Anda di halaman 1dari 18

Analisis Sistem PT Kiroly Lagonder Sejahtera

Tugas Mata Kuliah Pengantar Teknik Industri

Dosen Kelas : Dr. Nanang Suryana

Kelompok 5 :

Salman Shadiqurrachman (1201154099)


Raga Sukmana (1201150039)
Dzulhia Ardiaty (1201154540)
Risty Mayang Sari ()
Christian Dimas (1201154243)

Tahun Ajaran 2015-2016


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH...............................................
1.2 TUJUAN ANALISIS.....................................................................
1.3 BATASAN PERMASALAHAN YANG AKAN DITELITI.......

BAB II PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA.............................


2.1 GAMBARAN UMUM SISTEM YANG DIAMATI.....................
2.2 IDENTIFIKASI ELEMEN PEMBENTUK SISTEM....................
2.3 PROSES INTERAKSI DALAM SISTEM.....................................
2.4 OUTPUT SISTEM YANG DIAMATI...........................................
2.5 LINGKUNGAN YANG MEMENGARUHI SISTEM..................

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN....................................................


3.1 ANALISIS TERHADAP INPUT SISTEM....................................
3.1.1 ANALISIS TERHADAP INPUT SISTEM.....................
3.1.2 ANALISIS TERHADAP PROSES SISTEM..................
3.1.3 ANALISIS TERHADAP OUTPUT SISTEM.................
3.1.4 ANALISIS TERHADAP LINGKUNGAN SISTEM
YANG BERPENGARUH........................................................
3.2 ANALISIS PERMASALAHAN YANG TERJADI......................
3.2.1 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS PERMASALAHAN
TERHADAP INPUT SISTEM................................................
3.2.2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS PERMASALAHAN
TERHADAP PROSES SISTEM............................................
3.2.3 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS PERMASALAHAN
TERHADAP OUTPUT SISTEM...........................................
3.3 USULAN PERBAIKAN DAN SOLUSI TERHADAP
PERMASALAHAN SISTEM............................................................
3.3.1 BEBERAPA ALTERNATIF USULAN PERBAIKAN
DAN SOLUSI.........................................................................
3.3.2 ANALISIS KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN
DARI SETIAP ALTERNATIF SOLUSI................................
3.3.3 REKOMENDASI SOLUSI OPTIMAL UNTUK
PERBAIKAN SISTEM...........................................................

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................


4.1 KESIMPULAN.............................................................................
4.2 SARAN.........................................................................................
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Analisis Sistem PT Kiroly Lagonder Sejahtera.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini terutama kepada dosen kelas
kami, Bapak Dr. Nanang Suryana.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
Agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga bisa memberi manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca dan masyarakat luas.

Bandung, 20 November 2015

Kelompok 5
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem adalah hal yang paling penting dalam proses yang berjalan pada
suatu perusahaan. Dalam sudut pandang Teknik Industri, lebih menekankan pada
sistem yang terintegrasi yang melibatkan material, mesin, energi, informasi, dan
orang yang ada di dalam suatu perusahaan. Sistem yang terintegrasi dimulai dari
stasiun kerja, lantai pabrik, perusahaan, hingga supply chain system. Dalam suatu
sistem, perusahaan dapat mengatur input yang dimiliki untuk diproses menjadi
suatu output yang layak jual serta meminimalisir output yang cacat. Oleh karena
itu, dibutuhkan evaluasi yang berfokus pada sistem untuk perbaikan input, proses,
dan output dari suatu perusahaan. Banyak hal yang memengaruhi sistem yang
berlangsung diantaranya pengaruh internal dan eksternal yang harus dikontrol
secara berkala. Berdasarkan salah satu ilmu Teknik Industri, kita dapat
mempelajari cara menganalisis suatu sistem. Untuk mengimplementasi ilmu
tersebut, kami mencoba menganalisis sistem yang diterapkan oleh PT Kiroly
Lagonder Sejahtera. Perusahaan ini menekankan pada layanan barang untuk
diperjualbelikan.

