Anda di halaman 1dari 28

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021

BAB VI
DESIGN TOOLIG DAN PENGENDALIAN KECELAKAAN
KERJA

6.1.1 Landasan Teori


Landasan teori merupakan bagian yang menjelaskan atau menjabarkan
teoriteori yang berkaitan tentang design tooling dan pengendalian kecelakaan
kerja. Landasan teori ini diambil dari pendapat-pendapat para ahli dan diharapkan
mampu menjadi acuan dalam memecahkan masalah yang hendak diteliti.
Landasan Teori juga berupa kumpulan definisi dan konsep yang telah
tersusun secara sistematis mengenai variabel-variabel dalam suatu penelitian.
Landasan teori pada design tooling dan pengendalian kecelakaan kerja terdiri atas
pengertian dari design tooling, mesin dan peralatan, pengertian kesehatan dan
keselamatan kerja, serta alat pelindung diri dan jenis-jenisnya. Berikut ini adalah
landasan teori dari design tooling dan pengendalian kecelakaan kerja.

6.1.1 Proses Produksi


proses produksi adalah Suatu cara, metode maupun teknik bagaimana
penambahan manfaat atau penciptaan faedah, bentuk, waktu dan tempat atas
faktor-faktor produksi sehingga dapat bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan
konsumen.
Proses produksi adalah teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan
suatu produk dengan mengoptimalkan sumber daya produksi seperti tenaga kerja,
mesin, bahan baku, modal, dan metode yang dimiliki oleh perusahaan. Proses
produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang
atau jasa. Berikut adalah dua jenis sistem produksi berdasarkan proses
menghasilkan output (Arif, 2016).
1. Proses produksi kontinu (Continuous Process)

VI-1.
Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021

Proses ini aliran bahan baku yang selalu tetap atau mempunyai pola yang
selalu sama sampai produk selesai dikerjakan, jenis produk ini biasanya untuk
membuat produk secara massa atau dalam jumlah yang besar. Contohnya adalah
industri pupuk, semen, dan makanan dalam kaleng.
Adalah suatu proses produksi dimana terdapat pola urutan yang pasti dan
tidak berubah-ubah dalam pelaksanaan produksi yang dilakukan dari perusahaan
yang bersangkutan sejak dari bahan baku sampai menjadi bahan jadi (Pangestu
Subagyo, 2000: 9).
a. Sifat-sifat atau ciri-ciri :
1) Produksi yang dihasilkan dalam jumlah yang besar
(produktivitas massa).
2) Biasanya menggunakan sistem atau cara penyusunan peralatan
berdasarkan urutan pengerjaan dari produk yang dihasilkan.
3) Mesin-mesin yang dipakai dalam proses produksi adalah
mesinmesin yang bersifat khusus (special purpose machines).
4) Karyawan tidak perlu mempunyai keahlian atau skill yang
tinggi karena mesin-mesinnya bersifat khusus dan otomatis.
5) Apabila terjadi salah satu mesin rusak atau berhenti maka
seluruh proses produksi terhenti.
6) Jumlah tenaga kerja tidak perlu banyak karena mesin-
mesinnya bersifat khusus.
7) Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses lebih sedikit
dari proses produksi terputus-putus.
8) Biasanya bahan-bahan dipindahkan dengan menggunakan
tenaga mesin.
b. Kebaikan atau kelebihan proses produksi terus menerus adalah:
1) Dapat diperoleh tingkat biaya produksi per unit yang rendah.
2) Dapat dihasilkan produk atau volume yang cukup besar.
3) Produk yang dihasilkan distandarisir.

VI-1.
Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021

4) Dapat dikuranginya pemborosan dari pemakaian tenaga


manusia, karena sistem pemindahan bahan baku menggunakan
tenaga kerja listrik atau mesin.
5) Biaya tenaga kerja rendah, karena jumlah tenaga kerja sedikit
dan tidak memerlukan tenaga ahli.
6) Biaya pemindahan bahan baku lebih rendah, karena jarak
antara mesin yang satu dengan yang lain lebih pendek dan
pemindahan tersebut degerakkan tenaga mesin.
c. Kekurangan atau kelemahan dari proses produksi terus-menerus adalah:
1) Terdapat kesukaran dalam menghadapi perubahan produk yang
diminta oleh konsumen atau pelanggan.
2) Proses produksi mudah terhenti apabila terjadi kemacetan di
suatu tempat atau tingkat proses.
3) Terdapat kesalahan dalam menghadapi perubahan tingkat
permintaan.
2. Proses produksi terputus (Intermitten Process)
Proses ini aliran bahan baku sampai produk jadi tidak memiliki pola pasti
atau selalu berubah-ubah. Produk jadi yang satu dengan produk jadi yang lain bisa
berbeda-beda, jenis proses ini biasanya digunakan untuk melayani pesanan yang
bisa berbeda-beda dalam hal jumlah, kualitas, desain maupun harganya.
Contohnya adalah perusahaan percetakan dan perusahan mebel.
Adalah proses produksi dimana terdapat beberapa pola atau urutan
pelaksanaan produksi dalam perusahaan yang bersangkutan sejak bahan baku
sampai menjadi produk akhir (Pangestu Subagyo, 2000: 9).
a. Sifat atau ciri-ciri :
1) Produk yang dihasilkan dalam jumlah yang sangat kecil didasar
atas pesanan.
2) Mesinnya bersifat umum dan dapat digunakan mengolah
bermacam-macam produk.

