Anda di halaman 1dari 5

Fungsi Manajemen Produksi

pengertian cara melakukan manajemen produksi adalah

Fungsi produksi berkaitan dengan pertanggungjawaban dalam pengolahan dan pentransformasian input
menjadi output yang berbentuk barang atau jasa sehingga akan memberikan hasil pendapat bagi
perusahaan.

Menurut Sofjan Assauri, terdapat 4 fungsi terpenting pada manajemen di bidang produksi, di antaranya:

1. Perencanaan

Fungsi perencanaan merupakan keterkaitan dan pengorganisasian kegiatan produksi yang akan
dilakukan dengan dasar waktu atau periode tertentu.

Suatu proses untuk mencapai tujuan.

2. Proses Pengolahan

Dengan kata lain, proses pengolahan adalah sebuah teknik atau metode yang digunakan untuk
mengolah produk.

Proses ini sangat penting dan perlu diperhatikan oleh perusahaan secara sistematis.

Mengapa demikian? Agar pemanfaatan sumber daya dapat dilakukan secara maksimal dan efisien.

3. Jasa Pendukung

Sarana jasa pendukung diperlukan untuk penetapan dan metode yang digunakan agar proses
pengolahan bisa dilakukan secara efektif dan efisien.

Fungsinya adalah untuk membantu perusahaan bersaing secara sehat dengan meningkatkan produksi
dan hasil yang berkualitas.

4. Pengendalian/ Pengawasan

Bagian pengendalian atau pengawasan merupakan fungsi untuk menjamin pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan perencanaan.

Selanjutnya, maksud dan tujuan dalam menggunakan dan pengolahan masukan (input) dapat
dilaksanakan.

Ruang Lingkup Manajemen Produksi

Dilihat dari cara mengambil kebijakan utama dan keputusan, ada tiga kategori di dalam ruang lingkup
manajemen produksi:

1. Keputusan/ Kebijakan Mengenai Desain


Keputusan ini termasuk dalam keputusan jangka panjang, dimana di dalamnya meliputi; penentuan
desain produk yang akan dibuat, lokasi dan tata letak pabrik, desain kegiatan pengadaan masukan yang
diperlukan, desain metode dan teknologi pengolahan, desain organisasi perusahaan, dan desain job
description dan job specification. Ini

2. Kebijakan/ Keputusan Mengenai Transformasi

Keputusan operasi ini sifatnya jangka pendek, berkaitan dengan keputusan taktis dan operasional.
Kebijakan ini mencakup jadwal produksi, gilir kerja (Shift), anggaran produksi, jadwal penyerahan
masukan ke sub-sistem pengolahan, dan jadwal penyerahan keluaran ke pelanggan atau penyelesaian
produk.

3. Keputusan/ Kebijakan Mengenai Perbaikan

Kebijakan ini sifatnya berkesinambungan, maka kebijakan ini dilakukan secara rutin. Beberapa kegiatan
yang ada di dalamnya meliputi perbaikan secara kontinu terhadap mutu keluaran, keefektifan dan
keefisienan sistem, kapasitas dan kompetensi dari para pekerja, perawatan sarana kerja atau mesin,
serta perbaikan terus-menerus atas metode penyelesaian atau pengerjaan produk.

Aspek-Aspek Manajemen Produksi

Untuk mendapatkan hasil produksi yang sesuai harapan, perlu dilakukan beberapa tahapan penting
dalam proses produksi. Berikut ini tahapan dan aspek di dalam Manajemen Produksi:

1. Perencanaan Produksi

Tujuan perencanaan produksi adalah agar proses produksi yang dilaksanakan berjalan secara sistematis.
Beberapa keputusan yang berhubungan dengan perencanaan produksi diantaranya;

Jenis barang

Bahan baku yang digunakan

Kualitas barang

Kuantitas barang

Pengendalian produksi

2. Pengendalian Produksi

Pengendalian atau kontrol produksi sangat diperlukan agar proses produksi berjalan sesuai dengan
perencanaan yang ditentukan dengan biaya yang optimal. Beberapa kegiatan dalam pengendalian
produksi;

