i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1
Penyelesaian masalah dengan menggunakan matriks memiliki banyak metode.
Pada makalah ini, hanya akan dibahas metode Cramer’s Rule dan Gauss
Elimination. Metode Cramer ini masih sangat jarang digunakan,dibandingkan
metode Gauss karena kebanyakan alasannya adalah mereka belum terlalu
mengenal metode ini.
2
1.2 Tujuan
- Menyelesaikan perhitungan matriks metode Cramer’s Rule dan Gauss
Elimination dengan bahasa pemrograman dalam hal ini PHYTON
- Memenuhi tugas kuliah kelas metode numerik
3
BAB II
TEORI DASAR
2.1.Matriks
Matriks adalah susunan segi empat siku – siku dari bilangan yang dibatasi dengan
tanda kurung. Suatu matriks tersusun atas baris dan kolom, jika matriks tersusun
atas m baris dan n kolom maka dikatakan matriks tersebut berukuran ( berordo )
m x n. Penulisan matriks biasanya menggunakan huruf besar A, B, C dan
seterusnya, sedangkan penulisan matriks beserta ukurannya (matriks dengan m
baris dan n kolom ) adalah Amxn, Bmxn dan seterusnya.
Bentuk umum matriks:
Syarat untuk mempunyai suatu penyelesaian tunggal, tidak ada penyelesaian dan
mempunyai banyak tak terhingga penyelesaian ditentukan dengan nilai det (A)
seperti pada sistem persamaan dengan 2 variabel.
4
Teorema-teorema yang harus diperhatikan dalam penggunaan aturan Cramer :
2.3.Gauss Elimination
5
digunakan sebagai salah satu metode penyelesaian persamaan linear dengan
menggunakan matriks. Caranya dengan mengubah persamaan linear tersebut ke
dalam matriks teraugmentasi dan mengoperasikannya. Setelah menjadi matriks
baris, lakukan substitusi balik untuk mendapatkan nilai dari variabel-variabel
tersebut.
Kelebihan dan Kekurangan
Metode ini digunakan dalam analisis numerik untuk meminimalkan mengisi
selama eliminasi, dengan beberapa tahap
Keuntungan :
a. menentukan apakah sistem konsisten
b. menghilangkan kebutuhan untuk menulis ulang variabel setiap langka
c. Lebih mudah untuk memecahkan
Kelemahan
a. Memiliki masalah akurasi saat pembulatan decimal
Suatu metode dimana bentuk matrik di atas, pada bagian kiri diubah menjadi
matrik segitiga atas atau segitiga bawah dengan menggunakan OBE (Operasi
Baris Elementer).
6
Sehingga penyelesaian dapat diperoleh dengan :
1. Klik FILE
2. Pilih NEW FILE atau CTRL+N
3. Isi lembar kerja yang sudah tersedia
4. Setelah selesai mengisinya, file harus di save dengan cara Klik FILE lalu pilih
SAVE atau CRTL+S
7
5. Kemudian untuk Run Program dengan cara Klik RUN lalu pilih RUN
MODULE
8
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Perhitungan Nilai X1, X2, dan X3 dengan Metode Cramer’s Rule
Diketahui:
2X1 + 4X2 + X3 = -11
-X1 + 3X2 - 2 X3 = -16
2X1 – 3X2 + 5X3 = 21
2 4 1 −11
𝐴 = |−1 3 −2| ; 𝑏 = {−16}
2 −3 5 21
2 4 1 𝑋1 −11
|−1 3 −2| {𝑋2} = {−16}
2 −3 5 𝑋3 21
Tentukan nilai X1, X2, X3!
Penyelesaian:
2 4 1
A=|−1 3 −2|
2 −3 5
Det A = ( 2*3*5)+(4*-2*2)+(1*-1*-3)-(1*3*2)-(4*-1*5)-(2*-2*-3)
Det A = 30+(-16)+3-6-(-20)-12 = 19
9
2 −11 1
A2=|−1 −16 −2|
2 21 5
c. Untuk X3, matriks A menjadi matriks A3
2 4 −11
A3=|−1 3 −16|
2 −3 21
𝐷𝑒𝑡 𝐴2 −76
𝑋2 = = = −4
𝐷𝑒𝑡 𝐴 19
c. Nilai X3
𝐷𝑒𝑡 𝐴3 19
𝑋3 = = =1
𝐷𝑒𝑡 𝐴 19
10
3.2.Perhitungan Nilai X1, X2, dan X3 dengan Metode Gauss Elimination
Diketahui:
2X1 + 4X2 + X3 = -11
-X1 + 3X2 - 2 X3 = -16
2X1 – 3X2 + 5X3 = 21
a21= 2 * - (-1/2) + -1 = 0
a22= 4 * - (-1/2) + 3 = 5
a23= 1 * - (-1/2) + -2 = -1.5
b2= -11 * - (-1/2) + -16 = -21.5
a31= 2 * -(2/2) + 2 = 0
a32= 4 * -(2/2) + -3 = -7
a33= 1 * -(2/2) + 5 = 4
b3= -11 * -(2/2) + 21 = 32
11
Sehingga Matriks A menjadi:
2 4 1 -11
A= 0 5 -1.5 -21.5
0 -7 4 32
- Setelah diperoleh bentuk matriks A yang baru, kemudian jadikan baris kedua
sebagai basis
2 4 1 -11
A= 0 5 -1.5 -21.5 ===> BASIS
0 -7 4 32
a32= 5 * -(-7/5) + -7 = 0
a33= -1.5 * -(-7/5) + 4 = 1.9
b3 -21.5 * -(-7/5) + 32 = 1.9
Sehingga Matriks A menjadi:
2 4 1 -11
A= 0 5 -1.5 -21.5
0 0 1.9 1.9
Jadi, dari matriks A di atas diperoleh:
12
Dari Matriks A juga diperoleh persamaan, yaitu:
5 X2 + -1.5 X3 = -21.5
5 X2 + -1.5 = -21.5
5 X2 = -20
X2 = -4
Dari persamaan
X1 = 2
X2 = -4
X3 = 1
13
3.3.Diagram Alir
Berikut ini adalah diagram alir dalam proses program
a. Bagan Alir Cramer’s Rule
MULAI
SELESAI
14
b. Bagan Alir Gauss Elimination
MULAI
HITUNG NILAI X3
HITUNG NILAI X2
HITUNG NILAI X1
SELESAI
15
3.4. Perhitungan Nilai X1,X2, X3 dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman
(Python)
Untuk mempermudah dan mempercepat perhitungan matriks dalam hal ini
menetukan nilai X1,X2,X3 dari persamaan, diperlukan suatu bahasa
pemrograman. Pembahasan ini digunakan bahasa pemrograman Python untuk
menyelesaikannya.
Script Program:
Mencari Determinan
16
Menghitung Nilai X1
Menghitung Nilai X2
Menghitung Nilai X3
17
- Setelah Run
18
3.4.2. Perhitungan Nilai X1,X2, X3 dengan Metode Gauss Elimination
Script Program:
19
Perhitungan baris ketiga jika basis
dibaris kedua
Mencari Determinan
20
- Setelah Run
21
BAB IV
4.2. Saran
1. Dalam melakukan perhitungan nilai X1, X2, X3 seperti dalam pembahasan,
diperlukan beberapa metode pembanding agar supaya nilai tersebut dapat
diperoleh dengan tepat
2. Untuk membuat program yang menjalankan suatu fungsi tertentu, kita perlu
memahami logika pemrograman dari fungsi yang akan kita jadikan program.
Fungsi utama tersebut kita menguraikan menjadi fungsi-fungsi lebih kecil
yang bisa diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman Python. Oleh karena
itu, membuat diagram alir dari logika pemrograman fungsi yang akan kita
buat programnya sangatlah penting.
22