Anda di halaman 1dari 11

Proses Produksi (Kel-2)

Nama Anggota :
 Ahmad Zidan
 Fikri Rahman
 Gusvita Maharani
 Muhammad Faisal
 Rahmatullah
 Rina Nuraini
Pokok Bahasan :

A. Definisi D. Tahapan

B. Tujuan E. Karakteristik

C. Jenis
Definisi

Proses produksi adalah kegiatan produksi yang


menggabungkan dari satu bagian ke bagian yang lain.
Artinya, dalam setiap bagian terdapat tahapan yang
perlu dilalui baik itu berupa proses menjadi barang
atau berbentuk jasa
Tujuan
 Memberikan value terhadap barang atau jasa.
 Mendapatkan keuntungan sehingga berdampak pada kelangsungan bisnis.
 Menggantikan barang atau jasa yang tidak bisa digunakan (rusak) atau
kadaluarsa.
 Memenuhi permintaan pasar, baik itu lingkup domestik maupun
internasional.
 Menjaga keberlangsungan bisnis agar tetap survive.
Jenis
 Produksi dengan Jangka Panjang
Jenis proses dengan jangka panjang pasti membutuhkan waktu lama. Hal tersebut dapat terlihat contoh
seperti budidaya durian, kopi dan sejenisnya. Hitungannya tidak hanya hari atau minggu melainkan bulan.

 Produksi secara Terus-Menerus


Jenis produksi yang dilakukan secara terus-menerus atau berkelanjutan. Sebab, selalu dibutuhkan oleh
manusia. Contohnya seperti produksi kertas, gula, karet, dan masih banyak lainnya.

 Produksi secara Selingan


Untuk jenis yang satu ini adalah menggabungkan sesama barang jadi. Misal, seperti produksi motor. Ada
yang membuat rangkanya terlebih dahulu. Kemudian, ada yang menyiapkan mesin, roda, dan sejenisnya.
Setelahnya, menggabungkan rangka dengan mesin sehingga menjadi barang jadi yaitu motor.
Tahapan
1. Planning atau Perencanaan
Segala hal yang akan kita lakukan tentunya memerlukan perencanaan. Mulai dari kegiatan produksi
yang sangat sederhana sampai keputusan untuk melakukan hal yang sangat besar dan berpengaruh
untuk hidup Anda. Begitu juga dalam tahapan produksi, Anda memerlukan suatu rencana agar produksi
tersebut tidak kehilangan arah atau tujuan.

2. Routing atau Penentuan Alur


Routing atau penentuan alur merupakan suatu kegiatan untuk menentukan dan menetapkan urutan
kegiatan dari proses ini. Mulai dari pengolahan awal bahan baku, pembentukan, pemolesan,
penyelesaian, penjagaan dan pengawasan mutu, hingga pendistribusian barang hasil produksi menjadi
fokus pada tahap ini. Dalam tahap ini, Anda harus menentukan alur secara tepat dan efisien agar
produksi dapat berjalan sebagaimana mestinya dan sesuai dengan yang seharusnya.
Tahapan
3. Scheduling atau Penjadwalan
Scheduling atau penjadwalan merupakan suatu kegiatan untuk menentukan dan menetapkan kapan
produksi harus Anda lakukan setelah menetapkan alur. Dalam pelaksanaannya, penjadwalan
mempertimbangkan jam kerja pekerja dan lama dari setiap alur produksi. Dalam praktiknya, dalam
tahapan ini terdapat jadwal utama (master schedule) yang kemudian akan terbagi atau terpecah menjadi
beberapa jadwal yang lebih terperinci.

4. Dispatching atau Perintah untuk Memulai Produksi


Dispatching atau perintah untuk memulai produksi adalah suatu kegiatan untuk menentukan dan
menetapkan suatu proses pemberian perintah untuk memulai produksi setelah jadwal produksi Anda
tetapkan.
Karakteristik
1. Berdasarkan proses
Terdapat dua jenis karakteristik tahapan produksi berdasarkan prosesnya, yaitu:
 Produksi langsung: Meliputi produksi primer dan sekunder. Produksi primer merupakan
kegiatan produksi yang bahannya berasal dari alam secara langsung. Misalnya pertanian,
pertambangan dan sebagainya. Sedangkan, produksi secara sekunder merupakan kegiatan
produksi yang dengan menambahkan nilai lebih pada suatu barang yang ada. Misalnya kayu
untuk membuat rumah, baja untuk membuat jembatan dan sebagainya.
 Produksi tidak langsung: Kegiatan produksi yang hanya memberikan hasil dari keahlian atau
produk dalam bentuk jasa. Misalnya layanan mekanik, layanan kesehatan, layanan konsultasi,
dan lain-lain.
Karakteristik
2. Berdasarkan sifat proses produksi
Berdasarkan sifat prosesnya, terdapat empat jenis karakteristik tahapan produksi, yaitu:
 Ekstraktif: Kegiatan produksi dengan mengambil produk secara langsung dari alam.
 Analitik: Kegiatan produksi yang melakukan pemisahan suatu produk menjadi lebih banyak
dengan bentuk yang mirip seperti aslinya.
 Fabrikasi: Proses mengubah suatu bahan menjadi beberapa bentuk produk baru.
 Sintetik: Proses menggabungkan beberapa bahan menjadi suatu bentuk produk. Proses sintetik
juga sering disebut sebagai proses perakitan.
Karakteristik
3. Berdasarkan jangka waktu produksi
Terdapat dua jenis karakteristik tahapan production process berdasarkan jangka waktu
produksinya, yaitu:
 Produksi terus menerus: Produksi yang memakai berbagai fasilitas untuk menciptakan produk
secara terus menerus. Sifat produknya hanya beberapa jenis dan produksinya dalam skala besar
tanpa terpengaruh kondisi musim atau cuaca dan waktu.
 Produksi terputus-putus: Produksi yang kegiatannya berjalan tidak setiap saat. Biasanya
terpengaruhi oleh perubahan musim, pesanan dan berbagai faktor lainnya.
Hidup Kesepian Tanpa Kekasih
Cukup Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai