Anda di halaman 1dari 23

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ i


BAB I
PENDAHULUAN.............................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Tujuan .............................................................................................................. 3
BAB II
TEORI DASAR .................................................................................................................. 4
2.1. Matriks........................................................................................................ 4
2.2. Cramer’s Rule ............................................................................................ 4
2.3. Gauss Elimination ...................................................................................... 5
2.4. Aplikasi Pemrograman Python ................................................................... 7
BAB III
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 9
3.1. Perhitungan Nilai X1, X2, dan X3 dengan Metode Cramer’s Rule ........... 9
3.2. Perhitungan Nilai X1, X2, dan X3 dengan Metode Gauss Elimination ... 11
3.3. Diagram Alir ............................................................................................. 14
3.4. Perhitungan Nilai X1,X2, X3 dengan Menggunakan Bahasa
Pemrograman (Python)........................................................................................ 16
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................................... 22
4.1. Kesimpulan ............................................................................................... 22
4.2. Saran ......................................................................................................... 22

i
BAB I

PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang

Pada zaman modern ini terjadi perkembangan mengenai ilmu pengetahuan


yang ada. Perkembangan IPTEK yang ada berdampak juga terhadap berbagai
aspek kehidupan seperti di dunia perdangangan, industry, pertahanan, ekonomi
dll. Maka dari itu, diperlukan pengetahuan dalam berbagai macam bidang
pemelajaran, contohnya dalam bidang matematika dalam hal ini pembuatan
program untuk perhitungannya.

Konsep matematika sangatlah diperlukan dalam menyelesaikan berbagai


masalah yang. Secara umum, tujuan diberikannya pelajaran matematika adalah
untuk mempersiapkan peserta didik agar bisa menghadapi perubahan kehidupan
dan dunia yang selalu berkembang dan sarat perubahan, melalui latihan bertindak
atas dasar pemikiran logis, rasional, dan kritis. Juga mempersiapkan agar dapat
bermatematika dalam kehidupan sehari-hari, mempelajari ilmu pengetahuan
teknologi dan seni (IPTEKS). Oleh karena itu pelajar sangat dituntut untuk
mengerti dan memahami konsep matematika.

Zaman semakin berkembang, kebutuhan dan keinginan manusia juga semakin


lama semakin bervariasi. Dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut
tentunya diperlukan suatu ilmu. Pada bahasan kali ini, kita akan lebih berfokus
pada bidang rekayasa.

Masalah-masalah rekayasa terkadang muncul dengan tiba-tiba. Perkara-


perkara tersebut bisa saja mudah namun bisa juga rumit. Contoh masalah yang
rumit adalah masalah yang hanya dapat diselesaikan dengan menggunakan
matriks. Matriks sendiri juga memiliki banyak metode yang membuat
penyelesaian masalah menjadi semakin rumit.

1
Penyelesaian masalah dengan menggunakan matriks memiliki banyak metode.
Pada makalah ini, hanya akan dibahas metode Cramer’s Rule dan Gauss
Elimination. Metode Cramer ini masih sangat jarang digunakan,dibandingkan
metode Gauss karena kebanyakan alasannya adalah mereka belum terlalu
mengenal metode ini.

Metode ini pada umumnya digunakan untuk menyelesaikan masalah dengan


variabel yang banyak dalam kehidupan sehari-hari. Waktu penyelesaian manual
akan sangat lama jika variabel yang ingin dicari jumlahnya banyak. Inovasi
dalam mempercepat penyelesaian masalah dengan metode diatas sangatlah
dibutuhkan agar permasalahan di lapangan juga dapat diselesaikan dengan waktu
yang jauh lebih cepat dibandingkan sebelumnya.

Teknologi komputer berkembang dengan sangat cepat dibandingkan bidang


ilmu lainnya. Ilmu ini juga banyak membantu permasalahan di bidang lain
seperti transportasi, kedokteran, dan keinsinyuran. Dengan memanfaatkan ilmu
komputer, kita dapat membuat banyak perhitungan menjadi lebih cepat.
Permasalahan perhitungan perkalian matriks yang terlalu lama dapat diselesaikan
dengan menggabungkan ilmu metode numerik dengan ilmu komputer.
Pembuatan program penghitung dengan metode tersebut dapat dilakukan dengan
mengetahui prinsip dasar metode tersebut dan mengetahui bahasa pemrograman
itu sendiri.

Penggunaan komputer dalam perhitungan sangatlah efektif. Proses


perhitungan dengan cara manual yang biasanya dilakukan dalam waktu belasan
menit dapat disingkat menjadi hitungan detik atau bahkan kurang dari satu detik
dengan menggunakan program komputer. Maka dari itu, pembuatan program
sangatlah dibutuhkan.

2
1.2 Tujuan
- Menyelesaikan perhitungan matriks metode Cramer’s Rule dan Gauss
Elimination dengan bahasa pemrograman dalam hal ini PHYTON
- Memenuhi tugas kuliah kelas metode numerik

3
BAB II

TEORI DASAR
2.1.Matriks
Matriks adalah susunan segi empat siku – siku dari bilangan yang dibatasi dengan
tanda kurung. Suatu matriks tersusun atas baris dan kolom, jika matriks tersusun
atas m baris dan n kolom maka dikatakan matriks tersebut berukuran ( berordo )
m x n. Penulisan matriks biasanya menggunakan huruf besar A, B, C dan
seterusnya, sedangkan penulisan matriks beserta ukurannya (matriks dengan m
baris dan n kolom ) adalah Amxn, Bmxn dan seterusnya.
Bentuk umum matriks:

2.2. Cramer’s Rule


Kaidah Cramer adalah rumus yang dapat digunakan untuk menyelesaikan sistem
persamaan linear. Metode ini menggunakan determinan suatu matriks dan matriks
lain yang diperoleh dengan mengganti salah satu kolom dengan vektor yang
terdiri dari angka di sebelah kanan persamaannya. Metode ini dinamai dari
matematikawan Swiss Gabriel Cramer (1704–1752).

Jika determinan D = det X dari sebuah sistem n buah persamaan linier.

a11x1 + a12x2 + ......... + a1nxn = b1


a21x1 + a22x2 + ......... + a2nxn = b2

an1x1 + an2x2 + ......... + annxn = bn

Syarat untuk mempunyai suatu penyelesaian tunggal, tidak ada penyelesaian dan
mempunyai banyak tak terhingga penyelesaian ditentukan dengan nilai det (A)
seperti pada sistem persamaan dengan 2 variabel.

4
Teorema-teorema yang harus diperhatikan dalam penggunaan aturan Cramer :

 jika A adalah sebuah matriks bujursangkar yang mengandung paling sedikit


satu baris bilangan no, maka det(A) = 0
 jika A adalah sebuah matriks segitiga yang berukuran n x n maka determinan
A adalah hasil perkalian semua unsur pada kolom utama
 jika sebuah matriks bujursangkar mempunyai dua baris yang sebanding maka
nilai determinan matriks tersebut sama dengan nol.

Cara Aturan Cramer:

1. Ubah bentuk persamaan linear menjadi matriks

2. Tentukan masing-masing nilai determinan dari matriks A, A1, A2 dan A3 ,


yaitu |A | | A1| |A2 | dan |A3 |.

A1 = matriks yang kolom ke-1-nya diganti dengan .


A2 = matriks yang kolom ke-2-nya diganti dengan .
A3 = matriks yang kolom ke-3-nya diganti dengan .