Membuat perencanaan

Menyusun jadwal kerja


Menentukan target market produk

3. Pengawasan Produksi

Tujuan pengawasan produksi adalah agar hasil produksi sesuai dengan apa yang diharapkan, tepat
waktu, dan dengan biaya yang optimal. Beberapa kegaitan pengawasan produksi adalah:

Menetapkan kualitas barang

Membuat standar barang

Pelaksanaan produksi sesui jadwal

Perkembangan manajemen produksi

Manajemen produksi berkembang setelah manusia menghasilkan barang dan jasa.

Pesatnya perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan dari beberapa faktor yang
menunjang yaitu:

1.Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi

2.Revolusi industri

3.Perkembangan alat dan metode yang mencakup penggunaan komputer

4.Perkembangan ilmu dan metode kerja

Pengertian Manajemen Produksi

Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran
dalam mengkoordinasikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu
dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar
barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Pengertian manajemen produksi
mencakup 3 unsur penting, yaitu:

a. Adanya orang yang lebih dari satu

b. Adanya tujuan yang ingin dicapai

c. Orang yang bertanggungjawab terhadap pencapai tujuan tersebut

Pengertian Produksi
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau
menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Dalam arti sempit,
produksi adalah kegiatan yang menghasilkan barang baik barang yang setengah jadi, barang jadi, barang
industri, suku cadang, dan komponen penunjang.

Proses Produksi

Proses produksi dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu:

1. Berdasarkan kelangsungan hidup

Terbagi kedalam 2 bagian, diantaranya:

· Proses produksi terus menerus (Continous Production)

· Proses produksi yang terputus-putus (Intermiten Production)

2. Berdarkan teknik

Terbagi kedalam 4 bagian, yaitu:

· Proses ekstraktif

· Proses analitis

· Proses pengubahan

· Proses sintesis

Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Produksi

Ada 4 macam pengambilan keputusan, yaitu:

1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti

2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko

3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti

4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain

Pengertian dan perkembangan manajeman operasi

Perkembangan dunia saat ini semakin pesat, terutama dalam bidang industri. Hal ini berdampak pada
persaingan yang semakin ketat antarindustri atau perusahaan yang ada. Berbagai upaya dilakukan untuk
menjadi industri/perusahaan yang terbaik. Manajemen operasi diperlukan untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan perubahan atau inovasi produk agar menjadi lebih baik.
Seiring perkembangan industri yang semakin maju, perusahaan dituntut memberikan kualitas yang
terbaik terhadap produk ataupun jasa yang dihasilkan. Manajemen operasi berkaitan dengan produksi
barang dan jasa. Setiap hari masyarakat selalu menjumpai serangkaian barang atau jasa yang melimpah.
Semuanya itu diproduksi di bawah pengawasan manajer operasi.

Kewenangan manajer operasi sangat penting dipelajari untuk meningkatkan pemahaman dan
memudahkan penerapannya dalam berbagai organisasi atau perusahaan.

Manajemen Operasional merupakan suatu bentuk usaha dari pengelolahan yang menyeluruh dan
optimal pada semua faktor produksi dalam proses transformasi sebuah masalah tenaga kerja, barang,
mesin, peralatan, bahan baku atau produk apapun yang bisa dijadikan sebuah barang atau jasa yang
tentunya bisa diperjual belikan.

Ciri-Ciri Manajemen Operasional

Berikut adalah ciri-ciri manajemen operasional antara lain sebagai berikut:

Terdapat sebuah tujuan yaitu untuk menghasilkan barang dan jasa.

Adanya sebuah kegiatan yaitu dalam kegiatan proses transformasi.

Adanya suatu mekanisme yang mengendalikan suatu pengoperasian.

Anda mungkin juga menyukai