Anda di halaman 1dari 21

SISTEM PRODUKSI PRODUK

USAHA

OLEH :
ERNA TRISTYAWATI, S.Pd
A. PENGERTIAN PRODUKSI DAN SISTEM
PRODUKSI

1. Pengertian Produksi
Produksi merupakan kegiatan menciptakan atau
menambah manfaat suatu barang dan jasa yang dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Manfaat (utility)
yang diciptakan terdiri dari manfaat bentuk, manfaat
tempat dan manfaat waktu.
a. Manfaat Bentuk
Seorang wirausaha membuka usaha pengolahan limbah
plastik menjadi berbagai kerajinan tangan yang cantik,
mengolah sampah rumah tangga menjadi makanan
ternak, mengolah singkong menjadi kripik dan
sebagainya.
b. Manfaat Tempat
Seorang wirausaha membuka usaha penjualan batu-
batu sungai di daerah perkotaan, yang diambil dari sungai
di desa, atau seorang petani mebawa kelapa hasil kebun
untuk dijual ke pasar di kota.

c. Manfaat Waktu
Seorang wirausaha melakukan kegiatan penyimpanan
sebagian padi hasil panennya untuk dijual atau
dimanfaatkan pada musim paceklik. Seseorang yang
membuka usaha pembuatan jas hujan untuk dijual
menjelang atau pada saat musim hujan.
2. Pengertian Sistem Produksi
Sistem produksi adalah satu rangkaian operasi yang
mengolah atau memproses input berupa bahan mentah,
bahan setengah jadi, part, komponen dan/atau rakitan
yang menghasilkan output bernilai tambah atau produk
akhir dengan menggunakan sumberdaya dari elemen
teknologi (mesin, peralatan, fasilitas produksi dan energi)
dan elemen organisasi (tenaga kerja, manajemen,
informasi dan modal). Sistem produksi dikenal adanya 3
komponen yaitu masukan(input), proses dan keluaran
(output).
Input Proses Transformasi

1. SDM 1. Memindahkan Output


2. Modal 2. Mengubah fisik
3. Bahan Baku 3. Penyimpanan 1. Barang
4. Keahlian 4. Pelayanan 2. Jasa
5. Mesin 5. Penjualan
6. Informasi
dari luar

Umpan Balik
B. KEBUTUHAN PROSES PRODUKSI

1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan yang digunakan dalam
membuat produk di mana bahan tersebut secara
menyeluruh tampak pada produk jadinya (atau
merupakan bagian terbesar dari bentuk barang). Dalam
menyusun kebutuhan bahan baku untuk digunakan
dalam proses produksi harus mengacu pada karakteristik
produk yang akan dihasilkan. Bahan baku terdiri dari
atas dua jenis yaitu bahan baku langsung dan bahan
baku tidak langsung. Bahan baku langsung (direct
material) adalah bahan yang digunakan dalam proses
produksi atau menjadi bagian dalam produk.
Bahan baku tidak langsung (indirect material) adalah
bahan baku yang ikut berperan dalam proses produksi
tetapi tidak secara langsung tampak pada barang yang
akan dihasilkan . Misalnya memproduksi meja dan kursi,
maka yang merupakan bahan baku langsung dari
pembuatan meja dan kursi adalah kayu,sedangkan yang
termasuk ke dalam bahan baku tidak langsung adalah
paku dan plamir yang berfungsi sebagai perekat kayu dan
dasar cat untuk kursi yang dihasilkan.
Syarat-syarat pemilihan bahan baku agar produksi dapat
berjalan dengan lancar yaitu :
1. Memiliki kualitas yang baik
2. Mudah diperoleh
3. Mudah diolah
4. Harga yang relatif murah
2. Tenaga Kerja
Dalam proses produksi, tenaga kerja merupakan
penggerak berjalannya proses produksi. Wirausaha perlu
melakukan perencanaan tenaga kerja, agar kebutuhan
tenaga kerjanya di masa sekarang dan masa yang akan
datang sesuai dengan beban kerja yang ada.
Jenis tenaga kerja yang digunakan pada perusahaan pada
dasarnya terdiri dari tenaga kerja upahan dan tenaga
kerja keluarga.
a. Tenaga kerja upahan, tenaga kerja yang terikat
hubungan kerja dengan perusahaan, di mana masing-
masing pihak memiliki hak dan kewajiban.
Tenaga kerja upahan terdiri dari tenaga kerja tetap,
tenaga kerja tidak tetap dan tenaga kerja borongan.
b. Tenaga kerja keluarga, tenaga kerja yang berasal dari
lingkungan keluarga yang umumnya dalam melaksanakan
pekerjaannya tidak diupah. Tenaga kerja ini banyak
digunakan pada perusahaan kecil atau perusahaan yang
masih berskala usaha rumah tangga. Umumnya tenaga
kerja keluarga bekerja hanya sebatas tanggungjawab
dalam membantu keluarga. Namun banyak juga dijumpai
anggota keluarga yang bekerja di perusahaan mendapat
upah, meskipun upah yang diberikan tidak sama dengan
tenaga kerja yang bukan anggota keluarga
3. Mesin atau Peralatan
Mesin dan peralatan yang digunakan dalam suatu
proses produksi memiliki peran yang cukup besar dalam
keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produksi,
baik dalam hal kuantitas, kualitas maupun kontinuitasnya.
Setelah wirausaha telah menetapkan produk yang akan
diproduksi, maka wirausaha mengidentifikasi kebutuhan
mesin dan peralatan produk baik jumlah, jenis, kapasitas
dan spesifikasi lainnya.
4. Lokasi Usaha
Lokasi untuk usaha memerlukan tempat yang strategis,
efisien dan menarik baik bagi wirausaha maupun bagi
konsumen sehingga konsumen tetap loyal. Faktor-faktor
utama dalam memilih lokasi usaha yaitu :
a. Kedekatan dengan lokasi sumber bahan baku
b. Kedekatan dengan lokasi pasar produk perusahaan.
c. Ketersediaan fasilitas transportasi
d. Ketersediaan tenaga kerja
e. Ketersediaan pembangkit tenaga.
5. Biaya Produksi
Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang
dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-
faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan
digunakan untuk menciptakan barang-barang yang
diproduksi perusahaan tersebut.
Biaya produksi digolongkan menjadi dua yaitu menurut
perilaku dan menurut jenisnya
Biaya produksi menurut perilaku terdiri atas :
1) Biaya tetap, yaitu biaya yang besarnya tetap,
berapapun jumlah produksinya bahkan saat perusahaan
tidak berproduksi.Misalnya biaya untuk gaji tenaga kerja
tetap, penyusutan alat,
pajak lahan, biaya asuransi, sewa tempat usaha, dan
sebagainya
2) Biaya tidak tetap, yaitu biaya yang besar kecilnya
berhubungan langsung dengan besarnya produksi atau
dengan kata lin biaya yang dalam periode tertentu
jumlahnya dapat berubah tergantung pada tingkat
produksi yang dihasilkan. Misalnya biaya untuk
pembelian bahan baku, biaya upah tenaga kerja
borongan , dan sebagainya
Biaya produksi menurut jenis yaitu terdiri atas :
1) Biaya langsung (poko).merupakan biaya yang langsung
terikat atau menjadi bagian pokok dari produk yang
dihasilkan. Biaya yang digolongkan dalam jenis ini
adalah biaya bahan langsung dan tenaga kerja langsung.
2) Biaya tidak langsung, merupakan biaya yang secara tidak
digunakan untuk menghasilkan produk atau biiaya yang
terikat bukan pada bagian pokok dari produk yang
dihasilkan. Biaya yang digolongkan dalam jenis ini
adalah biaya bahan tidak langsung dan tenaga kerja
tidak langsung.
3). Biaya administrasi atau umum, merupakan biaya yang
dikeluarkan untuk keperluan administrasi kantor
perusahaan dan umum. Misalnya biaya untuk menggaji
pimpinan dan pegawai, sewa kantor, perlengkapan kantor
dan sebagainya.
C. PROSES PRODUKSI

1. Proses Produksi Terus Menerus (Continuous)


Proses produksi terus menerus adalah proses
produksi yang berlangsung secara terus-menerus tanpa
berhenti. Sejak dimulainya kegiatan usaha selalu
mengerjakan produk yang sama sehingga prosesnya
tidak pernah terputus dengan mengerjakan barang lain.
2. Proses Produksi Terputus-putus (Intermittent)
Proses produksi terputus-pitus adalah kegiatan
produksi yang tidak memiliki standar, tetapi didasarkan
pada produk yang dikerjakan, sehingga peralatan
produksi yang digunakan disusun dan diatur secara
fleksibel untuk dapat
dipergunakan dalam menghasilkan berbagai produk dan
berbagai kuran. Proses produksi ini digunakan untuk
pabrik yang mengerjakan bermacam-macam barang
dengan jumlah setiap macam hanya sedikit.
D. PENGENDALIAN PRODUKSI

Pengendalian produksi merupakan serangkaian


prosedur yang bertujuan untuk mengoordinasi semua
elemen proses produksi ( pekerja, mesin, peralatan dan
material) ke dalam satu aliran.
1. Jenis-Jenis Pengendalian Produksi
a. Pengendalian pembelian
b. Pengendalian persediaan
c. Pengendalian produksi
d. Pengendalian kualitas
2. Tahap-tahap Pengendalian Produksi
a. Routing
Adalah usaha untuk menetapkan dan menentukan
urutan-urutan proses produksi dari bahan mentah
sampai menjadi barang akhir, termasuk di dalamnya
mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan.
b. Scheduling
Adalah usaha untuk menentukan jadwal kegiatan
proses produksi yang disinergikan sebagai suatu
kesatuan.
c. Dispatching
Adalah proses pemberian perintah untuk
melaksanakan operasi proses produksi yang sudah
direncanakan dalam routing dan scheduling.
e. Follow Up
Adalah usaha untuk menentukan berbagai kegiatan
agar tidak terjadi penundaan dan mendorong
terkoordinasinya seluruh perencanaan produksi

Anda mungkin juga menyukai