1.2 Tujuan Analisis

 Mengimplementasikan salah satu ilmu Teknik Industri pada suatu sistem


 Mengevaluasi suatu sistem dengan pendekatan Teknik Industri
 Mencari suatu langkah yang solutif untuk perbaikan sistem tertentu.

1.3 Batasan Permasalahan yang akan Diteliti

 Pengaruh pada keberlangsungan sistem


 Elemen-elemen pada sistem
 Proses pada sistem perusahaan
BAB II

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

2.1 Gambaran Umum Sistem yang diamati

Pada kali ini kami melakukan pengamatan pada suatu perusahaan yang
bergerak di bidang manufaktur, perusahaan ini memfokuskan produksi pada produksi
kemasan botol parfum dengan berbagai macam bentuk dan juga ukuran yang
bervariasi. Nama perusahaan ini adalah PT Kiroly Lagonder Sejahtera.
Perusahaan ini terletak di Kp. Ciketing RT/RW 004/001, Sumur Batu, Bantar Gebang,
Kota Bekasi, Jawa Barat.
Saat ini sistem yang dipergunakan oleh perusahaan ini adalah sistem produksi
tepat waktu, dimana perusahaan ini memaksimalkan penggunaan waktu dengan baik
agar barang yang diproduksi dapat memenuhi mangsa pasar yang ingin dituju.
Dengan mengaplikasikan sistem ini, masih ada beberapa kendala yang dirasakan oleh
perusahaan. Beberapa diantarnya adalah tingkat persediaan barang yang menumpuk,
dan juga adanya presentasi barang defect yang terbilang cukup tinggi.
Akibat dari memaksimalkan waktu produksi produk, maka muncullah
beberapa kendala seperti yang telah disebutkan. Karena perusahaan dapat bekerja
dengan cepat sehingga produk yang dihasilkan akan semakin banyak. Dengan produk
yang semakin banyak maka tingkat persediaan barang akan menumpuk. Selain itu
dengan memaksimalkan waktu maka kerja mesin dan operator juga akan ditingkatkan
dan dapat memunculkan resiko barang yang defect meningkat yang cukup tinggi dan
dapat merugikan perusahaan.

2.2 Identifikasi Elemen Pembentuk Sistem

Kami sudah melakukan proses identifikasi mengenai hal-hal yang


berhubungan dnegan elemen-elemen dalam pembentukan suatu system. Dimulai dari
stasiun kerja, lantai pabrik, perusahaan sampai dengan Supply Clain System.
Berikut elemen yang kami telah identifikasi.

a. Pengurangan waktu set-up


Dalam suatu proses produksi tentunya sebuah perusahaan akan berusaha
semaksimal mungkn untuk memaksimalkan waktu pembuatan produk,
sehingga untuk memproduksi suatu barang tidak diperlukan waktu yang
panjang.

b. Aliran produksi lancar


Dibutuhkan aliran produksi yang teratur apabila sebuah perusahaan ingin
berkembang dan dapat memenuhi permintaan dari konsumen agar tidak
terhambat dalam proses produksi barang yang dingin dipasarkan.

c. Produksi tanpa kerusakan mesin


Kerusakan sebuah mesin tentunya akan menghambat dari aliran produksi itu
sendiri, jika terjadi sebuah kerusakan pada mesin maka produksi akan
terhambat dan tidak akan berjalan dengan lancar selain itu akan dibutuhkan
biaya lebih untuk memperbaiki atau mengganti mesin tersebut.

d. Produksi tanpa cacat


Barang defect juga dapat merugikan perusahaan itu sendiri, selain bahan baku
yang terbuang, energi dan waktu juga ikut terbuang. Maka sebuah perusahaan
harus memiliki strategi, bagaimana caranya proses produksi tidak
menghasilkan barang defect dalam jumlah yang besar.