VI-1.
Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021

3) Biasanya menggunakan sistem atau cara penyusunan peralatan


berdasarkan atas fungsi dalam proses produksi atau peralatan
yang sama, dikelompokkan pada temapat yang sama.
4) Karyawan mempunyai keahlian khusus.
5) Proses produksi tidak mudah terhenti walaupun terjadi
kerusakan salah satu mesin atau peralatan.
6) Persediaan bahan mentah banyak.
7) Bahan-bahan yang dipindahkan dengan tenaga manusia.

VI-1.
VI-15

6.1.2 Design Tooling


Design merupakan suatu alat pengekspresian diri atau sebagai alat
pencurahan ide yang dituangkan dalam bentuk gambar 2 dimensi maupun 3
dimensi. Design tooling atau disebut dengan desain alat bantu adalah proses
mendesain dan mengembangkan alat-alat bantu. Design tooling berfungsi untuk
membuat desain alat bantu dalam proses produksi untuk memudahkan orang
produksi dalam memproduksi suatu produk guna untuk meningkatkan efisiensi
dan produktifitas produksi. Tujuan dari mendesain alat bantu adalah menurunkan
biaya produksi dan mempercepat proses produksi serta menjaga kualitas dan
meningkatkan produksi (Madyana, 1996).
1. Fase 6. Peluncuran Produk
Fase ini dikenal juga sebagai fase produksi awal. Fase ini produk dibuat
dengan menggunakan sistem produksi yang sesungguhnya. Tujuan dari produksi
awal ini adalah untuk melatih tenaga kerja dalam memecahkan permasalahan
yang mungkin timbul pada proses produksi sesungguhnya. Produk-produk yang
dihasilkan selama produksi awal, akan disesuaikan dengan keinginan pelanggan
dan secara hati-hati dievaluasi untuk mengidentifikasikan kekurangan-kekurangan
yang timbul. Peralihan dari produksi awal menjadi produksi sesungguhnya
berjalan melalui tahap demi tahap.
Design tooling adalah proses perancangan dan pengembangan alat, metode,
dan teknik yang diperlukan untuk memperbaiki efisiensi dan produktivitas dari
proses manufaktur. Hal tersebut akan meningkatkan kualitas produksi dan
membuatnya lebih ekonomis sehingga dapat menjamin biaya produk tetap
kompetitif. Produksi dengan jumlah yang besar dan kecepatan produksi yang
tinggi memerlukan alat bantu khusus yaitu mesin dan tool sebagai alat bantu
khusus untuk memproduksi produk berkualitas tinggi dalam jumlah yang besar
dan kecepatan produksi yang tinggi. Tujuan utama dari design tooling yaitu
menurunkan biaya manufaktur dengan mempertahankan kualitas produk dan
meningkatkan produksi. Beberapa tujuan harus dipenuhi dalam mencapai tujuan
utama tersebut. Berikut merupakan tujuan-tujuan yang harus dipenuhi (Hoffman,
1996).

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


VI-16

1. Menyajikan design tool yang simpel dan mudah dioperasikan untuk


mendapatkan efisiensi maksimum.
2. Mengurangi biaya manufaktur dengan memproduksi parts dengan
biaya sekecil mungkin.
3. Design tools yang secara konsisten dapat memproduksi parts dengan
kualitas tinggi.
4. Meningkatkan tingkatan produksi dengan adanya machine tools.
5. Design tool agar sangat mudah dalam pembuatannya dan mencegah
kesalahan dalam penggunaannya.

6.1.3 Dasar Keselamatan Kerja


Keselamatan kerja adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi
terjadinya kecelakaan, kerusakan dan segala bentuk kerugian baik terhadap
manusia, maupun yang berhubungan dengan peralatan, obyek kerja, bengkel
tempat bekerja, dan lingkungan kerja, secara langsung dan tidak langsung.
Keselamatan kerja adalah perlindungan atas keamanan kerja yang dialami pekerja
baik fisik maupun mental dalam lingkungan pekerjaan. (Mangkunegara, 2002).

6.1.4 Mesin dan Peralatan yang Digunakan pada Design Tooling


Peralatan adalah suatu alat atau tempat untuk mendukung berjalannya
pekerjaan. Pemesinan adalah suatu bidang yang bertujuan untuk menghasilkan
komponen atau benda kerja, proses pemesinan dengan menggunakan mesin
perkakas yang meliputi proses pembentukan suatu produk dengan proses yaitu
membuang atau menghilangkan sebagian material dari benda kerjanya. Berikut ini
adalah peralatan dan pemesinan yang digunakan untuk pembuatan suatu produk
(Mahendra, 2013).
1. Meteran
Meteran adalah alat ukur panjang yang bisa digulung, dengan panjang 25-50
meter. Meteran sering digunakan oleh tukang bangunan atau pengukur lebar
jalan. Ketelitian pengukuran dengan meteran hingga 0,5 mm. Meteran ini
pada umumnya dibuat dari bahan plastik atau plat besi tipis. Satuan yang

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


VI-17

dipakai dalam meteran yaitu mm atau cm. Meteran juga memiliki daya muai
dan daya regang, daya muai adalah tingkat pemuaian dikarenakan perubahan
suhu udara. Daya regang yaitu perubahan panjang disebabkan regangan atau
tarikan. Prinsip kerja meteran adalah merentangkan meteran dari ujung yang
satu ke ujung yang berbeda ke objek yang akan diukur. Fungsi dari meteran
untuk mengukur jarak atau panjang, meteran juga berguna untuk mengukur
sudut, membuat sudut siku-siku, dan juga dapat dipakai untuk membuat
lingkaran. Ujung meteran dilengkapi dengan pengait dan diberi magnet agar
lebih mudah ketika sedang melakukan pengukuran, dan meteran tidak lepas
ketika mengukur. Berikut ini merupakan Gambar 6.1 Meteran.

