Anda di halaman 1dari 14

Mata Kuliah : KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN KESEHATAN

Dosen : Dr. dr. H. Noor Bahry Noor, M.Sc

DEVELOPMENT MANAGEMENT

Nama :

YANSIE FERIYANI
P1807215006

KONSENTRASI KESEHATAN REPRODUKSI DAN KELUARGA


PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PASCA SARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.


Atas anugerah dan penyertaanNya, sehinngga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan Judul Development
Management sesuai jadwal. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna karena kemampuan ilmu serta pengalaman
menulis yang dimiliki masih rendah,oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk menyempurnakan
makalah ini.
Dalam kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih kepada Dr.
dr. H. Noor Bahry Noor, M.Sc selaku dosen pengampuh Mata Kuliah
Manajemen Kesehatan..dan tak lupa juga kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, semoga apa yang
telah diberikan mempunyai arti tersendiri bagi penulis dan bermanfaat
bagi kita semua.
Makassar, Oktober 2015

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen adalah salah satu bagian terpenting dalam suatu
perusahaan. Tugasnya sangat krusial dalam suatu organisasi yakni,
menentukan dan mengawasi kinerja suatu organisasi agar dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh manajemen itu sendiri.
Seperti diketahui ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini.
Ilmu manajemen memberikan pemahaman kepada kita tentang
pendekatan ataupun tata cara penting dalam meneliti, menganalisis
dan memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan
manajer. Mempelajari teori manajemen membantu kita menjadi
seorang manajer yang efektif dalam mengelola organisasi yang
semakin kompleks dewasa ini. Manajemen merupakan disiplin ilmu
yang berfokus pada hasil yang mudah dilaksanakan.
Seseorang manajer hendaklah mempelajari dan memahami secara
keseluruhan tentang perkembangan (evolusi) manajemen yang telah
rnenghasilkan teori-teori manajemen yang muncul dari berbagai
aliran, sehingga manajer dapat menggunakan teori yang paling
sesuai untuk menghadapi situasi tertentu. Dengan demikian bila
seorang manajer menghadapi situasi bagaimanapun kompleksnya
akan dapat mencari solusi atau membuat keputusan yang baik.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Defenisi Development Management (Pengembangan
Manajemen)
Pengembangan manajemen adalah setiap usaha untuk
memperbaiki penampilan kerja manajerial saat ini atau masa yang
akan datang dengan memberikan pengetahuan, mengubah sikap,
atau meningkatkan keterampilan. Dengan demikian, pengembangan
manajemen meliputi inhouse program (seperti kursus-kursus,
coaching, penugasan rotasi), professional program (seminar-
seminar), dan program-program universitas (program MBA).
Pengertian Pengembangan manajemen menurut Gery Dessler
(2003), adalah usaha untuk meningkatkan prestasi manajemen
dengan menanamkan pengetahuan, perubahan perilaku, atau
peningkatan keterampilan. Tentu saja sasaran akhirnya adalah untuk
menguatkan prestasi perusahaan itu dimasa depan.
B. Tujuan
Tujuan utama dari program-program pengembangan tersebut
tentu saja untuk meningkatkan performance organisasi di masa
mendatang. Oleh karena itu, proses pengembangan manajemen
secara umum terdiri dari:
1. Penilaian kebutuhan (misalnya untuk mengisi lowongan eksekutif
masa mendatang atau untuk membuat perusahaan lebih
responsive);
2. Menilai performance para manajer
3. Mengembangkan manajer
Pengembangan manajemen merupakan hal yang penting, karena
promosi merupakan sumber bakat manajemen yang utama. Suatu
survey atas 84 laporan perusahaan menyebutkan bahwa 90% dari
supervisor, 73% dari manajer tingkat menengah, dan 51% dari
eksekutif dipromosikan dari dalam perusahaan. Semua manajer
membutuhkan beberapa pengembangan untuk menyiapkan mereka
dalam pekerjaan baru mereka.
C. Succession planning
adalah proses di mana lowongan untuk posisi senior
direncanakan dan akhirnya diisi. Biasanya succession program
meliputi tahap-tahap: penyusunan proyeksi organisasi, departemen
personalia meninjau management skills inventory, dan penyusunan
management replacement charts.
1. Penyusunan proyeksi organisasi. Pada tahap ini diantisipasi
kebutuhan manajemen departemen berdasarkan faktor-faktor
seperti rencana ekspansi atau pengurangan pegawai.
2. Departemen personalia meninjau management skills inventory.
Dari daftar ini, dapat diidentifikasikan kemampuan manajemen
yang dimiliki karyawan yang ada sekarang.
