Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH AKUNTANSI

PENGANTAR PENGEMBANGAN SISTEM DAN ANALISIS SISTEM

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi 2
Dosen Pengampu : Gandy Wahyu Maulana Zulma, M.S.Ak.

Disusun Oleh:
KELOMPOK 4
Mu’ammar Fauzan C1C017014
M. Yasin Nur Wibowo C1C017030
Gayandwip Nopaniriah C1C017038
Dinda Aulia C1C017050
Ika Munawaroh C1C017074
Anissa Herlina Putri C1C017090
Ivana Kristina Hutasoit C1C017094

Kelas R-010

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
TA. 2018/2019
DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 3
1.3 Tujuan Pembahasan ....................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 5
2.1 Pengembangan Sistem ................................................................................................... 5
2.1.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem .................................................................... 5
2.1.2 Para Pemain .......................................................................................................... 7
2.2 Merencanakan Pengembangan Sistem ........................................................................... 9
2.2.1 Teknik-teknik Perencanaan ................................................................................. 10
2.3 Analisis Kelayakan ...................................................................................................... 11
2.3.1 Penganggaran Modal: Menghitung Kelayakan Ekonomi ................................... 13
2.4 Aspek Perilaku Perubahan ........................................................................................... 14
2.4.1 Mengapa Masalah Perilaku Terjadi .................................................................... 14
2.4.2 Bagaimana Orang-orang Menentang Perubahan ................................................ 15
2.4.3 Mencegah Masalah Perilaku ............................................................................... 17
2.5 Analisis Sistem............................................................................................................. 19
2.5.1 Penyelidikan Awal .............................................................................................. 19
2.5.2 Survei Sistem ...................................................................................................... 21
2.5.3 Studi Kelayakan .................................................................................................. 23
2.5.4 Kebutuhan Informasi dan Persyaratan Sistem .................................................... 23
2.5.5 Laporan Analisis Sistem ..................................................................................... 25
BAB III KESIMPULAN.......................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 27
BERITA ACARA (NOTULENSI) .......................................................................................... 28

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, serta taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENGANTAR PENGEMBANGAN
SISTEM DAN ANALISIS SISTEM” tepat pada waktunya. Tak lupa pula sholawat beriring
salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para
sahabatnya hingga pada umatnya sampai akhir zaman.
Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Sistem
Informasi Akuntansi 2 yang memberikan masukan serta arahan dalam menyelesaikan
makalah ini. Selain itu kami juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua dan juga
orang-orang ataupun rekan yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Sistem Informasi
Akuntansi 2. Kami berharap makalah ini dapat digunakan sebagai mana mestinya dan
bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukannya.
Kami sadar bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan juga kekurangan dalam
makalah kami, jadi kami berharap kritik, masukan dan arahan dari pihak-pihak yang
membacanya agar kami dapat menyusun makalah dengan hasil yang lebih baik dikemudian
hari.
Demikian, apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya.

Jambi, 23 Maret 2019

Penyusun

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kita hidup dalam sebuah dunia yang sangat kompetitif dan selalu berubah,
maka pada waktu tertentu sebagian besar organisasi akan meningkatkan atau
mengganti sistem informasinya. Diperkirakan bahwa setiap tahun korporasi
Amerika menghabiskan lebih dari $300 miliar pada lebih dari 200.000 proyek
perangkat lunak. Perusahaan-perusahaan mengubah system mereka untuk alasan
sebagai berikut.
 Perubahan pada kebutuhan pengguna atau bisnis. Kompetisi yang
meningkat, pertumbuhan bisnis atau konsolidasi, perampingan operasi, merger
dan pelepasan, atau peraturan-peraturan baru dapat mengubah struktur dan
tujuan sebuah perusahaan. Agar tetap responsif, sistem harus diubah.
 Perubahan teknologi. Dengan kemajuan dan semakin murahnya teknologi,
sejumlah organisasi dapat mengadopsi teknologi baru. Sebagai contoh, sebuah
layanan di New York dirampingkan dari suatu mainframe menjadi sistem
klien (server) dan mengeliminasi 100 posisi klerikal. Sistem baru tersebut
melakukan pekerjaan lebih banyak dibanding sistem laba, termasuk
menangani manajemen aliran kerja, kontak pengguna, database queries,
pemrosesan kas otomatis, dan integrasi suara/data.
 Peningkatan proses bisnis. Banyak perusahaan mengubah sistem mereka
untuk meningkatkan proses bisnis yang tidak efisien. Di Nashua, produsen
perlengkapan kantor, memproses pesanan pelanggan dari telepon hingga dua
hari karena harus mengakses tiga sistem yang terpisah. Sistem baru hanya
memerlukan tiga menit.
 Keunggulan kompetitif. Perusahaan berinvestasi besar dalam teknologi untuk
meningkatkan kualitas, kuantitas, dan kecepatan informasi; meningkatkan
produk atau jasa; menurunkan biaya; serta menghasilkan keunggulan
kompetitif lainnya.
 Peningkatan produktivitas. Sistem informasi dapat mengotomatisasi tugas-
tugas klerikal, mengurangi waktu kinerja tugas, dan menghasilkan pegawai-

1
2

pegawai dengan pengetahuan khusus. Carolina Power dan Light mengganti


27% staf sistem informasinya dengan sebuah sistem yang secara signifikan
dapat bekerja lebih baik dari yang lama.
 Integrasi sistem. Organisasi dengan sistem yang tidak sesuai
menggabungkannya untuk menghapus ketidaksesuaian dan memperkuat
database. Departemen Pertahanan (Dephan) Amerika Serikat mencoba
mengintegrasikan lebih dari 700 sistem terpisah.
 Umur sistem dan kebutuhan penggantian. Semakin menuanya umur sistem
dan perbaruan selama berkali-kali, menjadikan sistem kurang stabil dan lama-
kelamaan perlu untuk diganti.

Mengembangkan perangkat lunak yang berkualitas dan bebas kesalahan


adalah sebuah tugas yang sulit, mahal, dan memakan waktu. Sebagian besar
proyek pengembangan perangkat lunak memberikan kekurangan, lebih mahal, dan
perlu waktu lebih lama dari yang diharapkan. Sebuah studi di Standish Group
menemukan bahwa 70% proyek pengembangan perangkat lunak terlambat, 54%
melebihi anggaran, 66% tidak berhasil, dan 30% dibatalkan sebelum penyesuaian.
Sebuah studi American Management Systems menemukan bahwa 75% dari
seluruh sistem tidak digunakan, tidak digunakan sesuai tujuan, bahkan
menghasilkan laporan yang tidak berarti dan data yang tidak akurat. Nike
mengimplementasikan sebuah sistem peramalan (forecasting system) yang tidak
bekerja dan mencatat penghapusan persediaan berjuta-juta dolar. Sistem tersebut
memberitahu Nike untuk memesan $90 juta sepatu yang tidak terjual, sementara
ia memiliki $100 juta pesanan pada model-model terkenal yang dapat ia penuhi.
Melewatkan atau menghemat pada proses pengembangan sistem
menyebabkan terlepasnya pengendalian yang menghabiskan waktu dan uang serta
memberikan hasil yang tidak berguna, seperti yang diilustrasikan pada contoh
berikut.
 Pacific Gas & Electric menghentikan penggunaan sistem yang selama lima
tahun dalam pengembangan. Sistem tersebut adalah bencana keuangan karena
menjadi produk yang tidak berguna.
3

