Anda di halaman 1dari 10

PAPER

FUNGSI PRODUKSI

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 4 MAH A / 1

Gusti Ayu Junietta (04 / 20106004)

Ni Komang Ayu Arry Darmawati (11 / 20106011)

Ni Putu Erika Purnama (18 / 20106018)

I Gede Fajar Wedananta (25 / 20106025)

MATA KULIAH EKONOMI BISNIS

POLITEKNIK PARIWISATA BALI

2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Faktor penggerak yang sangat mendasar dari suatu aktivitas ekonomi adalah
adanya usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pemenuh kebutuhan manusia
merupakan tujuan sekaligus motivasi dari terbentuknya kegiatan ekonomi masyarakat,
baik dalam produksi, konsumsi, dan distribusi. Namun, tidak semua kebutuhan manusia
dapat terpenuhi. Kebutuhan seseorang dikatakan terpenuhi, apabila ia dapat
mengkonsumsi barang atau jasa dari hasil proses produksi yang tersedia. Produksi
merupakan salah satu kegiatan ekonomi dalam masyarakat atau suatu negara yang dihitung
dalam waktu tertentu. Dimana kegiatan produksi tergantung pada kebutuhan dan kebiasaan
perhitungan produksi dan pendapatan suatu negara.
Produksi adalah sebuah proses yang sudah ada semenjak manusia menghuni planet
ini. Produksi sangat penting bagi kelangsungan hidup dan juga peradaban manusia dan
bumi. Sesungguhnya produksi lahir dan tumbuh dari menyatunyamanusia dengan alam.
Kegiatan produksi merupakan mata rantai dari konsumsi dan distribusi. Kegiatan
produksilah yang menghasikan barang dan jasa, kemudian dikonsumsi oleh para
konsumen. Dalam aspek ekonomi, kegiatan produksi selalu di dorong oleh motif ekonomi
dan prinsip ekonomi agar keseluruhan kegiatan itu tidak percuma, ada sasarannya, tujuan
serta harapannya, sehingga dapat menghasilkan sesuatu barang dan jasa secara optimal.
Tanpa produksi maka kegiatan ekonomi akan berhenti, begitu pula sebaliknya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu produksi?
2. Apa itu manajemen produksi?
3. Bagaimana pengendalian dari produksi?
4. Bagaimana proses dari produksi?
5. Apa saja jenis-jenis proses produksi?
6. Apa itu biaya produksi?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari produksi
2. Untuk mengetahui tentang manajemen produksi
3. Untuk mengetahui pengendalian produksi.
4. Untuk mengetahui proses produksi.
5. Untuk mengetahui jenis-jenis proses produksi.
6. Untuk mengetahui tentang biaya produksi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Produksi


Istilah Produksi berasal dari bahasa inggris to produce yang artinya menghasilkan.
Produksi merupakan kegiatan menghasilkan barang maupun jasa atau kegiatan menambah
nilai kegunaan atau manfaat suatu barang. Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang
dan jasa dalam jumlah yang mencukupi. Pelaku yang melakukan kegiatan produksi disebut
produsen. Sedangkan, barang hasil produksi disebut produk.

2.2 Manajemen Produksi


Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang
mempunyai peran dalam mengoordinasi kan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan.
Manajemen produksi adalah sebuah penataan dari proses pengubahan bahan mentah
menjadi suatu produk atau jasa yang memiliki nilai jual.

Fungsi Manajemen Produksi


a. Perencanaan
Perencanaan memiliki keterkaitan dengan kegiatan produksi yang akan dilakukan
sesuai dengan waktu dan periode tertentu. Dengan membuat perencanaan yang baik,
maka hal ini bisa meminimalisir biaya produksi. Dengan demikian, perusahaan bisa
menentukan harga yang lebih sehat serta mendapatkan untung yang jauh lebih besar.
b. Jasa penunjang
Jasa penunjang adalah sebuah sarana yang digunakan untuk menetapkan metode apa
yang akan digunakan dalam produksi sehingga proses produksi menjadi lebih efektif
dan efisien. Jasa penunjang ini diperlukan dengan tujuan untuk membantu perusahaan
agar bisa bersaing secara sehat dengan mengedepankan hasil yang berkualitas.
c. Proses pengolahan
Proses pengolahan adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengolah produk.
Dalam pelaksanaannya, proses ini sangat penting, terutama untuk memanfaatkan
sumber daya secara efektif dan lebih efisien.
d. Pengendalian/pengawasan
Pengendalian/pengawasan digunakan untuk menjamin proses kegiatan agar sesuai
dengan rencana. Dengan begitu tujuan yang ingin dicapai bisa terlaksana dengan baik.

Aspek-Aspek Manajemen Produksi


a. Perencanaan Produksi
Tujuan perencanaan produksi adalah agar proses produksi yang dilaksanakan berjalan
secara sistematis. Beberapa keputusan yang berhubungan dengan perencanaan
produksi diantaranya;
 Jenis barang
 Bahan baku yang digunakan
 Kualitas barang
 Kuantitas barang
 Pengendalian produksi
b. Pengendalian Produksi
Bertujuan agar proses produksi berjalan sesuai dengan perencanaan yang ditentukan
dengan biaya yang optimal. Beberapa kegiatan dalam pengendalian produksi;
 Membuat perencanaan
 Menyusun jadwal kerja
 Menentukan target market produk
c. Pengawasan Produksi
Tujuan pengawasan produksi adalah agar hasil produksi sesuai dengan apa yang
diharapkan, tepat waktu, dan dengan biaya yang optimal. Beberapa kegaitan
pengawasan produksi adalah:
 Menetapkan kualitas barang
 Membuat standar barang
 Pelaksanaan produksi sesui jadwal

2.3 Pengendalian Produksi


Pengendalian produksi adalah rangkaian prosedur yang diarahkan pada semua
elemen dalam proses produksi, antara lain pengendalian bahan, harga beli bahan baku,
proses produksi, standar kualitas produksi, tenaga kerja dan sebagainya sehingga
memberikan hasil dengan ongkos terendah dalam waktu tercepat.
Pengendalian produksi yang dilakukan oleh perusahaan satu dengan yang lain
tidaklah sama tergantung dari sistem kebijakan perusahaan yang digunakan. Pengendalian
produksi bisa dilakukan melalui:
a. Order Control, yaitu perusahaan yang beroperasi berdasarkan pesanan dari konsumen
sehingga kegiatan operasionalnya tergantung dari pesanan tersebut.
b. Follow Control, yaitu perusahaan yang beropeerasi untuk menghasilkan sebuah
produk standar sehingga sebagian produk merupakan produk yang dijadikan sebagai
persediaan dalam jumlah yang besar.

Tujuan kedua pengendalian tersebut adalah sama, bagaimana jangka waktu arus
material apakah sudah sesuai dengan apa yang direncanakan, demikian pula dengan
bagaimana transportasi dari pabrik proses produksi ke gudang dan dari gudang ke tempat
penyimpanan.

Tahap Dalam Pengendalian Produksi


a. Perencanaan adalah tahap di mana para pengusaha melakukan perundingan dengan
baik tentang produk yang akan dihasilkan: produk apa yang akan dibuat, untuk siapa
produk tersebut, dalam jumlah berapa produk tersebut akan dikeluarkan.
b. Routing adalah sebuah tahapan untuk menentukan alat dan bahan apa saja yang
nantinya akan dipergunakan untuk melakukan proses produksi.
c. Scheduling adalah sebuah tahapan untuk menentukan kapan akan dimulainya proses
produksi.
d. Dispatching adalah sebuah tahapan di mana ada surat perintah bagi para anggota untuk
melakukan kegiatan apapun nanti dalam produksi.

Fungsi Pengendalian Produksi:


a. Perencanaan produksi.
b. Penentuan urutan kerja.
c. Penentuan waktu kerja.
d. Pemberian perintah kerja.
e. Tindak lanjut dalam pelaksanaan proses produksi.

2.4 Proses Produksi


Proses produksi adalah serangkaian tahap yang harus dilalui dalam memproduksi
barang atau jasa. Waktu yang dibutuhkan untuk satu proses adalah berbeda sesuai jenis
barang atau jasa yang diproduksi. Ada proses yang membutuhkan waktu yang cukup lama
dan ada puka yang membutuhkan waktu singkat. Kegiatan ekonomi merupakan suatu
kegiatan untuk mendapatkan barang dan jasa, untuk memenuhi kebutuhan manusia dan
mencapai kemakmuran hidupnya. Kegiatan ekonomi ini terbagi menjadi 3 yaitu produksi,
distribusi dan konsumsi. Produksi adalah suatu kegiatan untuk menghasilkan barang atau
jasa distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang atau jasa dan konsumsi adalah kegiatan
menghabiskan atau memanfaatkan barang atau jasa.

2.5 Jenis-Jenis Proses Produksi


a. Produksi Agraris
Jenis produksi agraris atau pertanian merupakan suatu bentuk produksi yang
memanfaatkan sumber daya alam serta mengambil keuntungan dari kesuburan tanah
seperti perkebunan, pertanian, dan peternakan.
Contohnya produksi agraris yaitu :
 Menanam padi di sawah, hasil panennya kemudian dijual ke pedagang beras.
 Menanam sayuran dan buah, hasil panennya kemudian dijual ke pedagang atau ke
konsumen langsung.
 Beternak lele, hasil panennya kemudian di jual ke pedagang ikan atau ke konsumen
langsung.

b. Produksi Industri
Jenis produksi Industri, yaitu produksi yang mengelola bahan baku menjadi bahan
setengah jadi atau bahan jadi serta memberi nilai atau manfaat pada suatu barang.
Contoh produksi industri:
 Industri makanan setengah jadi yang menjual biji jagung kepada pengusaha
makanan.
 Pengusaha makanan ringan yang mengubah biji jagung menjadi popcorn dan dijual
ke konsumen akhir.

c. Produksi Ekstraktif
Jenis produksi ekstraktif, adalah kegiatan produksi yang mengambil sumber daya alam
dari dalam bumi kemudian menjualnya ke perusahaan lain untuk diproses atau di
ekstrak menjadi sesuatu yang baru.
Contoh produksi ekstraktif yaitu :
 Penambangan batu bara
 Penambangan emas
 Penambangan minyak bumi

d. Produksi Perdagangan
Jenis produksi perdagangan yaitu kegiatan membeli barang kemudian menjualnya
kembali dengan mendapatkan keuntungan seperti misalnya yang dilakukan oleh toko
dan supermarket.
Contoh produksi perdagangan yaitu :
 Membeli hasil pertanian dari para petani dan kemudian menjualnya kepada
perusahaan dagang atau ke konsumen akhir.
 Membeli hasil peternakan dari para peternak dan kemudian menjualnya kepada
perusahaan dagang atau ke konsumen akhir.

e. Produksi jasa
Jenis produksi jasa adalah kegiatan produksi yang bertujuan untuk menjual jasa berupa
keahlian tertentu yang dapat menangani masalah orang lain.
Contoh produksi jasa:
 Jasa bengkel mobil yang membantu memperbaiki dan merawat mobil.
 Jasa pijat reflexi yang membantu seseorang untuk menjaga kesehatan seseorang
melalui pijat kesehatan.

f. Produksi pengangkutan
Jenis produksi pengangkutan adalah kegiatan produksi yang tujuannya untuk melayani
pemindahan atau distribusi barang dari produsen ke lokasi terdekat dengan konsumen.
Contoh produksi pengangkutan:
 Mengangkut hasil pertanian dari lokasi pertanian ke pasar untuk dijual ke
konsumen.
 Mengangkut bahan-bahan sembako ke toko-toko kelontong untuk dijual kembali
ke konsumen.
2.6 Biaya Produksi
Biaya produksi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan dalam proses
produksi.

Unsur-Unsur Biaya Produksi


a. Biaya Bahan Baku Langsung (Direct Material)
Direct Material merupakan bahan yang secara langsung dipakai untuk memproduksi
suatu barang jadi yang siap dipasarkan. Bahan baku tersebut mencakup semua bahan
yang secara fisik dapat diidentifikasi sebagai bagian dari produk jadi.
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour)
Direct Labour merupakan biaya-biaya bagi semua tenaga kerja langsung yang
ditempatkan dan diberdayakan dalam menangani kegiatan produksi secara langsung.
c. Biaya Overhead Pabrik (Factory Overhead)
Factory Overhead merupakan semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara
langsung ke output tertentu. Beberapa elemen biaya overhead pabrik diantaranya:
1). Biaya bahan baku tidak langsung
2). Biaya tenaga kerja tidak langsung
3). Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap
4). Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin
5). Biaya listrik dan air pabrik
6). Biaya asuransi pabrik
7). Biaya overhead lain-lain

Jenis-Jenis Biaya Produksi


Secara umum, biaya produksi dapat dibedakan menjadi lima jenis. Adapun beberapa jenis
biaya produksi adalah sebagai berikut:
a. Biaya Tetap (Fixed Cost/ FC)
Merupakan biaya pada periode tertentu dengan jumlah yang tetap dan tidak tergantung
pada hasil produksi. Contoh, sewa gedung, pajak perusahaan, biaya administrasi, dan
lain-lain.
b. Biaya Variabel (Variable Cost/ VC)
Merupakan biaya yang besarannya dapat berubah-ubah sesuai dengan hasil produksi.
Artinya, semakin besar hasil produksi maka semakin besar biaya variabelnya. Contoh,
biaya upaya pekerja, biaya bahan baku yang dikeluarkan berdasarkan jumlah produksi.
c. Biaya Total (Total Cost/ TC)
Merupakan total seluruh biaya tetap dan biaya variabel yang digunakan suatu
perusahaan untuk menghasilkan barang jadi dalam satu periode tertentu.
d. Biaya Rata-Rata (Average Cost/ AC)
Merupakan besarnya biaya produksi per unit yang dihasilkan. Besar biaya rata-rata ini
dihitung dengan cara membagikan total biaya dengan jumlah produk yang dihasilkan.
e. Biaya Marjinal (Marginal Cost/ MC)
Merupakan biaya tambahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit barang
jadi. Biaya ini muncul ketika dilakukan perluasan produksi dalam rangka menambah
jumlah barang yang dihasilkannya.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-produksi.html
https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-manajemen-produksi.html
https://www.harmony.co.id/blog/pengertian-proses-produksi-yang-perlu-anda-ketahui
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-produksi.html
https://brainly.co.id/tugas/22594915
https://ukirama.com/en/blogs/pengertian-jenis-jenis-dan-komponen-biaya-produksi-serta-
cara-menghitungnya
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/biaya-produksi.html

Anda mungkin juga menyukai