Gambar 6.1 Meteran

2. Mesin Circular Saw


Mesin circular saw merupakan gergaji listrik dengan gerakan mata gergaji
berputar pada porosnya. Mesin ini digunakan untuk melakukan pemotongan
lurus dan panjang sehingga tidak cocok untuk memotong kayu secara
melingkar, melengkung, berkelok-kelok ataupun zig-zag. Prinsip kerja mesin
circular saw adalah pisau potong berbentuk lingkaran digerakkan memutar
dengan menggunakan motor listrik.Berikut ini merupakan Gambar 6.2 Mesin
Circular Saw.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


VI-18

Gambar 6.2 Mesin Circular Saw


3. Mesin Jigsaw
Mesin jigsaw adalah mesin gergaji yang bergerak naik turun, digunakan
untuk memotong kayu terutama untuk membentuk potongan yang berlekuk-
lekuk. Prinsip kerja mesin jigsaw adalah alat potong bergerak naik dan turun
secara sangat cepat dan bantalan kerja diarahkan ke benda kerja yang akan
dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Benda kerja dalam keadaan
diam dijepit dengan menggunakan ragum. Fungsi dari mesin jigsaw adalah
untuk memotong benda kerja dengan ukuran yang diinginkan. Berikut ini
adalah Gambar 6.3 Mesin Jigsaw.

Gambar 6.3 Mesin Jigsaw

4. Mesin Nail Gun


Mesin Nail Gun adalah pada benda kerja diam dan mesin bergerak. Paku
tembak digunakan untuk mempercepat pemasangan pada suatu produk
dengan ditambahkan dari tekanan udara. Caranya dengan menekan
pelatuknya maka paku akan terlontar. Mesin nail gun digunakan untuk
menyatukan komponen. Berikut ini merupakan Gambar 6.4 Mesin Nail Gun.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


VI-19

Gambar 6.4 Mesin Nail Gun

5. Mesin Amplas
Mesin amplas untuk menghaluskan permukaan benda kerja dengan
mengarahkan mesin dan menggosokkan ke benda kerja. Halus dan kasarnya
kertas amplas ditunjukkan oleh angka yang tercantum dibalik kertas amplas
tersebut, semakin besar angka yang tertulis menunjukkan semakin halus dan
rapat susunan pasir amplas tersebut. Proses pekerjaan perbaikan
dan penyelesaian badan otomotif, amplas digunakan untuk menggosok
lapisan cat, dempul atau surface. Prinsip kerja mesin amplas tangan ini dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu orbital sander dan reciprocating.
Orbital sander mempunyai suatu pad yang berbentuk disk sebagai tempat
untuk melekatkan kertas amplas yang berputar pada saat mesin ini bekerja
untuk melakukan proses pengamplasan, sedangkan untuk reciprocating
mempunyai pad yang berbentuk kotak yang bergetar untuk melakukan proses
pengamplasan. Fungsi mesin amplas tangan untuk menghaluskan permukaan
benda kerja yang kasar setelah proses pemotongan atau pengeboran. Berikut
merupakan Gambar 6.5 Mesin Amplas.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


VI-20

Gambar 6.5 Mesin Amplas


6. Mesin Kompresor
Kompresor adalah mesin atau alat mekanik yang berfungsi untuk
meningkatkan tekanan atau memampatkan fluida gas atau udara. Kompresor
biasanya menggunakan motor listrik, mesin diesel atau mesin bensin sebagai
tenaga penggeraknya. Udara bertekanan hasil dari kompresor biasanya
diaplikasikan atau digunakan pada pengecatan dengan teknik spray atau air
brush untuk mengisi angin ban, pembersihan, pneumatik, gerinda udara, dan
lain sebagainya. Prinsip kerja mesin kompresor adalah torak dari pompa
ditarik ke atas, tekanan yang ada di bawah silinder akan mengalami
penurunan di bawah tekanan atmosfir, sehingga udara akan masuk melalui
celah katup kompresor, tekan pelatuk untuk mengeluarkan angin, arahkan ke
benda kerja. Fungsi mesin kompresor sebagai alat untuk mempernis sebuah
benda kerja untuk membuat lapisan mengkilap dan keras yang akan
melindungi elemen benda kerja tersebut. Berikut merupakan Gambar 6.6
Mesin Kompresor.

Gambar 6.6 Mesin Kompresor

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


VI-21

7. Spray Gun
Spray gun ini digunakan agar hasil pengecatan akan menjadi lebih baik dan
menghemat pemakaian cat dibanding menggunakan kuas. Prinsip kerja dari
spray gun yaitu atur tekanan angin output pada kompresor menjadi 26 psi
atau sesuai dengan buku manual kemudian pasang spray gun pada selang
kompresor dan masukkan cat kedalam tangki lalu tutup, setelah knob untuk
mengatur jumlah cairan yang akan keluar dari nozzle putarlah searah jarum
jam untuk mengecilkan dan putar berlawanan jarum jam untuk
memperbanyak, kemudian setel tekanan angin yang masuk kedalam spray
gun, dan sebelum pengecatan pada bidang yang akan dicat, test terlebih
dahulu hasil semburan cat pada keras atau koran. Berikut merupakan Gambar
6.7 Mesin Spray Gun.

