Anda di halaman 1dari 3

Nama: Sarmila

Kls: XII AK 2

Mapel: PKK

A. Proses produksi

1. Pengertian proses produksi

Proses produksi merupakan suatu kegiatan yang menggunakan beberapa faktor (menggabungkan)
produksi yang ada guna upaya menciptakan suatu produk, baik itu barang maupun jasa yang memiliki
manfaat bagi konsumen. ... Untuk memberikan nilai tambah / nilai bagi suatu produk.

2. Faktor - faktor produksi

faktor produksi, yaitu tenaga kerja (labor), modal (capital), sumber daya fisik (physical resources),
kewirausahaan (entrepreneurship), dan sumber daya informasi (information resources).

a. Faktor produksi alam

Faktor produksi alam adalah faktor penunjang kegiatan produksi yang tersedia di alam. Faktor ini
meliputi tanah, air, hasil hutan, lautan, hasil laut, dan lain sebagainya. Barang -barang ini pun juga dapat
memberikan nilai tambah dari suatu barang atau jasa sehingga bisa disebut sebagai faktor produksi.

b. Faktor produksi tenaga kerja

Dalam faktor produksi tenaga kerja, terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh
tenaga kerja. ... Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dapat dibagi menjadi tenaga kerja terdidik, tenaga
kerja terampil, dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih.

c. Faktor produksi modal

Faktor produksi modal adalah segala bentuk modal, misalnya peralatan, perlengkapan, pendanaan yang
digunakan untuk membantu terbentuknya hasil produksi baik berupa barang atau jasa.

d. Faktor produksi keahlian/kewirausahaan

keahlian atau keterampilan seseorang dalam memanfaatkan / menggunakan faktor produksi dalam
rangka menghasilkan barang atau jasa dan juga menanggung resiko dalam setiap usaha.

3. Jenis proses produksi ditinjau dari arus produksi

Proses Produksi Kimiawi, yakni suatu proses produksi yang menitikberatkan pada adanya proses analisis
atau sintesa senyawa kimia. Misalnya produksi alkohol, obat-obatan, accu, dll.
a. Proses produksi yang terputus-putus

suatu proses produksi dimana arus proses yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama.

Ciri-ciri:

1)Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar.

2)Menggunakan mesin-mesin bersifat umum dan kurang otomatis.

3)Operator mempunyai keahlian yang tinggi.

4)Proses produksi tidak mudah terhenti walaupun terjadi kerusakan di salah satu mesin.

5)Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar.

b. Proses produksi kontinue

suatu metode proses produksi di mana proses berlangsung secara terus menerus tanpa terhenti. Proses
produksi kontinu adalah kebalikan dari proses produksi partaian. Proses produksi secara kontinu
dilakukan pada industri dengan skala produksi besar.

B. Perakitan produk

suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin
yang mempunyai fungsi tertentu. Pekerjaan perakitan dimulai bila obyek sudah siap untuk dipasang dan
berakhir bila obyek tersebut telah bergabung secara sempurna.

1. TOOLING

Proses mendesain dan mengembangkan alat-alat bantu, metodedan teknik untuk meningkatkan
efisiensi dan produktifitas suatu produksi.

2. EVT

Expectancy Violations Theory (EVT) adalah teori yang menjelaskan konsekuensi atau dampak dari
pelanggaran harapan nonverbal terkait perubahan jarak dan ruang pribadi selama interaksi komunikasi
antarpribadi berlangsung.

3. DVT

Setelah melewati proses EVT dan memastikan bahwa komponen-komponen perangkat keras berfungsi
sebagaimana mestinya, kita akan masuk pada proses DVT atau Design Validation Process. Pada fasi ini,
akan melakukan uji coba tahap akhir dan menyusun rencana lini perakitan. Fase ini membutuhkan
waktu. Tidak boleh meninggalkan fase DVT sampai kita secara benar-benar yakin mampu melakukan
manufaktur dan lini perakitan atas komponen yang lulus dari tes tahap awal sampai tahap akhir. Proses
ini memakan waktu 6 minggu.
4. Tevite

Unit ini berfungsi sebagai media untuk memasukkan data dari luar ke dalam suatu memori dan
processor untuk diolah guna menghasilkan informasi yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai