PENJADWALAN PROSES
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Operasi
Dosen Pengampu :
Dr. Nurdin, S.Kom., M.Kom
OLEH :
ROSMIDA (220180086)
Assalamualaikum wr wb
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah Swt, kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Makalah ini ditulis dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Sistem Operasi.
Dalam era teknologi informasi yang semakin maju, sistem komputer menjadi suatu hal yang tak
terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Dalam mengoperasikan sistem komputer, penjadwalan
proses merupakan salah satu aspek yang kritis untuk memastikan penggunaan sumber daya
secara efisien. Penjadwalan proses merupakan strategi yang menentukan urutan eksekusi tugas-
tugas pada suatu sistem komputer, dengan tujuan meningkatkan kinerja dan responsivitas sistem.
Makalah ini membahas secara mendalam konsep penjadwalan proses, metode-metode
yang umum digunakan, tantangan dalam implementasinya, serta dampaknya terhadap kinerja
sistem. Melalui pemahaman yang lebih dalam terhadap penjadwalan proses, diharapkan pembaca
dapat memperoleh wawasan yang lebih baik mengenai bagaimana mengoptimalkan penggunaan
sumber daya dalam suatu sistem komputer.
Melalui eksplorasi makalah ini, diharapkan pembaca dapat mendapatkan pemahaman
yang lebih komprehensif tentang penjadwalan proses dan kontribusinya terhadap kinerja sistem
komputer. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang berharga dan menjadi referensi
yang bermanfaat dalam pengembangan sistem komputer yang efisien dan responsif.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
2.1 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................3
2.1.1 Defenisi Penjadwalan Proses...........................................................................................3
2.1.2 Metode-Metode Penjadwalan Proses..............................................................................4
2.2 Tantangan dalam Penjadwalan Proses.................................................................................15
2.2.1 . Variabilitas Beban Kerja:.............................................................................................15
2.2.2 . Ketidakpastian Waktu Eksekusi:.................................................................................15
2.2.3 . Prioritas Tugas:............................................................................................................15
2.3 Dampak Penjadwalan Proses terhadap Kinerja Sistem........................................................15
2.3.1 Ukuran Kinerja yang Dihitung......................................................................................15
2.3.2 Studi Kasus....................................................................................................................15
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................18
3.1 KESIMPULAN....................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Dalam konteks perkembangan teknologi informasi yang pesat, sistem komputer telah
menjadi tulang punggung dari hampir semua aktivitas manusia. Penggunaan sistem komputer
tidak hanya terbatas pada kebutuhan pribadi, melainkan telah merambah ke berbagai sektor,
seperti industri, pendidikan, layanan kesehatan, dan lain sebagainya. Oleh karena itu,
pengelolaan sumber daya pada sistem komputer menjadi semakin krusial untuk memastikan
efisiensi dan kinerja yang optimal.
Salah satu aspek penting dalam pengelolaan sumber daya sistem komputer adalah
penjadwalan proses. Penjadwalan proses melibatkan pengaturan urutan eksekusi tugas-tugas
yang diberikan pada suatu sistem. Dengan penjadwalan yang efektif, sistem dapat memberikan
respons yang cepat terhadap permintaan pengguna, mengoptimalkan penggunaan CPU, serta
menghindari terjadinya bottleneck yang dapat menghambat kinerja sistem secara keseluruhan.
Pentingnya penjadwalan proses menjadi semakin nyata mengingat kompleksitas tugas
dan aplikasi yang dijalankan pada sistem komputer modern. Dari aplikasi bisnis yang
memerlukan pemrosesan data kompleks hingga sistem embedded yang menangani tugas-tugas
secara real-time, penjadwalan proses memiliki dampak yang signifikan terhadap performa
keseluruhan sistem.
Namun, dalam mengimplementasikan penjadwalan proses, berbagai tantangan muncul.
Variabilitas beban kerja, ketidakpastian waktu eksekusi, dan kebutuhan akan prioritas tugas
merupakan beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam merancang strategi penjadwalan yang
efektif. Oleh karena itu, perlu pemahaman mendalam terkait metode-metode penjadwalan yang
dapat mengatasi tantangan tersebut.
Melalui pemahaman latar belakang ini, makalah ini akan mengeksplorasi konsep
penjadwalan proses, menganalisis metode-metode penjadwalan yang umum digunakan,
mengidentifikasi tantangan dalam implementasinya, dan mengevaluasi dampaknya terhadap
kinerja sistem. Dengan demikian, makalah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
pemahaman lebih lanjut tentang peran penjadwalan proses dalam meningkatkan efisiensi sistem
komputer.
1
3. Menilai dampak penjadwalan proses terhadap kinerja sistem
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem interaktif
Waktu yang dihabiskan dari saat karakter terakhir dari perintah dimasukkan oleh
program atau transaksi sampai hasil pertama muncul di jperangkat masukan keluaran
3
seperti layar (terminal).Waktu tanggap untuk sistem interaktif biasa disebut
terminal responce time.
4
b. Karakteristik metode FCFS
Ini mendukung algoritma penjadwalan non-preemptive (Proses tidak dapat
dialihkan dan pre-emptive (Peralihan Proses).
Pekerjaan selalu dilaksanakan berdasarkan siapa yang datang lebih dulu dilayani.
Mudah untuk diimplementasikan dan digunakan.
Metode ini memiliki kinerja yang buruk, dan waktu tunggu secara umum cukup
lama.
c. Kelebihan Dan Kekurangan metode FCFS
Kelebihan metode FCFS
1. Bentuk paling sederhana dari algoritma penjadwalan CPU
2. Mudah untuk diprogram
3. Pertama datang pertama dilayani
Kekurangan metode FCFS
1. Ini adalah algoritma penjadwalan CPU Non-Preemptive, jadi setelah proses
dialokasikan ke CPU, proses tersebut tidak akan pernah melepaskan CPU sampai
selesai dieksekusi.
2. Rata-rata Waktu Tunggunya tinggi.
3. Proses pendek yang berada di belakang antrian harus menunggu proses panjang di
depan selesai.
4. Bukan teknik yang ideal untuk sistem pembagian waktu.
5. Karena kesederhanaannya, FCFS tidak terlalu efisien.
5
terkecil untuk dieksekusi berikutnya. SJN, juga dikenal sebagai Shortest Job Next
(SJN), dapat bersifat preemptive atau non-preemptive.(Mahesh Kumar (NCE, 2023)
b. Karakteristik Metode SJF (Shortest Job First)
1. Pekerjaan Terpendek terlebih dahulu memiliki keuntungan memiliki waktu tunggu
rata-rata minimum di antara semua algoritma penjadwalan.
2. Ini adalah Algoritma Serakah.
3. Hal ini dapat menyebabkan kelaparan jika proses yang lebih singkat terus terjadi.
Masalah ini dapat diselesaikan dengan menggunakan konsep penuaan.
4. Hal ini secara praktis tidak dapat dilakukan karena Sistem Operasi mungkin tidak
mengetahui waktu burst dan oleh karena itu mungkin tidak mengurutkannya.
Meskipun tidak mungkin untuk memprediksi waktu eksekusi, beberapa metode
dapat digunakan untuk memperkirakan waktu eksekusi suatu pekerjaan, seperti
rata-rata tertimbang waktu eksekusi sebelumnya.
5. SJF dapat digunakan dalam lingkungan khusus di mana tersedia perkiraan waktu
pengoperasian yang akurat.
c. Kelebihan dan Kekurangan Metode SJF (Shortest Job First)
Kelebihan Metode SJF (Shortest Job First)
1. SJF lebih baik daripada algoritma First come first serve (FCFS) karena
mengurangi waktu tunggu rata-rata.
2. SJF umumnya digunakan untuk penjadwalan jangka panjang
3. Cocok untuk pekerjaan yang dijalankan secara batch, yang waktu
pengoperasiannya sudah diketahui.
4. SJF mungkin optimal dalam hal waktu penyelesaian rata-rata.
6
penjadwalan menggunakan algoritma SJF untuk mengoptimalkan penjadwalan
pemeliharaan dan menentukan algoritma yang paling efektif untuk mengelola
proses penjadwalan.
3. Penjadwalan Produksi : Algoritma SJF diimplementasikan untuk penjadwalan
produksi dalam studi kasus pusat pengecoran. Penelitian ini fokus pada optimasi
waktu tunggu dengan menggunakan algoritma SJF untuk memprioritaskan proses
dengan waktu proses paling singkat, sehingga menghasilkan waktu tunggu yang
lebih singkat untuk setiap proses dalam antrian.
3. Metode Round Robin
a. Defenisi Round Robin
Round-robin ( RR ) adalah salah satu algoritma yang digunakan oleh
penjadwal proses dan jaringan dalam komputasi .Seperti istilah yang umum
digunakan, irisan waktu (juga dikenal sebagai kuanta waktu) ditugaskan ke setiap
proses dalam porsi yang sama dan dalam urutan melingkar, menangani semua proses
tanpa prioritas (juga dikenal sebagai eksekutif siklik ) . Penjadwalan round-robin
sederhana, mudah diterapkan, dan bebas kelaparan . Penjadwalan round-robin dapat
diterapkan pada masalah penjadwalan lainnya, seperti penjadwalan paket data dalam
jaringan komputer. Ini adalah konsep sistem operasi .(Wikipedia., 2023)
b. Karakteristik Metode Round Robin
Fairness:
Responsiveness:
Karena setiap proses mendapatkan waktu CPU dalam quantum yang tetap,
metode Round Robin memiliki responsivitas yang baik terhadap proses-proses
yang memerlukan eksekusi cepat. Proses-proses dapat merespon dengan cepat
karena mereka tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan akses ke
CPU.
