INSTRUMENTASI PENGATURAN
RESPON SISTEM
Di susun oleh :
Kelompok 6
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................... 4
1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................................. 5
1.3 MANFAAT DAN TUJUAN............................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI SISTEM KENDALI............................................................................ 6
2.2 MANFAAT SISTEM KENDALI...........................................................................6
2.3 PENGERTIAN RESPON SISTEM.......................................................................7
2.4 KLASIFIKASI RESPON SISTEM........................................................................9
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN................................................................................................ 21
B. SARAN........................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 22
BAB I
PENDAHULUAN
Kemajuan sistem kendali automatic dalam bentuk teori maupun praktik akan
memberikan kemudahan dalam mendapatkan unjuk kerja sistem dinamik,
mempertinggi kualitas, menurunkan biaya produksi dan penghematan energi.
Tingkat kemajuan ini dicapai tidak secara tiba-tiba, melainkan melalui sejarah
perkembangan yang cukup panjang. Tepatnya adalah sejak ditemukannya governor
sentrifugal sebagai pengendalian kecepatan mesin uap yang dibuat oleh James Watt
pada abad ke-18. Pada tahun 1922, Minorsky membuat alat kendali automatik untuk
pengemudian kapal dan menunjukkan cara menentukan kestabilan dari persamaan
diferensial yang melukiskan sistem. Pada tahun 1932, Nyquist mengembangkan
suatu prosedur yang relative sederhana untuk menentukan kestabilan loop tertutup.
Pada tahun 1934, Hazen memperkenalkan servomekanik untuk sistem kendali
posisi. Pada tahun 1940 hingga 1950 kendali linier berumpan balik dan metode
tempat kedudukan akar dalam desain sistem kendali.
Metode respon frekuensi dan tempat kedudukan akar yang merupakan inti teori
sistem kendali klasik, akan mendasari pembahasan sistem yang stabil yang
memenuhi persyaratan unjuk kerja untuk sembarang sistem pengendalian. Sejak
akhir tahun 1950, penekanan desain sistem kendali telah beralih kesalah satu dari
beberapa sistem yang bekerja menjadi desain satu sistem optimal. Teori klasik yang
membahas sistem satu masukan satu keluaran, semenjak tahun 1960 sudah tidak
dapat digunakan untuk sistem multi masukan dan multi keluaran. Dengan kata lain
bahwa sistem kendali multi masukan-multi keluaran menjadi semakin kompleks,
sehingga pemecahannya memerlukan banyak persamaan. Lebih jauh dari itu, logis
bila memerlukan peralatan Bantu yang memadai seperti penggunaan komputer
analog maupun digital secara langsung. Semenjak itu pulalah sistem kendali modern
dikembangkan guna mengatasi kompleksitas yang dijumpai pada berbagai sistem
pengendalian yang menuntut ketelitian tinggi dan cepat dengan hasil akhir (output)
optimal. Oleh sebab itu wajar bila suatu industri besar dan modern sangat
memerlukan tenaga ahli dalam perencanaan sistem kendali dan teknisi profesional
sebagai operator dari berbagai disiplin ilmu yang saling terkait.
Materi sistem kendali yang akan disajikan disini penekanannya pada teori klasik,
yaitu sistem satu masukan-satu keluaran berumpan-balik maupun tanpa umpan-
balik. Namun demikian sistem kendali multi masukan-multi keluaran yang melibatkan
peralatan mikroprosesor/mikrokomputer pun akan disajikan pula dengan porsi yang
relative sedikit. Dengan demikian materi sistem kendali yang disajikan di sini
sebagian besar berfokus pada sistem loop tertutup (closed-loop system).
PEMBAHASAN
Masukkan dan keluaran merupakan suatu variabel atau besaran fisis. Keluaran
merupakan hal yang dihasilkan oleh kendali. Sedangkan masukkan adalah yang
mempengaruhi kendalian (yang mengatur keluaran). Kedua dimensi masukkan dan
keluaran tidak harus sama.
System kendali umpan balik (Feedback Control System) adalah syatem kendali yang
mempunyai elemen umpan balik, berfungsi untuk mengamati keluaran yang terjadi
untuk dibandingkan dengan masukkan (yang diinginkan).
Respon sistem atau tanggapan sistem adalah perubahan perilaku output terhadap
perubahan sinyal input. Respon sistem berupa kurva ini akan menjadi dasar untuk
menganalisa karakteristik system selain menggunakan model matematika.
Critically damped response, output tidak melewati nilai input tapi butuh
waktu lama untuk mencapai target akhirnya.
Fasa peralihan ini kemudian akan berhenti pada nilai dikisaran input/target
dimana selisih nilai akhir dengan target disebut steady state error.Jika dengan input
atau gangguan yang diberikan pada fasa transient kemudian tercapai output steady
state maka dikatakan sistem ini stabil. Jika sistem tidak stabil, output akan
meningkat terus tanpa batas sampai sistem merusak diri sendiri atau terdapat
rangkaian pengaman yang memutus sistem.
Gain Margin,
Phase Margin,
sistem orde 1
Kesimpulan
Tampak bahwa respon sistem menyerupai respon sistem orde satu, oleh
karena itu spesifikasi respon sistem yang digunakan adalah spesifikasi
respon sistem orde satu.
Sistem orde dua dengan koefisien redaman > 1, dapat didekati dengan model
orde I, dengan gain over-all K sama dengan sistem semula dan time constant
* adalah waktu yang dicapai respon pada 63,2% dari keadaan didekati
dengan respon sistem orde I, model sistem dapat direduksi menjadi
model orde I.steady state. Model pendekatan tersebut disebut sebagai Model
Reduksi.
Kesimpulan,
Tampak bahwa respon sistem menyerupai respon sistem orde satu, oleh karena
itu sama seperti kesimpulan sebelumnya, sistem orde dua dengan koefesien
redaman= 1, dapat didekati dengan model reduksi orde I, seperti berikut :
Spesifikasi Respon Steady State Sistem Orde II Seperti juga pada sistem orde I,
pada sistem orde II spesifikasi respon steady state di ukur melalui %eror posisi pada
keadaan tunak :
1. Tipe sistem 0, jika akar persamaan karakteristik bernilai 0 tidak ada (tidak
terdapat s=0 dari akar persamaan karakteristik) dan persamaan sistemnya:
2. Tipe sistem 1, jika akar persamaan karakteristik bernilai 0 ada 1 atau ada satu
akar persamaan karakteristik s=0 dan persamaan sistemnya:
3. Type sistem n, jika akar persamaan karakteristik bernilai 0 ada n atau ada n akar
persamaan karakteristik s=0 dan persamaan sistemnya:
ket: n=type sistem (0,1,2,3,) bilangan bulat G(s)=G(s)H(s) , untuk loop tertutup.
Koefisien steady state error dapat dibagi atas:
1. Kp, Koefisien error posisi (static error) terhadap input unit step
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem kendali dapat didefinisikan sebagai hubungan timbal balik antara
komponen komponen yang membentuk suatu konfigurasi system dan memberikan
suatu hasil sesuai dengan yang diharapkan. Hasil ini adalah keluaran yang
dinamakan respon sistem yang dimaksud. Jika harus ada yang dikendalikan, dalam
bidang keteknikan yaitu berupa sistem fisis yang biasa disebut dengan kendalian
(plat).
Berdasarkan jenis pengendalian yang digunakan sistem kendali terbagi atas Sistem
pengendalian manual dan Sistem pengendalian otomatis. Sedangkan Berdasarkan
pengaruh keluaran / respon terhadap prosesnya terbagi atas Sistem Pengaturan
Loop Terbuka (Open Loop) dan Sistem pengaturan loop tertutup (Close Loop)
B. SARAN
Setelah penulis menyelesaikan makalah ini, penulis berharap agar pembaca
dapat mengerti betul dengan apa yang di jelaskan penulis dalam makalah ini dan
kedepannya tidak akan terjadi kekeliruan lagi dalam hal ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
DAFTAR PUSTAKA
http://iwansugiyarto.blogspot.com/2011/11/loop-terbuka-loop tertutup.html
http://lecturer.poliupg.ac.id/~thahir/BAHAN%20AJAR
%20PENGATURAN/MATERI/Materi_Ajar.doc
https://bagaskawarasan.wordpress.com/2012/11/21/teknik-kendali-tanggapan-
tanggapan-sistem/
http://gembong.lecture.ub.ac.id/files/2014/10/Analisa-Respon-Sistem-Transient.pdf