Anda di halaman 1dari 29

PENGANTAR PENGEMBANGAN SISTEM DAN ANALISIS SISTEM

Sistem Informasi Akuntansi I

Dosen Pengampu: Muhammad Rijalus Sholihin, S.E., M.Ak.

Disusun Oleh :

1. Dwi Wahyu Handayani (220133814/4A3)

2. Fernando Valentino (220133799/4A3)

3. Iqba Rega Thaharah (220133812/4A3)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS

WIDYA GAMA LUMAJANG

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba- Nya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya penyusun tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik.
Makalah ini berjudul “Pengantar Pengembangan Sistem Dan Analisis Sistem”
kami sajikan berdasarkan buku dan jurnal yang telah kami baca sebelumnya.
Penyusun tidak bisa memungkiri bahwa makalah ini disusun oleh penyusun
dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang
datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Kami berharap semoga makalah ini dapat memperjelas pengetahuan kita


semua mengenai Pengantar Pengembangan Sistem Dan Analisis Sistem. Tak lupa,
kami ingin mengucapkan terima kasih yang kepada dosen pengajar mata kuliah
Sistem Informasi Akuntansi, Bapak Muhammad Rijalus Sholihin, S.E., M.Ak.
atas bimbingan, kritik, maupun saran yang telah beliau berikan dalam penyusunan
makalah ini. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir, yang tidak dapat penyusun sebutkan satu
persatu. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.

Lumajang, 02 Juni 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii


DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
1.3 Tujuan Pembahasan ............................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 4
2.1 Pengembangan Sistem ........................................................................................ 4
2.1.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem .............................................................. 4
2.1.2 Para Pemain atau Pihak Yang Terlibat............................................................ 6
2.2 Perencanaan Pengembangan Sistem .................................................................... 8
2.2.1 Teknik-teknik Perencanaan ............................................................................. 9
2.3 Analisis Kelayakan ........................................................................................... 10
2.3.1 Penganggaran Modal: Menghitung Kelayakan Ekonomi ............................. 11
2.4 Aspek Perilaku Perubahan ................................................................................ 13
2.4.1 Mengapa Masalah Perilaku Terjadi .............................................................. 13
2.4.2 Bagaimana Orang-orang Menentang Perubahan .......................................... 14
2.4.3 Mencegah Masalah Perilaku ......................................................................... 15
2.5 Analisis Sistem.................................................................................................. 17
2.5.1 Penyelidikan Awal ........................................................................................ 18
2.5.2 Survei Sistem ................................................................................................ 19
2.5.3 Studi Kelayakan ............................................................................................ 20
2.5.4 Kebutuhan Informasi dan Persyaratan Sistem .............................................. 21
2.5.5 Laporan Analisis Sistem ............................................................................... 22
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 24
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 25

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem……………………………………….. 4


Gambar 2.2 Bagan Gantt………………………………………………………...……... 10
Gambar 2.3 Lima Langkah Fase Analisis…………………………………..................... 17

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kita hidup dalam sebuah dunia yang sangat kompetitif dan selalu berubah,
maka pada waktu tertentu sebagian besar organisasi akan meningkatkan atau
mengganti sistem informasinya. Diperkirakan bahwa setiap tahun korporasi
Amerika menghabiskan lebih dari $300 miliar pada lebih dari 200.000 proyek
perangkat lunak. Perusahaan-perusahaan mengubah sistem mereka untuk berbagai
alasan yang pertama, meningkatnya kompetisi, pertumbuhan bisnis atau
konsolidasi, perampingan operasi, merger dan pelepasan, atau peraturan-peraturan
baru dapat mengubah struktur dan tujuan sebuah perusahaan. Agar tetap responsif,
sistem harus diubah. Yang kedua, semakin majunya dan semakin murahnya
teknologi, sejumlah organisasi dapat mengadopsi teknologi baru. Sebagai contoh,
sebuah layanan di New York dirampingkan dari suatu mainframe menjadi sistem
klien (server) dan mengeliminasi 100 posisi klerikal. Sistem baru tersebut
melakukan pekerjaan lebih banyak dibanding sistem laba, termasuk menangani
manajemen aliran kerja, kontak pengguna, database queries, pemrosesan kas
otomatis, dan integrasi suara/ data. Yang ketiga, banyak perusahaan mengubah
sistem mereka untuk meningkatkan proses bisnis yang tidak efisien. Di Nashua,
produsen perlengkapan kantor, memproses pesanan pelanggan dari telepon hingga
dua hari karena harus mengakses tiga sistem yang terpisah. Sistem baru hanya
memerlukan tiga menit. Yang terakhir, perusahaan berinvestasi besar dalam
teknologi untuk meningkatkan kualitas, kuantitas, dan kecepatan informasi;
meningkatkan produk atau jasa; menurunkan biaya; serta menghasilkan
keunggulan kompetitif lainnya.
Mengembangkan perangkat lunak yang berkualitas dan bebas kesalahan
adalah sebuah tugas yang sulit, mahal, dan memakan waktu. Sebagian besar
proyek pengembangan perangkat lunak memberikan kekurangan, lebih mahal, dan
perlu waktu lebih lama dari yang diharapkan. Sebuah studi di Standish Group
menemukan bahwa 70% proyek pengembangan perangkat lunak terlambat, 54%
melebihi anggaran, 66% tidak berhasil, dan 30% dibatalkan sebelum penyesuaian.

1
Sebuah studi American Management Systems menemukan bahwa 75% dari
seluruh sistem tidak digunakan, tidak digunakan sesuai tujuan, bahkan
menghasilkan laporan yang tidak berarti dan data yang tidak akurat. Nike
mengimplementasikan sebuah sistem peramalan (forecasting system) yang tidak
bekerja dan mencatat penghapusan persediaan berjuta-juta dolar. Sistem tersebut
memberitahu Nike untuk memesan $90 juta sepatu yang tidak terjual, sementara
ia memiliki $100 juta pesanan pada model-model terkenal yang dapat ia penuhi..
Makalah ini mendiskusikan lima topik. Pertama, siklus hidup
pengembangan sistem, proses yang disertakan untuk mendapatkan dan
mengimplementasikan sebuah sistem informasi akuntansi (SIA) yang baru.
Kedua, merencanakan aktivitas yang dibutuhkan selama pengembangan. Ketiga,
menyiapkan sebuah analisis kelayakan. Keempat, aspek-aspek perilaku perubahan
yang harus dihadapi untuk mengimplementasikan sebuah sistem baru. Topik
kelima adalah analisis sistem, langkah pertama dalam siklus hidup pengembangan
sistem.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja lima fase siklus hidup pengembangan sistem (systems


development life cycle−SDLC)?
2. Siapa orang-orang yang terlibat dan apa peraannya dalam pengembangan
sistem?
3. Seberapa penting perencanaan pengembangan sistem dan apa saja teknik-
teknik perencanaan yang digunakan?
4. Apa saja jenis analisis kelayakan dan bagaimana cara menghitung
kelayakan ekonomi?
5. Mengapa perubahan sistem memicu reaksi perilaku?
6. Hal apa yang membentuk perlawanan terhadap perubahan?
7. Bagaimana cara menghindari atau meminimalisir masalah yang
dihasilkan?
8. Bagaimana langkah-langkah penting dalam mengatasi isu-isu dalam
analisis sistem?

