Anda di halaman 1dari 4

2.

1 Pengertian Proses Produksi

Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber
(tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah
kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa (Assauri, 1995).

Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu dilaksanakan.
Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan dana menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa.
Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah
keguanaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada.

Melihat kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi merupakan kegiatan
untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-
faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan
manusia.

Maka dari itu, Proses Produksi merupakan kegiatan menambah faedah (kegunaan) dari suatu benda
atau menciptakan suatu benda baru (hasil) sehingga lebih bermanfaat dalam pemenuhan kebutuhan.

Sedangkan menurut V.Gaspersz, 2004 Proses Produksi yakni suatu kegiatan perbaikan terus-menerus
yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide-ide untuk menghasilkan suatu produk, pengembanga
produk, proses produksi hingga distribusi kepada konsumen.

2.2 Tujuan Produksi

Kita dapat melihat bahwa tanpa kegiatan produksi, kebutuhan manusia yang banyak ragamnya itu tidak
dapat dipenuhi. Kemajuan dalam hal melakukan produksi ada hubungannya dengan standar hidup. Jadi,
secara umum tujuan produksi adalah memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran.

Perlu diketahui bahwa dalam kegiatan produksi ada pihak yang terkait. Pihak Pertama adalah pihak yang
menghasilkan barang dan jasa yang kita sebut sebagai produsen. Sedangkan pihak kedua adalah pihak
yang mengkonsumsi barang dan jasa yaitu konsumen.

Karenanya, tujuan produksi juga dapat dilihat secara khusus dari sudut kepentingan pihak-pihak
tersebut. Bagi pihak produsen, tujuan produksi adalah untuk meningkatkan keuntungan serta menjaga
kesinambungan perusahaan. Sementara bagi masyarakat atau konsumen, tujuan produksi adalah untuk
menyediakan berbagai benda pemuas kebutuhan.

2.3 Jenis-jenis Proses Produksi

A. Jenis proses produksi di tinjau dari segi wujud proses produksi

a. Proses produksi kimiawi

Proses produksi kimiawi merupakan suatu proses produksi yang menitikberatkan kepada adanya proses
analisa atau sintesa serta senyawa kimia. Contoh perusahaan obat-obatan, perusahaan tambang
minyak.

b. Proses produksi perubahan bentuk


Proses perubahan bentuk adalah proses produksi dimana dalam pelaksanaannya menitikberatkan pada
perubahan masukan (input) menjadi keluaran (output) sehingga didapatkan penambahan manfaat atau
faedah dari barang tersebut. Contohnya perusahaan mebel, perusahaan garmen.

c. Proses produksi assembling

Proses produksi assembling merupakan suatu proses produksi yang dalam pelaksanaan produksinya
lebih mengutamakan pada proses penggabungan dari komponen-komponen produk dalam perusahaan
yang bersangkutan atau membeli komponen produk yang dibeli dari perusahaan lain. Contohnya
perusahaan yang memproduksi peralatan elektronika, perakitan mobil.

d. Proses produksi transportasi

Proses produksi transportasi merupakan suatu proses produksi dengan jalan menciptakan jasa
pemindahan tempat dari barang ataupun manusia. Dengan adanya pemindahan tempat tersebut maka
barang atau manusia yang bersangkutan ini akan mempunyai kegunaan atau merasakan adanya
tambahan manfaat. Contohnya perusahaan kereta api, perusahaan angkutan.

e. Proses produksi penciptaan jasa administrasi

Proses produksi penciptaan jasa administrasi adalah suatu proses produksi yang memberikan jasa
administrasi kepada perusahaan-perusahaan yang lain atau lembaga-lembaga yang memerlukannya.
Pemberian metode penyusunan, penyimpanan dan penyajian data serta informasi yang diperlukan oleh
masing-masing perusahaan yang memerlukannya merupakan jasa yang diproduksi oleh perusahaan-
perusahaan semacam ini. Contohnya lembaga konsultan manajemen dan akuntansi, biro konsultan
manajemen.

