PROCESS DESIGN
Oleh:
Kelompok 2
Tebuana Agung Ayu Sriartini 2080611004
I Gede Fery Andika 2080611005
Made Putri Gita Pertiwi 2080611006
I. Process Design
Salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh manajer operasi adalah yang
melibatkan desain dan perbaikan proses untuk memproduksi barang dan jasa.
Keputusan ini mencakup pilihan proses dan teknologi, analisis aliran melalui operasi, dan
nilai tambah terkait dalam operasi. Dua tema yang mendasari adalah pertama, gagasan
merancang dan meningkatkan proses untuk meningkatkan arus material, pelanggan, dan
informasi; kedua, ide menghilangkan pemborosan dalam desain proses. Prinsip-prinsip
ini dapat digunakan untuk merancang dan mengelola proses yang tidak hanya efisien
tetapi juga memberikan nilai bagi pelanggan.
1
- Assembly Lines
Assembly Lines memiliki karakteristik urutan operasi linier yang artinya tahapan
produksi dilakukan dari satu operasi ke operasi lainnya secara berurutan dari awal
sampai akhir. Produk dipindahkan dari satu operasi ke operasi berikutnya,
biasanya dengan sistem konveyor. Assembly Line sangat efisien namun tidak
fleksibel, membutuhkan produk bervolume tinggi yang distandarisasi. Pada saat
yang sama, hal ini menyulitkan untuk membuat perubahan pada produk itu sendiri
atau flow volume, yang mengakibatkan operasi tidak fleksibel.
Contoh : mobil, lemari es, komputer, printer dan beragam produk konsumen yang
diproduksi secara massal.
- Batch Flow
Batch Flow memiliki karakteristik dimana produksi produk dilakukan dalam batch
atau lot. Setiap batch produk bergerak bersama dari satu operasi atau work center
ke yang lain. Work center adalah sekelompok mesin atau proses serupa yang
digunakan untuk membuat produk. Batch operation dapat digunakan untuk
membuat berbagai jenis produk, dan lebih banyak variasi yang khas daripada
Assembly Lines. Setiap produk ini dapat memiliki flow path yang berbeda, dan
beberapa produk benar-benar melewati work center tertentu. Batch operation
sering kali menggunakan peralatan serba guna yang tidak dikhususkan untuk
membuat hanya satu produk tertentu. Ini menawarkan fleksibilitas namun
2
hilangnya efisiensi karena Jumbled Flow. Batch operation digunakan ketika
volume tidak tinggi atau ada banyak produk berbeda.
Contoh : furnitur, perahu, peralatan makan, dan produk lainnya dengan variasi
besar dan volume rendah hingga sedang.
- Project
Project digunakan untuk produk unik atau kreatif. Project memiliki karakteristik
memiliki perencanaan dan penjadwalan yang sulit karena produk mungkin belum
dibuat sebelumnya. Selain itu, project sulit untuk diotomatisasi, meskipun
beberapa peralatan tujuan umum dapat digunakan. Tenaga kerja harus sangat
terampil karena sifat unik dari produk atau jasa yang dibuat. Dalam bentuk operasi
project, setiap unit dibuat secara individual dan berbeda dengan unit lainnya.
3
Project digunakan saat pelanggan menginginkan penyesuaian dan keunikan.
Secara umum, biaya produksi project tinggi dan terkadang sulit dikendalikan.
Contoh : konser, pembangunan gedung, dan produksi pesawat besar.
Tabel Perbandingan ke 5 type diatas, sebagai berikut :
Tabel 1.1 Perbandingan Product Flow Characteristic
Product
Labor
Capital
Objectives
4
Cost Low Medium High
5
Gambar 2.2 Order penetration point
3. Process Selection Decisions
6
4. Product – Process Strategy
5. Focused Operation
7
Akibat dari kurangnya fokus di pabrik dan layanan operasi dalam upaya mencapai
banyak tujuan yang berbeda dengan fasilitas atau operasi yang sama. Di dalam beberapa
kasus, perkembangan produk di pasar yang dilayani oleh perusahaan menyebabkan
produk yang tidak sesuai diproduksi bersamaan di fasilitas yang sama. Solusinya
mungkin dengan mengatur setiap produk sebagai plant-within-a-plant (PWP), yang
memerlukan pengaturan proses untuk satu produk atau lini produk secara terpisah dari
proses lain dalam fasilitas yang sama. Ini dilakukan dengan memisahkan aliran produk
secara fisik, menggunakan tenaga kerja dan peralatan yang terpisah, dan memisahkan
manajemen dan staf pendukung.
6. Mass Customization
Produksi massal tradisional dibangun di atas skala ekonomis melalui volume tinggi
dengan produk yang standar dengan pilihan yang sedikit. Dengan skala ekonomi,
semakin banyak produksi dapat menurunkan biaya unit rata-rata. Sebaliknya, mass
customization bergantung pada cakupan ekonomi, yaitu, variasi produk yang tinggi dari
satu proses. Cakupan ekonomi juga mengurangi biaya unit rata-rata karena produksi
beberapa produk dengan proses yang sama. Akibatnya, mass customization berasal dari
basis ekonomi yang berbeda, proses umum, bukan produk umum.
