Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena hanya dengan
limpahan rahmatnya, kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Manajemen Produksi”
guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Pengantar Manajemen dan Bisnis.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan yang membangun dari berbagai pihak.
Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri maupun mahasiswa yang
lain.

Ambon, 7 Desember 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….

BAB I…………………………………………………………………………………………….

PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………..

A. LATAR BELAKANG………………………………………………………………….
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………
C. TUJUAN PENULISAN……………………………………………………………….

BAB II………………………………………………………………………………………….

PEMBAHASAN ……………………………………………………………………………….

A. PENGERTIAN PENGELOLAAN PRODUKSI…………………………………….


B. TUJUAN PRODUKSI…………………………………………………………………
C. FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI……………………………………………………..
D. FUNGSI MANAJEMEN PRODUKSI………………………………………………..
E. JENIS-JENIS PRODUKSI……………………………………………………………
F. PROSES PRODUKSI………………………………………………………………….

BAB III…………………………………………………………………………………………..

PENUTUP……………………………………………………………………………………….

A. KESIMPULAN………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan industri, muncul kebutuhan untuk mengelola produksi
dengan lebih efisien. Manajemen produksi menjadi penting untuk mengatur sumber daya, tenaga
kerja, dan proses produksi agar dapat mencapai hasil yang diinginkan. Dalam era modern,
manajemen produksi terus mengalami perkembangan dengan adanya teknologi informasi dan
otomasi. Penggunaan sistem manajemen produksi berbasis komputer (Computerized Production
Management Systems) memungkinkan pengelolaan produksi yang lebih efisien dan terintegrasi.
Secara keseluruhan, manajemen produksi melibatkan perkembangan sejarah industri dan
kebutuhan untuk mengelola produksi dengan lebih efisien. Dengan adanya perkembangan
teknologi dan pendekatan manajemen yang terus berkembang, manajemen produksi terus
menjadi bidang yang penting dalam mencapai tujuan produksi yang efisien dan efektif.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa itu pengertian pengelolaan produksi?
2. Apa tujuan produksi?
3. Apa saja factor-faktor dalam kegiatan produksi?
4. Apa fungsi manajemen produksi?
5. Apa saja jenis-jenis produksi?
6. Bagaimana proses produksi?

C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui pengertian pengelolaan produksi, tujuan produksi, factor-faktor
produksi, fungsi manajemen produksi, jenis-jenis produksi dan proses produksi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENGELOLAAN PRODUKSI


Manajemen produksi merujuk pada proses perencanaan, pengorganisasian, pengendalian,
dan pengawasan semua kegiatan yang terkait dengan produksi barang atau jasa dalam suatu
perusahaan.

B. TUJUAN PRODUKSI
Ada beberapa tujuan kegiatan produksi yang perlu Anda ketahui di antaranya:
 Menambah kuantitas barang atau jasa.
 Memenuhi kebutuhan konsumen
 Menghasilkan barang atau jasa yang berkualitas tinggi.
 Meningkatkan keuntungan.
 Mengganti barang yang telah rusak atau sudah tidak bisa digunakan lagi.

C. FAKTOR-FAKTOR DALAM KEGIATAN PRODUKSI


Ada lima faktor yang termasuk dalam kegiatan produksi yaitu:
1. Faktor Sumber Daya Alam (SDA)
Segala sesuatu yang berada di alam dapat disebut sebagai sumber daya alam. SDA
bisa disebut juga sebagai bahan baku mentah. Contoh dari SDA adalah matahari, air,
tanah, dan hewan. Ada dua tipe SDA yaitu yang dapat diperbaharui dan tidak dapat
diperbaharui. Setiap bisnis diperbolehkan untuk menggunakan SDA tetapi perlu
dijaga, dilestarikan, dan tidak diperkenankan untuk eksploitasi habis-habisan.
2. Faktor Sumber Daya Manusia (SDM)
Setelah memahami SDA, bisnis juga membutuhkan sumber daya manusia (SDM).
Tanpa pengelolaan dari manusia, SDA tidak dapat dipergunakan dengan baik. Dari
SDM, ada dua hal yang dimilikinya yaitu jasmani dan rohani. Jasmani adalah
manusia yang menggunakan tenaga secara fisik untuk melakukan pekerjaan.
Sedangkan rohani adalah manusia yang menggunakan pikiran dan perasaan untuk
melakukan pekerjaan. Keduanya perlu dipadukan agar mampu mengelola SDA
dengan tepat.
3. Faktor Sumber Daya Modal
Kegiatan produksi tidak dapat lepas dari sumber daya modal. Di sini, modal tidak
hanya berarti dana melainkan juga alat produksi. Ada berbagai kategori dalam
sumber daya modal yaitu modal tetap (digunakan secara berulang-ulang) dan modal
lancar (modal yang hanya digunakan sekali produksi).
4. Faktor Kewirausahaan
Salah satu hal yang perlu diketahui dari faktor produksi adalah kewirausahaan.
Apabila tidak memiliki kewirausahaan atau keahlian, bisnis tidak akan bisa berjalan.
Untuk mengasah kewirausahaan, perlu mempelajari ilmunya. Hal ini diperlukan agar
bisa melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
5. Faktor Sumber Daya Informasi
Arus informasi yang semakin cepat membuat siapa saja mudah menerima
informasi. Apalagi informasi masa kini tidak mengenal adanya batas geografis.
Pebisnis pun sebaiknya tidak mengubah bahan baku produk menjadi bahan siap
dipasarkan melainkan juga mengemas informasi mentah menjadi informasi yang
siap dikonsumsi publik.