 Ketika korporasi perhiasan Shane Co. meningkatkan sistem Enterprise


Resource Planning (ERP), kenaikan biaya dan tenggat waktu mendorong
biaya yang semula $10 juta menjadi lebih dari $36 juta dan menyebabkan
masalah persediaan yang dikombinasikan dengan situasi ekonomi yang goyah,
berujung pada kebangkrutan.
 California’s Departement of Motor Vehicles berupaya untuk memeriksa
sistemnya. Dikembangkan pada 1965, sangat sulit untuk merawat sistem yang
memerlukan 18 pemrogram bekerja sepanjang tahun untuk menambahkan file
nomor Social Security ke sistem SIM dan registrasi kendaraan. Setelah tujuh
tahun, menghabiskan $44 juta, dan tidak ada satu pun aplikasi dapat
digunakan, proyek tersebut dibatalkan.

Makalah ini mendiskusikan lima topik. Pertama, siklus hidup


pengembangan sistem, proses yang disertakan untuk mendapatkan dan
mengimplementasikan sebuah sistem informasi akuntansi (SIA) yang baru.
Kedua, merencanakan aktivitas yang dibutuhkan selama pengembangan. Ketiga,
menyiapkan sebuah analisis kelayakan. Keempat, aspek-aspek perilaku perubahan
yang harus dihadapi untuk mengimplementasikan sebuah sistem baru. Topik
kelima adalah analisis sistem, langkah pertama dalam siklus hidup pengembangan
sistem.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa saja lima fase siklus hidup pengembangan sistem (systems
development life cycle−SDLC)?
1.2.2 Siapa orang-orang yang terlibat dalam pengembangan sistem?
1.2.3 Apa peran yang dijalankan oleh orang-orang yang terlibat dalam
pengembangan system?
1.2.4 Seberapa penting perencanaan pengembangan sistem dan apa saja
teknik-teknik perencanaan yang digunakan?
1.2.5 Apa saja jenis analisis kelayakan dan bagaimana cara menghitung
kelayakan ekonomi?
1.2.6 Mengapa perubahan sistem memicu reaksi perilaku?
4

1.2.7 Hal apa yang membentuk perlawanan terhadap perubahan?


1.2.7 Bagaimana cara menghindari atau meminimalisir masalah yang
dihasilkan?
1.2.8 Bagaimana langkah-langkah penting dalam mengatasi isu-isu
dalam analisis sistem?

1.3 Tujuan Pembahasan


1.3.1 Agar mengetahui lima fase siklus hidup pengembangan sistem
(systems development life cycle−SDLC).
1.3.2 Agar mengetahui orang-orang yang terlibat dalam pengembangan
sistem dan peran yang mereka jalankan.
1.3.3 Untuk menjelaskan pentingnya perencanaan pengembangan sistem
dan menjelaskan teknik-teknik perencanaan.
1.3.4 Agar mengetahui berbagai jenis analisis kelayakan dan menghitung
kelayakan ekonomi.
1.3.5 Untuk menjelaskan mengapa perubahan sistem memicu reaksi
perilaku, apa yang membentuk perlawanan terhadap perubahan ini,
dan bagaimana menghindari atau meminimalkan masalah yang
dihasilkan.
1.3.6 Agar mengetahui isu-isu dan langkah-langkah penting dalam
analisis sistem.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengembangan Sistem


Bagian ini mendiskusikan siklus hidup pengembangan sistem dan orang-
orang yang terlibat dalam pengembangan sistem.
2.1.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Siklus hidup pengembangan sistem (systems development life
cycle−SDLC) terdapat lima langkah yang ditunjukkan pada figur berikut
ini beserta penjelasannya.

Analisis Sistem

Desain Konseptual

Desain Fisik

Implementasi dan Konversi

Operasi dan Pemeliharaan

ANALISIS SISTEM − Langkah pertama dalam pengembangan


sistem adalah analisis sistem (systems analysis), di mana informasi yang
diperlukan untuk membeli, mengembangkan, atau memodifikasi sebuah
sistem dikumpulkan. Agar penggunaan sumber daya terbatas menjadi
lebih baik, permintaan pengembangan dipindai dan diprioritaskan. Jika
sebuah keputusan dibuat untuk maju, sifat dan cakupan dari proyek yang
diajukan diidentifikasi, sistem yang saat ini digunakan disurvei untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahannya, serta kelayakan atas proyek

5
6

yang diajukan ditentukan. Jika proyek yang diajukan layak, kebutuhan


informasi para pengguna sistem dan manajer diidentifikasi dan
didokumentasikan. Kebutuhan ini digunakan untuk mengembangkan dan
mendokumentasikan persyaratan sistem yang digunakan untuk memilih
atau mengembangkan sebuah sistem baru. Sebuah laporan analisis sistem
disiapkan dan dikirim ke panitia pengarah sistem informasi.
DESAIN KONSEPTUAL − Selama desain konseptual
(conceptual design), perusahaan memutuskan bagaimana memenuhi
kebutuhan pengguna. Tugas pertama adalah mengidentifikasi dan
mengevaluasi alternatif desain yang sesuai, seperti membeli perangkat
lunak, mengembangkannya di dalam, atau mengalihdayakan
pengembangan sistem ke orang lain. Spesifikasi detail menguraikan apa
yang dicapai sistem tersebut serta pengendaliannya dikembangkan. Fase
ini selesai ketika persyaratan desain konseptual dikomunikasikan ke
panitia pengarah sistem informasi.
DESAIN FISIK − Selama desain fisik (physical design),
perusahaan menerjemahkan persyaratan desain konseptual yang luas dan
berorientasi pengguna ke dalam spesifikasi detail yang digunakan untuk
mengkode dan menguji program komputer, mendesain dokumen input dan
output, membuat sejumlah file dan database, mengembangkan prosedur,
dan membangun pengendalian ke dalam sistem baru tersebut. Fase ini
selesai ketika hasil dari desain sistem fisik dikomunikasikan ke panitia
pengarah sistem informasi.
IMPLEMENTASI DAN KONVERSI − Seluruh elemen dan
aktivitas sistem tersebut datang bersama-sama dalam fase implementasi
dan konversi (implementation and conversion). Sebuah rencana
implementasi dan konversi dikembangkan dan diikuti, perangkat keras dan
perangkat lunak baru dipasang dan diuji, para pegawai dipekerjakan dan
dilatih atau para pegawai yang sudah ada direlokasi, serta prosedur
pemrosesan diuji dan dimodifikasi. Standar dan pengendalian bagi sistem
baru tersebut ditetapkan dan dokumentasi sistem dilengkapi. Organisasi
mengonversikan ke sistem baru dan membongkar sistem lama, membuat
7

penyesuaian yang diperlukan, serta menjalankan sebuah tinjauan setelah


implementasi untuk mendeteksi dan mengoreksi kekurangan-kekurangan
pada desain. Ketika sistem operasional disampaikan, pengembangan
sistem selesai. Sebuah laporan final disiapkan dan dikirim ke panitia
pengarah informasi sistem.
OPERASI DAN PEMELIHARAAN − Selama operasi dan
pemeliharaan (operations and maintenance), sistem baru tersebut secara
periodik ditinjau dan modifikasi dibuat saat beberapa masalah timbul atau
saat kebutuhan baru terlihat jelas. Tidak akan lama, sebuah modifikasi
besar atau penggantian sistem akan diperlukan, dan SDLC dimulai lagi.
Sebagai tambahan untuk kelima fase ini, tiga aktivitas
(perencanaan, mengelola reaksi perilaku terhadap perubahan, dan menilai
kelayakan atas proyek yang sedang berlangsung) dilakukan pada seluruh
siklus hidup.