8
Customization mengacu pada pembuatan produk yang berbeda untuk setiap
pelanggan. Tetapi mass customization menyediakan produk yang disesuaikan dengan
biaya yang kurang lebih sama dengan produksi massal. Ini adalah persyaratan yang ketat
dan berarti beberapa produk tidak dapat disesuaikan secara massal karena biayanya
akan lebih tinggi. Manajer operasi menggunakan mass customization untuk
menghasilkan beragam barang dan jasa. Tapi mass customization tidak hanya tentang
variasi, tetapi tentang bagaimana membuat apa yang diinginkan pelanggan saat
pelanggan menginginkannya secara ekonomis. Terdapat tiga bentuk mass
customization:
b. Fast changeover
Fast changeover adalah bentuk mass customization yang digunakan Paris Miki untuk
kacamatanya. Dalam hal ini, produksi harus dikontrol oleh komputer dan setiap pesanan
dibuat unik diidentifikasi oleh bar code, atau pengenal lain, yang ditentukan sesuai pilihan
pelanggan. Hal ini penting untuk mendapatkan pergantian waktu yang hampir nol (fast
changeover) pada peralatan sehingga beberapa dapat diproduksi secara ekonomis.
c. Postponement
9
Mass customization memberi kita variasi produk yang biasanya disediakan oleh
low-volume manufacture (fokus proses) tetapi dengan biaya produksi seperti
standardized high-volume (fokus pada produk). Namun, mencapai Mass customization
adalah tantangan yang membutuhkan kemampuan operasional. Hubungan antara
penjualan, desain, produksi, rantai pasokan, dan logistik harus ketat.
a. Desain produk harus imajinatif. Desain build-to-order yang sukses termasuk yang
memiliki lini produk dan modul yang terbatas. Ping Inc., pabrikan tongkat golf
terkemuka, menggunakan kombinasi berbeda dari kepala tongkat, pegangan,
poros, dan sudut untuk membuat 20.000 variasi tongkat golfnya.
b. Desain proses harus fleksibel dan mampu mengakomodasi perubahan baik dalam
desain maupun teknologi.
c. Manajemen inventaris membutuhkan kontrol yang ketat.
d. Jadwal ketat yang melacak pesanan dan bahan dari desain hingga pengiriman
e. Mitra yang responsif dalam rantai pasokan dapat menghasilkan kolaborasi yang
efektif.
Ada banyak interaksi lintas fungsi dalam keputusan pemilihan proses. Pemasaran
memiliki kepentingan besar dalam keputusan pemilihan proses. Pilihan proses
membutuhkan modal besar investasi dan dengan demikian mempersulit untuk mengubah
10
proses dengan cepat. Dalam banyak kasus, pasar yang dihadapi perusahaan mungkin
berubah lebih cepat daripada perusahaan dapat memulihkan investasi modal dari pilihan
proses. Jadi, pemasaran harus bekerja sama dengan operasi dalam pengambilan
keputusan untuk memastikan bahwa permintaan pasar saat ini dan masa depan dapat
dipenuhi, bersama dengan dampak lingkungan.
Sistem informasi dan profesional akuntansi harus menyadari bahwa proses yang
berbeda memiliki ukuran kinerja yang berbeda dan persyaratan data yang berbeda.
Sistem informasi dan akuntansi yang dirancang untuk proses MTO tidak akan berfungsi
dalam operasi MTS. Karenanya investasi yang besar diperlukan dalam perangkat keras
dan perangkat lunak, system informasi dan keputusan akuntansi harus dikoordinasikan
secara erat dengan pilihan pemilihan proses.
11
8. Cases
DELL COMPANY
Dell, Inc. adalah sebuah perusahaan berbasis di Round Rock, Texas, Amerika
Serikat, memproduksi dan memasarkan perangkat keras komputer (kebanyakan klon
IBM). Sebagian pasarnya berada di komputer pribadi, namun Dell juga
menjual server, alat penyimpanan data, switch jaringan, dan kluster komputer untuk
perusahaan. Pada 2005 Dell, Inc. telah menjadi salah satu perusahaan yang paling
dipandang. Pada Februari 2005, Dell tampil di tempat pertama di dalam urutan
"Perusahaan Paling Dibanggakan" majalah Fortune.
Perusahaan yang menerapkan Mass Customization (MC) adalah DELL Company.
Perusahaan ini berhasil menerapkan konsep MC, tetapi ada beberapa perusahaan yang
gagal menerapkan MC. Perusahaan yang gagal menerapkan konsep MC adalah
perusahaan otomotif. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua perusahaan yang
menggunakan konsep ini berhasil. Pertanyaan selanjutnya adalah mengapa DELL
company berhasil menerapkan MC? Sedangkan perusahaan otomotif gagal?