Gambar 6.7 Mesin Spray Gun


8. Tape Cutter
Tape cutter merupakan alat yang digunakan untuk memotong selotip
sehingga lebih mudah dan lebih fleksibel. Tape cutter memiliki berbagai jenis
dari yang old fashioned sampai yang fashionable, dari yang diletakkan di
meja sampai yang dapat dibawa kemana-mana. Berikut merupakan Gambar
6.8 Tape Cutter.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


VI-22

Gambar 6.8 Tape Cutter


6.1.5 Alat Pelindung Diri

Alat-alat atau perlengkapan yang wajib digunakan untuk melindungi dan


menjaga keselamatan pekerja saat melakukan pekerjaan yang memiliki potensi
bahaya atau resiko kecelakaan kerja. Alat-alat Pelindung Diri (APD) yang
digunakan harus sesuai dengan potensi bahaya dan resiko pekerjaannya sehingga
efektif melindungi pekerja sebagai penggunanya. Berikut ini adalah beberapa alat
pelindung diri yang digunakan (Solichin, 2014).
1. Alat Pelindung Mata dan Muka
Alat pelindung mata dan muka berfungsi sebagai pelindung mata dari partikel
yang beterbangan dan masalah lainnya yang dapat mengakibatkan cedera
mata, penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan kualitas
udara yang buruk, pelindung wajah dari percikan benda kerja saat bekerja.
Berikut merupakan Gambar 6.9 Alat Pelindung Mata dan Muka.

Gambar 6.9 Alat Pelindung Mata dan Muka


2. Alat Pelindung Telinga
Alat pelindung telinga berfungsi melindungi telinga untuk mengurangi
tingkat kebisingan suara atau alat mesin yang terdengar lewat telinga dan juga
berfungsi untuk memperkecil suara yang keras yang sekiranya dapat

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


VI-23

mengakibatkan kerusakan pada telinga kita di luar ruangan maupun didalam


ruangan pabrik. Berikut ini merupakan Gambar 6.10 Alat Pelindung Telinga.

Gambar 6.10 Alat Pelindung Telinga


3. Alat Pelindung Pakaian
Alat pelindung pakaian berfungsi untuk melindungi badan sebagian atau
seluruh bagian badan dari bahaya temperatur panas. Pakaian pelindung
digunakan pada pekerjaan seperti pekerja tambang, mekanik kapal, dan
mekanik bengkel. Berikut ini merupakan Gambar 6.11 Alat Pakaian
Pelindung.

Gambar 6.11 Alat Pakaian Pelindung


4. Alat Pelindung Pernafasan
Alat pelindung pernafasan atau masker adalah alat bantu yang biasa
digunakan sebagai pelindung diri yang biasanya untuk menutupi mulut
hingga bagian hidung. Masker sendiri biasa dipakai oleh seorang pekerja
untuk membuat perlindungan atau menghindari dan mengurangi
kemungkinan dirinya akan tercemar debu yang membahayakan pernafasan
atau tercemar infeksi atau keracunan udara di lingkungan areal tempatnya
bekerja. Berikut ini merupakan Gambar 6.12 Alat Pelindung Pernafasan.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


VI-24

Gambar 6.12 Alat Pelindung Pernafasan


5. Alat Pelindung Tangan
Alat pelindung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat
bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan dan
digunakan pada saat proses pemotongan. Berikut merupakan Gambar 6.13
Alat Pelindung Tangan.

Gambar 6.13 Alat Pelindung Tangan


6. Alat Pelindung Kaki
Pelindung ini berbeda dengan sepatu biasa, berbahan kulit dilapisi metal
dengan sol dari karet tebal dan kuat. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan
fatal yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam, berat, benda panas,
cairan kimia, dan sebagainya. Ujung jari kaki terdapat pelat besi untuk
melindungi kaki. Berikut merupakan Gambar 6.14 Alat Pelindung Kaki.

Gambar 6.14 Alat Pelindung Kaki


7. Alat Pelindung Kepala

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


VI-25

Alat pelindung kepala berfungsi untuk melindungi kepala dari benda yang
berpotensi mengenai kepala secara langsung maupun tidak langsung. Berikut
ini merupakan Gambar 6.15 Alat Pelindung Kepala.

Gambar 6.15 Alat Pelindung Kepala


8. Alat Pelindung Rambut
Alat pelindung rambut berfungsi untuk melindungi rambut dari debu ataupun
bahaya terjeratnya rambut pada mesin-mesin berputar. Berikut merupakan
Gambar 6.16 Alat Pelindung Rambut.

Gambar 6.16 Alat Pelindung Rambut


6.1.6 Definisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya


untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga
kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk
menuju masyarakat adil dan makmur. Keselamatan dan kesehatan kerja pada
dasarnya mencari dan mengungkapkan kelemahan yang memungkinkan terjadinya
kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengungkapkan
sebab-akibat suatu kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian secara cermat

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


VI-26

dilakukan atau tidak. Berikut ini adalah tujuan dari kesehatan dan keselamatan
kerja (Mangkunegara, 2002).
1. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.
2. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan
atau kondisi kerja.
3. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.
4. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
5. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi
pegawai.

6.2 Hasil dan Pembahasan


Hasil dan pembahasan dalam design tooling dan pengendalian kecelakaan
kerja ini diantaranya yaitu langkah-langkah proses kerja produk terpilih, bahan,
peralatan, dan mesin produk terpilih, perbandingan mesin dan alat yang digunakan
dalam pembuatan produk referensi dan produk inovasi, dan potensi bahaya
kecelakaan kerja serta pengendaliannya. Berikut merupakan hasil dan pembahasan
yang terdapat pada design tooling dan pengendalian kecelakaan kerja.