2.1.2 Para Pemain


Sejumlah orang harus bekerja sama untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan sebuah SIA dengan sukses.
MANAJEMEN − Peran pengembangan sistem yang paling
penting dari manajemen adalah menekankan pentingnya melibatkan para
pengguna dalam proses tersebut, memberi dukungan dan dorongan untuk
proyek pengembangan, dan menyelaraskan sistem dengan strategi-strategi
korporasi. Peran kunci lainnya termasuk menetapkan tujuan dan sasaran
sistem, memilih kepemimpinan departemen sistem dan meninjau
kinerjanya, menetapkan kebijakan untuk pemilihan proyek dan struktur
organisasi, serta berpartisipasi dalam keputusan sistem penting.
Manajemen pengguna menentukan persyaratan informasi, membantu para
analis dengan estimasi biaya dan manfaat, menugaskan staf untuk
mengembangkan proyek, dan mengalokasikan dana bagi pengembangan
dan operasi.
PENGGUNA − Para pengguna SIA mengomunikasikan informasi
yang dibutuhkan ke pengembang sistem. Seperti para anggota tim
8

pengembangan atau panitia pengarah, mereka membantu mengelola


pengembangan sistem. Seperti yang diminta, para akuntan membantu
mendesain, menguji, dan mengaudit pengendalian agar memastikan
pengolahan data yang tepat dan lengkap.
PANITIA PENGARAH SISTEM INFORMASI − Sebuah panitia
pengarah sistem informasi (information systems steering committee)
tingkat eksekutif merencanakan dan mengawasi fungsi sistem informasi.
Panitia ini terdiri atas manajemen tingkat tinggi, seperti kontrolir dan
sistem dan manajemen departemen pengguna. Panitia pengarah tersebut
menetapkan kebijakan SIA; memastikan partisipasi, panduan, dan
pengendalian manajemen; serta mempermudah koordinasi dan integrasi
aktivitas-aktivitas sistem.
TIM PENGEMBANGAN PROYEK − Setiap proyek
penembangan memiliki sebuah tim analis dan spesialis sistem, manajer,
akuntan, dan pengguna untuk memandu pengembangannya. Para anggota
tim merencanakan tiap proyek, mengawasinya untuk memastikan
penyelesaian yang tepat waktu dan efektif biaya, memastikan
pertimbangan layak diberikan ke elemen manusia, serta
mengomunikasikan status proyek ke manajemen puncak dan panitia
pengarah. Mereka harus berkomunikasi secara teratur dengan para
pengguna dan mengadakan pertemuan teratur untuk mempertimbangkan
ide dan mendiskusikan kemajuan, sehingga tidak ada kejadian-kejadian tak
terduga sebelum penyelesaian proyek. Sebuah pendekatan tim biasanya
memberikan hasil yang lebih baik dan mempermudah penerimaan dari
pengguna atas sistem tersebut.
ANALIS DAN PEMROGRAM SISTEM − Analis sistem (systems
analyst) membantu para pengguna menentukan kebutuhan informasi
mereka, mempelajari sistem yang ada dan mendesain sistem baru, serta
menyiapkan spesifikasi yang digunakan oleh pemrogram komputer. Analis
berinteraksi dengan para pegawai di seluruh organisasi untuk membuat
celah antara pengguna dan teknologi. Para analis bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa sistem tersebut memenuhi kebutuhan pengguna.
9

Pemrogram komputer (computer programmer) membuat dan menguji


sejumlah program menggunakan spesifikasi yang dikembangkan oleh
analis. Mereka juga memodifikasi dan merawat program komputer yang
sudah ada.
PARA PEMAIN EKSTERNAL − Para pelanggan, penjual, auditor
eksternal, dan entitas pemerintah memainkan sebuah peran dalam
pengembangan sistem. Sebagai contoh, para penjual di Walmart
disyaratkan untuk mengimplementasikan dan menggunakan electronic
data interchange (EDI).

2.2 Merencanakan Pengembangan Sistem


Bagian ini mendiskusikan perencanaan yang dilakukan si seluruh SDLC.
Bayangkan, Anda membangun sebuah rumah dengan dua kamar tidur. Dari tahun
ke tahun, Anda menambahkan dua kamar tidur, sebuah kamar mandi, sebuah
ruang keluarga, sebuah ruang santai, sebuah dek, sebuah garasi untuk dua mobil,
dan memperluas dapur. Tanpa rencana jangka panjang, rumah Anda akan berakhir
sebagai rancangan kamar-kamar yang diatur dengan buruk dan mahal yang
mengelilingi struktur aslinya. Skenario ini juga diterapkan dalam sebuah SIA:
hasilnya adalah sistem yang mahal dan terintegrasi dengan buruk yang sulit
dioperasikan dan dirawat.
Perencanaan memiliki keuntungan-keuntungan yang jelas. Perencanaan
juga memungkinkan tujuan dan sasaran sistem disesuaikan dengan rencana
strategis keseluruhan organisasi tersebut. Sistem-sistem lebih efisien, subsistem
terkoordinasi, dan ada dasar yang kuat untuk memilih aplikasi baru untuk
pengembangan. Perusahaan tersebut tetap selaras dengan perubahan yang selalu
terjadi dalam teknologi informasi (TI). Duplikasi, upaya sia-sia, dan serbuan biaya
dan waktu dapat dihindari. Sistem tersebut sedikit murah dan lebih mudah
dirawat. Pada akhirnya, manajemen dipersiapkan bagi kebutuhan sumber daya,
dan para pegawai disiapkan untuk perubahan yang akan terjadi.
Ketika pengembangan direncanakan dengan buruk, sebuah perusahaan
biasanya harus kembali ke fase sebelumnya serta mengoreksi kesalahan dan
10

kelemahan desain. Tindakan tersebut mahal dan mengakibatkan penundaan,


frustasi, dan semangat kerja yang rendah.
Dua rencana pengembangan sistem yang diperlukan:
1. Rencana pengembangan proyek. Sebuah rencana pengembangan proyek
(project development plan), disiapkan oleh tim proyek, berisi sebuah analisis
biaya-manfaat, persyaratan pengembangan dan kebutuhan operasional (orang,
perangkat keras, perangkat lunak, dan keuangan), serta sebuah daftar aktivitas-
aktivitas yang diperlukan untuk mengembangkan dan mengoperasikan aplikasi
baru tersebut.
2. Rencana induk. Sebuah rencana induk (master plan) jangka panjang,
disiapkan oleh panitia pengarah sistem informasi, menentukan sistem tersebut
akan berisi apa saja, bagaimana sistem akan dikembangkan, siapa yang akan
mengembangkannya, bagaimana sumber daya yang dibutuhkan akan
diperoleh, dan ke mana SIA tersebut ditujukan. Rencana induk menjelaskan
status dari proyek-proyek dalam proses, memprioritaskan proyek yang
direncanakan, menjelaskan kriteria yang digunakan untuk pemrioritasan, serta
menyediakan jadwal pengembangan. Proyek dengan prioritas tertinggi
dikembangkan lebih dulu. Sebuah jarak perencanaan tiga tahunan adalah
biasa, dengan perbaruan rencana secara kuartalan atau bulanan.

2.2.1 Teknik-teknik Perencanaan


PERT dan bagan Gantt adalah teknik-teknik untuk menentukan
waktu dan mengawasi aktivitas-aktivitas pengembangan sistem. Program
evaluation and review technique (PERT) mensyaratkan bahwa seluruh
aktivitas serta contoh dan hubungan selanjutnya di antara aktivitas-
aktivitas tersebut diidentifikasi. Aktivitas-aktivitas dan hubungannya
digunakan untuk menggambar sebuah diagram PERT, yang merupakan
sebuah jaringan panah dan node yang merepresentasikan aktivitas-aktivitas
proyek yang memerlukan sebuah pengeluaran waktu dan sumber daya
serta penyelesaian dan inisiasi aktivitas-aktivitas. Estimasi waktu
penyelesaian dibuat, dan jalur kritis (critical path) −jalur yang
memerlukan jumlah waktu terbesar-ditentukan. Jika segala aktivitas pada
11

jalur kritis ditunda, maka seluruh proyek tertunda. Jika memungkinkan,


sumber daya dapat dialihkan ke aktivitas-aktivitas jalur kritis untuk
mengurangi waktu penyelesaian proyek.
Sebuah bagan Gantt (Gantt chart) adalah sebuah bagan batang
dengan aktivitas-aktivitas proyek di sisi kiri dan unit waktu di bagian atas.
Untuk masing-masing aktivitas, sebuah batang digambarkan dari tanggal
mulai sampai tanggal selesai yang ditentukan, dengan cara demikian
menentukan waktu penyelesaian proyek yang diharapkan. Ketika aktivitas-
aktivitas diselesaikan, aktivitas dicatat pada bagan Gantt dengan mengisi
batang; sehingga, kapan saja dapat ditentukan aktivitas mana sudah dicatat
dan aktivitas mana yang tertinggal. Keuntungan utama dari bagan Gantt
adalah kemampuan untuk menunjukkan secara grafis seluruh jadwal bagi
sebuah proyek besar dan kompleks, termasuk kemajuan untuk tanggal dan
status. Kekurangannya adalah bahwa bagan tersebut tidak menunjukkan
hubungan di antara aktivitas-aktivitas proyek.
Figur berikut adalah contoh bagan Gantt.

2.3 Analisis Kelayakan


Seperti yang ditunjukkan pada figur berikut ini, sebuah studi kelayakan
(feasibility study) atau kasus bisnis disiapkan selama analisis sistem dan perbaruan
yang diperlukan selama SDLC. Cakupannya bervariasi: bagi sebuah sistem
berskala besar, biasanya sangat luas, sementara untuk sebuah sistem desktop
mungkin tidak formal. Studi kelayakan disiapkan dengan input dari manajemen,
akuntan, personel sistem, dan pengguna.
12

Pada titik keputusan utama, panitia pengarah menilai ulang kelayakan


untuk memutuskan apakah akan menghentikan sebuah proyek, meneruskan tanpa
syarat, atau meneruskan jika masalah tertentu telah diselesaikan. Keputusan
lanjut/tidak lanjut lebih awal sangat penting karena langkah SDLC selanjutnya
memerlukan lebih banyak komitmen waktu dan moneter. Semakin jauh proyek
pengembangan, semakin kurang kecenderungannya untuk dibatalkan jika sebuah
studi kelayakan yang sesuai telah disiapkan dan diperbarui.
Meskipun tidak umum, sistem dibongkar setelah implementasi karena
sistem tidak bekerja atau gagal memenuhi kebutuhan sebuah organisasi. Bank of
America, contohnya, menyewa sebuah kantor perangkat lunak untuk
menggantikan sebuah sistem berusia 20 tahun yang digunakan untuk mengelola
miliaran dolar dalam rekening lembaga penjaminan. Setelah dua tahun dalam
pengembangan, sistem baru tersebut diimplementasikan meskipun ada peringatan
bahwa sistem tidak diuji dengan sesuai. Sepuluh bulan kemudian sistem tersebut
dibongkar, para eksekutif puncak mengundurkan diri, dan perusahaan menerima
penghapusan sebesar $60 juta. Perusahaan tersebut kehilangan 100 rekening
institusional dengan $4 miliar dalam aset.
Ada lima aspek penting yang dipertimbangkan selama studi kelayakan.
1. Kelayakan ekonomi (economic feasibility). Akankah manfaat sistem akan
mendukung waktu, uang, dan sumber daya yang diperlukan untuk
mengimplementasikannya?
2. Kelayakan teknis (technical feasibility). Dapatkah sistem dikembangkan dan
diimplementasikan menggunakan teknologi yang ada?
3. Kelayakan hukum (legal feasibility). Apakah sistem akan mematuhi seluruh
hukum negara dan negara bagian yang berlaku, regulasi pihak administratif,
dan kewajiban kontraktual?
4. Kelayakan penjadwalan (scheduling feasibility). Dapatkah sistem
dikembangkan dan diimplementasikan dalam waktu yang dialokasikan?
5. Kelayakan operasional (operational feasibility). Apakah organisasi memiliki
akses ke orang-orang yang dapat mendesain, mengimplementasikan, dan
mengoperasikan sistem yang diajukan? Akankah orang-orang menggunakan
sistem tersebut?
13