e. Peranan operator
Faktor yang memengaruhi dari proses produksi juga adalah operator. Peran
operator sangatlah penting, dimana operator sendiri adalah orang yang
berhubungan langsung dengan proses produksi barang yang dihasilkan
perusahaan.
f. Hubungan yang harmonis dengan pemasok
Tentunya sebuah perusahaan juga membutuhkan pemasok bahan baku, maka
sebuah perusahaan harus menjaga hubungan baiknyaa dengan pemasok
sehingga setiap proses dapat berjalan dengan lancar.

g. Penjadwalan produksi stabil dan terkendali


Produksi yang terjadwal akan berpengaruh besar kepada perusahaan. Disaat
permintaan pasar tentunya perusahaan harus memproduksi dengan baik, begitu
juga berlaku sebaliknya.

h. Sistem kanban
Sistem kanban sendiri adalah sistem informasi yang secara resmi
mengendalikan proses produksi produk, yang dalam jumlah yang diperlukan
pada waktu yang diperlukan dalam setiap proses.
Sistem kanban yang sedang dijalankan oleh perusahaan adalah:
o kanban pengambilan = jenis dan jumlah produk yang harus diambil
dari proses terdahulu oleh proses berkikutnya.
o kanban perintah produksi = jenis dan jumlah produk yang harus
dihasilkan oleh proses terdahulu.
Maka dari itu sistem kanban sangat dibutuhkan oleh setiap masing-masing
perusahaan.

2.3 Proses Interaksi dalam Sistem

Berikut adalah proses interaksi dari setiap elemen sistem atau sub sistemnya
(interaksi antara stasiun kerja, lantai pabrik, perusahaan, sampai dengan suplly chain
system) yang telah kami amati :

a. Pengurangan waktu set up


Jika set up atau penggantian alat yang makan waktu, maka persediaan
komponen akan menumpuk dan proses berikutnya akan tertunda.
Sebaliknya, jika pengurangan waktu set up dapat dilakukan maka aliran
produksi akan lancar.
b. Aliran produksi lancar (layout)
Jika aliran produksi tidak lancar dan proses tidak terkoordinir maka
komponen akan terakumulasi sebagai persediaan, dan pengaturan kerja
akan sulit dilakukan. Dan jika waktu simpan komponen lama, tingkat
persediaan tinggi, dan prioritas kerja sulit ditentukan, maka akan
menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan jalur.

c. Produksi tanpa kerusakan mesin


Jika ada kerusakan dan gangguan mesin, maka jalur akan berhenti dan
akan terjadi penumpukan barang dalam proses.

d. Produksi tanpa cacat


Jika cacat produksi ditemukan, maka proses selanjutnya akan berhenti dan
persediaan akan menumpuk.

e. Peranan operator
Jika seorang operator ada yang berhalangan kerja dan penggantinya sulit
ditemukan, maka jalur produksi akan terhenti dan ada proses produksi
yang tertunda.

f. Hubungan yang harmonis dengan pemasok


Jika perusahaan tidak menerima komponen tepat waktu pada saat operasi
produksi membutuhkan, maka proses produksi akan tertunda. Untuk itu
perusahaan harus melakukan pengurangan lead time vendor, di mana
perusahaan membuat kontrak jangka panjang dengan vendor untuk
mendapatkan bahan baku pada waktunya.

g. Penjadwalan produksi stabil dan terkendali


Jika jadwal produksi terkoordinasi dengan baik maka pemenuhan
kebutuhan customer/pembeli dapat terpenuhi sesuai jadwal yang
ditentukan.
h. Sistem Kanban
Perusahaan memproduksi barang sesuai kebutuhan dan jumlah yang
diambil oleh pelanggan, dan disitribusikan kepada customer sesuai jadwal
yang disepakati.