B. Jenis proses produksi ditinjau dari segi arus proses produksi

a. Proses produksi terus menerus (Continous processes)

Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi yang mempunyai pola atau urutan yang selalu
sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan. Proses produksi secara kontinu
dilakukan pada industri dengan skala produksi besar. Contoh industri yang melakukan produksi secara
kontinu adalah industri gelas. Gelas dipanaskan sehingga berbentuk lunak dan kemudian dialirkan ke
mesin pencetak untuk dibentuk. Proses pencairan dan pencetakan berlangsung secara terus menerus
tanpa terhenti. Proses produksi pada umumnya dihentikan berdasarkan keperluan perawatan dan
perbaikan. Secara rutin (bisa sebulan sekali, enam bulan sekali, atau setahun sekali) proses produksi
dihentikan dan dilakukan perawatan dan pemeriksaan menyeluruh (overhaul) terhadap alat-alat proses.

Pada proses produksi secara kontinu umum digunakan sistem yang terotomatisasi. Dengan bantuan PLC
(Programmable Logic Controller) atau pengontrol otomatis lain, kesalahan proses produksi akibat
kecerobohan manusia dapat dikurangi sehingga proses produksi dapat berlangsung terus menerus
dengan kondisi yang stabil atau bahkan mendekati tunak (semua keadaan konstan dan tidak berubah).

Ciri-ciri :

1. Produksi dalam jumlah besar, variasi produk sangat kecil dan sudah distandarisir.
2. Menggunakan product lay out atau departmentation by product.

3. Mesin bersifat khusus.

4. Operator tidak mempunyai keahlian yang tinggi.

5. Salah satu mesin/ peralatan rusak atau terhenti, seluruh proses produksi terhenti.

6. Tenaga kerja sedikit.

7. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses kecil.

8. Dibutuhkan maintenance specialist yang berpengetahuan dan pengalaman yang banyak.

Kebaikan:

1. Biaya per unit rendah bila produk dalam volume yang besar dan distandardisir.

2. Pemborosan dapat diperkecil karena menggunakan tenaga mesin.

3. Biaya tenaga kerja rendah.

4. Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena jaraknya lebih pendek.

Kekurangan:

1. Terdapat kesulitan dalam perubahan produk.

2. Proses produksi mudah terhenti yang menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi.

3. Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan.

b. Proses produksi terputus-putus (intermitten processes)

Proses produksi terputus-putus adalah suatu proses produksi dimana arus proses yang ada dalam
perusahaan tidak selalu sama.

pada umumnya dilakukan oleh industri proses kimia dengan skala produksi kecil atau menengah dan
industri manufaktur.

Contoh dari industri yang umumnya melakukan proses produksi secara terputus-putus adalah industri
manufaktur seperti industri sepatu dan industri proses kimia seperti industri farmasi, tinta, cat, dan
perekat. Pada proses produksi terputus-putus tinta dan cat, dikenal teknik colour-run. Teknik ini
berlangsung dengan memproduksi warna paling muda terlebih dahulu, seperti misalnya kuning muda,
dilanjutkan dengan warna yang lebih tua, seperti misalnya jingga, kemudian merah dan seterusnya
hingga mencapai warna hitam dan proses produksi diulang lagi. Dengan menggunakan teknik ini,
pencucian dan rekonfigurasi mesin antar partai dapat diminimalkan. Namun demikian, warna putih
(yaitu warna opaque, bukan transparan), adalah satu-satunya warna yang tidak dapat diproduksi dengan
menggunakan teknik ini karena pigmen putih dapat memengaruhi warna lain.

Ciri-ciri:
1. Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar.

2. Menggunakan mesin-mesin bersifat umum dan kurang otomatis.

3. Operator mempunyai keahlian yang tinggi.

4. Proses produksi tidak mudah terhenti walaupun terjadi kerusakan di salah satu mesin.

5. Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar.

6. Persediaan bahan mentah tinggi.

7. Membutuhkan tempat yang besar.

Kelebihan:

Fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk yang berhubungan dengan mesin bersifat
umum yaitu system pemindahan menggunakan tenaga manusia, diperoleh penghematan uang dalam
investasi mesin yang bersifat umum dan proses produksi tidak mudah terhenti, walaupun ada kerusakan
di salah satu mesin.

Kekurangan:

1. Dibutuhkan scheduling dan routing yang banyak karena produk berbeda tergantung pemesanan.

2. Pengawasan produksi sangat sukar dilakukan.

3. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses cukup besar.

4. Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat tinggi, karena menggunakan banyak tenaga kerja
dan mempunyai tenaga ahli.

c. Proses produksi campuran

Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terus-menerus dan terputus-putus.
Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk
memanfaatkan kapasitas secara penuh.

Anda mungkin juga menyukai