2.3.1 Penganggaran Modal: Menghitung Kelayakan Ekonomi


Selama desain sistem, pendekatan-pendekatan alternatif untuk
memenuhi persyaratan sistem dikembangkan. Saking seringnya,
perusahaan terlalu banyak menghabiskan uang untuk teknologi karena
biaya TI dan pemberian imbalannya tidak diukur dan dievaluasi seperti
investasi korporasi lain.
Banyak organisasi yang saat ini menggunakan teknik
pengembalian-atas-investasi penganggaran modal untuk mengevaluasi
manfaat ekonomi atas alternatif. Dalam sebuah model penganggaran
modal (capital budgeting model), manfaat dan biaya dietimasikan dan
dibandingkan untuk menentukan apakah sistem tersebut bermanfaat biaya.
Manfaat dan biaya yang tidak mudah dihitung diestimasikan dan
disertakan. Jika manfaat dan biaya tersebut tidak dapat diestimasikan
dengan akurat, mereka dicantumkan, dan kecenderungan dan estimasi
dampaknya pada organisasi dievaluasi. Manfaat berwujud dan tidak
berwujud termasuk penghematan biaya, peningkatan layanan pelanggan,
produktivitas yang meningkat, perbaikan pengolahan data, pembuatan
keputusan yang lebih baik, pengendalian manajemen yang lebih besar,
peningkatan kepuasan kerja, dan peningkatan semangat pegawai.
Pengeluaran dan biaya operasi awal ditunjukkan di tabel berikut. Antara
65% dan 75% pengeluaran terkait sistem tahunan adalah untuk
pemeliharaan sistem sekarang.
Berikut ini adalah tiga teknik penganggaran modal yang paling
umum digunakan.
1. Payback period. Payback period adalah jumlah tahun yang diperlukan
agar tabungan bersih menyamai biaya investasi awalnya. Proyek
dengan payback period paling pendek biasanya yang dipilih.
2. Net present value (NPV−nilai sekarang bersih). Seluruh arus kas masa
depan yang diestimasikan didiskontokan kembali ke masa sekarang,
menggunakan tingkat diskonto yang merefleksikan nilai waktu uang.
Biaya pengeluaran awal dikurangkan dari arus kas didiskontokan
14

untuk mendapatkan nilai sekarang bersih (net present value−NPV).


NPV positif mengindikasikan alternatif tersebut layak secara
ekonomis. NPV positif tertinggi biasanya yang dipilih.
3. Internal rute of return (IRR−tingkat pengembalian internal). Internal
rate of return (IRR) adalah tingkat bunga efektif yang menghasilkan
NPV nol. IRR sebuah proyek dibandingkan dengan tingkat
keberterimaan minimum untuk menentukan penerimaan atau
penolakan. Proposal dengan IRR tertinggi biasanya yang dipilih.

2.4 Aspek Perilaku Perubahan


Individu yang berpartisipasi dalam pengembangan sistem adalah agen
perubahan yang secara berkelanjutan dihadapkan dengan perlawanan terhadap
perubahan. Aspek perilaku perubahan (behavioral aspect of change) sangatlah
krusial, karena sistem terbaik akan gagal tanpa dukungan dari orang-orang yang ia
layani. Organisasi harus sensitif serta memerhatikan perasaan dan reaksi orang-
orang yang dipengaruhi oleh perubahan. Bagian ini mendiskusikan jenis masalah-
masalah perilaku yang muncul karena adanya perubahan.

2.4.1 Mengapa Masalah Perilaku Terjadi


Pandangan individu atas perubahan, entah baik atau buruk,
biasanya bergantung pada bagaimana individu tersebut secara pribadi
terpengaruh oleh perubahan. Manajemen memandang perubahan secara
positif jika meningkatkan laba atau mengurangi biaya. Para pegawai
memandang perubahan sama buruknya jika pekerjaan mereka dihentikan
atau terpengaruh dengan buruk.
Untuk meminimalkan reaksi perilaku yang tidak baik, seseorang
harus memahami mengapa perlawanan terjadi. Beberapa faktor yang lebih
penting termasuk berikut ini.
 Ketakutan. Orang-orang menakuti ketidaktahuan, kehilangan
pekerjaan, kehilangan respek atau status, kegagalan, teknologi dan
otomatisasi, serta ketidakpastian yang menyertai perubahan.
15

 Dukungan manajemen puncak. Para pegawai yang merasakan


kurangnya dukungan manajemen puncak terhadap perubahan bertanya-
tanya mengapa mereka harus mendukungnya.
 Pengalaman dengan perubahan sebelumnya. Para pegawai yang
memiliki pengalaman buruk dengan perubahan sebelumnya akan lebih
enggan untuk bekerja sama.
 Komunikasi. Para pegawai tidak mungkin mendukung sebuah
perubahan kecuali diberi penjelasan tentang alasan adanya perubahan.
 Sifat perubahan yang mengganggu. Permintaan untuk informasi dan
wawancara mengganggu dan menempatkan beban tambahan bagi
orang-orang, menyebabkan perasaan negatif terhadap perubahan yang
mendesak mereka.
 Cara perubahan diperkenalkan. Perlawanan biasanya merupakan
sebuah reaksi terhadap metode-metode dalam memulai perubahan
dibandingkan perubahan itu sendiri. Rasional yang digunakan untuk
menjual sistem tersebut ke manajemen puncak mungkin tidak cocok
untuk para pegawai yang berada di tingkat lebih rendah. Eliminasi
tugas-tugas kasar serta kemampuan untuk memajukan dan tumbuh
biasanya lebih penting bagi para pengguna daripada meningkatkan
laba dan mengurangi biaya.
 Bias dan emosi. Orang-orang dengan kelekatan ekonomi ke tugas-
tugas atau rekan kerja mereka mungkin tidak ingin berubah jika
elemen-elemen tersebut dipengaruhi.
 Karakteristik dan latar belakang pribadi. Secara umum, semakin
muda dan semakin tingginya pendidikan seseorang, mereka akan lebih
cenderung untuk menerima perubahan. Demikian juga, semakin
nyaman orang-orang dengan teknologi, semakin berkurang
kecenderungan mereka untuk melawan perubahan.

2.4.2 Bagaimana Orang-orang Menentang Perubahan


Masalah perilaku dimulai ketika orang-orang menemukan sebuah
perubahan yang sedang dipertimbangkan. Perlawanan awal biasanya keras,
16

ditunjukkan dengan kegagalan untuk memberi para pengembang


informasi, kelambanan, atau kinerja di bawah standar. Masalah perilaku
paling banyak biasanya terjadi ketika sistem baru tersebut
diimplementasikan dan perubahan menjadi sebuah kenyataan. Perlawanan
biasanya berupa salah satu dari ketiga bentuk ini: agresi, proyeksi, atau
penghindaran.
AGRESI − Agresi (aggression) adalah perilaku yang
menghancurkan, melumpuhkan, atau melemahkan efektivitas sistem,
seperti peningkatan tingkat kesalahan, gangguan, atau sabotase yang
disengaja. Setelah suatu organisasi memperkenalkan sebuah SIA online,
perangkat input data dituangi madu, dilindas oleh mesin pengangkut, atau
disisipi dengan penjepit kertas. Para pegawai juga memasukkan data yang
salah ke dalam sistem. Pada organisasi lain, para pegawai yang tidak puas
melubangi departemen seorang penyelia yang tidak popular dengan mesin
dan bekerja di area lain. Tindakan tersebut berpengaruh buruk terhadap
evaluasi kinerja penyelia tersebut karena ia dibebani jam-jam yang bukan
miliknya.
PROYEKSI − Proyeksi (projection) adalah menyalahkan sistem
baru atas semua kesalahan yang terjadi. Sistem tersebut menjadi kambing
hitam untuk seluruh masalah dan kesalahan yang benar-benar terjadi atau
yang direkayasa. Jika kritik-kritik tersebut tidak dikendalikan atau
ditanggapi, integritas sistem dapat dirusak atau dihancurkan.
PENGHINDARAN − Penghindaran (avoidance) adalah
mengabaikan SIA baru dengan harapan agar masalah (sistem) akan segera
pergi. Davis Controls, sebuah pengusaha pabrik yang berjuang,
memproses pesanannya menggunakan e-mail, tetapi informasi yang
bersangkutan sering hilang atau terlupa. Davis menginvestasikan $300.000
dalam perangkat lunak yang secara efisien menangkap informasi
pelanggan, menangani pesanan pembelian dengan baik, membantu para
manajer membuat keputusan harian yang lebih baik, serta
memungkinkannya untuk memproses transaksi sebanyak empat kali. Para
pegawai menghindarinya, meskipun CEO telah menjelaskan manfaat
17

sistem tersebut dan memberitahukan bahwa kelangsungan hidup


perusahaan dan pekerjaan mereka di ujung tanduk. Pada akhirnya, CEO
menonaktifkan akun e-mail para pegawai yang tidak mau bekerja sama
dan memecat para pegawai yang terus menghindari sistem tersebut.

2.4.3 Mencegah Masalah Perilaku


Unsur manusia, biasanya merupakan masalah paling signifikan
yang dihadapi sebuah perusahaan dalam mengimplementasikan sebuah
sistem, dapat ditingkatkan dengan mengamati panduang sebagai berikut.
 Memperoleh dukungan manajemen. Tunjuk seorang pendukung yang
dapat menyediakan sumber daya dan memotivasi yang lain untuk
membantu dan bekerja sama dengan pengembangan sistem.
 Memenuhi kebutuhan pengguna. Sangat penting agar sistem
memenuhi kebutuhan pengguna.
 Melibatkan pengguna. Mereka yang terpengaruh oleh sistem harus
berpartisipasi dalam pengembangan dengan memberi saran dan
membantu membuat keputusan. Untuk menghindari kesalahpahaman,
para pengguna sebaiknya diberitahu saran mana yang digunakan dan
bagaimana menjalankannya, serta mana yang tidak digunakan dan
mengapa. Partisipasi adalah peningkatan ego, menantang, dan pada
dasarnya memuaskan. Para pengguna yang berpartisipasi dalam
pengembangan memiliki pengetahuan lebih banyak, lebih terlatih dan
berkomitmen untuk menggunakan sistem tersebut.
 Menghilangkan ketakutan, dan menekankan peluang-peluang baru.
Para pengguna sangat tertarik dengan bagaimana perubahan sistem
memengaruhi mereka secara personal. Menempatkan perhatian mereka
dan memberikan jaminan (seluas mungkin) bahwa hilangnya pekerjaan
dan peralihan tanggung jawab tidak akan terjadi−contohnya, melalui
relokasi, pengurangan, dan pensiun dini. Jika pegawai diberhentikan,
sediakan uang pesangon dan jasa pemberhentian. Ditekankan bahwa
sistem dapat memberikan peluang-peluang kemajuan dan kepuasan
18

kerja yang lebih besar karena pekerjaan menjadi lebih menarik dan
menantang.
 Menghindari emosionalisme. Ketika logika beradu dengan emosi,
logika jarang dapat diharapkan. Isu-isu emosional harus dapat diredam,
ditangani dengan perilaku non-konfrontasional, atau dikesampingkan.
 Memberikan pelatihan. Penggunaan dan dukungan yang efektif tidak
akan mungkin apabila para pengguna tidak memahami sistem tersebut.
Kebutuhan akan pelatihan bagi pengguna sering diremehkan.
 Memeriksa ulang evaluasi kinerja. Standar dan kriteria kinerja harus
dievaluasi ulang untuk memastikan bahwa standar dan kriteria tersebut
sesuai dengan sistem yang baru.
 Menjalin lini komunikasi yang terbuka. Siapapun yang terpengaruh
oleh pengembangan sistem harus memiliki sikap percaya dan dapat
kerja sama. Jika para pegawai menjadi sulit bekerja sama, akan sulit
untuk mengubah sikapnya dan mengimplementasikan sistem. Sesegera
mungkin, para pegawai harus diberitahu perubahan apa yang dibuat
dan mengapa serta ditunjukkan bagaimana sistem baru tersebut
menguntungkan mereka. Tindakan tersebut membantu para pegawai
memihak upaya perusahaan dan membuat mereka merasa bahwa
mereka adalah pemain kunci dalam tujuan dan rencana masa depan
perusahaan. Selain itu, komunikasi terbuka juga membantu mencegah
rumor dan kesalahpahaman. Para pegawai harus diberitahu siapa yang
dapat mereka hubungi jika mereka memiliki pertanyaan atau
kekhawatiran.
 Menguji sistem. Sistem tersebut harusnya diuji dengan tepat sebelum
implementasi untuk meminimalkan kesan buruk awal.
 Mengendalikan ekspektasi pengguna. Sebuah sistem dijual terlalu
baik jika para pengguna memiliki ekspektasi yang tidak realistis atas
kemampuan dan kinerjanya. Bersikap realistislah ketika menjelaskan
manfaat sistem tersebut.
Panduan-panduan tersebut memakan waktu dan mahal, sehingga
para pekerja mungkin mengabaikannya untuk mempercepat
19

pengembangan dan pemasangan sistem. Meski demikian, biasanya akan


lebih mahal untuk memperbaiki masalah-masalah yang disebabkan karena
tidak mengikuti panduan daripada upaya untuk mencegahnya.

2.5 Analisis Sistem


Ketika sebuah sistem baru atau peningkatan sistem dibutuhkan, sebuah
permintaan untuk pengembangan sistem (request for system development)
tertulis disiapkan. Permintaan tersebut menjelaskan masalah-masalah saat ini,
alasan untuk perubahan, tujuan sistem yang diusulkan, serta manfaat dan biaya
yang diantisipasi. Lima langkah dalam fase analisis dan tujuannya ditunjukkan
berikut ini.

Langkah Tujuan
Menyelidiki setiap aktivitas pengembangan untuk menjelaskan masalah guna
diselesaikan
Penyelidikan Awal Membuat sebuah permulaan penilaian kelayakan.
Menyiapkan sebuah proposal untuk menjalankan analisis sistem.

Mempelajari sistem saat ini untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh


Survei Sistem
mengenai bagaimana ia bekerja

Mengembangkan sebuah analisis kelayakan yang lebih menyeluruh,


Studi Kelayakan
terutama terkait biaya dan manfaat ekonomi.