D. FUNGSI MANAJEMEN PRODUKSI


Fungsi manajemen produksi meliputi berbagai tugas dan tanggung jawab yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan produksi secara efisien. Berikut ini adalah beberapa fungsi
penting dalam manajemen produksi:
1. Perencanaan
Perencanaan Produksi Diperlukan Untuk Mencapai Tujuan Tersebut, Dan Alokasi
Sumber Daya Yang Diperlukan. Perencanaan Produksi Mencakup Penetapan Tujuan
Produksi, Peramalan Permintaan, Penentuan Kapasitas Produksi, Penjadwalan Produksi,
Dan Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dan Sumber Daya Manusia. Perencanaan Yang
Baik Membantu Mengoptimalkan Penggunaan Sumber Daya Dan Memastikan Produksi
Yang Efisien.
2. Jasa Pendukung
Fungsi Ini Melibatkan Pengelolaan Dan Koordinasi Berbagai Jasa Pendukung
Yang Diperlukan Dalam Proses Produksi. Hal Ini Mencakup Manajemen Pemasok,
Manajemen Logistik, Manajemen Rantai Pasok, Dan Manajemen Kualitas. Memastikan
Ketersediaan Bahan Baku Yang Tepat Waktu, Distribusi Produk Yang Efisien, Dan
Kualitas Produk Yang Tinggi Adalah Beberapa Aspek Penting Dalam Fungsi Ini.
3. Proses Pengolahan
Proses Pengolahan Ini Melibatkan Pelaksanaan Dan Pengelolaan Langsung Dari
Proses Produksi Itu Sendiri. Ini Mencakup Pengelolaan Aliran Material, Penggunaan
Mesin Dan Peralatan, Pemantauan Operasional, Dan Penanganan Masalah Yang Mungkin
Terjadi Selama Proses Produksi. Tujuannya Adalah Untuk Memastikan Bahwa Produksi
Berjalan Lancar, Efisien, Dan Memenuhi Standar Kualitas Yang Ditetapkan.
4. Pengendalian Atau Pengawasan
Pengawasan Dan Pengendalian Terhadap Proses Produksi Dilakukan Seperti
Pemantauan Kinerja Produksi, Pengukuran Hasil Produksi, Identifikasi Penyimpangan
Dari Target, Serta Penerapan Tindakan Perbaikan Yang Diperlukan. Pengendalian Dan
Pengawasan Yang Efektif Memastikan Bahwa Proses Produksi Berjalan Sesuai Dengan
Rencana Dan Standar Yang Ditetapkan.