2
1.3 Tujuan Pembahasan

1. Agar mengetahui lima fase siklus hidup pengembangan sistem (systems


development life cycle−SDLC).
2. Agar mengetahui orang-orang yang terlibat dalam pengembangan sistem
dan peran yang mereka jalankan.
3. Untuk menjelaskan pentingnya perencanaan pengembangan sistem dan
menjelaskan teknik-teknik perencanaan.
4. Agar mengetahui berbagai jenis analisis kelayakan dan menghitung
kelayakan ekonomi.
5. Untuk menjelaskan mengapa perubahan sistem memicu reaksi perilaku,
apa yang membentuk perlawanan terhadap perubahan ini, dan bagaimana
menghindari atau meminimalkan masalah yang dihasilkan.
6. Agar mengetahui isu-isu dan langkah-langkah penting dalam analisis
sistem.

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengembangan Sistem

Bagian ini mendiskusikan siklus hidup pengembangan sistem dan orang-


orang yang terlibat dalam pengembangan sistem.

2.1.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Siklus hidup pengembangan sistem (systems development


lifecycle−SDLC) terdapat lima langkah yang ditunjukkan pada figur berikut ini
beserta penjelasannya.

Gambar 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

a. Analisis Sistem
Langkah pertama dalam pengembangan sistem adalah analisis sistem
(systems analysis), di mana informasi yang diperlukan untuk membeli,
mengembangkan, atau memodifikasi sebuah sistem dikumpulkan. Agar
penggunaan sumber daya terbatas menjadi lebih baik, permintaan
pengembangan dipindai dan diprioritaskan. Jika sebuah keputusan dibuat
untuk maju, sifat dan cakupan dari proyek yang diajukan diidentifikasi,
sistem yang saat ini digunakan disurvei untuk mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahannya, serta kelayakan atas proyek yang diajukan ditentukan. Jika
proyek yang diajukan layak, kebutuhan informasi para pengguna sistem dan
manajer diidentifikasi dan didokumentasikan. Kebutuhan ini digunakan untuk

4
mengembangkan dan mendokumentasikan persyaratan sistem yang
digunakan untuk memilih atau mengembangkan sebuah sistem baru. Sebuah
laporan analisis sistem disiapkan dan dikirim ke panitia pengarah sistem
informasi.
b. Desain Konseptual
Selama desain konseptual (conceptual design), perusahaan
memutuskan bagaimana memenuhi kebutuhan pengguna. Tugas pertama
adalah mengidentifikasi dan mengevaluasi alternatif desain yang sesuai,
seperti membeli perangkat lunak, mengembangkannya di dalam, atau
mengalihdayakan pengembangan sistem ke orang lain. Spesifikasi detail
menguraikan apa yang dicapai sistem tersebut serta pengendaliannya
dikembangkan. Fase ini selesai ketika persyaratan desain konseptual
dikomunikasikan ke panitia pengarah sistem informasi.
c. Desain Fisik
Selama desain fisik (physical design), perusahaan menerjemahkan
persyaratan desain konseptual yang luas dan berorientasi pengguna ke dalam
spesifikasi detail yang digunakan untuk mengkode dan menguji program
komputer, mendesain dokumen input dan output, membuat sejumlah file dan
database, mengembangkan prosedur, dan membangun pengendalian ke dalam
sistem baru tersebut. Fase ini selesai ketika hasil dari desain sistem fisik
dikomunikasikan ke panitia pengarah sistem informasi.
d. Implementasi Dan Konversi
Seluruh elemen dana aktivitas sistem tersebut datang bersama-sama
dalam fase implementasi dan konversi (implementation and conversion).
Sebuah rencana implementasi dan konversi dikembangkan dan diikuti,
perangkat keras dan perangkat lunak baru dipasang dan diuji, para pegawai
dipekerjakan dan dilatih atau para pegawai yang sudah ada direlokasi, serta
prosedur pemrosesan diuji dan dimodifikasi. Standar dan pengendalian bagi
sistem baru tersebut ditetapkan dan dokumentasi sistem dilengkapi.
Organisasi mengonversikan ke sistem baru dan membongkar sistem lama,
membuat penyesuaian yang diperlukan, serta menjalankan sebuah tinjauan
setelah implementasi untuk mendeteksi dan mengoreksi kekurangan-

5
kekurangan pada desain. Ketika sistem operasional disampaikan,
pengembangan sistem selesai. Sebuah laporan final disiapkan dan dikirim ke
panitia pengarah informasi sistem.
e. Operasi Dan Pemeliharaan
Selama operasi dan pemeliharaan (operations and maintenance),
sistem baru tersebut secara periodik ditinjau dan modifikasi dibuat saat
beberapa masalah timbul atau saat kebutuhan baru terlihat jelas. Tidak akan
lama, sebuah modifikasi besar atau penggantian sistem akan diperlukan, dan
SDLC dimulai lagi. Sebagai tambahan untuk kelima fase ini, tiga aktivitas
(perencanaan, mengelola reaksi perilaku terhadap perubahan, dan menilai
kelayakan atas proyek yang sedang berlangsung) dilakukan pada seluruh
siklus hidup.