Kebutuhan Informasi Mengidentifikasi kebutuhan informasi pengguna.


dan Persyaratan Menentukan tujuan dan persyaratan sistem baru tersebut.
Sistem

Laporan
Analisis Menyediakan manajemen dengan temuan-temuan fase analisis.
Sistem

2.5.1 Penyelidikan Awal


Sebuah penyelidikan awal (initial investigation) dilakukan untuk
menyaring permintaan atau pengembangan sistem. Sifat dari masalah
20

tersebut harus ditentukan. Dalam beberapa contoh, masalah yang


dirasakan bukanlah masalah yang sebenarnya. Seorang akuntan
pemerintah segera menanyai seorang konsultan untuk mengembangkan
sebuah SIA untuk menghasilkan informasi yang ia butuhkan terkait
pengeluaran dana dan dana tersedia. Sebuah penyelidikan menunjukkan
bahwa sistem tersebut memberikan informasi dan dia tidak memahami
laporan yang dia terima.
Ruang lingkup proyek (apa yang harus dan tidak harus dipenuhi)
harus ditentukan. Lingkup merayap (scope creep)−menambahkan
persyaratan tambahan ke cakupan setelah disetujui−adalah masalah yang
sesungguhnya. Oleh karena scope creep, rencana untuk meminta para
pegawai Biro Sensus mengumpulkan data mentransmisikan informasi
sensus 2010 ke kantor dengan komputer genggam ditolak setelah dua
tahun pengerjaan. Setelah menghabiskan $595 juta untuk perangkat
genggam, Biro Sensus kembali melakukan pengambilan sensus dengan
pena dan kertas.
Sebuah SIA baru berguna ketika masalah muncul karena
kurangnya informasi, tidak dapat mengakses data, dan pengolahan data
yang tidak efisien. SIA baru bukanlah solusi untuk masalah-masalah
organisasi. Demikian juga, jika seorang manajer kurang dalam
kemampuan keorganisasiannya, atau jika kegagalan untuk menerapkan
prosedur yang ada menyebabkan masalah pengendalian, SIA yang baru
bukanlah solusi. Penyelidikan awal juga harus menentukan kelangsungan
sebuah proyek serta biaya dan manfaat permulaan, dan ia harus
merekomendasikan apakah akan memulai proyek seperti yang diusulkan,
memodifikasi, atau mengabaikannya.
Sebuah proposal untuk menjalankan analisis sistem (proposal
to conduct system analysis) disiapkan untuk proyek-proyek yang disetujui.
Proyek tersebut ditugasi sebuah prioritas dan ditambahkan ke rencana
induk.
21

2.5.2 Survei Sistem


Survei sistem (system survey) adalah sebuah studi ekstensif dari
SIA saat ini yang memiliki tujuan-tujuan sebagai berikut.
 Mendapatkan pemahaman atas operasi, kebijakan, prosedur, dan arus
informasi perusahaan; kekuatan dan kelemahan SIA; serta ketersediaan
perangkat keras, perangkat lunak, dan personel.
 Membuat penilaian pendahuluan atas kebutuhan pemrosesan sekarang
dan masa depan, serta menentukan luasan dan sifat perubahan yang
dibutuhkan.
 Mengembangkan hubungan kerja dengan para pengguna, dan
membangun dukungan bagi SIA.
 Mengumpulkan data yang mengindentifikasi kebutuhan pengguna,
menjalankan analisis kelayakan, dan membuat rekomendasi untuk
manajemen.
Data mengenai SIA saat ini dikumpulkan dari para pegawai dan
dokumentasi seperti bagan organisasi dan manual prosedur. Sumber-
sumber eksternal termasuk para konsultan, pelanggan dan pemasok,
asosiasi industri, serta badan pemerintah.
Suatu wawancara mengumpulkan jawaban untuk pertanyaan
“mengapa”. Perhatian harus dilakukan untuk memastikan bahwa bias
pribadi, kepentingan diri, atau keinginan untuk mengatakan apa yang
pegawai pikir ingin didengar oleh pewawancara tidak menghasilkan
informasi yang tidak tepat.
Kuesioner digunakan ketika jumlah informasi yang akan
dikumpulkan sedikit dan ditentukan dengan jelas, diperoleh dari banyak
orang atau dari mereka yang berlokasi di berbagai tempat, atau diinginkan
untuk memverifikasi data dari sumber lain. Kuesioner relatif memerlukan
sedikit waktu untuk dikelola, tetapi mengembangkan sebuah kuesioner
yang berkualitas akan cukup menantang serta memerlukan waktu dan
upaya yang signifikan.
Observasi digunakan untuk memverifikasi informasi yang
dikumpulkan menggunakan pendekatan lain serta untuk menentukan
22

bagaimana sebuah sistem sesungguhnya bekerja, dibandingkan bagaimana


ia seharusnya bekerja. Sulit untuk menginterpretasikan observasi karena
orang-orang mungkin mengubah perilaku normal mereka atau membuat
kesalahan ketika mereka tahu mereka sedang diamati. Mengidentifikasi
apa yang diobservasi, mengestimasi seberapa lama tindakan ini akan
dilakukan, mendapatkan izin, dan menjelaskan apa yang akan dilakukan
dan mengapa dapat memaksimalkan efektivitas observasi. Para pengamat
tidak boleh membuat pertimbangan serta harus mendokumentasikan
catatan dan kesan sesegera mungkin.
Dokumentasi sistem (system documentation) menjelaskan
bagaimana sistem diinginkan untuk bekerja. Di seluruh survei, tim proyek
harus diperingatkan terhadap perbedaan antara operasi sistem yang
diinginkan dan sebenarnya, sehingga mereka menyediakan pandangan-
pandangan penting terhadap masalah dan kelemahan.
Pekerjaan analisis sistem didokumentasikan, sehingga dapat
digunakan sepanjang proyek pengembangan. Dokumentasi terdiri atas
salinan kuesioner, catatan wawancara, memo, salinan dokumen, dan
model. Model fisik (physical model) mengilustrasikan bagaimana sebuah
sistem berfungsi dengan menjelaskan aliran dokumen, proses-proses
komputer yang dijalankan, orang-orang yang menjalankannya, serta
peralatan yang digunakan. Model logika (logical model) berfokus pada
aktivitas mendasar (apa yang dilakukan) dan arus informasi, bukan pada
proses fisik dalam mentransformasi dan menyimpan data.
Segera setelah pengumpulan data selesai, tim mengevaluasi
kekuatan dan kelemahan SIA untuk mengembangkan ide guna mendesain
dan menstruktur SIA yang baru. Ketika sesuai, kekuatan dipertahankan
dan kelemahan diperbaiki.
Survei sistem tersebut diakhiri dengan laporan survei sistem
(system survey report). Laporan tersebut didukung dengan dokumentasi
seperti memo, wawancara, catatan wawancara dan observasi, data
kuesioner, tata letak dan deskripsi dan catatan file, deskripsi input dan
output, salinan dokumen, diagram E-R, bagan alir, serta diagram arus data
23

2.5.3 Studi Kelayakan


Pada pokok bahasan ini, semua analisis kelayakan menyeluruh
yang didiskusikan sebelumnya dijalankan untuk menentukan
kelangsungan proyek. Analisis kelayakan diperbarui secara teratur
sebagaimana proyek tersebut dilanjutkan serta biaya dan manfaat menjadi
lebih jelas.

