Anda di halaman 1dari 8

Nama : Muhammad Masri

Nim : 191450059

Dosen : Suhardjito, Drs, M.M.

Tugas Matakuliah : (1) Praktikum Sistem Logistik BBM dan BBMP

P
age 1 of 8
Aktivitas Logistik

Ada 13 aktivitas utama logistik, yaitu:

1. Customer service (pelayanan pelanggan)

2. Demand forecasting (peramalan permintaan)

3. Inventory management (manajemen persediaan)

4. Logistics communications (komunikasi logistik)

5. Material handling (penanganan material)

6. Order processing (proses pemesanan)

7. Packaging (pengemasan)

8. Dukungan komponen dan jasa

9. Pemilihan lokasi dan gudang

10. Procurement/ Purchasing

11. Reverse logistics

12. Transportasi

13. Gudang dan penyimpanan

1. Customer service (pelayanan pelanggan)

Definisi Customer Service: suatu proses yang berlangsung di antara pembeli,


penjual, dan pihak ketiga yang menghasilkan nilai tambah untuk pertukaran
produk atau jasa dalam jangka waktu pendek seperti transaksi tunggal ataupun
jangka panjang seperti hubungan berdasarkan kontrak. Nilai tambah ini juga
terbagi pada masing-masing kelompok transaksi atau kontrak, yang dalam

P
age 2 of 8
keadaan lebih baik pada penyelesaian transaksi dibandingkan sebelum transaksi.
Dengan demikian, customer service merupakan proses penyediaan keuntungan
nilai tambah yang penting pada supply chain dengan cara efektif.

2. Demand forecasting (peramalan permintaan)

Ramalan permintaan manajemen logistik menentukan berapa banyak dari tiap


barang yang diproduksi perusahaan yang harus diangkut ke berbagai pasar.
Manajemen logistik juga harus mengetahui dimana asalnya permintaan sehingga
dapat menempatkan dan menyimpan produk dengan jumlah yang tepat di setiap
area pasar. Perkiraan akurat tentang permintaan yang akan datang memungkinkan
manajer logistik untuk menyediakan sumber (anggaran belanja) pada aktifits-
aktifitas yang akan melayani permintaan tersebut.

3. Manajemen persediaan (Inventory Management)

Aktifitas pengendalian persediaan (inventory control activity) bersifat kritis


karena membutuhkan finansial atas pemeliharaan persediaan produk yang cukup
untuk mempertemukan kebutuhan pelanggan dengan kebutuhan produksi. Bahan
baku dan komponennya, WIP (work in process), dan persediaan barang jadi,
semuanya menghabiskan ruang fisik, waktu kerja dan modal. Uang yang
diinvestasikan pada persediaan tidak tersedia untuk dipergunakan.

Alasan pengadaan persediaan dalam perusahaan:

· Memungkinkan perusahaan mencapai skala ekonomis.

· Menyeimbangkan persediaan dan permintaan.

· Memungkinkan spesialisasi produksi.

· Melindungi ketidakpastian permintaan dan siklus pemesanan.

· Bertindak sebagai penyangga/ buffer di antara interface yang bersifat kritis


dalam rantai supply (supply chain).

P
age 3 of 8
Buffer pada supply chain meliputi:

· Supplier - Procurement

· Procurement - Production

· Production - Marketing

· Marketing – Distribution

· Distribution – Intermediary/Retail

· Intermediary/Retail – Consumer

4. Logistics communications (komunikasi logistik)

Komunikasi merupakan jaringan vital di antara seluruh proses logistik dan


pelanggan perusahaan. Komunikasi yang akurat pada saat yang tepat merupakan
dasar dari keberhasilan manajemen logistik.

5. Penanganan Material (Material Handling)

Penangan material berubungan dengan setiap aspek gerakan atau aliran bahan
baku, barang setengah jadi, dan barang jadi dalam pabrik atau gudang.

Tujuan penanganan material adalah:

· Menyederhanakan dan menghapus system penanganan apapun yang


memungkinkan.

· Meminimalkan jarak tempuh.

· Meminimalkan barang setengah jadi.

· Menyediakan aliran yang serentak bebas dari bottleneck.

· Meminimalkan kerugian akibat pembuangan, kerusakan, dan pencurian.

P
age 4 of 8
Perusahaan mengeluarkan biaya setiap saat dilakukan penanganan barang.
Bila dirasakan penanganan tidak memberikan nilai bagi sebuah produk,
seharusnya dibuat seminimum mungkin.

6. Proses Pemesanan (Order Processing)

Komponen order processing terbagi dalam 3 kelompok:

1. Elemen operasional (operational elements)

Meliputi order entry atau perubahan pesanan, scheduling, persiapan pengiriman


pesanan dan invoicing.

2. Elemen komunikasi (communication elements)

Meliputi modifikasi pesanan, penyelidikan status pesanan, tracing, koreksi


kesalahan dan permintaan informasi produk.

3. Kredit dan elemen pengumpulan (credit and collection elements)

Meliputi pemeriksaan kredit dan proses penerimaan atau pengumpulan


rekening.

7. Pengemasan (packaging)

Pengemasan memiliki peran ganda yaitu:

· Melindungi produk dari kerusakan ketika akan disimpan atau diangkut.

· Pengemasan yang pantas dapat memudakan penyimpanan serta pemindahan


produk, sehingga mengurangi biaya penanganan material.

Fungsi spesifik pengemasan ada 6, yaitu:

1. Penahanan (containment)

2. Proteksi (protection)

3. Pembagian (apportionment)

P
age 5 of 8
4. Pengunitan (unitization)

5. Kenyamanan (convenience)

6. Komunikasi (communication)

8. Komponen-komponen dan Pelayanan Pendukung (parts and service support)

Salah satu aktifitas pemasaran perusahaan adalah memberikan pelayanan


pasca penjualan kepada pelanggan, seperti penyediaan bagian-bagian pengganti
ketika produk rusak atau tidak berfungsi sebagaimana semestinya. Hal ini sangat
penting bagi aktifitas service dan bagian logistik bertanggung jawab meyakinkan
bahwa bagian-bagian tersebut tersedia kapan dan dimana pelanggan
membutuhkannya.

9. Seleksi lokasi pabrik dan tempat penyimpanan/ gudang (plant and warehouse
site selection)

Pergudangan merupakan bagian integral dari semua sistem logistik yang


berperan penting dalam melayani pelanggan dengan total biaya seminimal
mungkin, juga merupakan jaringan primer diantara produser dan pelanggan yang
digunakan untuk menyimpan persediaan selama seluruh bagian proses logistik
berjalan.

Pada umumnya tempat penyimpanan persediaan diperlukan untuk:

· Mencapai transportasi yang ekonomis

· Mencapai produksi yang ekonomis

· Mendapat keuntungan dari diskon pembelian dengan kuantitas banyak dan


pembelian duluan.

· Memelihara sumber persediaan

· Mendukung kebijakan pelayanan pelanggan perusahaan

P
age 6 of 8
· Mengantisipasi kondisi perubahan pasar (seperti musiman, fluktuasi
permintaan, kompetisi).

· Mengatasi perbedaan ruang dan waktu yang berada di antara produsen dan
konsumen

· Menetapkan setidak-tidaknya biaya total logistik seimbang dengan tingkat


pelayanan pelanggan yang diinginkan

· Mendukung program just in time dari supplier dan pelanggan.

10. Purchasing (Procurement)

Tujuan dari purchasing :

· Memberikan aliran material, persediaan dan pelayanan yang


berkesinambungan yang dibutuhkan untuk menjalankan organisasi.

· Meminimalkan investasi persediaan dan kerugian.

· Menjaga dan memperbaiki kualitas

· Menemukan atau mengembangkan kemampuan supplier

· Menstandarisasi, dimana kemungkinan barang dibeli

· Pembelian barang yang diperlukan dan pelayanan pada tingkat biaya total
terendah.

· Mengembangkan posisi organisasi yang kompetitif

· Mencapai keharmonisan, hubungan kerja yang produktif dengan area


fungsional lainnya dalam organisasi.

· Menyempurnakan sasaran pembelian dan kemungkinan tingkat biaya


administrative yang terendah.

P
age 7 of 8
11. Reverse Logistics

Penanganan barang-barang retur baik berupa salvage dan scrap disposal,


merupakan bagian dari proses yang berkaitan erat dengan reverse logistics, dan
merupakan komponen logistik yang memerlukan perhatian lebih.

Barang-barang diretur bisa dikarenakan kerusakan produk, kadaluarsa,


kesalahan pengiriman, trade-ins, dan alasan-alasan lain.

Biaya reverse logistics cenderung lebih tinggi dibandingkan biaya forward


logistics.

12. Transportasi

Fungsi transportasi berhubungan dengan bagian luar dan dalam departemen


logistik. Dengan bagian finansial (freight bills/ biaya pengiriman), engineering
(pengemasan, transportasi peralatan), manajemen persediaan (bahan baku,
komponen, gudang jadi), hokum (kontrak gudang dan alat angkut), produksi
(pengiriman tepat waktu), purchasing (pemilihan supplier), marketing/ sales
(standar pelayanan pelanggan), receiving (klaim, dokumentasi), dan pergudangan
(supply peralatan, penjadwalan).

13. Pergudangan dan Penyimpanan (warehousing and storage)

Produk harus disimpan dalam pabrik atau pada suatu tempat sebelum dijual.
Semakin lama waktu antara produksi dan konsumsi, semakin besar pula tingkat
atau jumlah persediaan yang dibutuhkan.

Aktifitas pergudangan dan penyimpanan meliputi keputusan mengenai apakah


fasilitas penyimpanan seharusnya milik sendiri, dikontrakkan atau disewakan,
perencanaan dan perancangan fasilitas penyimpanan, pertimbangan produk
gabungan, prosedur pengamanan dan pemeliharaan, pelatihan personalia dan
pengukuran produktivitas.

P
age 8 of 8

Anda mungkin juga menyukai