2.1.2 Para Pemain atau Pihak Yang Terlibat

Sejumlah orang harus bekerja sama untuk mengembangkan dan


mengimplementasikan sebuah SIA dengan sukses. Adapun beberapa pihak yang
terkait dalam aktivitas ini sebagai berikut:
a. Manajemen
Peran pengembangan sistem yang paling penting dari manajemen adalah
menekankan pentingnya melibatkan para pengguna dalam proses tersebut,
memberi dukungan dan dorongan untuk proyek pengembangan, dan
menyelaraskan sistem dengan strategi-strategi korporasi. Peran kunci lainnya
termasuk menetapkan tujuan dan sasaran sistem, memilih kepemimpinan
departemen sistem dan meninjau kinerjanya, menetapkan kebijakan untuk
pemilihan proyek dan struktur organisasi, serta berpartisipasi dalam keputusan
sistem penting. Manajemen pengguna menentukan persyaratan informasi,
membantu para analis dengan estimasi biaya dan manfaat, menugaskan staf untuk
mengembangkan proyek, dan mengalokasikan dana bagi pengembangan dan
operasi.
b. Pengguna
Para pengguna SIA mengomunikasikan informasi yang dibutuhkan ke
pengembang sistem. Seperti para anggota tim pengembangan atau panitia
pengarah, mereka membantu mengelola pengembangan sistem. Seperti yang

6
diminta, para akuntan membantu mendesain, menguji, dan mengaudit
pengendalian agar memastikan pengolahan data yang tepat dan lengkap.
c. Panitia Pengarah Sistem Informasi
Sebuah panitia pengarah sistem informasi (information systems steering
committee) tingkat eksekutif merencanakan dan mengawasi fungsi sistem
informasi. Panitia ini terdiri atas manajemen tingkat tinggi, seperti kontrolir dan
sistem dan manajemen departemen pengguna. Panitia pengarah tersebut
menetapkan kebijakan SIA; memastikan partisipasi, panduan, dan pengendalian
manajemen; serta mempermudah koordinasi dan integrasi aktivitas-aktivitas
sistem.
d. Tim Pengembangan Proyek
Setiap proyek penembangan memiliki sebuah tim analis dan spesialis
sistem, manajer, akuntan, dan pengguna untuk memandu pengembangannya. Para
anggota tim merencanakan tiap proyek, mengawasinya untuk memastikan
penyelesaian yang tepat waktu dan efektif biaya, memastikan pertimbangan layak
diberikan ke elemen manusia, serta mengomunikasikan status proyek ke
manajemen puncak dan panitia pengarah. Mereka harus berkomunikasi secara
teratur dengan para pengguna dan mengadakan pertemuan teratur untuk
mempertimbangkan ide dan mendiskusikan kemajuan, sehingga tidak ada
kejadian-kejadian tak terduga sebelum penyelesaian proyek. Sebuah pendekatan
tim biasanya memberikan hasil yang lebih baik dan mempermudah penerimaan
dari pengguna atas sistem tersebut.
e. Analis Dan Pemrogram Sistem
Analisis sistem (systems analyst) membantu para pengguna menentukan
kebutuhan informasi mereka, mempelajari sistem yang ada dan mendesain sistem
baru, serta menyiapkan spesifikasi yang digunakan oleh pemrogram komputer.
Analis berinteraksi dengan para pegawai di seluruh organisasi untuk membuat
celah antara pengguna dan teknologi. Para analis bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa sistem tersebut memenuhi kebutuhan pengguna. Pemrogram
komputer (computer programmer) membuat dan menguji sejumlah program
menggunakan spesifikasi yang dikembangkan oleh analis. Mereka juga
memodifikasi dan merawat program komputer yang sudah ada.

7
f. Para Pemain Eksternal
Para pelanggan, penjual, auditor eksternal, dan entitas pemerintah
memainkan sebuah peran dalam pengembangan sistem. Sebagai contoh, para
penjual di Walmart disyaratkan untuk mengimplementasikan dan menggunakan
electronic data interchange (EDI).

2.2 Merencanakan Pengembangan Sistem

Bagian ini mendiskusikan perencanaan yang dilakukan si seluruh SDLC.


Bayangkan, Anda membangun sebuah rumah dengan dua kamar tidur. Dari tahun
ke tahun, Anda menambahkan dua kamar tidur, sebuah kamar mandi, sebuah
ruang keluarga, sebuah ruang santai, sebuah dek, sebuah garasi untuk dua mobil,
dan memperluas dapur. Tanpa rencana jangka panjang, rumah Anda akan berakhir
sebagai rancangan kamar-kamar yang diatur dengan buruk dan mahal yang
mengelilingi struktur aslinya. Skenario ini juga diterapkan dalam sebuah SIA:
hasilnya adalah sistem yang mahal dan terintegrasi dengan buruk yang sulit
dioperasikan dan dirawat.
Perencanaan memiliki keuntungan-keuntungan yang jelas. Perencanaan
juga memungkinkan tujuan dan sasaran sistem disesuaikan dengan rencana
strategis keseluruhan organisasi tersebut. Sistem-sistem lebih efisien, sub sistem
terkoordinasi, dan ada dasar yang kuat untuk memilih aplikasi baru untuk
pengembangan. Perusahaan tersebut tetap selaras dengan perubahan yang selalu
terjadi dalam teknologi informasi (TI). Duplikasi, upaya sia-sia, dan serbuan biaya
dan waktu dapat dihindari. Sistem tersebut sedikit murah dan lebih mudah
dirawat. Pada akhirnya, manajemen dipersiapkan bagi kebutuhan sumber daya,
dan para pegawai disiapkan untuk perubahan yang akan terjadi.
Ketika pengembangan direncanakan dengan buruk, sebuah perusahaan
biasanya harus kembali ke fase sebelumnya serta mengoreksi kesalahan dan
kelemahan desain. Tindakan tersebut mahal dan mengakibatkan penundaan,
frustasi, dan semangat kerja yang rendah.

Dua rencana pengembangan sistem yang diperlukan:

1. Rencana pengembangan proyek. Sebuah rencana pengembangan proyek


(project development plan), disiapkan oleh tim proyek, berisi sebuah

8
analisis biaya-manfaat, persyaratan pengembangan dan kebutuhan
operasional (orang, perangkat keras, perangkat lunak, dan keuangan), serta
sebuah daftar aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk mengembangkan
dan mengoperasikan aplikasi baru tersebut.
2. Rencana induk. Sebuah rencana induk (master plan) jangka panjang,
disiapkan oleh panitia pengarah sistem informasi, menentukan sistem
tersebut akan berisi apa saja, bagaimana sistem akan dikembangkan, siapa
yang akan mengembangkannya, bagaimana sumber daya yang dibutuhkan
akan diperoleh, dan ke mana SIA tersebut ditujukan. Rencana induk
menjelaskan status dari proyek-proyek dalam proses, memprioritaskan
proyek yang direncanakan, menjelaskan kriteria yang digunakan untuk
pemrioritasan, serta menyediakan jadwal pengembangan. Proyek dengan
prioritas tertinggi dikembangkan lebih dulu. Sebuah jarak perencanaan tiga
tahunan adalah biasa, dengan perbaruan rencana secara kuartalan atau
bulanan.

2.2.1 Teknik-teknik Perencanaan

PERT dan bagan Gantt adalah teknik-teknik untuk menentukan waktu dan
mengawasi aktivitas-aktivitas pengembangan sistem. Program evaluation and
review technique (PERT) mensyaratkan bahwa seluruh aktivitas serta contoh dan
hubungan selanjutnya di antara aktivitas-aktivitas tersebut diidentifikasi.
Aktivitas-aktivitas dan hubungannya digunakan untuk menggambar sebuah
diagram PERT, yang merupakan sebuah jaringan panah dan node yang
merepresentasikan aktivitas-aktivitas proyek yang memerlukan sebuah
pengeluaran waktu dan sumber daya serta penyelesaian dan inisiasi aktivitas-
aktivitas. Estimasi waktu penyelesaian dibuat, dan jalur kritis (critical path) yaitu
jalur yang memerlukan jumlah waktu terbesar ditentukan. Jika segala aktivitas
pada jalur kritis ditunda, maka seluruh proyek tertunda. Jika memungkinkan,
sumber daya dapat dialihkan ke aktivitas-aktivitas jalur kritis untuk mengurangi
waktu penyelesaian proyek.
Sebuah bagan Gantt (Gantt chart) adalah sebuah bagan batang dengan
aktivitas-aktivitas proyek di sisi kiri dan unit waktu di bagian atas. Untuk masing-
masing aktivitas, sebuah batang digambarkan dari tanggal mulai sampai tanggal

9
selesai yang ditentukan, dengan cara demikian menentukan waktu penyelesaian
proyek yang diharapkan. Ketika aktivitas-aktivitas diselesaikan, aktivitas dicatat
pada bagan Gantt dengan mengisi batang; sehingga, kapan saja dapat ditentukan
aktivitas mana sudah dicatat dan aktivitas mana yang tertinggal. Keuntungan
utama dari bagan Gantt adalah kemampuan untuk menunjukkan secara grafis
seluruh jadwal bagi sebuah proyek besar dan kompleks, termasuk kemajuan untuk
tanggal danstatus. Kekurangannya adalah bahwa bagan tersebut tidak
menunjukkan hubungan di antara aktivitas-aktivitas proyek.
Figur berikut adalah contoh bagan Gantt.

Gambar 2.2 Bagan Gantt

2.3 Analisis Kelayakan

Seperti yang ditunjukkan pada figur berikut ini, sebuah studi kelayakan
(feasibility study) atau kasus bisnis disiapkan selama analisis sistem dan perbaruan
yang diperlukan selama SDLC. Cakupannya bervariasi: bagi sebuah sistem
berskala besar, biasanya sangat luas, sementara untuk sebuah sistem desktop
mungkin tidak formal. Studi kelayakan disiapkan dengan input dari manajemen,
akuntan, personel sistem, dan pengguna.
Pada titik keputusan utama, panitia pengarah menilai ulang kelayakan
untuk memutuskan apakah akan menghentikan sebuah proyek, meneruskan tanpa
syarat, atau meneruskan jika masalah tertentu telah diselesaikan. Keputusan
lanjut/ tidak lanjut lebih awal sangat penting karena langkah SDLC selanjutnya
memerlukan lebih banyak komitmen waktu dan moneter. Semakin jauh proyek
pengembangan, semakin kurang kecenderungannya untuk dibatalkan jika sebuah
studi kelayakan yang sesuai telah disiapkan dan diperbarui.

10
Meskipun tidak umum, sistem dibongkar setelah implementasi karena
sistem tidak bekerja atau gagal memenuhi kebutuhan sebuah organisasi. Bank of
America, contohnya, menyewa sebuah kantor perangkat lunak untuk
menggantikan sebuah sistem berusia 20 tahun yang digunakan untuk mengelola
miliaran dolar dalam rekening lembaga penjaminan. Setelah dua tahun dalam
pengembangan, sistem baru tersebut diimplementasikan meskipun ada peringatan
bahwa sistem tidak diuji dengan sesuai. Sepuluh bulan kemudian sistem tersebut
dibongkar, para eksekutif puncak mengundurkan diri, dan perusahaan menerima
penghapusan sebesar $60 juta. Perusahaan tersebut kehilangan 100 rekening
institusional dengan $4 miliar dalam aset.

Ada lima aspek penting yang dipertimbangkan selama studi kelayakan.

1. Kelayakan ekonomi (economic feasibility). Akankah manfaat sistem akan


mendukung waktu, uang, dan sumber daya yang diperlukan untuk
mengimplementasikannya?
2. Kelayakan teknis (technical feasibility). Dapatkah sistem dikembangkan
dan diimplementasikan menggunakan teknologi yang ada?
3. Kelayakan hukum (legal feasibility). Apakah sistem akan mematuhi
seluruh hukum negara dan negara bagian yang berlaku, regulasi pihak
administratif, dan kewajiban kontraktual?
4. Kelayakan penjadwalan (scheduling feasibility). Dapatkah sistem
dikembangkan dan diimplementasikan dalam waktu yang dialokasikan?
5. Kelayakan operasional (operational feasibility). Apakah organisasi
memiliki akses ke orang-orang yang dapat mendesain,
mengimplementasikan, dan mengoperasikan sistem yang diajukan?
Akankah orang-orang menggunakan sistem tersebut?

2.3.1 Penganggaran Modal: Menghitung Kelayakan Ekonomi

Selama desain sistem, pendekatan-pendekatan alternatif untuk memenuhi


persyaratan sistem dikembangkan. Saking seringnya, perusahaan terlalu banyak
menghabiskan uang untuk teknologi karena biaya TI dan pemberian imbalannya
tidak diukur dan dievaluasi seperti investasi korporasi lain.

11
Banyak organisasi yang saat ini menggunakan teknik pengembalian atas
investasi penganggaran modal untuk mengevaluasi manfaat ekonomi atas
alternatif. Dalam sebuah model penganggaran modal (capital budgeting model),
manfaat dan biaya dietimasikan dan dibandingkan untuk menentukan apakah
sistem tersebut bermanfaat biaya. Manfaat dan biaya yang tidak mudah dihitung
diestimasikan dan disertakan. Jika manfaat dan biaya tersebut tidak dapat
diestimasikan dengan akurat, mereka dicantumkan, dan kecenderungan dan
estimasi dampaknya pada organisasi dievaluasi. Manfaat berwujud dan tidak
berwujud termasuk penghematan biaya, peningkatan layanan pelanggan,
produktivitas yang meningkat, perbaikan pengolahan data, pembuatan keputusan
yang lebih baik, pengendalian manajemen yang lebih besar, peningkatan kepuasan
kerja, dan peningkatan semangat pegawai. Pengeluaran dan biaya operasi awal
ditunjukkan di tabel berikut. Antara 65% dan 75% pengeluaran terkait sistem
tahunan adalah untuk pemeliharaan sistem sekarang.
Berikut ini adalah tiga teknik penganggaran modal yang paling umum
digunakan.

