Anda di halaman 1dari 20

PRAKTIKUM TEKNIK OTOMASI

MANIPULATED VARIABEL PLANT MIXER SYSTEM

Oleh :
Andriyana Kurnianisa Meiratri
10511910000010

Dosen Pengampu :
Brian Raafiu, S.T.,M.T

DEPARTEMEN TEKNIK INSTRUMENTASI


FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Pencipta Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat serta anugerah-Nya kami dapat menyusun dan meyelesaikan
laporan praktikum yang berjudul Manipulated Variabel Plant Mixer System.
Laporan ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah
Teknik Otomasi dalam jenjang pendidikan perkuliahan Diploma Institut
Teknologi Sepuluh Nopember. Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkenan membantu pada tahap
penyusunan hingga selesainya laporan praktikum ini. Laporan ini tidak akan
selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Diucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Brian Raafiu, S.T.,M.T selaku dosen mata kuliah Teknik Otomasi.
2. Teman-teman mahasiswa Teknik Instrumentasi angkatan 2019 yang
saling mendukung dan bekerja sama dengan baik.
Semoga laporan akhir ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya bagi semua pihak yang memerlukan. Semoga Pencipta Yang Maha Esa
memberikan rahmat dan ridho-Nya atas segala bantuan yang diberikan.

Surabaya, 29 November 2021

Andriyana Kurnianisa Meiratri


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH..........................................................................4
1.3 TUJUAN...................................................................................................5
1.4 MANFAAT...............................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
DASAR TEORI.......................................................................................................6
2.1 MIXING PROCESS..................................................................................6
2.2 PLC............................................................................................................6
2.3 SISTEM KENDALI LOOP TERBUKA...................................................8
2.4 SISTEM KENDALI LOOP TERTUTUP.................................................8
2.5 SISTEM KENDALI PLC..........................................................................9
BAB III....................................................................................................................9
METODOLOGI PRAKTIKUM..............................................................................9
3.1 PERALATAN PRAKTIKUM..................................................................9
3.2 PROSEDUR PRAKTIKUM...................................................................10
BAB IV..................................................................................................................10
HASIL PRAKTIKUM DAN ANALISIS DATA..................................................10
4.1 HASIL PRAKTIKUM............................................................................10
4.2 PEMBAHASAN..........................................................................................14
BAB V....................................................................................................................19
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................19
5.1 KESIMPULAN.......................................................................................19
5.2 SARAN...................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Otomatisasi merupakan salah satu realisasi dari perkembangan teknologi,
dan merupakan alternatif untuk memperoleh sistem kerja yang cepat, akurat,
efektif dan efisien, sehingga diperoleh hasil yang lebih optimal. Dalam era
industri modern, sistem kontrol proses industri biasanya merujuk pada
otomatisasi sistem kontrol yang digunakan. Sistem kontrol industri dimana
peranan manusia masih amat dominan, misalnya dalam merespon besaran-
besaran proses yang diukur oleh sistem kontrol tersebut dengan serangkaian
langkah berupa pengaturan panel dan saklar-saklar yang relevan telah banyak
digeser dan digantikan oleh sistem kontrol otomatis. Sebabnya jelas mengacu
pada faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi dan produktivitas industri itu
sendiri, misalnya faktor human error dan tingkat keunggulan yang ditawarkan
sistem kontrol tersebut. Salah satu sistem kontrol yang amat luas
pemakaiannya ialah Programmable Logic Controller (PLC). Penerapannya
meliputi berbagai jenis industri mulai dari industri rokok, otomotif,
petrokimia, kertas, bahkan sampai pada industri tambang, misalnya pada
pengendalian turbin gas dan unit industri lanjutan hasil pertambangan. PLC
sendiri merupakan sistem yang dapat memanipulasi, mengeksekusi, dan
memonitor keadaan proses pada laju yang amat cepat, dengan dasar data yang
bisa diprogram dalam sistem berbasis mikroprosesor integral.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah dalam praktikum kali ini yaitu :
1. Bagaimana procces plant kontinyu dan process sequential?
2. Bagaimana process variable dan manipulated variable?
3. Bagaimana mendesain feedback closed loop control system dan open loop
control system?
4. Bagaimana melakukan spesifikasi komponen feedback closed loop control
beserta karakteristiknya?

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan praktikum sebagai berikut :
1. Memahami process pada plant process kontinyu dan process sequential
2. Mengidentifikasi process variable dan manipulated variable
3. Mampu mendesain feedback closed loop control system dan open loop
control system
4. Mampu melakukan spesifikasi komponen feedback closed loop control
beserta karakteristik nya → sensor & transmitter, controller, actuator
5. Mampu memilih mode control → on-off, proportional (p),
proportional+integral (p+i), proportional+integral+derivatif (p+i+d),
sesuai dengan karakteristik process variable

1.4 MANFAAT
Adapun manfaat dari adanya praktikum ini yaitu sebagai berikut :
1. Mahasiswa mampu memahami proses kontinyu dan proses sequential.
2. Mahasiswa mampu memahami proses variabel dan manipulated variabel.
3. Mahasiswa mampu mendesain feedback closed loop control system dan
open loop control system
4. Mahasiswa mampu melakukan spesifikasi komponen feedback closed loop
control beserta karakteristik nya → sensor & transmitter, controller,
actuator.
5. Mahasiswa mampu memilih mode control → on-off, proportional (p)
proportional+integral (p+i), proportional+integral+derivatif (p+i+d), sesuai
dengan karakteristik process variable.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 MIXING PROCESS


Mixing process merupakan suatu proses membaurkan beberapa bahan
menjadi satu kesatuan dengan presentase tertentu sehingga menghasilkan
produk baru yang homogen. Contoh dari proses pencampuran cair-cair yaitu
seperti sirup, bahan-bahan kimia, minuman kaleng dan sebagainya. Dalam
proses tersebut diperlukan gaya mekanik sebagai penggerak alat pengaduk
sehingga proses pencampuran dapat berjalan dengan baik. Ada beberapa
metode dalam proses pencampuran seperti penyemprotan dan mengeluarkan
gas ke dalam cairan. Namun metode yang paling sering digunakan yaitu
dengan metode turbulensi dimana bahan-bahan yang akan dicampur
dimasukkan kedalam bejana kemudian diaduk.