3. Tentukan nilai X1, X2, X3

2.3.Gauss Elimination

Eliminasi Gauss adalah suatu metode untuk mengoperasikan nilai-nilai di dalam


matriks sehingga menjadi matriks yang lebih sederhana lagi. Dengan melakukan
operasi baris sehingga matriks tersebut menjadi matriks yang baris. Ini dapat

5
digunakan sebagai salah satu metode penyelesaian persamaan linear dengan
menggunakan matriks. Caranya dengan mengubah persamaan linear tersebut ke
dalam matriks teraugmentasi dan mengoperasikannya. Setelah menjadi matriks
baris, lakukan substitusi balik untuk mendapatkan nilai dari variabel-variabel
tersebut.
Kelebihan dan Kekurangan
Metode ini digunakan dalam analisis numerik untuk meminimalkan mengisi
selama eliminasi, dengan beberapa tahap
 Keuntungan :
a. menentukan apakah sistem konsisten
b. menghilangkan kebutuhan untuk menulis ulang variabel setiap langka
c. Lebih mudah untuk memecahkan
 Kelemahan
a. Memiliki masalah akurasi saat pembulatan decimal

Konsep Metode Gauss Elimination

Suatu metode dimana bentuk matrik di atas, pada bagian kiri diubah menjadi
matrik segitiga atas atau segitiga bawah dengan menggunakan OBE (Operasi
Baris Elementer).

6
Sehingga penyelesaian dapat diperoleh dengan :

2.4. Aplikasi Pemrograman Python


Python adalah bahasa pemrograman interpretatif multiguna dengan filosofi
perancangan yang berfokus pada tingkat keterbacaan kode. Python diklaim
sebagai bahasa yang menggabungkan kapabilitas, kemampuan, dengan sintaksis
kode yang sangat jelas, dan dilengkapi dengan fungsionalitas pustaka standar
yang besar serta komprehensif.

Gambar 1. Tampilan Aplikasi Python

Langkah membuat suatu program dengan Python :

1. Klik FILE
2. Pilih NEW FILE atau CTRL+N
3. Isi lembar kerja yang sudah tersedia
4. Setelah selesai mengisinya, file harus di save dengan cara Klik FILE lalu pilih
SAVE atau CRTL+S

7
5. Kemudian untuk Run Program dengan cara Klik RUN lalu pilih RUN
MODULE

Gambar 2. Tampilan Lembar Kerja Python

8
BAB III

PEMBAHASAN
3.1. Perhitungan Nilai X1, X2, dan X3 dengan Metode Cramer’s Rule

Diketahui:
2X1 + 4X2 + X3 = -11
-X1 + 3X2 - 2 X3 = -16
2X1 – 3X2 + 5X3 = 21
2 4 1 −11
𝐴 = |−1 3 −2| ; 𝑏 = {−16}
2 −3 5 21

2 4 1 𝑋1 −11
|−1 3 −2| {𝑋2} = {−16}
2 −3 5 𝑋3 21
Tentukan nilai X1, X2, X3!

Penyelesaian:

1. Tentukan determinan dari matriks A

2 4 1
A=|−1 3 −2|
2 −3 5

Det A = ( 2*3*5)+(4*-2*2)+(1*-1*-3)-(1*3*2)-(4*-1*5)-(2*-2*-3)

Det A = 30+(-16)+3-6-(-20)-12 = 19

2. Ubah bentuk Matriks A menjadi:


a. Untuk X1, matriks A menjadi matriks A1
−11 4 1
A1=|−16 3 −2|
21 −3 5
b. Untuk X2, matriks A menjadi matriks A2

9
2 −11 1
A2=|−1 −16 −2|
2 21 5
c. Untuk X3, matriks A menjadi matriks A3
2 4 −11
A3=|−1 3 −16|
2 −3 21

3. Cari determinan matriks A1, A2, A3


a. Determinan matriks A1
−11 4 1
A1=|−16 3 −2|
21 −3 5

Det A1= (B1*e*i)+(b*f*B3)+(c*B2*h)-(c*e*B3)-(b*B2*i)-(B1*f*h)


Det A1= 38
b. Determinan matriks A2
2 −11 1
A2=|−1 −16 −2|
2 21 5
Det A2= (a*B2*i)+(B1*f*g)+(c*d*B3)-(c*B2*g)-(B1*d*i)-(a *f*B3)
Det A2= -76
c. Determinan A3
2 4 −11
A3=|−1 3 −16|
2 −3 21
Det A3= (a*e*B3)+(b*B2*g)+(B1*d*h)-(B1*e*g)-(b*d*B3)-(a *B2*h)
Det A3= 19