1. Payback period. Payback period adalah jumlah tahun yang diperlukan


agar tabungan bersih menyamai biaya investasi awalnya. Proyek dengan
payback period paling pendek biasanya yang dipilih.
2. Net present value (NPV - nilai sekarang bersih). Seluruh arus kas masa
depan yang diestimasikan didiskontokan kembali ke masa sekarang,
menggunakan tingkat diskonto yang merefleksikan nilai waktu uang.
Biaya pengeluaran awal dikurangkan dari arus kas didiskontokan untuk
mendapatkan nilai sekarang bersih (net present value - NPV). NPV positif
mengindikasikan alternatif tersebut layak secara ekonomis. NPV positif
tertinggi biasanya yang dipilih.
3. Internal rute of return (IRR - tingkat pengembalian internal). Internalrate
of return (IRR) adalah tingkat bunga efektif yang menghasilkan NPV nol.
IRR sebuah proyek dibandingkan dengan tingkat keberterimaan minimum
untuk menentukan penerimaan atau penolakan. Proposal dengan IRR
tertinggi biasanya yang dipilih.

12
2.4 Aspek Perilaku Perubahan

Individu yang berpartisipasi dalam pengembangan sistem adalah agen


perubahan yang secara berkelanjutan dihadapkan dengan perlawanan terhadap
perubahan. Aspek perilaku perubahan (behavioral aspect of change) sangatlah
krusial, karena sistem terbaik akan gagal tanpa dukungan dari orang-orang yang ia
layani. Organisasi harus sensitif serta memerhatikan perasaan dan reaksi orang-
orang yang dipengaruhi oleh perubahan. Bagian ini mendiskusikan jenis masalah-
masalah perilaku yang muncul karena adanya perubahan.

2.4.1 Mengapa Masalah Perilaku Terjadi

Pandangan individu atas perubahan, entah baik atau buruk, biasanya


bergantung pada bagaimana individu tersebut secara pribadi terpengaruh oleh
perubahan. Manajemen memandang perubahan secara positif jika meningkatkan
laba atau mengurangi biaya. Para pegawai memandang perubahan sama buruknya
jika pekerjaan mereka dihentikan atau terpengaruh dengan buruk.
Untuk meminimalkan reaksi perilaku yang tidak baik, seseorang harus
memahami mengapa perlawanan terjadi. Beberapa faktor yang lebih penting
termasuk berikut ini.
a. Ketakutan. Orang-orang menakuti ketidaktahuan, kehilangan pekerjaan,
kehilangan respek atau status, kegagalan, teknologi dan otomatisasi, serta
ketidakpastian yang menyertai perubahan.
b. Dukungan manajemen puncak. Para pegawai yang merasakan kurangnya
dukungan manajemen puncak terhadap perubahan bertanya-tanya mengapa
mereka harus mendukungnya.
c. Pengalaman dengan perubahan sebelumnya. Para pegawai yang memiliki
pengalaman buruk dengan perubahan sebelumnya akan lebih enggan untuk
bekerja sama.
d. Komunikasi. Para pegawai tidak mungkin mendukung sebuah perubahan
kecuali diberi penjelasan tentang alasan adanya perubahan.
e. Sifat perubahan yang mengganggu. Permintaan untuk informasi dan
wawancara mengganggu dan menempatkan beban tambahan bagi orang-

13
orang, menyebabkan perasaan negatif terhadap perubahan yang mendesak
mereka.
f. Cara perubahan diperkenalkan. Perlawanan biasanya merupakan sebuah
reaksi terhadap metode-metode dalam memulai perubahan dibandingkan
perubahan itu sendiri. Rasional yang digunakan untuk menjual sistem
tersebut ke manajemen puncak mungkin tidak cocok untuk para pegawai
yang berada di tingkat lebih rendah. Eliminasi tugas-tugas kasar serta
kemampuan untuk memajukan dan tumbuh biasanya lebih penting bagi
para pengguna daripada meningkatkan laba dan mengurangi biaya.
g. Bias dan emosi. Orang-orang dengan kelekatan ekonomi ke tugas-tugas
atau rekan kerja mereka mungkin tidak ingin berubah jika elemen-elemen
tersebut dipengaruhi.
h. Karakteristik dan latar belakang pribadi. Secara umum, semakin muda dan
semakin tingginya pendidikan seseorang, mereka akan lebih cenderung
untuk menerima perubahan. Demikian juga, semakin nyaman orang-orang
dengan teknologi, semakin berkurangnya kecenderungan untuk melawan
perubahan.

2.4.2 Bagaimana Orang-orang Menentang Perubahan

Masalah perilaku dimulai ketika orang-orang menemukan sebuah


perubahan yang sedang dipertimbangkan. Perlawanan awal biasanya keras,
ditunjukkan dengan kegagalan untuk memberi para pengembang informasi,
kelambanan, atau kinerja di bawah standar. Masalah perilaku paling banyak
biasanya terjadi ketika sistem baru tersebut diimplementasikan dan perubahan
menjadi sebuah kenyataan. Perlawanan biasanya berupa salah satu dari ketiga
bentuk ini: agresi, proyeksi, atau penghindaran.
Agresi (aggression) adalah perilaku yang menghancurkan, melumpuhkan,
atau melemahkan efektivitas sistem, seperti peningkatan tingkat kesalahan,
gangguan, atau sabotase yang disengaja. Setelah suatu organisasi
memperkenalkan sebuah SIA online, perangkat input data dituangi madu, dilindas
oleh mesin pengangkut, atau disisipi dengan penjepit kertas. Para pegawai juga
memasukkan data yang salah ke dalam sistem. Pada organisasi lain, para pegawai
yang tidak puas melubangi departemen seorang penyelia yang tidak popular

14
dengan mesin dan bekerja di area lain. Tindakan tersebut berpengaruh buruk
terhadap evaluasi kinerja penyelia tersebut karena ia dibebani jam-jam yang
bukan miliknya.
Proyeksi (projection) adalah menyalahkan sistem baru atas semua
kesalahan yang terjadi. Sistem tersebut menjadi kambing hitam untuk seluruh
masalah dan kesalahan yang benar-benar terjadi atau yang direkayasa. Jika kritik-
kritik tersebut tidak dikendalikan atau ditanggapi, integritas sistem dapat dirusak
atau dihancurkan.
Penghindaran (avoidance) adalah mengabaikan SIA baru dengan harapan
agar masalah (sistem) akan segera pergi. Davis Controls, sebuah pengusaha pabrik
yang berjuang, memproses pesanannya menggunakan e-mail, tetapi informasi
yang bersangkutan sering hilang atau terlupa. Davis menginvestasikan $300.000
dalam perangkat lunak yang secara efisien menangkap informasi pelanggan,
menangani pesanan pembelian dengan baik, membantu para manajer membuat
keputusan harian yang lebih baik, serta memungkinkannya untuk memproses
transaksi sebanyak empat kali. Para pegawai menghindarinya, meskipun CEO
telah menjelaskan manfaat sistem tersebut dan memberitahukan bahwa
kelangsungan hidup perusahaan dan pekerjaan mereka di ujung tanduk. Pada
akhirnya, CEO menonaktifkan akun e-mail para pegawai yang tidak mau bekerja
sama dan memecat para pegawai yang terus menghindari sistem tersebut.

