hal ini terjadi. Prinsip inilah yang membedakan antara mechanization dengan
automation. Jadi dari keterangan di atas dapatlah diketahui bahwa automation sebenernya
menggambarkan pemindahan bahan dalam proses atau parts dari suatu mesin ke mesin
lain berikutnya secara otomatis yang bersifat selektif di mana ada system feed back.
Kebaikan atau dampak automation bagi masyarakat atau konsumen pada umumnya
adalah:
1. Dengan adanya automation, maka kualitas produk menjadi lebih baik, karena unsur-
unsur kesalahan dan kekeliruan yang di lakukan oleh manusia pada waktu pemeriksaan,
sudah tidak tedapat lagi dalam proses produksi.
2. Automation akan mengurangi pemborosan dan menekan biaya-biaya pengulangan atau
pekerjaan-pekerjaan yang salah, karena teah dikuranginya pengaruh para pekerja tehadap
produk yang dihasilkan.
3. Automation memungkinkan dihasilkannya produk yang hampir uniform dan dalam
jumlah yang sangat besar.
4. Automation mempertinggi efisiensi produk dan memperbesar kapasitas produksi,
sehingga tingkat kehidupan masyarakat tersebut dapat dengan mudah menikmati
banyaknya barang-barang yang di hasilkan.
5. Automation memberikan waktu luang (istirahat) dan rekreasi para pekerja lebih banyak
untuk menikmati hasil-hasil pekerjaanya, sehingga memberikan kepuasan bekerja dan
meningkan moral serta menambah kebahagiaan para pekerja/karyawan.
BAB III
KESIMPULAN
Proses produksi adalah cara, metode, dan teknik untuk menciptakan atau menambah
kegunaan suatu barang dan jasa dengan mennggunakan sumber-sumber (tenaga kerja,
mesin, bahan dan dana) yang ada. Penentuan Jenis Produksi terdiri dari Proses produksi
terus menerus (Contiunuous process) dan Proses produksi terputus-putus (Intermitten
process). Inti dari konsep automation adalah adanya prinsip umpan balik (feed-back).
Yaitu kemampuan dari suatu mesin untuk merasa, mangetahui dan membutuhkan
kekeliruan-kekeliruan dan kesalahan-kesalahan pada waktu hal ini terjadi. Prinsip inilah
yang membedakan antara mechanization dengan automation. Jadi dari keterangan di atas
dapatlah diketahui bahwa automation sebenernya menggambarkan pemindahan bahan
dalam proses atau parts dari suatu mesin ke mesin lain berikutnya secara otomatis yang
bersifat selektif di mana ada system feed back.
DAFTAR PUSTAKA
Herawati, H., & Mulyani, D. (2016). Pengaruh kualitas bahan baku dan proses produksi
terhadap kualitas produk pada UD. Tahu Rosydi Puspan Maron Probolinggo. UNEJ e-
Proceeding, 463-482.
http://repository.wima.ac.id/388/2/BAB%201.pdf
http://repository.wima.ac.id/id/eprint/388/2/BAB%201.pdf
pardede, Pontas M Manajemen operasi dan Produksi-Teori, Model, dan Kebijakan/Pontas
M. Pardede; -Ed. II . – Yogyakarta: ANDI