Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

KELAS : B
KELOMPOK : 7
NAMA / NIM : 1. IFFAT RANIMA PURIMANTI / NIM 122230033
2. NADA NASYFA QUROTAA’YUN / NIM 122230034

3. DEANNISA NAURA SAFITRI / NIM 122230035

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2023
Klasifikasi Manufaktur Berdasarkan Aliran Produksi

A. Fixed Site (Project)


Pada setiap tipe project, material, dan alat, manusia diperlukan untuk dipekerjakan dalam
pembuatan suatu produk. Secara langsung dapat dikatakan juga tidak terdapat suatu aliran
produk pada tipe tertentu, tetapi tetap masih terdapat urutan dalam sistem operasi. Bentuk
operasi pada setiap project yang masih digunakan ketika terdapat permintaan suatu
kebutuhan khusus yang memerlukan suatu kreativitas yang dimiliki dalam setiap
pekerjanya. Pada hal tersebut sulit untuk dijadikan sesuatu hal yang konkrit dalam setiap
proses manufaktur, dikarenakan hanya dapat dilakukan dalam satu kali. Dalam pembuatan
project memerlukan biaya yang tinggi dalam perencanaan dan pengendalian yang tidak
mudah, dikarenakan terjadi ketidak seimbangan pada tahapan definisi initial dengan suatu
tingkat perubahan dan inovasi yang lebih tinggi.
Proyek fixed site ini merupakan sebuah jenis proyek konstruksi atau pengembangan yang
dilakukan di lokasi yang sangat sudah pasti ditentukan dan tidak bisa untuk dipindahkan
atau di alokasikan ke tempat yang diluar rencana. Proyek ini pun sudah tersusun rapi dalam
rencana dan sistematis sehingga tidak dapat diubah ubah. Proyek ini pun membutuhkan
waktu yang lama dengan menggunakan tenaga kerja dan sumber daya yang banyak. Contoh
dari proyek ini ialah pembangunan rumah, pembangunan Gedung Gedung perkantoran,
konstruksi jalan raya dan jalan tol.

B. Job Shop (Jumbled Flow)


Dalam suatu proses job shop, man, dan machine dapat dikelompokkan menjadi suatu
stasiun kerja yang didalamnya termasuk semua bor pada satu stasiun kerja, gerinda, dan
masih banyak peralatan lainnya. Pada aliran dalam pembuatan suatu produk dan job dapat
dilakukan hanya pada satuan stasiun kerja yang dibutuhkan. Terdapat keuntungan ketika
kita menggunakan mesin yang memiliki fungsi umum (general-purpose equipment) dan
dengan menggunakan operator yang berketerampilan tinggi membuat proses manufaktur
job shop lebih fleksibel dalam menerima perubahan desain maupun volume pesanan dari
konsumen, sehingga tidak terjadi kerugian yang cukup tinggi.
Job shop merupakan sebuah stasiun kerja yang hanya mengerjakan produk khusus
berdasarkan pesanan yang di inginkan, dan proses produksinya pun berbeda beda.
Beragamnya produk yang dibuat sebagai pesanan khusus dari permintaan. Contoh-contoh
job shop meliputi bengkel mesin yang menerima pesanan pembuatan komponen khusus,
toko percetakan yang mencetak berbagai jenis materi promosi, atau perusahaan manufaktur
kecil yang memproduksi barang-barang dengan spesifikasi yang berbeda-beda sesuai
pesanan pelanggan. Job shop seringkali memerlukan manajemen yang cermat dan efisien
untuk memastikan bahwa pesanan-pesanan tersebut dapat diproduksi dengan baik dan
sesuai dengan waktu yang diinginkan oleh pelanggan.

C. Flow Shop, meliputi: small batch line flow, large batch (repetitive) line flow, dan
continuous line flow.
Flow shop terdiri dari stasiun kerja dalam urutan operasi dalam pembuatan produk. Semua
produk yang dibuat mengikuti standar produk yang telah ditentukan. Flow shop merupakan
sebuah suatu lingkup produksi dimana barang produksinya dibuat secara runtun melalui
serangkaian tahapan atau langkah langkah yang sebelumnya sudah ditentukan terlebih
dahulu. Urutan tersebut tidak boleh berubah ataupun diubah, karena setiap prduk harus
melewatu serangkaian stasiun kerja yang sama. Lintas rakitan automobile merupakan salah
satu contoh dalam proses flow shop. Contoh flow shop yang umum meliputi pabrik
otomobil, pabrik makanan yang memproduksi makanan dalam kemasan, atau pabrik
semikonduktor yang memproduksi chip komputer.
Dalam kasus ini, setiap produk melewati serangkaian tahapan produksi yang sama, dan
urutan produksi tidak berubah. Flow shop seringkali efisien dalam menghasilkan produk
dalam jumlah besar dan dengan kualitas yang konsisten. Namun, perubahan produk atau
variasi produksi yang tinggi mungkin sulit dilakukan dalam lingkungan ini karena harus
mengubah seluruh alur produksi. Terdapat 3 tipe dalam flow shop, antara lain:
1. Small-Batch Line Flow, memiliki semua karakter pada flow shop tetapi pada tipe
ini tidak memproses semua produk yang sama secara terus menerus. Pada tipe
small-batch line flow ini hanya memproses produksi dengan ukuran batch yang
kecil, hanya dengan memproduksi suatu kebutuhan yang dilakukan secara per-
batch. Tipe ini digunakan ketika biaya proses dapat dipertimbangkan , rendahnya
permintaan part, dan terjadi non-diskrit. Contoh penerapannya dapat kita lihat
dalam bidang farmasi.
2. Large-Batch (Repetitive) Line Flow, pada tipe ini mengarah pada suatu barang non
diskrit dalam jumlah yang besar tetapi tidak dilakukan secara terus-menerus. Pada
large-batch line flow ini hanya memproduksi produk dengan jumlah yang tergolong
sedikit pada setiap produksinya, dan di tiap-tiap tahap bagian produksinya
diperllukan set-up secara sendiri-sendiri.
3. Continuous Line Flow Merefer, terdapat proses berkesinambungan dimulai dari
fluida, bedak, logam, dan lain-lain, sehingga dapat digunakan dalam industri
logam, gula, minyak, dan industri-industri lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Fogarty. (1991). Klasifikasi Sistem Manufaktur dalam Dunia Industri. Production Planning
Control.

Kusuma,Hendra. (2002). Manajemen Produksi Perencanaan & Pengendalian


Produksi.Yogyakarta:Andi

Rahmad,Virna,Liya. (2018) .Sistem Produksi Bagi Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian.

Anda mungkin juga menyukai