2.4.3 Mencegah Masalah Perilaku

Unsur manusia, biasanya merupakan masalah paling signifikan yang


dihadapi sebuah perusahaan dalam mengimplementasikan sebuah sistem, dapat
ditingkatkan dengan mengamati panduan sebagai berikut.
a. Memperoleh dukungan manajemen. Tunjuk seorang pendukung yang
dapat menyediakan sumber daya dan memotivasi yang lain untuk
membantu dan bekerja sama dengan pengembangan sistem.
b. Memenuhi kebutuhan pengguna. Sangat penting agar sistem memenuhi
kebutuhan pengguna.
c. Melibatkan pengguna. Mereka yang terpengaruh oleh sistem harus
berpartisipasi dalam pengembangan dengan memberi saran dan membantu
membuat keputusan. Untuk menghindari kesalahpahaman, para pengguna

15
sebaiknya diberitahu saran mana yang digunakan dan bagaimana
menjalankannya, serta mana yang tidak digunakan dan mengapa.
Partisipasi adalah peningkatan ego, menantang, dan pada dasarnya
memuaskan. Para pengguna yang berpartisipasi dalam pengembangan
memiliki pengetahuan lebih banyak, lebih terlatih dan berkomitmen untuk
menggunakan sistem tersebut.
d. Menghilangkan ketakutan, dan menekankan peluang-peluang baru. Para
pengguna sangat tertarik dengan bagaimana perubahan sistem
memengaruhi mereka secara personal. Menempatkan perhatian mereka
dan memberikan jaminan (seluas mungkin) bahwa hilangnya pekerjaan
dan peralihan tanggung jawab tidak akan terjadi, contohnya melalui
relokasi, pengurangan, dan pensiun dini. Jika pegawai diberhentikan,
sediakan uang pesangon dan jasa pemberhentian. Ditekankan bahwa
sistem dapat memberikan peluang-peluang kemajuan dan kepuasan kerja
yang lebih besar karena pekerjaan menjadi lebih menarik dan menantang.
e. Menghindari emosionalisme. Ketika logika beradu dengan emosi, logika
jarang dapat diharapkan. Isu-isu emosional harus dapat diredam, ditangani
dengan perilaku non konfrontasional, atau dikesampingkan.
f. Memberikan pelatihan. Penggunaan dan dukungan yang efektif tidak akan
mungkin apabila para pengguna tidak memahami sistem tersebut.
Kebutuhan akan pelatihan bagi pengguna sering diremehkan.
g. Memeriksa ulang evaluasi kinerja. Standar dan kriteria kinerja harus
dievaluasi ulang untuk memastikan bahwa standar dan kriteria tersebut
sesuai dengan sistem yang baru.
h. Menjalin lini komunikasi yang terbuka. Siapapun yang terpengaruh oleh
pengembangan sistem harus memiliki sikap percaya dan dapat kerja sama.
Jika para pegawai menjadi sulit bekerja sama, akan sulit untuk mengubah
sikapnya dan mengimplementasikan sistem. Sesegera mungkin, para
pegawai harus diberitahu perubahan apa yang dibuat dan mengapa serta
ditunjukkan bagaimana sistem baru tersebut menguntungkan mereka.
Tindakan tersebut membantu para pegawai memihak upaya perusahaan
dan membuat mereka merasa bahwa mereka adalah pemain kunci dalam

16
tujuan dan rencana masa depan perusahaan. Selain itu, komunikasi terbuka
juga membantu mencegah rumor dan kesalahpahaman. Para pegawai harus
diberitahu siapa yang dapat mereka hubungi jika mereka memiliki
pertanyaan atau kekhawatiran.
i. Menguji sistem. Sistem tersebut harusnya diuji dengan tepat sebelum
implementasi untuk meminimalkan kesan buruk awal.
j. Mengendalikan ekspektasi pengguna. Sebuah sistem dijual terlalu baik
jika para pengguna memiliki ekspektasi yang tidak realistis atas
kemampuan dan kinerjanya. Bersikap realistis ketika menjelaskan manfaat
sistem tersebut.

Panduan-panduan tersebut memakan waktu dan mahal, sehingga para


pekerja mungkin mengabaikannya untuk mempercepat pengembangan dan
pemasangan sistem. Meski demikian, biasanya akan lebih mahal untuk
memperbaiki masalah-masalah yang disebabkan karena tidak mengikuti panduan
daripada upaya untuk mencegahnya.

2.5 Analisis Sistem

Ketika sebuah sistem baru atau peningkatan sistem dibutuhkan, sebuah


permintaan untuk pengembangan sistem (request for system development) tertulis
disiapkan. Permintaan tersebut menjelaskan masalah-masalah saat ini, alasan
untuk perubahan, tujuan sistem yang diusulkan, serta manfaat dan biaya yang
diantisipasi. Lima langkah dalam fase analisis dan tujuannya ditunjukkan berikut
ini.