4. Cari nilai X1, X2, X3


a. Nilai X1
𝐷𝑒𝑡 𝐴1 38
𝑋1 = = =2
𝐷𝑒𝑡 𝐴 19
b. Nilai X2

𝐷𝑒𝑡 𝐴2 −76
𝑋2 = = = −4
𝐷𝑒𝑡 𝐴 19
c. Nilai X3
𝐷𝑒𝑡 𝐴3 19
𝑋3 = = =1
𝐷𝑒𝑡 𝐴 19

10
3.2.Perhitungan Nilai X1, X2, dan X3 dengan Metode Gauss Elimination
Diketahui:
2X1 + 4X2 + X3 = -11
-X1 + 3X2 - 2 X3 = -16
2X1 – 3X2 + 5X3 = 21

Dibuat dalam bentuk Matriks A


2 4 1 X1 -11
A= -1 3 -2 . X2 = -16
2 -3 5 X3 21

Langkah –langkah pengerjaan:

- Jadikan baris bertama sebagai basis


2 4 1 -11 ==> BASIS
A= -1 3 -2 -16
2 -3 5 21

Perhitungan baris kedua :


Elemen dari baris pertama dikalikan dengan hasil pembagian elemen a21/a11
dan diminuskan, lalu ditambah dengan elemen baris ke dua
b( ) + b2

a21= 2 * - (-1/2) + -1 = 0
a22= 4 * - (-1/2) + 3 = 5
a23= 1 * - (-1/2) + -2 = -1.5
b2= -11 * - (-1/2) + -16 = -21.5

Perhitungan baris ketiga :


Elemen dari baris pertama dikalikan dengan hasil pembagian elemen a31/a11
dan diminuskan, lalu ditambah dengan elemen baris ke tiga
b( )+b3

a31= 2 * -(2/2) + 2 = 0
a32= 4 * -(2/2) + -3 = -7
a33= 1 * -(2/2) + 5 = 4
b3= -11 * -(2/2) + 21 = 32

11
Sehingga Matriks A menjadi:
2 4 1 -11
A= 0 5 -1.5 -21.5
0 -7 4 32
- Setelah diperoleh bentuk matriks A yang baru, kemudian jadikan baris kedua
sebagai basis

2 4 1 -11
A= 0 5 -1.5 -21.5 ===> BASIS
0 -7 4 32

Lalu lakukan sama seperti tahapan sebelumnya


Perhitungan baris ketiga :
Elemen dari baris pertama dikalikan dengan hasil pembagian elemen a32/a22
dan diminuskan, lalu ditambah dengan elemen baris ke tiga
b( )+b3

a32= 5 * -(-7/5) + -7 = 0
a33= -1.5 * -(-7/5) + 4 = 1.9
b3 -21.5 * -(-7/5) + 32 = 1.9
Sehingga Matriks A menjadi:

2 4 1 -11
A= 0 5 -1.5 -21.5
0 0 1.9 1.9
Jadi, dari matriks A di atas diperoleh:

1.9 X3= 1.9


X3= 1

12
Dari Matriks A juga diperoleh persamaan, yaitu:

5 X2 + -1.5 X3 = -21.5
5 X2 + -1.5 = -21.5
5 X2 = -20
X2 = -4

Dari persamaan

2X1+ 4X2 + X3 = -11

2 X1 + (4* -4) + 1 = -11


2 X1 + -15 = -11
2X1 = 4
X1 = 2

Jadi, Nilai X1, X2, X3:

X1 = 2

X2 = -4

X3 = 1

13
3.3.Diagram Alir
Berikut ini adalah diagram alir dalam proses program
a. Bagan Alir Cramer’s Rule

MULAI

INPUT DATA MATRIKS


A11, A12, A13, A21, A22, A23, A31, A32, A33

HITUNG DETERMINAN MATRIKS A


DET A= a*e*I + b*f*g + c*d*h – c*e*g – b*d*i – a*f*h

HITUNG DETERMINAN MATRIKS A1


DET A1= (B1*e*i)+(b*f*B3)+(c*B2*h)-(c*e*B3)-(b*B2*i)-(B1*f*h)

HITUNG DETERMINAN MATRIKS A2


DET A2=(a*B2*i)+(B1*f*g)+(c*d*B3)-(c*B2*g)-(B1*d*i)-(a *f*B3)

HITUNG DETERMINAN MATRIKS A3


DET A3=(a*e*B3)+(b*B2*g)+(B1*d*h)-(B1*e*g)-(b*d*B3)-(a
*B2*h)

MENGHITUNG NILAI X1,X2,X3


𝐷𝑒𝑡 𝐴(1,2,3)
{𝑋} =
𝐷𝑒𝑡 𝐴

SELESAI

14
b. Bagan Alir Gauss Elimination

MULAI

INPUT DATA MATRIKS


A11, A12, A13, A21, A22, A23, A31, A32, A33

HITUNG PERUBAHAN ELEMEN MATRIKS BARIS KEDUA


DAN KETIGA JIKA BASIS BERADA PADA BARIS PERTAMA
A21=0; A31=0

HITUNG PERUBAHAN ELEMEN MATRIKS BARIS KETIGA


JIKA BASIS BERADA PADA BARIS KEDUA
A21=0; A31=0; A32=0

HITUNG NILAI X3

HITUNG NILAI X2

HITUNG NILAI X1

SELESAI

15
3.4. Perhitungan Nilai X1,X2, X3 dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman
(Python)
Untuk mempermudah dan mempercepat perhitungan matriks dalam hal ini
menetukan nilai X1,X2,X3 dari persamaan, diperlukan suatu bahasa
pemrograman. Pembahasan ini digunakan bahasa pemrograman Python untuk
menyelesaikannya.

3.4.1. Perhitungan Nilai X1,X2, X3 dengan Metode Cramer’s Rule

Berikut perhitungan nilai X1,X2,X3 dengan Python

 Script Program:

Perintah untuk input nilai matriks.

A=a11 ; B= a12 ; C=a13


D=a21 ; E= a=22 ; F=a23
G=a31 ; H= a32 ; I=a33

Mencari Determinan

16
Menghitung Nilai X1

Menghitung Nilai X2

Menghitung Nilai X3

17
- Setelah Run

18
3.4.2. Perhitungan Nilai X1,X2, X3 dengan Metode Gauss Elimination

Berikut perhitungan nilai X1,X2,X3 dengan Python

 Script Program:

- Perintah untuk input nilai


matriks.
-Input Nilai B

Baris Pertama dijadikan Basis

Perhitungan baris kedua jika basis


dibaris pertama

Perhitungan baris ketiga jika basis


dibaris pertama

Terjadi perubahan pada elemen


matriks baris kedua dan ketiga

Baris Kedua dijadikan Basis

19
Perhitungan baris ketiga jika basis
dibaris kedua

Terjadi perubahan pada elemen


matriks baris ketiga

Menghitung Nilai X1,X2, X3

Mencari Determinan

20
- Setelah Run

21
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN


4.1.Kesimpulan
Penyelesaian operasi matriks berupa perhitungan untuk memperoleh nilai
X1,X2,X3 dapat dilakukan dengan menggunakan Python. Pembuatan program
diawali dengan mengubah bentuk persamaan menjadi matriks, dan langkah-
langkah perhitungan dicantumkan pada bagan alir.

4.2. Saran
1. Dalam melakukan perhitungan nilai X1, X2, X3 seperti dalam pembahasan,
diperlukan beberapa metode pembanding agar supaya nilai tersebut dapat
diperoleh dengan tepat
2. Untuk membuat program yang menjalankan suatu fungsi tertentu, kita perlu
memahami logika pemrograman dari fungsi yang akan kita jadikan program.
Fungsi utama tersebut kita menguraikan menjadi fungsi-fungsi lebih kecil
yang bisa diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman Python. Oleh karena
itu, membuat diagram alir dari logika pemrograman fungsi yang akan kita
buat programnya sangatlah penting.

22

Anda mungkin juga menyukai