2.5.4 Kebutuhan Informasi dan Persyaratan Sistem


Setelah sebuah proyek dianggap layak, perusahaan
mengidentifikasi kebutuhan informasi para pengguna dan
mendokumentasikan persyaratan sistem.
Menentukan kebutuhan informasi adalah sebuah proses yang
menantang karena kuantitas yang lengkap dan berbagai informasi yang
harus dispesifikasi. Selain itu, mungkin sulit bagi para pegawai untuk
menyampaikan informasi yang mereka butuhkan, atau mereka mungkin
mengidentifikasikannya secara tidak tepat. Berdasarkan majalah CIO, 70%
kegagalan proyek dikarenakan persyaratan sistem yang tidak memadai,
tidak tepat, atau basi.
Tujuan sistem adalah elemen-elemen yang paling penting bagi
keberhasilan sebuah SIA. Sulit bagi sebuah sistem untuk mencukupi tiap-
tiap tujuan. Sebagai contoh, mendesain pengendalian internal yang
memadai adalah dengan tarik ulur (trade-off) antara tujuan dan ekonomi
dan keterandalan.
Oleh karena kendala organisasi mempersulit pengembangan
seluruh komponen SIA secara bersamaan, sistem tersebut dibagi ke dalam
modul-modul yang dikembangkan dan dipasang secara independen. Ketika
perusahaan dibutuhkan, hanya modul terpengaruh yang diubah. Modul
tersebut harus secara tepat diintegrasikan ke dalam sebuah sistem yang
dapat dikerjakan.
Keberhasilan sebuah sistem sering bergantung pada kemampuan
untuk mengatasi kendala organisasi. Kendala umum mencakup
24

persyaratan dari badan pemerintah, kebijakan manajemen, kurangnya staf


berkualifikasi, kemampuan dan sikap pengguna, teknologi, dan keuangan
yang terbatas. Untuk memaksimalkan kinerja sistem, kendala-kendala ini
harus diminimalkan.
Empat strategi berikut digunakan untuk menentukan persyaratan
SIA.
1. Tanya para pengguna apa yang mereka butuhkan. Ini adalah strategi
paling sederhana dan paling cepat, tetapi banyak orang yang tidak
memahami keburuhan mereka. Mereka tahu pekerjaan mereka tetapi
mungkin tidak mampu untuk menjabarkannya ke dalam elemen-
elemen informasi individual yang mereka gunakan. Terkadang lebih
baik untuk menanyakan apa keputusan yang mereka buat dan proses
apa yang melibatkan mereka di dalamnya serta kemudian mendesain
sistem yang ditujukan untuk menjawab mereka. Para pengguna harus
berpikir melampaui kebutuhan informasi saat ini, sehingga sistem baru
tersebut tidak hanya meniru informasi terkini dalam format yang
meningkat.
2. Menganalisis sistem eksternal. Jika sebuah solusi sudah ada, jangan
menghabiskan banyak waktu dan upaya untuk membuat sesuatu yang
sudah ada.
3. Memeriksa sistem yang ada. Tentukan jika modul-modul yang ada
digunakan seperti yang diinginkan, mungkin digabungkan oleh tugas-
tugas manual, atau mungkin dihindari bersamaan. Pendekatan ini
membantu menentukan apakah sebuah sistem dapat dimodifikasi atau
harus diganti.
4. Buat sebuah prototipe. Ketika sulit untuk mengidentifikasi
persyaratan, seorang pengembang dapat dengan cepat merancang
sebuah sistem bagi para pengguna untuk pemeriksaan. Para pengguna
mengidentifikasi apa yang mereka suka dan tidak mengenai sistem
tersebut dan meminta perubahan. Proses berulang melihat apa yang
dikembangkan dan diperbaiki berlanjut sampai para pengguna setuju
akan kebutuhan mereka.
25

Persyaratan SIA mendetail yang menjelaskan dengan pasti apa


yang sistem hasilkan dibuat dan didokumentasikan. Persyaratan tersebut
didukung oleh formulir input dan output sampel, begitu pula bagan,
sehingga para pengguna dapat mengembangkan sistem tersebut secara
menyeluruh. Sebuah rangkuman nonteknis atas persyaratan pengguna dan
upaya pengembangan untuk perbaruan yang penting biasanya disiapkan
bagi manajemen. Tim proyek bertemu dengan pengguna, menjelaskan
persyaratan, dan memperoleh persetujuan. Ketika persetujuan proyek
tersebut dicapai, manajemen pengguna menandatangani dokumen
persyaratan sistem tersebut untuk menyatakan persetujuan.

2.5.5 Laporan Analisis Sistem


Langkah penyimpulan dalam analisis sistem adalah menyiapkan
sebuah laporan analisis sistem (system analysis report) untuk
merangkum dan mendokumentasikan aktivitas analisis.
Sebuah keputusan lanjut/tidak lanjut dibuat sampai tiga kali selama
analisis sistem: pertama, selama penyelidikan awal, untuk menentukan
apakah akan dilakukan sebuah survei sistem; kedua, di akhir studi
kelayakan, untuk menentukan apakah lanjut ke fase persyaratan informasi;
ketiga, pada penyelesaian fase analisis tersebut, untuk menentukan apakah
lanjut ke desain konseptual.
BAB III
KESIMPULAN

Siklus hidup pengembangan sistem adalah sebuah proses lima langkah


yang digunakan untuk mendesain dan mengimplementasikan sebuah sistem baru.
Lima fase siklus hidup pengembangan sistem (systems development life
cycle−SDLC) tersebut adalah analisis sistem, desain konseptual, desain fisik,
implementasi dan konversi, dan operasi dan pemeliharaan. Terdapat sejumlah
orang yang mempunyai peran dalam mengembangkan dan mengimplementasikan
sistem tersebut, yaitu manajemen, pengguna, panitia pengarah sistem informasi,
tim pengembangan proyek, analisis dan pemrogram sistem, serta para pemain
eksternal.
Dua rencana pengembangan sistem yang diperlukan adalah rencana
pengembangan proyek dan rencana induk. PERT dan bagan Gantt merupakan
teknik-teknik untuk menentukan waktu dan mengawasi aktivitas-aktivitas
pengembangan sistem. Ada tiga teknik penganggaran modal yang paling umum
digunakan, yaitu payback period, Net Present Value (NPV), dan Internal Rate of
Return (IRR).
Bentuk perlawanan yang biasanya dilakukan adalah agresi, proyeksi, dan
penghindaran. Untuk mencegah masalah perilaku dapat melakukan memenuhi
kebutuhan pengguna, menghilangkan ketakutan, menekankan peluang-peluang
baru, menghindari emosionalisme, memberikan pelatihan, memeriksa ulang
evaluasi kinerja, menjalin lini komunikasi yang terbuka, dan sebagainya.
Terdapat lima langkah dalam analisis sistem, yaitu penyelidikan awal,
survei sistem, studi kelayakan, kebutuhan informasi dan persyaratan sistem, serta
laporan analisis sistem.

26
DAFTAR PUSTAKA

Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart. 2015. Sistem Informasi Akuntansi
Edisi 13. Jakarta: Salemba Empat.

27
BERITA ACARA (NOTULENSI)

Tidak ada presentasi.

28

Anda mungkin juga menyukai