Gambar 2.3 Lima langkah fase analisis

17
2.5.1 Penyelidikan Awal

Sebuah penyelidikan awal (initial investigation) dilakukan untuk


menyaring permintaan atau pengembangan sistem. Sifat dari masalah tersebut
harus ditentukan. Dalam beberapa contoh, masalah yang dirasakan bukanlah
masalah yang sebenarnya. Seorang akuntan pemerintah segera menanyai seorang
konsultan untuk mengembangkan sebuah SIA untuk menghasilkan informasi yang
ia butuhkan terkait pengeluaran dana dan dana tersedia. Sebuah penyelidikan
menunjukkan bahwa sistem tersebut memberikan informasi dan dia tidak
memahami laporan yang dia terima.
Ruang lingkup proyek (apa yang harus dan tidak harus dipenuhi) harus
ditentukan. Lingkup merayap (scope creep) menambahkan persyaratan tambahan
ke cakupan setelah disetujui adalah masalah yang sesungguhnya. Oleh karena
scope creep, rencana untuk meminta para pegawai Biro Sensus mengumpulkan
data mentransmisikan informasi sensus 2010 ke kantor dengan komputer
genggam ditolak setelah dua tahun pengerjaan. Setelah menghabiskan $595 juta
untuk perangkat genggam, Biro Sensus kembali melakukan pengambilan sensus
dengan pena dan kertas.
Sebuah SIA baru berguna ketika masalah muncul karena kurangnya
informasi, tidak dapat mengakses data, dan pengolahan data yang tidak efisien.
SIA baru bukanlah solusi untuk masalah-masalah organisasi. Demikian juga, jika
seorang manajer kurang dalam kemampuan keorganisasiannya, atau jika
kegagalan untuk menerapkan prosedur yang ada menyebabkan masalah
pengendalian, SIA yang baru bukanlah solusi. Penyelidikan awal juga harus
menentukan kelangsungan sebuah proyek serta biaya dan manfaat permulaan, dan
ia harus merekomendasikan apakah akan memulai proyek seperti yang diusulkan,
memodifikasi, atau mengabaikannya.
Sebuah proposal untuk menjalankan analisis sistem (proposal to conduct
system analysis) disiapkan untuk proyek-proyek yang disetujui. Proyek tersebut
ditugasi sebuah prioritas dan ditambahkan ke rencana induk.

18
2.5.2 Survei Sistem

Survei sistem (system survey) adalah sebuah studi ekstensif dari SIA saat
ini yang memiliki tujuan-tujuan sebagai berikut.
a. Mendapatkan pemahaman atas operasi, kebijakan, prosedur, dan arus
informasi perusahaan; kekuatan dan kelemahan SIA; serta ketersediaan
perangkat keras, perangkat lunak, dan personel.
b. Membuat penilaian pendahuluan atas kebutuhan pemrosesan sekarang dan
masa depan, serta menentukan luasan dan sifat perubahan yang
dibutuhkan.
c. Mengembangkan hubungan kerja dengan para pengguna, dan membangun
dukungan bagi SIA.
d. Mengumpulkan data yang mengindentifikasi kebutuhan pengguna,
menjalankan analisis kelayakan, dan membuat rekomendasi untuk
manajemen.
Data mengenai SIA saat ini dikumpulkan dari para pegawai dan
dokumentasi seperti bagan organisasi dan manual prosedur. Sumber-sumber
eksternal termasuk para konsultan, pelanggan dan pemasok, asosiasi industri, serta
badan pemerintah.
Suatu wawancara mengumpulkan jawaban untuk pertanyaan “mengapa”.
Perhatian harus dilakukan untuk memastikan bahwa bias pribadi, kepentingan diri,
atau keinginan untuk mengatakan apa yang pegawai pikir ingin didengar oleh
pewawancara tidak menghasilkan informasi yang tidak tepat.
Kuesioner digunakan ketika jumlah informasi yang akan dikumpulkan
sedikit dan ditentukan dengan jelas, diperoleh dari banyak orang atau dari mereka
yang berlokasi di berbagai tempat, atau diinginkan untuk memverifikasi data dari
sumber lain. Kuesioner relatif memerlukan sedikit waktu untuk dikelola, tetapi
mengembangkan sebuah kuesioner yang berkualitas akan cukup menantang serta
memerlukan waktu dan upaya yang signifikan.
Observasi digunakan untuk memverifikasi informasi yang dikumpulkan
menggunakan pendekatan lain serta untuk menentukan bagaimana sebuah sistem
sesungguhnya bekerja, dibandingkan bagaimana ia seharusnya bekerja. Sulit
untuk menginterpretasikan observasi karena orang-orang mungkin mengubah

19
perilaku normal mereka atau membuat kesalahan ketika mereka tahu mereka
sedang diamati. Mengidentifikasi apa yang diobservasi, mengestimasi seberapa
lama tindakan ini akan dilakukan, mendapatkan izin, dan menjelaskan apa yang
akan dilakukan dan mengapa dapat memaksimalkan efektivitas observasi. Para
pengamat tidak boleh membuat pertimbangan serta harus mendokumentasikan
catatan dan kesan sesegera mungkin.
Dokumentasi sistem (system documentation) menjelaskan bagaimana
sistem diinginkan untuk bekerja. Di seluruh survei, tim proyek harus
diperingatkan terhadap perbedaan antara operasi sistem yang diinginkan dan
sebenarnya, sehingga mereka menyediakan pandangan-pandangan penting
terhadap masalah dan kelemahan.
Pekerjaan analisis sistem didokumentasikan, sehingga dapat digunakan
sepanjang proyek pengembangan. Dokumentasi terdiri atas salinan kuesioner,
catatan wawancara, memo, salinan dokumen, dan model. Model fisik (physical
model) mengilustrasikan bagaimana sebuah sistem berfungsi dengan menjelaskan
aliran dokumen, proses-proses komputer yang dijalankan, orang-orang yang
menjalankannya, serta peralatan yang digunakan. Model logika (logical model)
berfokus pada aktivitas mendasar (apa yang dilakukan) dan arus informasi, bukan
pada proses fisik dalam mentransformasi dan menyimpan data.
Segera setelah pengumpulan data selesai, tim mengevaluasi kekuatan dan
kelemahan SIA untuk mengembangkan ide guna mendesain dan menstruktur SIA
yang baru. Ketika sesuai, kekuatan dipertahankan dan kelemahan diperbaiki.
Survei sistem tersebut diakhiri dengan laporan survei sistem (system
survey report). Laporan tersebut didukung dengan dokumentasi seperti memo,
wawancara, catatan wawancara dan observasi, data kuesioner, tata letak dan
deskripsi dan catatan file, deskripsi input dan output, salinan dokumen, diagram
E-R, bagan alir, serta diagram arus data.

2.5.3 Studi Kelayakan

Pada pokok bahasan ini, semua analisis kelayakan menyeluruh yang


didiskusikan sebelumnya dijalankan untuk menentukan kelangsungan proyek.
Analisis kelayakan diperbarui secara teratur sebagaimana proyek tersebut
dilanjutkan serta biaya dan manfaat menjadi lebih jelas.