Metode yang digunakan pada PT Kiroly Lagonder Sejahtera :

a. Tata letak proses produksi berdasarkan proses (process layout)


Layout proses dapat digunakan sebagai suatu tipe yang menyediakan
keluwesan output atau produksi berdasar pesanan, desain produk, dan metode-
metode proses pabrikasinya. Layout proses adalah karakteristik yang cocok untuk
proses manufacturing yang terputus-putus.

b. Pengendalian pada kualitas hasil produk (output)


Pengendalian kualitas hasil produksi ini dilakukan melalui kegiatan
Inspection (pemeriksaan) yg dilakukan secara fisik dengan melihat beberapa
indicator, diantaranya kemiringan leher botol, bahu botol, ukuran, design, warna
botol, dan kemulusan badan botol.
Dalam rangka melakukan pengendalian kualitas terhadap produk jadi,
antara lain :
 Apabila hasil produksi terhadap produk cacat, dengan tingkat kecacatan
yang tinggi maka produk tersebut akan dibuang/dijual reject.
 Setiap produk yg telah lulus pemeriksaan, akan dikumpulkan di gudang
untuk kemudian dikirimkan ke konsumen.

2.4 Output Sistem yang diamati

Dari sistem yang telah kami amati tentunya terdapat output dari perusahaan
yang meliputi :
a. Barang berupa kemasan botol parfum dengan berbagai macam bentuk dan
juga ukuran yang bervariasi.
b. Laporan Keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan setelah terjadinya
proses produksi hingga proses pemasaran kepada konsumen.
2.5 Lingkungan yang Mememngaruhi Sistem

Berikut ini adalah hasil dari pengamatan yang telah kami peroleh mengenai
lingkungan yang memengaruhi sistem didalam perusahaan, diantaranya yaitu :

 Kebijakan dari Peraturan Daerah (Perda) Kota Bekasi tentang


Ketenagakerjaan sangat memengaruhi pekerja yang direkrut oleh perusahaan
ini, di mana perusahaan harus merekrut pekerja dan memberdayakan
masyarakat sekitar. Sehingga tenaga kerja, terutama operator yang bekerja di
perusahaan tersebut sebagian besar adalah yang berdomisili di sekitar pabrik
atau perusahaan. Karena hal tersebut ada beberapa operator dari daerah
sekitar, yang cukup sulit untuk dibina karena para operator tersebut merasa
mempunyai pengaruh di daerah tempat perusahaan itu berada. Hal ini akan
memengaruhi sistem yang berlaku di perusahaan, terutama mengenai jam
kehadiran para pekerja sehingga dapat menghambat proses produksi.
Lokasi pabrik atau perusahaan ini juga cukup dekat dengan tempat
pembuangan sampah, sehingga bau tidak sedap yang berasal dari tempat
pembuangan sampah dapat ,membuat kenyamanan para pekerja terganggu dan
kurang maksimal dalam bekerja.
BAB III

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisis Kondisi Sistem Saat ini

3.1.1 Analisis terhadap Input Sistem

Bahwa produksi barang pada PT Kiroly Lagonder Sejahtera menggunakan


bahan baku preform untuk proses pembuatan botol dan mendapatkan supply bahan
baku import dari (Hongkong / China) dan supplier lokal.

3.1.2 Analisis terhadap Proses Sistem

Bahwa proses interaksi pada perusahaan PT. Kiroly Lagonder Sejahtera


sebagai berikut :

1. Proses fabrikasi/pengubahan adalah suatu proses yang mengubah suatu bahan


menjadi beberapa bentuk. Di mana bahan baku yang digunakan namanya
preform yang diproses menjadi berbentuk botol.
2. Proses terputus – putus (intermittent process)
Istilah proses terputus – putus ini terdapat dalam keadaan manufaktur dimana
mesin – mesin itu beroperasi dengan mengalami beberapa kali berhenti dan
dirancang lagi untuk membuat produk lain yang berbeda.
3. Produksi standard dan produksi pesanan Perusahaan selain memproduksi
barang yang dibutuhkan pasar sesuai standard yang sering digunakan, juga
memproduksi barang sesuai pesanan customer dengan jumlah dan ukuran
tertentu.
3.1.3 Analisis terhadap Output Sistem

Untuk output dari PT Kiroly Lagonder Sejahtera berupa botol parfum


yang berbagai ukuran namun, dengan kualitas yang baik dan teruji. Dan untuk
laporan keuangan dicatat di buku laporan keuangan yang berisi laporan
pengeluaran harian serta pendapatan perbulan PT Kiroly Lagonder Sejahtera.

