PENDAHULUAN
2. Comparative Judgement
Comparative judgemenr dilakukan dengan mernberikan penilaian tentang
kepentingan relatif dua elemen pada suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan
tingkatan di atasnya, untuk memberikan urutan prioritas dari elemen-elemennya.
Hasil penilaian ini akan lebih mudah disajikan dalam bentuk matriks painuaise
comparison atau matriks perbandingan berpasangan. Dalam membentuk pairtuaise,
Saaty (1980) menetapkan skala kuantitatif 1 sampai dengan 9 untuk menilai
perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen terhadap elemen lain (Tabel 1).
3. Logical Consistency
Logical consistency merupakan karakteristik penting AHP. Konsistensi memiliki
dua makna, yang pertama adalah bahwa obyek-obyek yang serupa dapat
dikelompokkan sesuai dengan keseragaman dan relevansi dan yang kedua adalah
menyangkut tingkat hubungan antara objek-objek yang didasarkanpada kriteria
tertentu.
2.2. PD Deterministik
Program Dinamis (dynamic programming) merupakan sebuah metode pemecahan
masalah dengan cara menguraikan solusi menjadi sekumpulan langkah (step) atau
tahapan (stage) sedemikian rupa sehingga solusi dari persoalan dapat dipandang dari
serangkaian keputusan yang saling berkaitan satu dan lainnya. Beberapa aplikasi
dari dynamic programming antara lain adalah network, resource allocation, inventory
control. Pemrograman dinamis (dynamic programming) yaitu membagi 1 pesoalan
atas beberapa bagian persoalan dalam program dinamis disebut tahap (stage),
kemudian memecahkan tiap tahap menjadi sub tahap (state) dengan mengoptimalkan
keputusan tiap tahap sampai seluruh persoalan dapat dipecahkan (Munir, 2004). Ide
dasar program dinamis ini ialah membagi persoalan menjadi beberapa bagian yang
lebih sehingga memudahkan penyelesaiannya, namun pada program dinamis ini tidak
ada formulasi matematis yang standar sehingga persamaan yang terpilih harus
dikembangkan agar dapat memenuhi masing-masing situasi yang dihadapi. Istilah
yang biasa digunakan antara lain (Munir, 2004):
1. Stage (tahap) adalah bagian persoalan yang mengandung decision variable.
2. Alternatif, pada setiap stage terdapat decision variable dan fungsi tujuan yang
menentukan besarnya nilai setiap alternatif.
3. State, menunjukan kaitan satu stage dengan stage lainnya, sehingga
setiap stage dapat dioptimalkan secara terpisah sehingga hasil optimasi layak
untuk seluruh persoalan.
Program dinamis deterministik adalah pendekatan program dinamis sebagai
persoalan deterministik dimana state pada stage berikutnya sepenuhnya ditentukan
oleh state dan keputusan pada stage saat ini untuk mengkategorikan persoalan
program dinamis deterministik ini adalah dengan melihat bentuk fungsi tujuannya.
Program dinamik deterministik dapat digambarkan sebagai berikut:
Dengan demikian, maka pada stage n, prosesnya akan berada pada state Sn.
Pada state ini dibuat keputusan Xn, kemudian proses bergerak ke state Sn+1 pada
stage (n+1). Dari titik ini ke depan, nilai fungsi tujuan untuk keputusan optimumnya
telah terlebih dahulu dihitung. Keputusan memilih Xn juga memberikan kontribusi
terhadap fungsi tujuan, yang dengan menggabungkan kedua besaran ini akan
diperoleh nilai fungsi tujuan yang berawal pada stage n. Setelah hal ini dilakukan
untuk semua nilai Sn yang mungkin, maka prosedut penyelesainnya bergerak
kembali pada persoalan dengan satu stage.
Suatu cara untuk mengategorikan persoalan program dinamis deterministik ini
adalah dengan melihat bentuk fungsi tujuannya. Sebagai contoh, fungsi tujuannya
mungkin meminimumkan jumlah kontribusi dari masing – masing stage atau dapat
pula memaksimumkannya atau meminimumkan hasil perkaliannya. Cara
pengategorian yang lain didasarkan pada keadaan dari kumpulan state pada suatu
stage. Artinya apakah state Sn dapat direpresentasikan sebagai variabel state diskrit
atau kontinu, atau mungkin diperlukan suatu vector state (lebih dari satu variabel)
(Ahmad Dimyati. 1994.285).
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Flow Chart Penelitian
Pelayanan
Dari penilai ketiga responden, maka didapatkan nilai sebagai
berikut:
Pelayanan JNE J&T
JNE 0,3333333 0,057142857
J&T 105 0,333333333
Total 105,33333 0,39047619
Setelah mendapatkan nilai seperti diatas, bisa didapatkan matriks
normalisasi dengan hasil sebagai berikut:
Normalisasi
Pelayanan JNE J&T Total Priority Vector
JNE 0,003164557 0,14634146 0,14950602 0,074753
J&T 0,996835443 0,85365854 1,85049398 0,925247
Total 1 1 2 1
Promo
Dari penilai ketiga responden, maka didapatkan nilai sebagai
berikut:
Promo JNE J&T
JNE 0,3333333 4,2
J&T 0,026455 0,333333333
Total 0,3597884 4,533333333
Setelah mendapatkan nilai seperti diatas, bisa didapatkan matriks
normalisasi dengan hasil sebagai berikut:
Normalisasi
Promo JNE J&T Total Priority Vector
JNE 0,926470588 0,92647059 1,852941176 0,926471
J&T 0,073529412 0,07352941 0,147058824 0,073529
Total 1 1 2 1
Kecepatan Pengiriman
Dari penilai ketiga responden, maka didapatkan nilai sebagai
berikut:
Kecepatan
Pengiriman JNE J&T
JNE 0,3333333 3
J&T 0,037037 0,333333333
Total 0,3703704 3,333333333
Setelah mendapatkan nilai seperti diatas, bisa didapatkan matriks
normalisasi dengan hasil sebagai berikut:
Normalisasi
Kecepatan Pengiriman JNE J&T Total Priority Vector
JNE 0,9 0,9 1,8 0,9
J&T 0,1 0,1 0,2 0,1
Total 1 1 2 1
Kevalidan Penulisan Data
Dari penilai ketiga responden, maka didapatkan nilai sebagai
berikut:
Kevalidan
Pencatatan
Data JNE J&T
JNE 0,3333333 3,6
J&T 0,0308642 0,333333333
Total 0,3641975 3,933333333
Setelah mendapatkan nilai seperti diatas, bisa didapatkan matriks
normalisasi dengan hasil sebagai berikut:
Normalisasi
Kevalidan Pencatatan Priority
Data JNE J&T Total Vector
JNE 0,915254237 0,91525424 1,830508475 0,915254
J&T 0,084745763 0,08474576 0,169491525 0,084746
Total 1 1 2 1
e. Melakukan perkalian antara priority vector dari faktor – faktor yang ada
dengan priority vector dari kedua jasa pengiriman
Dari nilai – nilai diatas didapatkan priority vector dari masing –
masing faktor dengan kedua jasa pengiriman itu sendiri. Setelah
mendapatkan priority vector masing – masing kita kalikan dengan
priority vector yang ada diatas tadi lalu hasilnya adalah sebagai
berikut:
Hasil Akhir
Kecepatan Kevalidan Pencatatan
Harga Pelayanan Promo Pengiriman Data Total
Priority
Vector 0,0604122 0,119346324 0,1584244 0,180504101 0,481312994
JNE 0,9 0,07475301 0,9264706 0,9 0,915254237 0,81304545
J&T 0,1 0,92524699 0,0735294 0,1 0,084745763 0,18695455
Dengan keterangan:
A: Kantor cabang J&T Bojongsoang
B: Jalan Raya Dayeuhkolot
C: Jalan Terusan Buah Batu
D: Tol Padaleunyi
E: Jalan Jendral Sudirman
F: Jalan Terusan Pasir Koja
Jarak dari satu ke satu wilayah:
A – B: 3,1 km
A – C: 2,3 km
B – D: 4,4 km
B – E: 7,6 km
C – D: 8,6 km
C – E: 6,7 km
D – F: 12 km
E – F: 2,9 km
4.2.1. Pengolahan Data Manual
N=2
F₂ = C₂
S₂ F₂*(s) X₂*
D E
B 16,4 10,5 10,5 E
C 20,6 9,6 9,6 E
N=1
F₁ = C₁
S₁ F₁*(s) X₁
B C
A 13,6 11,9 11,9 C