20
2.5.4 Kebutuhan Informasi dan Persyaratan Sistem

Setelah sebuah proyek dianggap layak, perusahaan mengidentifikasi


kebutuhan informasi para pengguna dan mendokumentasikan persyaratan sistem.
Menentukan kebutuhan informasi adalah sebuah proses yang menantang karena
kuantitas yang lengkap dan berbagai informasi yang harus dispesifikasi. Selain
itu, mungkin sulit bagi para pegawai untuk menyampaikan informasi yang mereka
butuhkan, atau mereka mungkin mengidentifikasikannya secara tidak tepat.
Berdasarkan majalah CIO, 70% kegagalan proyek dikarenakan persyaratan sistem
yang tidak memadai, tidak tepat, atau basi.
Tujuan sistem adalah elemen-elemen yang paling penting bagi
keberhasilan sebuah SIA. Sulit bagi sebuah sistem untuk mencukupi tiap-tiap
tujuan. Sebagai contoh, mendesain pengendalian internal yang memadai adalah
dengan tarik ulur (trade-off) antara tujuan dan ekonomi dan keterandalan.
Oleh karena kendala organisasi mempersulit pengembangan seluruh
komponen SIA secara bersamaan, sistem tersebut dibagi ke dalam modul-modul
yang dikembangkan dan dipasang secara independen. Ketika perusahaan
dibutuhkan, hanya modul terpengaruh yang diubah. Modul tersebut harus secara
tepat diintegrasikan ke dalam sebuah sistem yang dapat dikerjakan.
Keberhasilan sebuah sistem sering bergantung pada kemampuan untuk
mengatasi kendala organisasi. Kendala umum mencakup persyaratan dari badan
pemerintah, kebijakan manajemen, kurangnya staf berkualifikasi, kemampuan dan
sikap pengguna, teknologi, dan keuangan yang terbatas. Untuk memaksimalkan
kinerja sistem, kendala-kendala ini harus diminimalkan. Adapun empat strategi
berikut digunakan untuk menentukan persyaratan SIA.
1. Tanya para pengguna apa yang mereka butuhkan. Ini adalah strategi paling
sederhana dan paling cepat, tetapi banyak orang yang tidak memahami
keburuhan mereka. Mereka tahu pekerjaan mereka tetapi mungkin tidak
mampu untuk menjabarkannya ke dalam elemen-elemen informasi
individual yang mereka gunakan. Terkadang lebih baik untuk menanyakan
apa keputusan yang mereka buat dan proses apa yang melibatkan mereka
di dalamnya serta kemudian mendesain sistem yang ditujukan untuk
menjawab mereka. Para pengguna harus berpikir melampaui kebutuhan

21
informasi saat ini, sehingga sistem baru tersebut tidak hanya meniru
informasi terkini dalam format yang meningkat.
2. Menganalisis sistem eksternal. Jika sebuah solusi sudah ada, jangan
menghabiskan banyak waktu dan upaya untuk membuat sesuatu yang
sudah ada.
3. Memeriksa sistem yang ada. Tentukan jika modul-modul yang ada
digunakan seperti yang diinginkan, mungkin digabungkan oleh tugas-tugas
manual, atau mungkin dihindari bersamaan. Pendekatan ini membantu
menentukan apakah sebuah sistem dapat dimodifikasi atau harus diganti.
4. Buat sebuah prototipe. Ketika sulit untuk mengidentifikasi persyaratan,
seorang pengembang dapat dengan cepat merancang sebuah sistem bagi
para pengguna untuk pemeriksaan. Para pengguna mengidentifikasi apa
yang mereka suka dan tidak mengenai sistem tersebut dan meminta
perubahan. Proses berulang melihat apa yang dikembangkan dan
diperbaiki berlanjut sampai para pengguna setuju akan kebutuhan mereka.
Persyaratan SIA mendetail yang menjelaskan dengan pasti apa yang sistem
hasilkan dibuat dan didokumentasikan. Persyaratan tersebut didukung oleh
formulir input dan output sampel, begitu pula bagan, sehingga para pengguna
dapat mengembangkan sistem tersebut secaramenyeluruh. Sebuah rangkuman
nonteknis atas persyaratan pengguna dan upaya pengembangan untuk perbaruan
yang penting biasanya disiapkan bagi manajemen. Tim proyek bertemu dengan
pengguna, menjelaskan persyaratan, dan memperoleh persetujuan. Ketika
persetujuan proyek tersebut dicapai, manajemen pengguna menandatangani
dokumen persyaratan sistem tersebut untuk menyatakan persetujuan.

2.5.5 Laporan Analisis Sistem

Langkah penyimpulan dalam analisis sistem adalah menyiapkan sebuah


laporan analisis sistem (system analysis report) untuk merangkum dan
mendokumentasikan aktivitas analisis. Sebuah keputusan lanjut/ tidak lanjut
dibuat sampai tiga kali selama analisis sistem: pertama, selama penyelidikan awal,
untuk menentukan apakah akan dilakukan sebuah survei sistem; kedua, di akhir
studi kelayakan, untuk menentukan apakah lanjut ke fase persyaratan informasi;

22
ketiga, pada penyelesaian fase analisis tersebut, untuk menentukan apakah lanjut
ke desain konseptual.

23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Siklus hidup pengembangan sistem adalah sebuah proses lima langkah


yang digunakan untuk mendesain dan mengimplementasikan sebuah sistem baru.
Lima fase siklus hidup pengembangan sistem (systems development lifecycle −
SDLC) tersebut adalah analisis sistem, desain konseptual, desain fisik,
implementasi dan konversi, dan operasi dan pemeliharaan. Terdapat sejumlah
orang yang mempunyai peran dalam mengembangkan dan mengimplementasikan
sistem tersebut, yaitu manajemen, pengguna, panitia pengarah sistem informasi,
tim pengembangan proyek, analisis dan pemrogram sistem, serta para pemain
eksternal.
Dua rencana pengembangan sistem yang diperlukan adalah rencana
pengembangan proyek dan rencana induk. PERT dan bagan Gantt merupakan
teknik-teknik untuk menentukan waktu dan mengawasi aktivitas-aktivitas
pengembangan sistem. Ada tiga teknik penganggaran modal yang paling umum
digunakan, yaitu payback period, Net Present Value (NPV), dan Internal Rate of
Return (IRR).

Bentuk perlawanan yang biasanya dilakukan adalah agresi, proyeksi, dan


penghindaran. Untuk mencegah masalah perilaku dapat melakukan memenuhi
kebutuhan pengguna, menghilangkan ketakutan, menekankan peluang-peluang
baru, menghindari emosionalisme, memberikan pelatihan, memeriksa ulang
evaluasi kinerja, menjalin lini komunikasi yang terbuka, dan sebagainya.

Terdapat lima langkah dalam analisis sistem, yaitu penyelidikan awal,


survei sistem, studi kelayakan, kebutuhan informasi dan persyaratan sistem, serta
laporan analisis sistem.

24
DAFTAR PUSTAKA

Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart. 2015.Sistem Informasi Akuntansi


Edisi 13. Jakarta: Salemba Empat.

25

Anda mungkin juga menyukai