3.1.4 Analisis terhadap Lingkungan Sistem yang Berpengaruh

Bahwa pada PT. Kiroly Lagonder lingkungan sistem yang berpengaruh


adalah Kebijakan dari Peraturan Daerah (Perda) Kota Bekasi tentang
Ketenagakerjaan, di mana perusahaan harus merekrut pekerja dan
memberdayakan masyarakat sekitar. Sehingga tenaga kerja, terutama operator
yang bekerja di perusahaan tersebut sebagian besar adalah yang berdomisili di
sekitar pabrik/perusahaan. Ada beberapa operator dari daerah sekitar yang agak
sulit diatur karena mereka merasa mempunyai pengaruh di daerah tsb. Hal ini
mempengaruhi system yang berlaku di perusahaan mengenai jam kehadiran
sehingga menghambat proses produksi.

3.2 Analisis Permasalahan yang terjadi

 Tingkat persediaan barang yang menumpuk


Jika ada kerusakan dan gangguan pada mesin,maka jalur akan berhenti
dan terjadi penumpukan barang.Selain itu jika dalam perbaikan mesin
memakan waktu sangat banyak,maka barang akan menumpuk juga.
 Persentasi cacat yang cukup tinggi

3.2.1 Identifikasi dan Analisis permasalahan terhadap Input Sistem


Semua pegawai bekerja pada waktu yang bersamaan atau bisa dikatakan
tidak dibagi shift kerjanya sehingga terjadi penumpukan barang pada gudang.

3.2.2 Identifikasi dan Analisis permasalahan terhadap Proses Sistem


Jika ditinjau, banyak mesin-mesin yang tidak ada tanda bahaya bagi para
pegawai sehingga menimbulkan kekhawatiran terhadap keselamatan pegawai.
Selain itu metode yang digunakan perusahaan selama ini tidak diperbaharui dengan
pertimbangan yang konkrit.

3.2.3 Identifikasi dan Analisis permasalahan terhadap Output Sistem


Jika ditinjau dari sistem output-nya, perusahaan ini memiliki beberapa
permasalahan. Salah satunya barang yang menumpuk. Barang menumpuk ini
disebabkan karena adanya kerusakan mesin atau waktu perbaikan mesin yang
memakan waktu lama.
Dan jika dilihat dari faktor eksternal lainnya, yang membuat benda
menumpuk adalah ditemukannya benda cacat. Jika ada cacat, maka proses
selanjutnya akan berhenti dan terjadilah penumpukan barang.

Cause effect

material metode

Prosedur salah

Prosedur belum diperbaharui


Kualitas standar

Tingkat
persediaan
barang yang
menumpuk dan
Kurang mengikuti cacat produk
reliabiity prosedur
Tidak ada tanda bahaya

Part sudah
usang

machine man
s
3.3 Usulan Perbaikan dan Solusi terhadap Permasalahan Sistem

3.3.1 Beberapa Alternatif Usulan Perbaikan dan Solusi

Berdasarkan penjabaran masalah dan penyebabnya alternatif pengurangan


tingkat persediaan barang yang menumpuk dan produk reject yaitu :

1. Mengurangi dan mengoptimalkan waktu produksi


Strategi yang diterapkan antara lain dengan membuat jadwal produksi hanya
dengan dua shift kerja yaitu shift pagi dan siang. Dengan strategi ini
diharapkan jumlah produk cacat yang disebabkan oleh mesin dan juga dapat
mengurangi biaya tenaga kerja langsung yang terlibat.