6.2.1 Langkah-Langkah Proses Kerja Produk Terpilih


PT Cokro Wood Indo adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
manufaktur. PT Cokro Wood Indo memproduksi rak gelas yang digunakan untuk
membantu dalam menyimpan gelas. PT Cokro Wood Indo ingin membuat
perbaikan, dan inovasi pada rak gelas yang telah dibuat berdasarkan kebutuhan
dan keinginan pelanggan. Berdasarkan alternatif konsep terpilih, untuk kebutuhan
pelanggan terhadap jenis material rak gelas adalah terbuat dari jenis material kayu
jati belanda dengan tebal 1 cm. Produk rak gelas dilapisi oleh pernis. Produk rak
gelas memiliki ukuran sebesar (42 x 22 x 50)cm, dan memiliki lima komponen
utama, yaitu komponen papan samping kanan dan kiri sebanyak dua unit dengan
ukuran (46 x 22 x 1)cm, papan belakang sebanyak satu unit dengan ukuran (40 x
24 x 1)cm, papan atas dan bawah sebanyak dua unit dengan ukuran (40 x 21 x
1)cm, papan depan sebanyak satu unit dengan ukuran (40 x 8 x 1)cm, serta papan

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


VI-27

sekat belakang sebanyak tiga unit dengan ukuran sebesar (40 x 4 x 1)cm. Produk
rak gelas memiliki fitur tambahan berupa gantungan gelas bar sebanyak satu unit,
gantungan gelas bar berbahan stainless steel, berguna untuk membuat gelas lebih
tersusun, dan membuat produk memiliki kapasitas yang lebih besar, fitur
tambahan berupa gantungan gelas bar termasuk kedalam komponen tambahan dan
memiliki ukuran sebesar (35 x 5 x 4)cm.
Pembuatan produk rak gelas melalui beberapa langkah, langkah yang
dilakukan dalam proses kerja pembuatan produk rak gelas yaitu langkah pertama
adalah mengambil bahan baku di gudang bahan baku. Langkah kedua
membawanya ke stasiun pengukuran, pengukuran papan atau bahan baku
dilakukan dengan menggunakan meteran, penggaris siku dan pulpen. Pengukuran
ini dilakukan pada papan samping kanan dan kiri, papan belakang, papan atas dan
bawah, papan depan, dan papan sekat belakang. Langkah ketiga adalah memotong
papan atau bahan baku dengan menggunakan teble saw dilakukan di stasiun
pemotongan. Pekerjaan memotong papan ini dilakukan pada semua komponen.
Langkah keempat adalah melakukan perakitan distasiun perakitan, perakitan
dilakukan dengan bantuan paku untuk menyatukan papan serta menggunakan nail
gun untuk menembakkan paku pada rangkaian rakitan. Nail gun adalah sebuah
alat yang biasanya digunakan dalam sebuah industri maupun pertukangan untuk
memaku dengan cara kerja dari alat ini adalah menembakkan paku tersebut.
Komponen-komponen yang akan dirakit disatukan satu sama lain kemudian
dipaku menggunakan nail gun. Perakitan pertama adalah merakit papan samping
kanan dan kiri dengan papan belakang menjadi rakitan 1, perakitan kedua adalah
merakit papan atas dan bawah dengan rakitan 1 menjadi rakitan 2. Perakitan
ketiga adalah merakit papan depan dengan rakitan 2 menjadi rakitan 3, perakitan
keempat adalah merakit papan sekat belakang dengan rakitan 3 menjadi rakitan 4,
perakitan kelima adalah merakit rakitan 4 dengan komponen tambahan gantungan
gelas menjadi sebuah produk jadi yaitu rak gelas yang sesuai dengan produk
inovasi yang telah dikembangkan oleh tim pengembang dan merupakan konsep
terpilih. Langkah kelima adalah melakukan penghalusan dengan mesin amplas di
stasiun pengamplasan. Prinsip kerja mesin amplas adalah menghaluskan semua

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


VI-28

komponen dengan cara menggosokan kertas amplas yang pergerakannya


dilakukan dengan mesin dan digerakkan dengan tangan oleh operator. Langkah
keenam adalah kekuatan tambahan pada produk agar lebih tahan lama yaitu
berupa pernis dengan spray gun dan kompresor yang digerakkan manual oleh
tangan operator dilakukan di stasiun finishing. Langkah ketujuh produk dibawa ke
gudang barang jadi.

6.2.2 Bahan, Peralatan, dan Mesin Produk Terpilih


PT Cokro Wood Indo memproduksi rak gelas yang digunakan untuk
membantu dalam menyimpan gelas agar lebih tersusun. Proses pembuatan
produk rak gelas membutuhkan bahan, peralatan dan mesin yang akan
dibutuhkan. Berikut ini adalah penjabaran bahan, peralatan, dan mesin yang
digunakan selama proses kerja pembuatan produk rak gelas.
1. Bahan
Bahan adalah barang yang akan dibuat menjadi suatu benda tertentu. Bahan
yang digunakan dalam membuat produk rak gelas, antara lain.
a. Kayu Jati Belanda
Kayu jati belanda merupakan bahan utama yang digunakan dalam
pembuatan produk rak gelas. Kayu jati belanda ini dipilih karena memiliki
sifat kuat, mudah ditemukan di pasaran apabila diperlukan perbaikan yang
mengharuskan penggantian komponen, dan harga yang bersahabat.
b. Paku
Paku besi digunakan dalan pembuatan produk rak gelas sebagai bahan
yang berfungsi untuk menghubungkan antar komponen. Paku besi terbuat
dari material besi.
c. Gantungan Gelas Bar
Gantungan gelas bar merupakan bahan yang digunakan sebagai komponen
tambahan untuk produk rak gelas. Gantungan gelas bar terbuat dari
material besi karena memiliki sifat yang kuat. Fitur tambahan gantungan
gelas bar diletakkan pada papan bawah produk rak gelas.
d. Kardus

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


VI-29

Kardus adalah kemasan yang dibuat untuk mewadahi sebuah benda.


Kardus digunakan untuk mengemasi produk rak gelas yang sudah siap
untuk dipasarkan.
2. Peralatan
Alat merupakan benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu. Bentuk
mekanisme alat cenderung sederhana dengan tenaga penggerak umumnya
manual dan jumlah prosesnya sedikit. Alat yang digunakan untuk membuat
produk rak gelas, antara lain.
a. Meteran
Meteran adalah alat untuk mengukur panjang atau jarak. Meteran
digunakan untuk mengukur bahan (kayu jati belanda) agar dapat
menghasilkan ukuran yang sesuai dengan yang sudah ditentukan. Meteran
dipilih karena alat ukur yang paling efektif dan memadai untuk mengukur
bahan-bahan dari rak gelas.
b. Penggaris Siku
Penggaris siku adalah penggaris berbentuk segitiga dengan salah satu
sudutnya 90 derajat. Kegunaan penggaris siku adalah untuk membuat garis
tegak lurus dan atau untuk mengukur apakah sebuah sudut itu tegak lurus
(bersudut 90 derajat persis) atau tidak.
c. Pulpen
Pulpen adalah alat tulis berupa mata pena yang berisi tinta. Pulpen
digunakan untuk menandai papan sesuai ukuran yang sudah ditentukan
sebelumnya untuk proses pemotongan.
d. Spray Gun
Spray Gun merupakan alat yang digunakan untuk mengatomisasi cat pada
suatu permukaan yang menggunakan udara bertekanan. Prinsip kerja
mesin spray gun adalah dengan menggunakan udara bertekanan yang
dikeluarkan dari lubang udara pada air cap, maka akan timbul pada ujung
suatu fluida yang menghisap cat pada cup. Kemudian cat yang dihisap
disemprotkan sebagai cat yang diatomisasi (dikabutkan) oleh tekanan
udara pada lubang di dalam air cup. Spray gun digunakan agar hasil

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


VI-30

pengecatan akan menjadi lebih baik, menghemat waktu, dan menghemat


pemakaian cat dibandingkan menggunakan kuas.
e. Tape Cutter
Tape cutter merupakan alat yang digunakan untuk memotong selotip
sehingga lebih mudah,lebih fleksibel, dan lebih cepat. Tape cutter
memiliki berbagai macam jenis dari yang old fashioned sampai yang
fashionable, dari yang hanya dapat diletakkan di meja sampai yang dapat
dibawa kemana-mana.
3. Mesin
Mesin merupakan suatu perkakas yang digunakan untuk menggerakkan atau
membuat sesuatu. Mesin menggunakan mekanisme yang lebih kompleks
dibanding alat. Tenaga geraknya menggunakan motor penggerak dan
menggunakan bahan bakar maupun arus listrik. Mesin yang digunakan dalam
pembuatan produk rak gelas diantaranya sebagai berikut.
a. Table Saw
Table saw adalah mesin pemotong kayu yang berbentuk meja, dimana
pada bagian tengah terdapat piringan pisau bergerigi. Prinsip kerja table
saw yaitu energi listrik dari sumber listrik diubah menjadi energi kinetik
oleh motor yang membuat mata gergaji berputar pada porosnya, saat mata
gergaji sudah memutar mana benda kerja dapat digerakkan untuk
melakukan proses pemotongan. Table saw digunakan untuk memudahkan
dalam proses pemotongan dan untuk mempersingkat waktu pemotongan.
b. Nail Gun
Nail gun merupakan mesin yang digunakan untuk menembakkan paku
pada area yang dituju. Nail gun digunakan pada operasi perakitan dimana
nail gun akan menembakkan paku yang akan menghubungkan antar
komponen. Prinsip kerja dari nail gun adalah energi listrik membuat
kompresor pada nail gun memapatkan udara kemudian udara bertekanan
tinggi tersebut akan mendorong paku keluar dengan kecepatan tinggi saat
pelatuk ditarik. Paku yang ditembakkan dari nail gun diarahkan pada area
yang dituju untuk menghubungkan antar komponen. Nail gun digunakan

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


VI-31

untuk mempermudah dalam prosses perakitan dan mempercepat proses


perakitan.
c. Mesin Amplas
Mesin amplas merupakan mesin yang digunakan untuk menghaluskan
permukaan benda kerja. Prinsip kerja dari mesin amplas ini adalah energi
listrik dari sumber listrik diubah menjadi energi kinetik oleh motor yang
membuat amplas bergetar. Kemudian mesin amplas bergerak di
permukaan benda kerja yang diam untuk menghaluskan permukaan. Mesin
amplas digunakan untuk mempermudah dalam proses penghalusan dan
mempersingkat waktu dalam hal penghalusan.
d. Mesin Kompresor
Mesin kompressor berfungsi untuk memberikan tenaga dorong pada
peralatan spray gun. Mesin kompressor digunakan dalam proses
mempernis untuk mendukung spray gun dalam menjalankann fungsinya.
Prinsip kerja kompresor yaitu ketika torak dari pompa ditarik keatas,
tekanan yang ada di bawah silinder akan mengalami penurunan di bawah
tekanan atmosfir sehingga udara akan masuk melalui celah katup (klep)
kompresor. Katup (klep) kompresor di pasang di kepala torak dan dapat
mengencang dan mengendur. Setelah udara masuk ke tabung silinder
kemudian pompa mulai di tekan dan torak beserta katup (klep) akan turun
ke bawah dan menekan udara,sehingga membuat volumenya menjadi
kecil. Tekanan menjadi naik terus sampai melebihi tekanan di dalam alat
spray gun, sehingga udara mampat dapat masuk. Karena diisi udara
mampat terus-menerus, tekanan di dalam spray gun menjadi naik dan
membuat spray gun dapat mengatomisasi cat. Proses pemampatan terjadi
karena perubahan volume pada udara yaitu menjadi lebih kecil dari
kondisi awal.

6.2.3 Perbandingan Mesin dan Alat yang Digunakan dalam Pembuatan


Produk Referensi dan Produk Inovasi

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


VI-32

Berdasarkan produk referensi dan produk inovasi pastinya terdapat


perbedaan mesin dan alat yang digunakan. Proses pembuatan baik produk
referensi maupun produk inovasi membutuhkan mesin dan alat untuk
mempermudah proses pembuatan produk. Berikut merupakan Tabel 6.1
Perbandingan Mesin dan Alat yang Digunakan dalam Pembuatan Produk referensi
dan produk inovasi.
Produk Produk
No. Operasi Referensi Inovasi Alasan
1. Mengkur Penggaris, Meteran, Pengukuran produk inovasi beralih
penggaris siku, menggunakan meteran, penggaris
Pulpen. dan pulpen. siku dan pulpen. Penggunaan
meteran digunakan karena meteran
berdimensi lebih Panjang daripada
penggaris, selain itu lebih fleksibel
saat digunakan karena bahan yang
digunakan berbeda dari penggaris,
pulpen digunakan karena hasil dari
pulpen tidak mudah hilang dan lebih
jelas diliha dibanding pensil,
penggaris siku digunakan karena
dapat memudahkan saat menarik
garis pada sudut 90°.
2. Memoton Table saw Table saw Pemotongan produk inovasi tetap
menggunakan table saw karena dapat
g mempercepat proses pegerja’an,
table saw juga digunakan karena
komponen-komponen rak gelas tidak
terlalu besar.
3. Merakit Paku, dan palu. Nail gun Perakitan produk inovasi lebih
memilih menggunakan nail gun dan
kompresor karena proses perakitan
komponen dapat dilakukan dengan
lebih cepat dibandingkan dengan
paku dan palu, nail gun dan
kompresor digunakan karena lebih
ngenghemat waktu dan tenaga yang

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


VI-33

Produk Produk
No. Operasi Referensi Inovasi Alasan
digunakan dibandingkan cara manual
yaitu paku dan palu.
4. Menghalu Mesin amplas Mesin amplas Penghalusan produk inovasi tetap
menggunakan mesin amplas karena
skan mesin amplas dapat menghemat
waktu dan tenagga saat melakukan
proses penghalusan.
5. Finishing - Spray gun, dan Pada proses finishing produk inovasi
kompresor menggunakan spray gun dan
kompresor karena spray gun dan
kompresor dapat lebih menghemat
waktu, tenaga dan juga hasilnya yang
bagus dibandingkan dengan
menggunakan kuas.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


VI-34

6.2.4 Potensi Bahaya Kecelakaan Kerja serta Pengendaliannnya


Proses dari produksi suatu produk tentunya memiliki potensi kecelakaan kerja yang dapat membahayakan keselamatan operator
yang sedang bekerja. Berikut adalah Tabel 6.2 Potensi Bahaya Kecelakaan Kerja serta Pengendaliannya.
Lokasi Peralatan,
Deskripsi
No Aktivitas Perkakas, dan Deskripsi Bahaya Potensi Penyebab Pengendalian yang ada
Konsekuensi
Material
1 Mengukur 1. Lokasi peralatan: - Meteran yang - Kelalaiam pekerja - Jari tersayat atau - Eleminasi : -
Stasiun Pengukuran menutup secara ketika gerakan terluka oleh plat - Subtitusi : -
2. Perkakas: tiba-tiba melepas meteran pada meteran - Pengendalian teknik:
- Meteran - Alat perkakas secara tiba-tiba - Kaki terluka atau Menambahkan tombol
- Penggaris siku terjatuh ke atas kaki - Kelalaian pekerja memar pengunci pada meteran
- Pulpen - Kayu terjatuh ke ketika meletakan - Pengendalian
3. Material: atas kaki meteran administratif : Melakukan
Kayu jati belanda - Kelalaian pekerja pelatihan terhadap pekerja
ketika meletakan kayu sebelum melakukan
aktivitas pengukuran
untuk megurangi resiko
kecelakaan kerja
- APD : Menggunakan
sarung tangan berbintil di
bagian telapak tangan dan
safety shoes
2 Memotong 1. Lokasi peralatan: - Mesin belum mati - Kelalaian pekerja - Tangan terluka - Eleminasi : -
Stasiun Pemotongan total dan pisau - Serbuk kayu yang - Pendengaran - Subtitusi : -
2. Perkakas : masih berputar terhirup oleh operator terganggu - Pengendalian teknik:
Table saw - Serbuk kayu yang - Serbuk kayu masuk ke - Mata jadi iritasi Membuat sensor
3. Material : bertebaran mata - Mengakibatkan pendeteksi jarak aman
Kayu jati belanda - Suara mesin yang - Suara mesin dapat Pernapasan penggunaan table saw dan
terlalu bising menyebabkan terganggu mesin mati secara
gangguan pendengaran otomatis