3. Penyusunan management replacement charts. Daftar ini
meringkas calon potensial untuk setiap lowongan.
D. Metode-metode Pengembangan Manajemen
On-The-Job Management Development Techniques.
Beberapa teknik penting dalam on-the-job management development
techniques adalah:
a) Job Rotation
Artinya memindahkan management trainee dari satu departemen
ke departemen lain untuk memperluas pengetahuan dan
pemahaman mereka mengenai semua bagian usaha. Beberapa
manfaat yang didapat dari job rotation adalah:
1) Rotasi jabatan memberikan pengalaman latihan yang
menyeluruh.
2) Rotasi pekerjaan membantu menghindarkan stagnasi melalui
pengenalan yang konstan mengenai beberapa pandangan baru
dalam setiap departemen.
b) Coaching/Understudy Approach
Dalam pendekatan ini, setiap trainee bekerja langsung dengan
orang yang akan digantikannya. Orang yang akan digantikan
bertanggung jawab untuk pembimbingan trainee. Dengan metode
ini maka akan membantu perusahaan untuk melatih manajer baru
apabila ada lowongan pada jabatan-jabatan kunci yang
disebabkan oleh pengunduran diri, promosi, transfer, atau
pemberhentian. Selaint itu, dengan metode ini akan membantu
perusahaan dalam hal pengembangan manajer puncak
perusahaan dalam jangka panjang. Untuk mencapai efektivitas
metode ini, eksekutif harus dapat menjadi pembimbing dan mentor
yang baik. Motivasi seseorang untuk melatih pengganti akan
tergantung pada kualitas hubungan antara pembimbing dan yang
dibimbing.
c) Junior Boards
Suatu metode untuk mempersiapkan trainee pada manajemen
tingkat menengah dengan pengalaman dalam menganalisis
masalah-masalah perusahaan dengan cara melibatkan mereka
dalam junior board of directors dan membuat rekomendasi atas
kebijaksanaan perusahaan secara menyeluruh.
d) Action Learning
Suatu teknik latihan di mana management trainee diijinkan untuk
bekerja penuh waktu menganalisis dan memecahkan masalah-
masalah pada departemen lainnya.
Ide action learning ini memiliki pro dan kontra. Pendapat pro
terhadap metode ini adalah trainee mendapatkan pengalaman
nyata dengan masalah-masalah actual dan dapat
mengembangkan keterampilan seperti analisis masalah dan
perencanaan. Sedangkan pendapat kontranya adalah dengan
membiarkan trainee bekerja di luar proyek perusahaan kehilangan
pelayanan penuh waktu dari manajer yang kompeten.
e) Off-The-Job Management Development Techniques
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk
mengembangkan manajer di luar pekerjaan, seperti case study,
management game, outside seminars, university-related
programs, role playing, behavior modeling, dan inhouse
development centers.
f) Case Study
Merupakan metode pengembalian di mana manajer diberikan
uraian tertulis mengenai masalah organisasi untuk kemudian
didiagnosis dan dipecahkan. Metode ini, bertujuan untuk
memberikan kepada trainee pengalaman realistis dalam
mengidentifikasi dan menganalisis masalah-masalah kompleks
dan perkembangan kemajuan analisisnya didiskusikan. Idealnya
metode studi kasus ini memiliki lima ciri utama, yaitu:
(1) Penggunaan masalah-masalah actual organisasi;
(2) Keterlibatan maksimum yang mungkin dari partisipan dalam
menyatakan pandangan, memperoleh pandangan orang lain,
mengutarakan perbedaan pandangan, dan membuat
keputusan;
(3) Ketergantungan pada anggota pengajar seminimal mungkin;
(4) Berada pada posisi tidak ada jawaban yang benar dan tidak
ada juga yang salah, kasus tidak lengkap dan demikianlah
kenyataannya;
(5) Berupaya menjadikan metode ini semenarik mungkin.
(6) Management Games
Teknik pengembangan di mana tim manajemen bersaing satu
dengan lainnya dengan menggunakan sistem pengambilan
keputusan terkomputerisasi mengenai hal nyata yang dihadapi,
tetapi pada perusahaan simulasi. Management game dapat
menjadi alat pengembangan yang baik. Cara terbaik untuk orang
dapat belajar adalah dengan melibatkan mereka dalam aktivitas itu
sendiri. Metode ini memiliki kelemahan, yaitu mahal untuk
dikembangkan dan dilaksanakan. Selain itu, pengambilan
keputusan dipaksa untu memilih alternatif yang terbatas.
g) Outside Seminars
Suatu metode pengembangan yang penting bagi top management
untuk mengembangkan keterampilan khusus, misalnya dalam
bidang SDM, pemasaran, manajemen internasional dan umum,
keuangan, sistem informasi dan teknologi, dan lain-lain. Banyak
program ini menawarkan unit pendidikan berkelanjutan untuk
penyelesaian satu kursus.
h) University-Related Programs
Banyak akademi dan universitas yang menyediakan tiga jenis
aktivitas pengembangan manajemen seperti sebagai berikut.