Salah satu kekurangan dari Round Robin adalah overhead beralih konteks
yang dapat terjadi. Beralih dari satu proses ke proses berikutnya memerlukan
beberapa operasi sistem dan dapat menghabiskan waktu CPU. Jumlah beralih
konteks dapat meningkat tergantung pada jumlah proses dalam antrian dan ukuran
quantum.
Penjadwalan Sirkular:
Round Robin memberikan prioritas yang sama kepada setiap proses tanpa
mempertimbangkan tingkat kepentingan atau kebutuhan mendesak. Ini dapat
menjadi kelebihan atau kekurangan tergantung pada konteks aplikasi dan
lingkungan sistem.
c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Round Robin
Kelebihan Metode Round Robin:
1. Alokasi CPU yang Adil: Metode ini menjamin adil dalam alokasi CPU.
2. Cocok untuk Sistem Interaktif: Round Robin cocok digunakan untuk sistem
interaktif.
8
benar, semua anggota kelas dapat mempelajari materi secara efisien dan
mengoptimalkan waktu pelajaran.
3. Sistem Operasi: Metode Round Robin digunakan dalam sistem operasi untuk
mengelola alokasi CPU dan memastikan adil dalam alokasi sumber daya.
Algoritma ini cocok untuk sistem interaktif dan dapat diterapkan dalam berbagai
sistem operasi.
4. Pertandingan Sport: Metode Round Robin digunakan dalam pertandingan sport,
seperti FIFA World Cup, untuk menyusun jadwal pertandingan yang adil. Dalam
pertandingan ini, setiap tim bermatch dengan setiap tim lain, dengan lawa yang
berbeda (home dan away).
4. Metode Priority Scheduling
a. Defenisi Metode Priority Scheduling
Metode Priority Scheduling merupakan algoritma penjadwalan berprioritas yang
mendahulukan proses yang memiliki prioritas tertinggi. Setiap proses memiliki
prioritasnya masing-masing, yang dapat ditentukan melalui beberapa karakteristik
seperti time limit, memory requirement, akses file, perbandingan antara I/O Burst
dengan CPU Burst, dan tingkat kepentingan proses. Jika beberapa proses memiliki
prioritas yang sama, maka akan digunakan algoritma tertentu untuk menentukan
urutan pengerjaannya. Metode ini dapat dijalankan secara preemptive maupun non-
preemptive.
b. Karakteristik Metode Priority Scheduling
1. Prioritas yang dinamis: Setiap proses memiliki prioritas yang dapat berubah
seiring waktu, tergantung pada kondisi sistem dan kebutuhan proses.
2. Tipe kedua: Metode Priority Scheduling dapat dibagi menjadi dua tipe utama,
yaitu Scheduling Preemptive dan Non-Preemptive.
3. Algoritma FCFS: Jika beberapa proses memiliki prioritas yang sama, maka
algoritma ini menggunakan metode First Come First Serve (FCFS) untuk
menentukan urutan pengerjaannya.
4. Prioritas yang ditentukan oleh karakteristik proses: Prioritas proses dapat
ditentukan melalui beberapa karakteristik seperti time limit, memory requirement,
akses file, perbandingan antara I/O Burst dengan CPU Burst, dan tingkat
kepentingan proses.
5. Penggunaan Gantt Chart: Untuk melacak progress dan menentukan apakah proses
perlu diinterrupsi, Gantt Chart dapat digunakan.
c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Priority Scheduling
Kelebihan Metode Priority Scheduling:
1. Responsif terhadap Kebutuhan Kritis:
Proses dengan prioritas tinggi dapat segera dieksekusi, yang
bermanfaat dalam situasi di mana ada proses yang memiliki kepentingan
atau kebutuhan mendesak.
9
2. Fleksibilitas:
Prioritas proses dapat diatur secara dinamis berdasarkan karakteristik
dan kondisi proses. Ini memberikan fleksibilitas dalam menangani situasi
di mana kebutuhan prioritas berubah seiring waktu.
10
d. Contoh Penerapan Metode Priority Scheduling
Penerapan Metode Priority Scheduling dapat ditemukan dalam berbagai konteks,
seperti sistem task management, penjadwalan iklan, dan maintenance mesin ATM.
Sebagai contoh, dalam penelitian "IMPLEMENTASI ALGORITMA PRIORITY
SCHEDULING – FIRST IN FIRST OUT PADA SISTEM TASK MANAGEMENT
SEBAGAI PENUNJANG PRODUKTIVITAS KARYAWAN DAN PERUSAHAAN",
penulis menerapkan algoritma Priority Scheduling pada sistem task management untuk
meningkatkan produktivitas karyawan dan perusahaan. Selain itu, dalam penelitian
"Penerapan algoritma Shortest Job First (SJF) dan Priority Scheduling (PS) Pada
Maintenance Mesin ATM", penulis menggunakan algoritma Priority Scheduling untuk
penjadwalan maintenance mesin ATM. Dalam penelitian "Sistem Penjadwalan Iklan
Menggunakan Metode Priority Schedulling pada PT. Kidung Indah Selaras Suara
(Radio Kiss FM)", penulis menerapkan algoritma Priority Scheduling untuk
penjadwalan iklan. Dengan demikian, Metode Priority Scheduling dapat diterapkan
dalam berbagai konteks untuk mengatur prioritas proses berdasarkan karakteristik
tertentu.
5. Metode Multilevel Queue Scheduling
a. Defenisi Metode Multilevel Queue Scheduling
Multilevel Queue Scheduling adalah suatu teknik penjadwalan proses dalam
sistem operasi di mana proses-proses dikelompokkan ke dalam beberapa antrian (queue)
dengan prioritas yang berbeda. Setiap antrian mungkin menggunakan algoritma
penjadwalan yang berbeda, dan proses-proses dalam antrian yang sama memiliki
karakteristik yang serupa. Prinsip dasar dari Multilevel Queue Scheduling adalah bahwa
proses-proses dengan tingkat prioritas yang lebih tinggi mendapatkan akses CPU lebih
awal daripada proses-proses dengan tingkat prioritas yang lebih rendah.
11
Antrian-queue yang berbeda mungkin menggunakan algoritma penjadwalan yang
berbeda. Misalnya, antrian dengan prioritas tinggi mungkin menggunakan algoritma
Round Robin untuk memberikan respons cepat, sementara antrian dengan prioritas
rendah dapat menggunakan algoritma FCFS (First-Come, First-Served) karena
pekerjaan di antrian tersebut tidak mendesak.
12
d. Contoh Penerapan Multilevel Queue Scheduling
1. Sistem Operasi: MLQ digunakan dalam sistem operasi untuk membagi proses ke
dalam antrian berdasarkan tipe proses, seperti foreground (interaktif) dan
background (batch) process.
2. Manajemen CPU: Dalam manajemen CPU, MLQ memungkinkan proses untuk
dikelompokkan berdasarkan prioritas atau karakteristiknya, sehingga proses
dengan kebutuhan yang berbeda dapat diatur dengan cara yang sesuai.
3. Penjadwalan Proses: MLQ digunakan dalam penjadwalan proses untuk
memberikan prioritas yang berbeda kepada proses-proses dengan kebutuhan yang
berbeda, seperti proses interaktif yang memerlukan respon cepat dan proses batch
yang memerlukan alokasi CPU yang lebih besar.
13
1. Optimasi penggunaan sumber daya : MLFQ dapat mengoptimalkan
penggunaan sumber daya dengan menyesuaikan prioritas proses secara dinamis
dan menggunakan beberapa antrian.
2. Responsif : MLFQ dapat meningkatkan responsivitas sistem dengan
memberikan prioritas yang lebih tinggi pada proses yang membutuhkan waktu
CPU yang lebih singkat.
3. Mencegah starvation : MLFQ mencegah starvation dengan memindahkan
proses antara antrian berdasarkan perilaku dan waktu eksekusi.
4. Fleksibilitas : MLFQ dapat disesuaikan dengan berbagai jenis proses dan
kebutuhan sistem.
2. Sistem Operasi: MLFQ digunakan dalam sistem operasi untuk mengelola eksekusi
proses. Sistem operasi memisahkan proses menjadi beberapa kelompok berdasarkan
kebutuhan CPU dan prioritas mereka. Proses dengan prioritas yang lebih tinggi
diberikan waktu CPU yang lebih banyak, sementara proses dengan prioritas yang lebih
rendah diberikan waktu CPU yang lebih sedikit.
15
3. Utilisasi CPU:
Utilisasi CPU menggambarkan seberapa efisien CPU digunakan dalam
menyelesaikan tugas atau proses. Penjadwalan yang optimal akan berusaha untuk
memaksimalkan penggunaan CPU tanpa mengalami kelebihan beban yang dapat
mengakibatkan penurunan kinerja.
16
Manajemen Prioritas Dinamis:
Prioritas tugas dapat diubah dinamis berdasarkan jenis tugas dan tingkat urgensi.
Jika tugas interaktif berlangsung lama, sistem dapat memindahkannya ke Antrian
Prioritas Sedang setelah periode tertentu.
Feedback untuk Tugas I/O Berat:
Tugas yang banyak berinteraksi dengan I/O dapat dianggap kurang mendesak
setelah sejumlah operasi I/O. Mereka dapat dipindahkan ke Antrian Prioritas Rendah
untuk memberi prioritas pada tugas lain.
Monitoring dan Logging:
Sistem dapat melacak waktu eksekusi, waktu tunggu, dan penggunaan CPU untuk setiap
tugas.
Log dapat memberikan wawasan tentang kinerja sistem dan membantu dalam
peningkatan efisiensi dan manajemen antrian.
Dengan menerapkan strategi ini, sistem dapat menangani tugas dengan berbagai
karakteristik dengan cara yang efisien dan responsif. Pengaturan prioritas dinamis dan
penggunaan antrian berlapis membantu mengoptimalkan kinerja sistem sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi yang berubah.
17
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
Dalam makalah ini, kami telah menjelaskan konsep dasar dan strategi penjadwalan proses
dalam sistem operasi. Penjadwalan proses adalah elemen kritis dalam manajemen sumber daya
komputasi yang bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan CPU, meningkatkan respons
sistem, dan mengurangi waktu tunggu proses. Terdapat berbagai algoritma dan metode
penjadwalan, dan pemilihan yang tepat bergantung pada karakteristik sistem dan jenis aplikasi
yang dijalankan.
Kami menguraikan beberapa algoritma penjadwalan, termasuk algoritma Round Robin,
Priority Scheduling, dan Multilevel Queue Scheduling. Masing-masing memiliki kelebihan dan
kekurangan yang perlu dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan sistem dan aplikasi tertentu.
Algoritma Round Robin, misalnya, memberikan porsi waktu CPU yang adil kepada setiap
proses, sementara Priority Scheduling memberikan prioritas yang berbeda kepada setiap proses.
Dalam konteks Multilevel Queue Scheduling, kami membahas implementasi antrian
dengan prioritas yang berbeda, memungkinkan manajemen tugas dengan tingkat urgensi dan
karakteristik yang berbeda. Konsep umpan balik (feedback) dalam Multilevel Feedback Queue
Scheduling memungkinkan penyesuaian dinamis terhadap prioritas dan lokasi antrian
berdasarkan kinerja dan kebutuhan proses.
Kami juga mempertimbangkan studi kasus yang mencakup penerapan praktis
penjadwalan proses dalam sebuah sistem operasi. Dalam kasus tersebut, strategi penjadwalan
yang cermat digunakan untuk menangani berbagai jenis tugas, mulai dari tugas interaktif hingga
tugas CPU-bound dan tugas I/O berat.
Dengan pemahaman mendalam tentang konsep penjadwalan proses, diharapkan bahwa
pembaca dapat mengambil manfaat dalam meningkatkan efisiensi dan kinerja sistem operasi.
Penelitian dan pengembangan lebih lanjut dalam domain ini tetap penting untuk menjawab
tantangan yang terus berkembang dalam dunia komputasi modern.
18
DAFTAR PUSTAKA
Alifianadexe (2022) Penjadwalan Proses - Sistem Operasi, Hugo. Available at:
https://www.anbidev.com/penjadwalan-proses/.
ARISTY’S (2023) PENJADWALAN PROSES, ARISTY’S BLOG Education. Available at:
https://aristi.dharmawacana.ac.id/sistem-operasi/penjadwalan-proses/.
Mahesh Kumar (NCE, C. (2023) Program untuk Penjadwalan CPU Shortest Job First (atau
SJF) | Set 1 (Non-preemptive), www.geeksforgeeks.org. Available at:
https://www.geeksforgeeks.org/program-for-shortest-job-first-or-sjf-cpu-scheduling-set-1-non-
preemptive/.
Wikipedia. (2023) Round-robin scheduling, en.wikipedia.org. Available at:
https://en.wikipedia.org/wiki/Round-robin_scheduling.
Williams, L. (2023) Algoritma Penjadwalan FCFS: Apa itu, Contoh Program,
www.guru99.com. Available at: https://www.guru99.com/fcfs-scheduling.html.
19