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


VI-35

Lokasi Peralatan,
Deskripsi
No Aktivitas Perkakas, dan Deskripsi Bahaya Potensi Penyebab Pengendalian yang ada
Konsekuensi
Material
- Pengendalian
administratif : Melakukan
pelatihan terhadap pekerja
sebelum melakukan
aktivitas pemotongan
untuk megurangi resiko
kecelakaan kerja dan
membuat SOP kerja yang
baik
- APD : Kacamata, masker,
sarung tangan, hair cap
dan ear plug
3 Merakit 1. Lokasi peralatan - Saat menggunakan - Kelalaian pekerja - Tangan terluka - Eleminasi : -
Stasiun Perakitan nail gun tangan dalam menggunakan - Tersetrum - Subtitusi : Nail gun
2. Perkakas : dapat tertusuk paku nail gun - Kaki terluka atau - Pengendalian teknik: -
Nail gun - Serpihan kayu - Tidak menggunakan lebam - Pengendalian
3. Material : menusuk tangan APD yang dibutuhkan administratif : Melakukan
Kayu jati belanda, - Kabel yang saat proses merakit pelatihan terhadap pekerja
paku terkelupas - Kelalaian pekerja yang sebelum melakukan
- Nail gun menimpa tidak memperhatikan aktivitas perakitan untuk
kaki alat yang digunakan megurangi resiko
- Kelalaian pekerja saat kecelakaan kerja dan
meletakan nail gun membuat SOP kerja yang
baik
- APD : Kacamata, masker,
sarung tangan, safety
shoes, dan ear plug
4 Mengamplas 1. Lokasi peralatan: - Proses mengamplas - Serbuk kayu - Mata iritasi - Eleminasi : -

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


VI-36

Lokasi Peralatan,
Deskripsi
No Aktivitas Perkakas, dan Deskripsi Bahaya Potensi Penyebab Pengendalian yang ada
Konsekuensi
Material
Stasiun dengan mesin bertebaran secara - Mengalami - Subtitusi : -
Pengamplasan amplas dapat bebas gangguan - Pengendalian teknik: Pada
2. Perkakas: menghasilkan - Kelalaian pekerja yang pernapasan mesin amplas
Mesin amplas serbuk-serbuk kayu tidak memperhatikan - Kehilangan fokus ditambahkan tempat untuk
3. Material: yang berbahaya alat yang digunakan - Tersetrum menampung serbuk-
Kayu Jati Belanda - Kabel listrik pada - Kurangnya penyangga - Kaki memar atau serbuk kayu untuk
mesin amplas untuk mesin amplas luka mencegah serbuk kayu
terkelupas bertebaran
- Mesin amplas - Pengendalian
terjatuh administratif : Melakukan
pelatihan terhadp pekerja
sebelum melakukan
aktivitas pengamplasan
untuk megurangi resiko
kecelakaan kerja
- APD : Menggunakan
sarung tangan, face shield,
kacamata, dan safety
shoes

5 Mempernis 1. Lokasi peralatan - Alat mengeluarkan - Cairan terkena mata - Mata iritasi - Eleminasi : -
Stasiun finishhing bahan kimia yang - Cairan terhirup oleh - Mengalami - Subtitusi : awalnya tidak
2. Perkakas: berbahaya hidung gangguan ada aktivitas mempernis
Spray Gun - Mesin - Suara mesin pernapasan menjadi ada aktivitas
3. Material: mengeluarkan suara kompressor yang - Dapat mempernis menggunakan
- Kayu Jati Belanda bising sedang beroperasi menyebabkan spray gun
- Cairan Pernis - Tekanan yang gangguan - Pengendalian teknik: -
4. Mesin: tinggi yang terdapat - Pengendalian
Mesin Kompressor administratif : Melakukan

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


VI-37

Lokasi Peralatan,
Deskripsi
No Aktivitas Perkakas, dan Deskripsi Bahaya Potensi Penyebab Pengendalian yang ada
Konsekuensi
Material
di stasiun finishing pendengaran pelatihan pekerja sebelum
melakukan proses
finishing untuk
mengurangi resiko
kecelakan kerja serta
membuat SOP kerja yang
lebih baik.
- APD : Menggunakan
sarung tangan, face shield,
masker, kacamata,
wearpack, dan safety
shoes
6 Mengemas 1. Lokasi peralatan: - Tape cutter - Tangan tidak memakai - Tangan tergores - Eleminasi : -
Stasiun Pengemasan memiliki pisau APD atau terluka - Subtitusi : awalnya tidak
2. Perkakas: yang tajam ada aktivitas mengemas
Tape cutter menjadi ada aktivitas
3. Material: mengemas menggunakan
Kardus tape cutter
- Pengendalian teknik: -
- Pengendalian
administratif : Melakukan
pelatihan pekerja sebelum
melakukan aktivitas
mengemas untuk
mengurangi resiko
kecelakan kerja serta
membuat SOP kerja yang
lebih baik.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


VI-38

Lokasi Peralatan,
Deskripsi
No Aktivitas Perkakas, dan Deskripsi Bahaya Potensi Penyebab Pengendalian yang ada
Konsekuensi
Material
- APD : Menggunakan
sarung tangan

Sumber:
Arif, M. 2016. Rancangan Teknik Industri. Yogyakarta: Deepublish.
Madyana. 1996, Analisa Perancangan Kerja dan Ergonomi, Universitas Atmajaya Yogyakarta Press, Yogyakarta.
Hoffman, Edward G. 1996. Jig and Fixture Design. New York: Delmar Publisher Inc.
http://eprints.ums.ac.id/29614/6/05._BAB_II.pdf

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021

Anda mungkin juga menyukai