(1) Banyak perguruan tinggi yang menyelenggarakan program
pendidikan lanjutan dalam bidang sejenis (misalnya
kepemimpinan, supervise, dan lain-lain). Lama program ini
berkisar antara 1-4 hari sampai pada program pengembangan
eksekutif selama 1-4 bulan.
(2) Banyak perguruan tinggi yang menawarkan kursus individual
yang menjurus pada spesialisasi dalam bidang bisnis,
manajemen, dan administrasi kesehatan.
(3) Banyak sekolah yang menawarkan program bergelar seperti
program MBA atau program MBA eksekutif.
Biasanya perusahaan memainkan peranan dalam program-
program yang berkaitan dengan universitas ini, yakni dalam hal:
(1) Menawarkan penggantian biaya kuliah sebagai insentif bagi
karyawan untuk mengembangkan keterampilan yang berkaitan
dengan pekerjaannya;
(2) Memberikan waktu kepada karyawan untuk mengikuti program
pendidikan yang memberikan gelar yang lebih tinggi atau
meningkatkan keterampilan (sabbaticals).
(3) Role Playing
Role playing merupakan teknik latihan, dimana kepada trainee
diperlihatkan teknik manajemen yang baik terlebih dahulu dan
selanjutnya kepada mereka diminta untuk memainkan peranan
dalam simulasi situasi dan diberikan umpan balik mengenai
prestasi yang telah mereka lakukan oleh supervisornya.
Teknik ini digunakan misalnya untuk:
(a) Melatih supervisor dalam menangani hubungan
supervisor-pegawai dengan lebih baik (meliputi
penghargaan, disiplin, memperkenalkan perubahan, dan
memperbaiki prestasi yang buruk).
(b) Melatih manajer tingkat menengah untuk menangani
situasi antar pribadi lebih baik, misalnya masalah prestasi
kerja dan kebiasaan-kebiasaan kerja yang tidak baik.
(c) Melatih pegawai dan supervisonya untuk menerima dan
memberikan kritik, meminta dan memberikan bantuan, dan
menerapkan kebiasaan saling percaya dan saling
menghormati.
Prosedur dasar dalam teknik ini, antara lain: behavior
modelling, role playing, social reinforcement, dan transfer
of training.
(1) Modeling
Trainee menonton film atau video yang memperlihatkan
model bertindak secara efektif dalam menangani
masalah. Dengan kata lain, trainee diperlihatkan cara
yang benar dalam simulasi situasi, tetapi problem yang
dihadapi nyata.
(2) Role playing
Trainee diberikan peran untuk bermain dalam simulasi
situasi, di sini mereka mempraktikkan tindakan efektif
yang didemonstrasikan oleh model.
(3) Social reinforcement
Pelatih memberikan reinforcement dalam bentuk pujian
dan umpan balik yang konstruktif yang didasarkan
pada performance trainee dalam situasi role playing.
(4) Transfer of training
Trainee menerapkan keterampilan baru mereka pada
saat mereka kembali pada pekerjaannya.
I). InHouse Development Centers
Metode yang menjejali para manajer yang prospektif pada latihan
masalah-masalah realistis untuk mengembangkan keterampilan
manajemen pusat. Ini biasanya menggabungkan metode
pembelajaran di ruang kelas (kuliah dan seminar misalnya)
dengan teknik lain seperti assessment center atau role playing
untuk membantu mengembangkan pegawai serta manajer lain.
Untuk mencapai maksud tersebut, baik program manajemen
umum (untuk manajer tingkat atas) dan program manajemen
professional (untuk manajer tingkat yang lebih bawah)
menekankan pemecahan masalah-masalah bisnis nyata.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menurut Gery Dessler (2003), Pengembangan manajemen
adalah usaha untuk meningkatkan prestasi manajemen dengan
menanamkan pengetahuan, perubahan perilaku, atau peningkatan
keterampilan. Tentu saja sasaran akhirnya adalah untuk menguatkan
prestasi perusahaan itu dimasa depan. Tujuan utamanya adalah
untuk meningkatkan performance organisasi di masa mendatang.
Dalam Pengembangan Manajemen dipakai beberapa metode seperti
Job Rotation, Coaching/Understudy Approach, Junior Boards, Action
Learning, Off-The-Job Management Development Techniques, Case
Study, Outside Seminars, University-Related Programs, InHouse
Development Centers.
DAFTAR PUSTAKA
http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/02/teori-teori-manajemen-
kelebihan-dan.html. Diakses tanggal 01 Oktober 2015

https://dinahayasufya.wordpress.com/2014/04/25/pengembangan-
manajemen-management-development/. Diakses tanggal 01
Oktober 2015

https://whendie90.wordpress.com/2012/11/04/perkembangan-konsep-
manajemen/. Diakses tanggal 05 Oktober 2015

http://diachmuaniez.blogspot.co.id/2014/01/konsep-perkembangan-
manajemen.html. Diakses tanggal 05 Oktober 2015

http://nukhanku.blogspot.co.id/2012/05/program-pengembangan-
manajemen.html. Diakses tanggal 05 Oktober 2015

Anda mungkin juga menyukai