Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH TENTANG

PENGATURAN TEKNIK

DOSEN PENGAMPU:

ROSNITA RAUF, ST .,MT

DI SUSUN OLEH :

JUNIHARDO MELO (2110003423009)

HARDIKNAS Y. SMGER (2110003423013)

FAKULTAS TEKNIK DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS EKA SAKTI PADANG

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kami Haturkan Kehadirat Allah Swt. Yang Telah Melimpahkan Rahmat Dan

Hidayah-Nya Sehingga Kami Bisa Menyelesaikan Makalah Tentang Pengaturan Teknik.

Tidak Lupa Juga Kami Mengucapkan Terima Kasih Kepada Semua Pihak Yang Telah

Turut Memberikan Kontribusi Dalam Penyusunan Makalah Ini. Tentunya, Tidak Akan Bisa

Maksimal Jika Tidak Mendapat Dukungan Dari Berbagai Pihak.

Sebagai Penyusun, Kami Menyadari Bahwa Masih Terdapat Kekurangan, Baik Dari

Penyusunan Maupun Tata Bahasa Penyampaian Dalam Makalah Ini. Oleh Karena Itu, Kami

Dengan Rendah Hati Menerima Saran Dan Kritik Dari Pembaca Agar Kami Dapat Memperbaiki

Makalah Ini.

Kami Berharap Semoga Makalah Yang Kami Susun Ini Memberikan Manfaat Dan Juga

Inspirasi Untuk Pembaca.

Padang, 15 november 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………...…iii

BAB 1 ……………………………………………………………………………………………...3

PENDAHULUAN…………………………………………………………………….……………..3

1.1. Latar Belakang………………………………………………………….. . … ...………….4

1.2. Rumusan Masalah………………………………………………………… .……………4

1.3. Tujuan Penulisan……………………………………………………….…… .…………...4

BAB II …………………………………………………………………………...……...…………..5

PEMBAHASAN………………………………………………………………. . ……… .……...…6

A. Pendekatan Teknik Pengaturan…………..………………………………… .…….…7

B. Variabel Pengaturan (kontrol).............................................................................................9

C. Unsur utama pada sistem kontrol………………... ……………………….……15

D. Jenis Sistem Kontrol…………………………………………………...……… .….17

E. Komponen Sistem Kontrol………………………………………………… .….18

F. Aplikasi Sistem Kontrol…………………………………………………… .….18

BAB III…………………………………………………………………….………………… …..19

PENUTUP……………………………………………………………………………….……..…..19

3.1Kesimpulan……………………………………………... …………………… .………....19

Saran……………………………………………………….. …………….…… .…………20


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

SISTEM: Sistem adalah kombinasi dari beberapa komponen yang bekerja bersama-

samamelakukan sesuatu untuk sasaran tertentu.

PROSES: Proses adalah perubahan yang berurutan dan berlangsung secara kontiniu

dantetap menuju keadaan akhir tertentu.

KONTROL: Kontrol adalah suatu kerja untuk mengawasi, mengendalikan, mengaturdan

menguasai sesuatu.

SISTEM KONTROL(Control System): Sistem Kontrol adalah proses pengaturan

atau pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel

atauparameter )sehingga berada pada suatu harga ataurangetertentu. Contoh variabel atau

parameter fisik,adalah: tekanan ( pressure), aliran (flow), suhu (temperature), ketinggian

(level ),pH,kepadatan (viscosity), kecepatan (velocity), dan lain-lain.Dalam proses

industri, sering dibutuhkan besaran-besaran yang memerlukankondisi atau persyaratan

yang khusus, seperti ketelitian yang tinggi, harga yang konstanuntuk selang waktu yang

tertentu, nilai yang bervariasi dalam suatu rangkuman tertentu, perbandingan yang

tetap antara 2 (dua) variabel, atau suatu besaran sebagai fungsi dari besaran

lainnya. Jelas, kesemuanya itu tidak cukup dilakukan hanya dengan pengukuransaja,

tetapi juga memerlukan suatu cara pengontrolan agar syarat-syarat tersebut

dapatdipenuhi. Karena alasan inilah diperkenalkan suatu konsep pengontrolan yang

disebutSistem Kontrol.
B. Rumusan Masalah

1. Mengapa Perlu Adanya Proses Teknik Pengaturan (Kontrol)?

2. Bagaimana Pendekatan Teknik Pengaturan (Kontrol) ?

3. Apa variabel dan jenis-jenis pengaturan (Kontrol)

C. Tujuan

1.Mahasiswa dapat megetahui pendekatan dan pengertian sistem pengaturan.2.

Mahasiswa dapat mengetahui penerapan dari dasar sistem pengaturan.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendekatan Teknik Pengaturan

Konsep Sistem Kontrol Sistem kontrol atau sistem kendali atau

sistem pengaturan merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa elemen sistem yang

bertujuan untuk melakukan pengaturan atau pengendalian suatu proses untukmendapatka

n suatu besaran yang diinginkan. Sistem kontrol terdiri dari komponen-komponen fisik

dan non fisik yang disusun sedemikian hingga mampu berfungsi sesuaidengan tujuan

yang diinginkan. Sistem kontrol berkaitan dengan proses pengaturan

atau pengendalian terhadap satu atau lebih besaran (variabel, parameter) sehingga berada

pada suatu nilai pada range tertentu sesuai dengan yang diinginkan (set point).

Sistem pengendalian atau teknik pengaturan dapat juga didefinisikan sebagai suatu us

aha atau perlakuan terhadap suatu sistem dengan masukan tertentu guna mendapatkan kel

uaransesuai dengan yang diinginkan. Sistem pengaturan berkaitan dengan hubungan

timbal balik antara komponen-komponen yang membentuk suatu konfigurasi sistem yang

memberikan suatu hasil yang dikehendaki berupa respon.

Industri atau pabrik merupakankumpulan dari unit-unit proses produksi (pemilihan

bahan baku, pemrosesan awal, pemrosesan lanjut, pemrosesan akhir) yang

terintegrasi satu sama lain secara sistematikdan rasional. Tujuan keseluruhan dari pabrik

tersebut adalah untuk mengubahsekumpulan bahan baku tertentu (input) menjadi produk

yang diinginkan denganmenggunakan sumber daya energi yang tersedia, dengan cara

yang efektif dan efisien.Agar proses-proses produksi berjalan sesuai dengan target-target
yang ditentukan, maka proses itu harus dikontrol secara otomatis.Alasan mengapa

industri menggunakan sistem kontrol otomatis dalam proses produksinya adalah:

1. Menjamin keselamatan (safety) baik bagi tenaga kerja maupun peralatan yangdigunakan.

Keselamatan kerja merupakan prioritas utama industri agar produk

atau jasanya dapat diterima di dunia global. Fokus perusahaan-perusahaan kelas dunia ba

gaimana menjamin keselamatan kerja bagi tenaga kerjanya. Salah satu cara yangdilakuka

n adalah dengan menggunakan sistem kontrol proses produksi otomatisdengan

meminalkan kerja manusia pada daerah-daerah kerja yang berpotensimenimbulkan

bahaya. Selain pekerja, penggunaan sistem kontrol otomatis

jugabertujuan melindungi peralatan dan perlengkapan produksi yang harganya sangatmah

al.

2. Menjaga dan meningkatkan kualitas produk sesuai dengan spesifikasi (standar) yangtelah

ditetapkan pada keadaan yang kontinyu dan dengan biaya minimum. Tuntutankonsumen

akan suatu produk atau jasa adalah kualitas produk yang memenuhistandar. Untuk dapat

menghasilkan produk berkualitas yang memenuhi standarinternasional dibutuhkan

peralatan produksi yang baik dengan sistem kontrol yanghandal. Oleh karena itu industri

banyak berinvestasi untuk mengadakan berbagaimacam sistem kontrol agar dapat

memenuhi tuntutan kualitas produknya.

3. Menjaga dan memelihara kebersihan dan kesehatan lingkungan Selain kualitas

dankeselamatan kerja, tuntutan masyarakat dunia terhadap industri adalah adanyatuntutan

proses produksi harus ramah lingkungan. Hal ini berarti industri dituntutuntuk melakukan

proses produksi yang tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.Oleh karena itu industri

perlu menggunakan mesin-mesin produksi yang berkualitasdengan sistem kontrol yang


baik sehingga mampu meminimasi pencemaran terhadaplingkungan. Lembaga sertifikasi

ISO telah menetapkan standar lingkungan

pada produk ISO 2008 : 17000 yang mengatur tentang prosedur proses produksi yang

ramah lingkungan.