E. JENIS-JENIS PRODUKSI
1. Berdasarkan Produk Yang Dihasilkan
Produksi Terbagi Menjadi Beberapa Jenis Di Bawah Ini, Yaitu:
a) Produksi Ekstraktif
Produksi Ini Melakukan Eksplorasi Sumber Daya Alam Tanpa Mengubah Sifat
Dan Bentuk Apapun. Hasil Ekstraksi Kemudian Diserahkan Kepada Perusahaan Lain
Untuk Diolah Lebih Lanjut Menjadi Barang Baru Yang Memiliki Nilai Guna Lebih
Tinggi. Contoh: Penambangan Bahan Tambang, Penangkapan Ikan Di Laut, Dan
Pengeboran Minyak Bumi.
b) Produk Agraris
Produksi jenis ini mengolah alam dan memanfaatkan tanah agar dapat
menghasilkan sumber daya alam yang berupa barang setengah jadi atau barang jadi.
Hal ini tidak hanya mencakup pertanian saja, namun juga peternakan. Contoh: padi,
sayur-sayuran, buah-buahan, susu, telur, jagung, dan lain-lain.
c) Produksi Industri
Produksi jenis ini mengolah bahan mentah atau bahan baku menjadi barang
setengah jadi atau barang jadi. Produksi jenis ini menambah nilai guna agar dapat
dimanfaatkan oleh manusia dengan pemanfaatan yang lebih baik lagi. Contoh:
pakaian, sepeda motor, mobil, pesawat terbang, pakan ternak, obat, alat kesehatan,
makanan dan minuman, jilbab, mesin, alat elektronik, dan lain-lain.
d) Produksi Perdagangan
Produksi jenis ini bergerak dengan menghubungkan antara produsen dengan
konsumen agar barang yang diproduksi dapat beredar luas di pasaran. Penyaluran
barang dari produsen ke konsumen terbagi menjadi beberapa jenis, yakni:
1. Langsung dari produsen ke konsumen
Perdagangan yang langsung dilakukan sendiri oleh produsen. Biasanya
produksi seperti ini dilakukan oleh pengusaha-pengusaha skala kecil atau
perusahaan besar yang memiliki sistem marketing retail. Contoh: pembuat pentol
menjual langsung ke konsumen bakso.
2. Semi langsung
Perdagangan ini melalui perantara. Konsumen membeli barang tidak
langsung ke produsen, melainkan ke pedagang eceran. Jadi, produsen menjual
barang ke pedagang eceran. Contoh: reseller, warung, toko, minimarket, dan
supermarket.
3. Tidak langsung
Perdagangan ini dilakukan dengan urutan produsen- pedagang grosir/agen/
distributor- pedagang eceran- konsumen.
e) Produksi Jasa
Produksi jasa merupakan produksi yang menghasilkan produk bukan berupa
barang, namun berupa jasa. Dalam melakukan produksi ini dibutuhkan keahlian
tertentu. Hasil dari produksi jasa berwujud tidak konkret, tidak kasat mata, dan tidak
bisa dipegang, namun keberadaannya dapat dirasakan manfaatnya. Contoh: jasa
konseling, jasa keuangan, jasa pendidikan, transportasi, dan lain-lain.
2. Berdasarkan Jangka Waktu Dan Prosesnya
Produksi Dapat Dibedakan Menjadi:
a) Produksi Berjangka Pendek
Merupakan Produksi Yang Prosesnya Berlangsung Cepat Dan Dinikmati
Segera Oleh Konsumen. Jenis Produksi Ini Merupakan Jenis Produksi Yang
Pertama Kali Muncul Di Indonesia. Hasil Dari Produksi Berjangka Pendek
Mudah Ditemukan Dan Sifatnya Sangat Mendasar. Sebut Saja Jajanan Pasar, Nasi
Pecel, Dan Sate Adalah Contoh-Contoh Dari Produksi Berjangka Pendek.
b) Produksi Berjangka Panjang
Produksi Jangka Panjang Membutuhkan Waktu Yang Panjang Agar
Produk Dapat Dinikmati Atau Dimanfaatkan Oleh Konsumen. Proses
Produksinya Pun Tidak Sesederhana Produksi Jangka Pendek. Budidaya Ikan
Lele, Pembangunan Rumah, Budidaya Lobster Merupakan Beberapa Contoh
Dari Produksi Berjangka Panjang.
c) Produksi Terus-Menerus Atau Berkelanjutan
Dalam Prosesnya Menghasilkan Produk, Proses Dan Waktu Yang
Dibutuhkan Memerlukan Kelanjutan Yang Kontinu. Dalam Proses, Produksi
Jenis Ini Menggabungkan Bahan Lain Atau Alat Lainnya Agar Hasil Produksi
Dapat Terselesaikan. Pembuatan Gula, Karet, Mie Kering, Merupakan
Beberapa Contoh Dari Produksi Jenis Ini.
d) Produksi Berselingan
Produksi Ini Menggunakan Beberapa Bahan Baku Yang Kemudian
Digabungkan Agar Menghasilkan Barang Baru. Contoh: Sepeda Motor,
Pesawat Terbang, Mesin, Dan Lain-Lain.

F. PROSES PRODUKSI

Proses produksi adalah metode menggunakan input atau sumber daya, seperti tenaga
kerja, peralatan, dan modal, untuk bisa menyediakan barang dan jasa kepada konsumen.
Proses produksi biasanya mencakup bagaimana cara memproduksi sebuah produk secara
efisien dan produktif agar bisa dijual untuk dapat menjangkau pelanggan dengan cepat
tanpa menurunkan kualitas dari produk tersebut. Ada banyak jenis proses produksi yang
bisa dilakukan oleh bisnis, sesuai dengan tujuan pembuatan, jumlah produksi, dan alat
teknologi atau sistem perangkat lunaknya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen produksi terus berkembang dengan adanya perkembangan teknologi dan
pendekatan manajemen yang baru. Manajemen produksi juga harus mempertimbangkan
aspek keberlanjutan, seperti penggunaan energi yang efisien, pengelolaan limbah yang baik,
dan penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan. Penerapan teknologi yang tepat dapat
meningkatkan efisiensi, meningkatkan produktivitas, dan mengurangi biaya produksi.
Pengorganisasian yang efisien melibatkan pengaturan sumber daya manusia, peralatan, dan
bahan dalam proses produksi. Pengorganisasian yang baik dapat meningkatkan produktivitas
dan mengurangi biaya produksi.

Anda mungkin juga menyukai