Jawabahannya ada dibawah ini.
Proses bisnis DELL Company berawal dari pesanan konsumen. Setelah
mendapatkan order dari konsumen, DELL baru memproduksi sesuai dengan pesanan.
DELL tidak memiliki inventory karena mereka bekerja berdasarkan dengan pesanan.
Selain itu, DELL juga memiliki banyak supplier agar konsumen dapat memilih sesuai
12
dengan kebutuhannya. DELL memiliki tiga kunci sukses dalam Menerapkan MC (Pollard,
2008).
Tiga strategi sukses DELL Company untuk menerapkan MC adalah Dell Direct
Customer Sales, Dell Processing Strategy, dan Outsourcing at Dell. Ketiga strategi ini
merupakan teknik yang sangat jitu dan berhasil diterapkan oleh DELL Company. Mari
kita bedah ketiga strategi tersebut. Pertama, Dell Direct Customer Sales. Sesuai dengan
proses bisnisnya, DELL memiliki Web site sendiri untuk menjual langsung kepada
konsumen. Web sitenya memiliki kapabilitas yang bagus untuk menerima
pesanan komputer dari konsumen.
Keunggulan strategi ini, konsumen dapat memesan computer sesuai dengan
keinginannya seperti hard disk, memori,VGA dll sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Dalam melakukan pembayaran, transaksinya sangat cepaat dan paperless. Selain itu,
DELL Company memotong jalur distribusi yang menyebabkan berkurang cost dan tidak
memiliki persediaan dan inventory cost.
Strategi yang kedua adalah Dell Processing Strategy. Proses produksinya cukup
singkat yaitu maksimal 7 jam, ini merupakan proses produksi yang dibandingkan dengan
pesaingnya. Harga yang ditawarkan sangat rasional karena DELL mengambil raw
material sesuai dengan kebutuhan yang menyebabkan turunnya inventory cost. DELL
company tidak memiliki inventory karena setiap selesai produksi langsung didistribusikan
kepada konsumen. Strategi yang terakhir Outsourcing at Dell, DELL mengambil bahan
baku dari beberapa supplier besar seperti Toshiba, Sony, IBM dll. Hal ini bertujuan untuk
memberikan banyak pilihan kepada konsumen. Agar konsumen dapat memilih sesuai
dengan selera seperti warna, ukuran, bentuk dll.
13
Gambar 8.1 Perbandingan Traditional Model dan Dell Model
Setelah menjelaskan perusahaan yang sukses menerapkan MC, kami akan
memaparkan perusahaan yang telah gagal menerapkan MC. Faktor apa yang membuat
mereka gagal? Dan mengapa gagal? Kami akan paparkan ini. Perusahaan yang gagal
menerapkan MC adalah perusahaan yang memproduksi mobil seperti BMW, Ford, GM
dan Toyota. Faktor yang membuat mereka gagal adalah tidak menerapkan kunci sukses
dari MC. Selain itu, penjualan produk yang menerapkan konsep MC harusnya langsung
kepada konsumen tetapi penjualan mobil harus melalui dealer karena dealer menjadi
ujung tombak pemasaran mobil.
Custom yang inginkan tidak sesuai dengan keinginan konsumen, hal ini menjadi
miskomunikasi antara konsumen dengan produsen. Selain itu, biaya untuk menerapkan
Konsep MC sangatlah besar dan MC ini merusak proses produksi mobil karena keinginan
konsumen sangat banyak dan bermacam-macam. Contohnya, ada konsumen A
menginginkan adanya Sunroof sedangkan konsumen B tidak menginginkan hal tersebut,
maka pabrik akan kesulitan untuk memproduksi 2 mobil tersebut terutama pada bagian
body. Untuk memproduksi mobil harus ada standarisasi dari pemerintah seperti setir
disebelah kanan untuk Indonesia. Ukuran panjang dan lebar juga harus sesuai dengan
regulasi yang telah ditetapkan. oleh karena itu, MC tidak bisa diterapkan pada
perusahaan yang memproduksi mobil. Contoh diatas memberikan pelajaran bahwa tidak
semua perusahaan dapat menerapkan konsep MC karena setiap perusahaan memiliki
karakteristik yang berbeda-beda.
14
Referensi:
Heizer, Jay. Barry Render, Chuck Munson. 2017. Operations Management: Sustainability
and Supply Chain Management 20th Edition. England: Pearson Education Limited
Pollard, Dennis. (2008). “Strategies For Mass Customization”. Journal of Business &
Economics Research. Vol 6. No. 7
Schroeder, Roger G. Susan Meyer Goldstein. 2018. Operation Management in the
Supply Chain 7th Edition. New York: McGraw-Hill Education
Silveira, GD. Borenstein, D. Flogliatto, FS 2001. “Mass customization: Literature review
and research directions”. International Journal Production Economics. Vol. 72 pp.1-13
15