4. Proses berlangsung sesuai dengan batasan-batasan operasinya. Berbagai

jenis peralatan yang digunakan dalam sebuah pabrik memiliki batasan (constraint) yangin

herent untuk operasi peralatan tersebut. Batasanbatasan itu seharusnya terpenuhi

diseluruh operasi sebuah pabrik. Contohnya pompa harus menjaga net positive

suctionhead tertentu; tangki seharusnya tidak overflow atau menjadi kering; kolom

distilasiseharusnya tidak terjadi banjir (flood); suhu pada sebuah reaktor katalitik

seharusnyatidak melebihi batas atasnya sehingga katalis menjadi rusak.

5. Ekonomis Operasi sebuah pabrik harus sesuai dengan kondisi pasar, yakniketersediaan

bahan baku dan permintaan produk akhirnya. Oleh karena itu, harusseekonomis mungkin

dalam konsumsi bahan baku, energi, modal, dan tenaga kerja.Hal ini membutuhkan

pengontrolan kondisi operasi pada tingkat yang optimum,sehingga terjadi biaya operasi

yang minimum, keuntungan yang maksimum, dansebagainya. Agar studi proses berhasil

dengan baik, maka perlu

dilakukan pemodelan (modeling), yakni dengan membuat suatu persamaan differensial fu

ngsiwaktu (dinamik).

B. Variabel Pengaturan (kontrol)

Dalam industri, sistem kontrol merupakan sebuah sistem yang

meliputi pengontrolan variabel-variabel seperti temperatur (temperature),tekanan(pressur


e),aliran (flow),level (level), dan kecepatan (speed). Variabel-variabel inimerupakan

keluaran yang harus dijaga tetap sesuai dengan keinginan yang telahditetapkan terlebih

dahulu oleh operator yang disebut dengansetpo int. Sistem yangdikontrol (bangunan) agar

variabel keluaran dijaga tetap pada kondisi tertentu disebutdenganp lant. Untuk

mengimplentasikan teknik sistem kontrol (System ControlEngineering) dalam industri

diperlukan banyak keahlian atau Plant Plant adalah bagian sistem fisis yang

diatur/dikendalikan. Pada sistem pengaturan selalu ada “sesuatu” yang

diatur.

Dalam bidang teknik, “sesuatu” itu adalah suatu sistem fisis yang merupakan

sekumpulan peralatan mekanis, elektris, pneumatic,hidraulics dsb ( yang sering

disebut :hardware ). Besaran fisis yang dihasilkan oleh plant, disebut keluaran

(output ).· Variable atau besaran yang memberikan suatu aksi/pengaruh terhadap

plant, disebutmasukan ( input ).· Analisa Plant, yaitu analisa mengenai hubungan antara

sinyal input dan output. Sinyaladalah besaran yang merupakan fungsi waktu.

Definisi-Definisi1. Plant : Objek fisik yang dikendalikan (Tungku

pemanas,reaktor nuklir,Pesawatruang angkasa.2. Proses :Operasi yang dikontrol3.

Sistem: Kombinasi dari komponen atau elemen-elemen (kontrol) yang bekerja bersama-

sama4. Gangguan : Sinyal yang mempunyai pengaruhmerugikan terhadap keluaran

sistem

Aplikasi Sistem Pengaturan1. Pesawat Ruang Angkasa (Flight Control,Orbit Control)

2. Pada “artificial” ( Ekonomi Modern,model kinerja siswa)

3. “Natural” (Pankreas,Adrenalin,Mata,tangan dsb)


4. Transportasi5. Peralatan Elektronik di rumah (Mesin cuci,AC,CD Player,Audio

Recorder dsb)

6. Proses Industri (Temperatur,Tekanan,Posisi dsb) Jenis Pengaturan

1. Servomekanik

2. Sistem pengaturan posisi, kecepatan atau percepatan sistem mekanik, motorservo

3. Sistem pengaturan lup terbuka( Open loop control system )· Hasil pada output tidak di

umpan balikkan ( feedback )· output Sistem tidak dijamin bila output tidak seperti yang

dikehendaki.