2. Mengoptimalkan penggunaan dan perbaikan aktivitas


Strategi yang dapat diterapkan antara lain dengan membagi tanggung jawab
untuk beberapa aktivitas, sehingga pembebanan tanggung jawab yang lebih
besar pada satu bagian dapat diminimasi sejauh tidak menyalahi aturan dari
perusahaan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah mengurangi resiko
ketidak seimbangan jalur produksi.

3. Pengendalian kualitas
Strategi yang dapat diterapkan adalah pemeriksaan bahan baku dengan teliti
agar dapat menekan kemungkinan terjadinya produk reject.

4. Meningkatkan utilisasi dari sumber daya yang belum digunakan secara


optimal
Strategi yang dapat diterapkan antara lain dengan mengadakan pelatihan bagi
operator dan tenaga maintenance mesin khususnya mesin bottomer mengenai
perawatan dan setting optimal dari mesin, sehingga frekuensi mesin stop dapat
dikurangi dan dapat meminimasi biaya perawatan.
3.3.2 Analisis Keunggulan dan Kelemahan dari Setiap Alternatif Solusi

Berikut adalah keunggulan dari alternatif solusi.

1. Memberikan informasi kesalahan lebih awal


2. Mengurangi besarnya bahan yang terbuang sehingga menghemat biaya bahan
3. Meningktakan kesadaran perlunya pengendalian kualitas
4. Meningkatkan efisieni operasional. Efisiensi operasionaal membuat
perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya (low–cost
leadership).

Berikut adalah kelemahan dari alternatif solusi.

1. Kelalaian dari pekerja dalam melaksanakan dan pengendalian mutu yang telah
ditetapkan oleh perusahaan, sehingga produk yang tidak sesuai lolos ke
gudang produk jadi.

2. Perusahaan belum menggunakan suatu metode penyampelan pada


pemeriksaan produk akhir.

3.3.3 Rekomendasi Solusi Optimal untuk Perbaikan Sistem

1. Memberi Tanda Pada Indikator Setting Mesin


Pemberian tanda dilakukan pada indikator setting mesin yang sudah kurang
bagus fungsinya. Penandaan dapat digunakan spidol atau stiker.

2. Perbaikan Dies
Penyebab banyaknya cacat dikarenakan saat melakukan injeksi ada udara
didalam dies yang terperangkap sehingga berusah mencari jalan keluar dengan
merusak lapisan botol. Untuk mengatasinya maka dilakukan perbaikan bentuk
dan desain pada dies.
3. Pemberian Tanda Pada Karung Bahan Yang Sudah Diseleksi
Pemberian tanda pada karung dilakukan pada karung yang menyimpan bahan
yang sudah diseleksi. Penandaaan dapat dilakukan dengan menempel kertas
war na atau memberi tanda dengan menggunakn spidol.

4. Memisahkan Tempat Penyimpan Bahan Yang Sudah Diseleksi Dengan Bahan


Yang Belum Diseleksi
Pemisahan tempat dilakukan agar operator tidak akan mengambil bahan yang
belum diseleksi untuk digunakan sebagai bahan mentah produksi, bahan
mentah yang belum diseleksi sebaiknya disimpan digudang, sedangkan tempat
menyimpan bahan yang sudah diseleksi adalah di dekat tempat produksi.

5. Membersihkan dan Mengeringkan Cetakan Setelah Produksi


Mengeringkan cetakan setelah produksi agar tidak ada sisa air yang dapat
mengakibatkan karat pada cetakan.

6. Perawatan Yang Teratur


Perawatan terhadap alat produksi dilakukan secara teratur setiap 4 bulan sekali
dengan memeriksa setiap fungsi dari mesin yang digunakan.
7. Membuat Prosedur Kerja
Prosedur kerja dapat berupa order sheet yang diberikan kepada pekerja, order
sheet yang digunakan ada 2 untuk bagian produksi dan pemeriksaan bahan.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai