Anda di halaman 1dari 5

PROSES PRODUKSI BARANG/JASA

A. PROSES PRODUKSI
1. Pengertian, manfaat, dan tujuan proses produksi
a. Pengertian
Agar semakin memahami apa itu sebuah pemrosesan dalam produksi kerja maka
akan lebih baik untuk mengenali lewat pengertiannya. Jadi yang disebut sebagai
sebuah kegiatan proses produksi adalah sebuah kegiatan penggabungan
berbagai elemen produksi dalam satu kesatuan.
Dimana penggabungan ini sendiri ditujukan untuk membuat sebuah produk yang
menguntungkan dan membantu kebutuhan konsumen nantinya. Kegiatan
pembuatan atau penggabungan barang atau ornament sifat ini sendiri tidak
hanya merujuk pada layanan produk.
Namun bisa juga merujuk pada bisnis dalam bidang jasa yang juga bisa dimanfaatkan
atau digunakan oleh konsumen nantinya. Proses pemroduksian jasa atau barang ini
sendiri didalamnya melibatkan banyak bahan baku dan bahan pembantu.
Adapun harus dari sebuah produksi sendiri jika berbentuk barang maka memiliki
masa fisik dan kimia serta memiliki masa keawetannya yang dibatasi waktu. Seperti
misalnya produk makanan, shampoo atau kecantikan yang memiliki masa
kadaluarsa.
Hal ini berbeda jika merujuk pada produksi dalam bidang jasa yang tidak memiliki
pengikat secara fisik, kimia dan masa kadaluarsa. Jadi bisa disimpulkan bahwa
pengertian dari suatu proses produksi adalah tindakan pengolahan bahan baku dasar
sebagai sebuah barang atau produksi jasa.
b. Manfaat Proses Produksi
Berdasarkan dari pengertian produksi yang sudah dijelaskan di atas, ada beberapa
manfaat dari kegiatan produksi tersebut, yaitu di antaranya adalah :
1) Menambah nilai guna dan kualitas sebuah barang.
2) Memudahkan dalam memenuhi kebutuhan.
3) Memproduksi hal baru yang dapat bermanfaat bagi konsumen.
4) Meningkatkan kemakmuran.
5) Memenuhi pasar dalam negeri.
c. Tujuan Proses Produksi
Setiap kegiatan pasti memiliki tujuan, bukan? Terdapat beberapa tujuan dari tahapan
produksi yang perlu diketahui, antara lain:
1) Memenuhi kebutuhan manusia dalam mencapai kemakmuran dari ketersediaan
barang dan jasa
2) Untuk menjaga kelangsungan hidup suatu perusahaan
3) Memberikan nilai tambah (value) terhadap suatu produk
4) Untuk memenuhi permintaan pasar, baik itu dari pasar domestik maupun
internasional
5) Mendapatkan keuntungan atau laba sehingga tercapai tingkat kemakmuran suatu
perusahaan
6) Memproduksi barang-barang ekspor untuk meningkatkan sumber devisa negara
7) Memacu tumbuhnya usaha produksi lain sehingga dapat mengurangi
pengangguran
8) Sebagai pengganti produk yang sudah rusak, kedaluwarsa, atau barang yang telah
habis karena pemakaian
2. Karakteristik proses produksi berdasarkan proses, sifat, dan jangka waktunya:
a. Berdasarkan Proses
1) Produksi langsung, kegiatan ini mencakup produksi primer dan produksi
sekunder.
o Produksi primer, yaitu kegiatan produksi yang diambil dari alam secara
langsung. Misalnya, pertanian, pertambangan, perikanan, dan lain-lain.
o Produksi sekunder, yaitu proses produksi dengan menambahkan nilai lebih
pada suatu barang yang ada. Misalnya kayu untuk membuat rumah, baja untuk
membuat jembatan, dan lainnya.
2) Produksi tidak langsung, yaitu kegiatan produksi dengan memberikan hasil dari
keahlian atau jasa. Misalnya, jasa desain, jasa konsultasi, jasa montir, dan lain-
lain.
b. Berdasarkan Sifat Proses Produksi
1) Proses ekstraktif, yaitu kegiatan produksi dengan mengambil produk secara
langsung dari alam.
2) Proses analitik, yaitu kegiatan produksi yang melakukan pemisahan suatu
produk menjadi lebih banyak dengan bentuk yang mirip seperti aslinya.
3) Proses fabrikasi, yaitu kegiatan mengubah suatu bahan baku menjadi suatu
produk yang baru.
4) Proses sintetik, yaitu kegiatan menggabungkan beberapa bahan menjadi suatu
bentuk produk. Proses ini disebut juga dengan perakitan.
c. Berdasarkan Jangka Waktu Produksi
1) Produksi terus menerus, yaitu produksi yang memakai berbagai fasilitas untuk
menciptakan produk secara terus menerus. Proses ini umumnya dalam skala
besar serta tidak terpengaruh waktu dan musim.
2) Produksi terputus-putus, yaitu produksi yang kegiatannya berjalan dilakukan
tidak setiap saat, tergantung musim, pesanan, dan faktor lainnya.
3. Jenis-Jenis Proses Produksi
Bergantung pada penerapannya, proses produksi dapat dibagi menjadi empat jenis:
a. Produksi Jangka Pendek
Untuk jenis kegiatan kerja produksi yang ada di Indonesia pertama adalah berjenis
produksi jangka pendek. Dimana untuk jenis ini sendiri memang kegiatan produksinya
bisa dengan cepat menghasilkan sebuah barang secara instan untuk kemudian
dinikmati konsumen.
Produk-produk jenis produksi ini sendiri lebih mudah ditemukan di berbagai lini
kehidupan dan sifatnya pun menjadi yang paling dasar. Contoh dari jenis produksi ini
adalah proses pembuatan barang dagang seperti makanan cepat saji, roti bakar, cakwe
dan lain sebagainya.
Dimana konsumen bisa cepat mendapatkan barang dengan waktu singkat dan hitungan
menit setiap produksinya. Untuk jenis ini sendiri pergerakan produksinya juga
terhitung cepat dan menarik konsumen dari berbagai kalangan.
b. Produksi Jangka Panjang
Kemudian untuk jenis produksi selain jangka pendek ada jenis dari produksi jangka
panjang. Dimana maksud dari produksi ini adalah waktu kegiatan atau produksi dari
suatu barang atau jasanya memakan waktu yang relatif lama. Contohnya seperti
budidaya ikan nila, budidaya kopi, pembuatan bangunan atau gedung perusahaan dan
lain sebagainya.
c. Produksi Terus-Menerus
Adapun jenis lainnya dari sebuah produksi adalah jenis terus menerus atau
berkelanjutan yang masa kerjanya memang membutuhkan waktu berkelanjutan.
Dimana proses ini sendiri mengubah suatu bahan baku dengan menggabungkannya
dengan barang atau memanfaatkan alat bantu lainnya. Contoh nyatanya ada pada
produksi gula, produksi kertas, produksi karet, plastik dan lain sebagainya.
d. Produksi Berselingan
Ini adalah kegiatan produktif yang mengolah bahan mentah dengan
menggabungkannya menjadi produk jadi. Misalnya, proses pembuatan mobil dan
setiap bagiannya dibuat secara terpisah (setir, ban, mesin, knalpot, dan lainnya). Proses
kombinasi bagian-bagian ini akan berakhir menjadi bentuk mobil baru.
4. Tahapan Dalam Proses Produksi
Secara umum, ada empat alur proses tahapan produksi. Berikut ini adalah alur atau
tahapan proses produksi, yaitu:
a. Planning/Perencanaan
Pada fase atau tahapan pertama ini, kamu harus membuat rencana terkait target volume
produksi, desain produk, biaya produksi atau anggaran yang dibutuhkan, termasuk
bahan bakunya.
Sebuah perencanaan bisa dibuat dengan matang, hanya ketika kamu memiliki
informasi detail terkait selera pasar, kebutuhan, dan keinginan konsumen.
Selain itu, jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk bisa mencapai target jumlah
produksi juga termasuk dalam tahapan ini.
Tidak lupa juga analisis kapasitas produksi dalam satu periode tertentu, sehingga bisa
diproyeksikan target produksi yang bisa diwujudkan.
b. Routing/Mengarahkan Alur
Di tahapan kedua ini, kamu akan mengarahkan alur proses produksi mulai dari bahan
baku, pembentukan, pemolesan, finishing, quality control, sampai distribusi.
c. Scheduling/Penjadwalan
Menentukan jadwal adalah tahapan yang harus dilakukan setelah kamu mengarahkan
alur produksi.
Karena penjadwalan akan sangat memengaruhi jam kerja tenaga kerja, serta
berpengaruh pada kapasitas produksi.
Untuk langkah awal, kamu harus membuat jadwal utama yang berisi total keseluruhan
waktu yang dibutuhkan. Setelah itu, baru dibagikan ke berbagai divisi yang ada sesuai
jadwal yang ditentukan dengan jadwal utama.
d. Dispatching/Instruksi untuk Memulai Produksi
Tahap keempat atau terakhir dari alur proses produksi yaitu perintah atau instruksi
untuk segera memulai proses produksi.
Instruksi untuk memulai produksi ini dilakukan untuk mengimplementasikan rencana,
alur, dan jadwal dalam proses produksi.
Dengan begitu hasil produksi dapat dihasilkan sesuai dengan waktu serta jumlah yang
ditargetkan.
Pada saat keempat tahapan ini sudah kamu lakukan, maka akan lebih mudah untuk
memenuhi permintaan konsumen dan menopang seluruh aktivitas perekonomian.
e. Evaluasi
Tahap ini merupakan tahap akhir dari proses produksi. Tahapan ini untuk mengukur
penilaian produksi yang terjadi di lapangan dengan perencanaan yang dibuat
sebelumnya. Evaluasi ini dapat membantu untuk proses produksi selanjutnya agar
pelaksanaan sesuai dengan perencanaan.
5. Faktor Proses Produksi
Harus ada beberapa faktor proses produksi agar rangkaian produksi berjalan dengan baik.
Simak empat faktor proses produksi di bawah ini.
a. Sumber Daya Alam
Tentu saja Sumber daya alam wajib ada. Sumber daya alam adalah segala sesuatu
yang disediakan oleh alam dan dapat digunakan manusia dalam upayanya untuk
menciptakan kekayaan. Sumber daya alam meliputi lingkungan alam, bumi dan
kekayaan bumi.
b. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia adalah keterampilan (kekuatan) atau upaya manusia dalam
bentuk kemampuan fisik atau spiritual yang digunakan untuk meningkatkan
penggunaan suatu objek.
Berdasarkan kualitas, sumber daya manusia dapat dibagi menjadi tiga yaitu tenaga
kerja terdidik, tenaga kerja terlatih, serta tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih.
c. Sumber Daya Modal
Tanpa modal, apakah sebuah proses produksi dapat berjalan dengan baik? Sumber
daya modal adalah alat produksi atau produk yang digunakan untuk memproduksi
barang. Modal ini bukan dibeli oleh konsumen tetapi oleh produsen.
Modal bisa dalam bentuk barang yang diproduksi. Barang juga disebut alat produksi,
seperti bangunan, mesin dan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi.
d. Keahlian
Ini adalah faktor penting dalam menjalankan proses produksi. Pengalaman atau
keterampilan individu penting untuk mengoordinasikan dan mengendalikan faktor-
faktor produksi dalam produksi barang dan jasa.

Anda mungkin juga menyukai