4. Sistem pengaturan lup tertutup( Closed loop control system )· sinyal Output di umpan

balikkan ke input· Untuk me minimisasi kesalahan· sebagai Self Control agar output

mempunyai nilai tertentu

C. Unsur utama pada sistem kontrol

Untuk memperoleh keluaran sistem kontrol sesuai dengan yang diharapkan,maka

diperlukan unsur-unsur yang akan berfungsi memproses seluruh masukan padasistem

kontrol. Rencana yang jelas. Dapat melakukan pengukuran. Dapat melakukan tindakan.

D. Parameter sistem kontrol

Suatu sistem kontrol mempunyai banyak parameter yang digunakan antara

lain berdasarkan rencana, Kita dapat mengenal bebrapa macam sistem kontrol yaitu :

a. Sistem pemantapan (regulated), adalah apabila yang diharapkan berupa keluaransistem

tetap pada suatu nilai tertentu.

b. Sistem pengikut (servo), adalah apabila keluaran proses selalu mengikuti masukan proses

c. Sistem program (programmable), adalah apabila keluaran proses berubah berdasarkan


fusi waktu.

d. Sistem optimal, adalah apabila yang diharapkan keluaran proses menghasilkansesuatu

yang paling baik. Dari sistem optimal inilah yang akhirnya berkembangmenjadi sistem

adaptif yaitu suatu sistem kontrol yang keluaran prosesnya dapatmempunyai suatu

keadaan tertentu baik berubah maupun tetap walaupun keadaansekeliling berubah-ubah

D. Jenis Sistem Kontrol

Secara umum, sistem kontrol dapat dibedakan menjadi 2 kelompok besaryaitu: 1)

sistem kontrol loop tertutup (Close loop system) dan2) sistem kontrol loop terbuka (Open

loop system).

1. Sistem kontrol lup Terbuka (Open-loop Control System).Sistem kontrol lup terbuka

merupakan salah satu jenis sistem kontrolyang banyak digunakan untuk pengendalian

parameter yang digunakan dalam peralatan rumah tangga maupun

industri. Sistem kontrol lup terbuka adalah sistemkontrol yang keluarannya tidak

berpengaruh pada aksi pengontrolan, jadikeluarannya tidak diukur atau diumpan balikan

untuk dibandingkan denganmasukan. Contoh sederhana dari sistem kontrol lup terbuka

adalah mesin cuci.Proses yang dilakukan oleh mesin cuci yang meliputi perendaman,

pencucian

dan pembilasan tidak dilakukan pengukuran terhadap outputnya yaitu apakah pakaianyan

g dicuci sudah bersih atau belum. Mekanisme kerja hanya berpedoman padawaktu,

jumlah air dan jumlah deterjen.Dengan aksi kontrol ini asumsinya pakaian yang dicuci

akan bersih.Sistem control lup terbuka termasuk dalam sistem kontrol manual dimana

proses pengaturannya

dilakukan secara manual oleh operator dengan mengamati keluaransecara visual,


kemudian dilakukan koreksi variable-variabel kontrolnya untukmempertahankan hasil

keluarannya. Sistem kontrol itu sendiri bekerjanya secaraopen loop, artinya sistem

kontrol tidak dapat melakukan koreksi variable untukmempertahankan hasil keluarannya.

Perubahan ini dilakukan secara manual oleh operator setelah mengamati hasil

keluarannya melalui alat ukur atau indikatorSecara sederhana blok diagram sistem

kontrol terbuka dapat dijelaskan sebagai berikut:

Sistem kontrol lup terbuka mempunyai beberapa kelebihan yaitu:

Konstruksinya sederhana dan perawatannya mudah Lebih murah

Tidak ada masalah kestabilan berkaitan dengan menyimpangnya nilai output

yangmenjauh dari set poin.


Cocok untuk diterapkan pada proses yang keluarannya sukar diukur /tidak

ekonomisProses pemanggangan roti pada industri makanan sangat sulit untuk membuat

sensorapakah roti tersebut sudah matang atau belum, sehingga kontrol tertuka

akanekonomis. Proses pencucian pakaian pada mesin cuci juga sangat sulit

untukmengukur apakah pakaian sudah bersih atau belum sehingga digunakan

sistem kontrollup terbuka dengan menggunakan timer atau konter.

Kelemahan sistem kontrol terbuka

Gangguan dan perubahan kalibrasi Karena tidak ada umpan balik maka jika

adagangguan pada plant maka sistem kontrol akan cenderung mengalami

kesalahan. Untuk menjaga kualitas yang diinginkan perlu kalibrasi ulang dari waktu ke

waktu

2. Sistem kontrol lup Tertutup (Close-loop Control System).Sistem control lup tertutup

merupakan sistem kontrol yang sinyalkeluarannya mempunyai pengaruh langsung pada

aksi pengontrolan. Kontrol luptertutup termasuk dalam sistem kontrol berumpan balik

dimana sinyal kesalahan penggerak merupakan selisih antara sinyal masukan dan sinyal

umpan-balik.

Secara sederhana blok diagram sistem kontrol terbuka dapat dijelaskan sebagai berikut:
Sistem kontrol lup tertutup bekerja secara otomatis dalam rangka mencapaikeluaran

sesuai dengan set point. Terdapat tiga alasan utama, mengapa plant prosesatau bangunan

memerlukan kontrol secara otomatis:

1. Keamanan (Safety) Pada proses produksi yang mempunyai tingkat kerumitan

ataukompleksitas yang tinggi dibutuhkan cara otomatis guna menghasilkan

kualitas produk yang homogen. Selain itu pada plant/proses yang berbahaya perludi

kendalikan secara otomatis untuk menjaga keselamatan tenaga kerja dan

peralatandari kondisi gangguan yang dapat membahayakan peralatan dan manusia.

Sehinggadibutuhkan sistem kontrol otomatis.

2. Stabilitas (Stability). Pada industri yang memproduksi barang dan jasa

dengantingkat ketelitian yang tinggi diperlukan Plant atau proses harus bekerja

secaramantap (steadily), dapat diprediksi (predictably) dan bekerja dengan

tingkat perulangan (repeatably) yang handal tanpa fluktuasi atau kegagalan yang tid

akterencana.

3. Ketelitian (Accuracy) Untuk menghasilkan produk yang memenuhistandar

dibutuhkan sistem kontrol otomatis yang mampu menjamin proses produksidapat

berjalan sesuai dengan perencanan. Pengunaan sistem kontrol otomatis

mampumencegah kegagalan proses sehingga meminimasi atau menghilangkan

cacat produksehingga secara tidak langsung akan meningkatkan efekstivitas kerja

dan efisiensi penggunaan sumber daya.


E. Komponen Sistem Kontrol

Sistem kontrol merupakan kesatuan dari berbagai komponen yang saling berkaitan untuk

menghasilkan tujuan sistem.Komponen-komponen sistem kontrol terdiri dari:1. Proses

atau Plant Proses atau plant adalah proses produksi yang berlangsung diindustri yang

terdiri dari seperangkat peralatan atau mesin yang bekerja bersama-sama, yang digunakan

untuk melakukan suatu operasi tertentu. Contoh dari plantadalah vessel yang digunakan

pada proses di industri, pemasakan air menjadi uap

air pada boiler. Pengaturan kecepatan aliran air pada saluran PDAM, pengaturantekanan

pada sistem distribusi gas di PT Pertamina, pengaturan temperatur pada proses

pasteurisasi di pabrik susu dan contoh lainnya.2. Sensor Transduser dan Transmitter

Sensor adalah komponen sistem kontrol

yang berfungsi sebagai alat indera untuk mendeteksi kondisi proses. Contoh dari sensor

adalah sensor suhu dengan menggunakan termokopel atau RTD (Resistant

ThermalDetector), sensor kecepatan putaran motor dengan Tacho generator, sensor

lajualiran fluida dengan venturi meter, sensor tekanan dengan tabung bourdon,

sensorlevel dengan ultrasonic dan lain sebagainya. Transduser adalah bagian dari

sensoryang bekerja untuk melakukan proses transduksi atau pengubahan sinyal.

Transmiteradalah bagian dari sistem kontrol yang berfungsi untuk mengirimkan data

hasil bacaan sensor terhadap proses yang dimonitor kepada kontroler. Ada tiga jenissinya

l yang digunakan pada industri proses saat ini, yaitu:


Sinyal Pneumatik Sinyal pneumatik digunakan pada aplikasi sistem kontrol prosesdi

industry seperti pada sensor tekanan, sesnor kecepatan fluida (flow) dan sensorlevel

menggunakan prinsip DP (Differensial Pressure)

Sinyal elektrik (Analog) Selain pneumatik, beberapa sensor menggunakan sinyalelektrik

dalam proses pengiriman ke kontroler. Pada umumnya sensor elektrikmenggunakan arus

listrik dengan nilai 4 - 20 mA atau tegangan dari dengan nilai Volt. Sinyal elektrik terdiri

dari 2 buah sinyal yaitu sinyal analog dandigital. Sinyal analog digunakan untuk

mendeteksi proses yang berlangsungsecara kontinu sedangkan sinyal analog digunakan

untuk mendeteksi proses yangdiskrit (On/Off). Sinyal digital Seiring dengan

perkembangan teknologi elektronika digital,sekarang ini banyak digunakan sinyal digital

dalam mentransmisikan sinyalsinyalkontrol. Beberapa sinyal digital diantaranya adalah

HART (High Address RemoteTransduser), Modbus, Fieldbus, Device Net, Provibus dan

OPC. Penggunaansinyal digital dalam sistem kontrol dapat meningkatkan kecepatan,

keamanaandan kemudahan dalam integrasi pada sistem kontrol. Kontroler Kontroler

merupakan otak dari sistem kontrol yang bertugas untukmemberikan perintah kepada

aktuator (Final Control Elemen) untuk melakukan aksiagar output sesuai dengan yang

diharapkan (set point). Kontroler dapatdiklasifikasikan berdasarkan sumber energi yang

dipergunakan untukmenggerakkannya. Kontroler dapat digerakkan dengan sinyal listrik,

pneumatik(tekanan udara), hidrolik (oli) atau mekanik. Ada beberapa tipe kontroler yang

biasadigunakan dalam sistem kontrol otomatis yaitu Kontroler On/Off Kontroler berbasis

waktu (Timer) Kontroler berbasis counter Kontroler PID (Proporsional, Integral dan

Derivatif) Kontroler Adaptif Kontroler Cerdas (Fuzzy, Neural Network, Algortitma

Genetika) Dll 4.Aktuator atau Final Control Element (FCE) Aktuator


merupakan bagian dari sistem kontrol yang bertindak sebagai eksekutor untuk mengubah

parameter kontrol agar didapatkan output sesuai dengan setpoint. Aktuator dapat berupa

motor listrik atau valve yang akan melakukan aksi manupulasi putaran, buka/tutup sesuai

dengan perintah dari kontroler. 5. Recorder Pada sistem kontrolmodern, seringkali

dilengkapi dengan kemampuan untuk menyimpan data-

data parameter proses dalam sebuah recorder. Kegunaan recorder adalah untukmendapatk

an data historian dari parameter proses sepanjang waktu guna melakukananalisis proses

E. Aplikasi Sistem Kontrol

1. Kontrol ON/OFF Aplikasi sistem pengaturan yang paling sederhana adalah

kendalidua kondisi atau kendali ON/OFF. Contoh nyata sistem control ON/OFF

dapatdijumpai di rumah seperti pada saklar untuk menyalakan lampu, menyalakan

TV,Radio dan peralatan listrik lainnya. Sistem kontrol ON/OFF pada contoh di

atasdilakukan dengan aktivitas menghidupkan dan mematikan saklar yang

dapatmenyebabkan adanya situasi hidup atau mati pada suatu piranti yang

dikendalikan.Masukan ON atau OFF mengakibatkan terjadinya proses pada suatu

pengendaliansaklar listrik sehingga sistem bekerja sesuai dengan kondisi yang

diinginkan, yaitulistrik menyala atau mati. Keadaan ON/OFF (hidup atau mati)

merupakan masukan,sedangkan mengalir dan tidak mengalirnya arus listrik

merupakan keluaran dari aksikontrol yang dilakukan. Selain kondisi peralatan listrik

menyala, atau mati,terkadang ada juga kondisi dimana saklar pada posisi ON tetapi

peralatan yangdikontrol tidak bekerja. Hal ini menunjukkan adanya suatu kesalahan

pada sistemkontrol tersebut.


2. Kontrol Berbasis Timer Selain sistem kontrol ON/OFF, beberapa proses

terkadangdikendalikan dengan menggunakan pewaktu atau timer. Sistem kontrol

dengan timermenggunakan timer atau alat yang mampu mengitung waktu sebagai

dasar untukmenjalankan atau mematikan suatu proses. Contoh sederhana dari kontrol

dengantimer adalah sistem kontrol ON/OFF lampu jalan dengan menggunakan Timer.

Pada jam 18.00 lampu jalan akan otomatis menyala dan sebaliknya pada jam 06.00

lampu jalan akan mati secara otomatis. Contoh lain adalah pemanas Oven menggunak

an prinsip waktu untuk melakukan proses pemanggangan makanan. Mesin cuci jugam

enggunakan timer untuk mengendalikan proses perendaman, pencucian, pengeringan

dan proses lainnya.

3. Kontrol Berbasis Counter Beberapa proses di industri ada yang menggunakan

dasarmenggunakan konter atau perhitungan angka. Contoh sistem kontrol

yangmenggunakan konter adalah proses penggulungan kain. Tiap satu gulungan

kainakan memiliki jumlah gulungan tertentu sehingga proses penggulungan

atau pengepakan kain dalam bentuk gulungan dapat dikendalikan secara otomatis.Con

toh proses lainnya adalah pada proses pengadukan makanan yang

memerlukan berapa jumlah pengadukan setelah itu baru dilakukan proses lainnya. Un

tuk itudigunakan sistem kontrol berbasis konter yang mampu bekerja secara

otomatis berdasarkan perhitungan angka tertentu.

4. Kontrol Berbasis Logika Matematika Sistem kontrol proses terkadang

jugamenggunakan logika matematika untuk mengendalikan prosesnya. Operasi

logikaseperti IF THEN, WHILE, FOR dan logika lainnya.

5. Kontrol Berbasis Even Driven Sistem kontrol berbasis even atau kejadian
banyakditerapkan dalam kontrol proses di industri. Proses pemotongan kayu

denganmenggunakan mesin potong yang dikontrol dengan menggunakan limit

switchmerupakan salah satu contohnya. Apabila benda kerja menabrak limit switch,

makamesin potong akan bekerja untuk memotomh benda kerja dan selanjutnya

apabilansudah selesai maka mesin akan kembali ke posisi semula. Dalam suatu

sistemkontrol, ada beberapa aspek yang tidak bisa lepas yaitu input (masukan),

output(keluaran), sistem (plan) dan proses. Input adalah rangsangan dari luar

yangditerapkan ke sebuah sistem kendali untuk memperoleh tanggapan tertentu

darisistem pengaturan. Output adalah tanggapan sebenarnya yang didapatkan dari

suatusistem kendali. Tanggapan ini bisa sama dengan masukan atau mungkin juga

tidaksama dengan tanggapan pada masukannya. Secara sederhana hubungan antara

input, proses dan output dapat dijelaskan pada gambar di bawah ini.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem pengaturan (sistem kontrol) merupakan sekumpulan peralatan

yang bekerja sama dengan tujuan untuk mengendalikan sesuatu. Secara umum dalam seb

uahsistem kontrol terdapat 4 komponen yaitu, Memasukkan, sistem, keluaran dan

proses.Masukan Catatan masukan adalah rangsangan dari luar yang diterapkankesebuah

sistem kendali untuk memperoleh tanggapan tertentu dari

sistem pengaturan. Masukan juga sering disebut respon keluaran yang diharapkan. Keluar

anatau output adalah tanggapan sebenarnya yang didapatkan dari suatu sistem

kendali.Proses adalah berlangsungnya operasi pengendalian suatu variabel

proses,misalnya proses kimiawi, fisika, biologi, ekonomi, dan sebagainya. Sistem

adalahkombinasi atau kumpulan dari berbagai komponen yangbekerja secara bersama-

samauntuk mencapai tujuan tertentu

DAFTAR PUSTAKA
Sulasno, Thomas Agus Prayitno, 2006,

Teknik Sistem Kontrol,

Yogyakarta, Graha Ilmu.Modul Sistem Kendali Terdistribusi.

Pdfhttps://industri3604.wordpress.com/2014/05/02/sistem-kontrol-proses

Anda mungkin juga menyukai