2.2 PLC
PLC merupakan singkatan dari Programmable Logic Controller. PLC
adalah sebuah peralatan elektronik yang dapat diprogram agar bisa mengontrol
atau mengoprasikan mesin. PLC memiliki kemampuan menyimpan memori
program. Program ini bisa berubah-ubah, tergantung dari fungsi dan
kegunaannya. PLC memiliki kemampuan memproses input secara aritmatik
dan logic (ALU). Artinya, PLC dapat melakukan beragam operasi, seperti
pembagian, menambah, kali, negasi, OR, AND dan lain-lain. PLC dalam
mengontrol atau mengatur sebuah proses untuk menghasilkan output tertentu.
Gambar 1 PLC
Fungsi PLC dapat dibagi menjadi dua, yaitu kontrol sekuensial dan
monitoring plant. Kontrol sekuensial, fungsi ini dapat diartikan sebagai
penjagaan, agar setiap step atau langkah-langkah dalam proses sekuensial
berlangsung sesuai dengan urutan yang tepat. Proses input sekuensial
umumnya berupa sinyal biner yang akan dikelola kembali sehingga menjadi
output. Monitoring Plant, fungsi ini akan dapat memonitor atau mengawasi
suatu sistem (seperti tekanan, temperatur) dan akan menampilkan pesan
tersebut ke operator. Selain itu, fungsi ini juga akan mengambil tindakan yang
diperlukan sehubungan dengan proses kontrolnya, contohnya seperti nilai
sudah melebihi batas.

Selama operasi, PLC akan melakukan tiga proses yang disebut


scanning, diantaranya :
1. PLC membaca dan menerima data dari field devices melalui antarmuka
input.
2. PLC mengeksekusi atau menjalankan program yang tersimpan pada
sistem dimemorinya berdasarkan data yang diterima dari field devices.
3. PLC menulis dan Memperbarui keadaan dari field devices melalui
antarmuka output.
Selanjutnya input/output akan membentuk sistem antarmuka,
sehingga field devices dapat terhubung dengan controller.
Setiap perangkat tentunya mempunyai komponen utama yang
dapat berguna sebagai pendukung agar fungsinya bisa berjalan dengan baik.
Begitupun pada PLC, adapun komponen utama didalamnya seperti:

1. Central Prosesing Unit (CPU)


CPU mempunyai fungsi untuk mengontrol dan mengawasi semua
pengoperasian pada PLC dan menjalankan program yang disimpan didalam
memori.
2. Memory
Memori pada PLC mempunyai fungsi untuk menyimpan program dan
memberikan lokasi hasil perhitungan dapat disimpan didalamnya. RAM
mempunyai waktu akses yang cepat dan program yang terdapat didalamnya
dapat diperbaharui sesuai dengan keinginan pemakainya.
3. Input/Output
Input/output menjadi sebuah modul yang penting pada PLC. Alasannya,
karena PLC berfungsi untuk memproses atau mengoperasikan sebuah
mesin. Peran input/output akan menjadi peratara diantara perangkat kontrol
dengan CPU. Input pada PLC adalah untuk menghubungkan suatu peralatan
dari sinyal.
4. Power Supply
Tanpa Power Supply, maka PLC tidak akan dapat beroperasi. Power Supply
berguna sebagai sumber daya dari PLC, sehingga ia dapat beroperasi dan
menjalankan fungsi-fungsinya. Power Supply akan mengkonversikan
pasokan listrik dari PLN (220V) ke daya yang dibutuhkan CPU serta modul
input/output.

2.3 SISTEM KENDALI LOOP TERBUKA


Sistem kendali loop terbuka adalah proses pengendalian di mana variabel
input mempengaruhi output yang dihasilkan.

Dapat dipahami bahwa tidak ada informasi yang diberikan oleh peralatan
output kepada bagian proses sehingga tidak diketahui apakah hasil output
sesuai dengan yang dikehendaki.

2.4 SISTEM KENDALI LOOP TERTUTUP


Sistem kendali loop tertutup adalah suatu proses pengendalian di mana
variabel yang dikendalikan (output) disensor secara kontinyu, kemudian
dibandingkan dengan besaran acuan. Variabel yang dikendalikan dapat
berupa hasil pengukuran temperatur, kelembaban, posisi mekanik, kecepatan
putaran, dan sebagainya. Hasil pengukuran tersebut diumpan-balikkan ke
pembanding (komparator) yang dapat berupa peralatan mekanik, listrik,
elektronik, atau pneumatik. Pembanding membandingkan sinyal sensor yang
berasal dari variabel yang dikendalikan dengan besaran acuan, dan hasilnya
berupa sinyal kesalahan. Selanjutnya, sinyal kesalahan diumpankan kepada
peralatan kendali dan diproses untuk memperbaiki kesalahan sehingga
menghasilkan output sesuai dengan yang dikehendaki. Dengan kata lain,
kesalahan sama dengan nol.
2.5 SISTEM KENDALI PLC
Dalam sistem otomasi, PLC merupakan Jantung sistem kendali. Dengan
program yang disimpan dalam memori PLC, dalam eksekusinya, PLC dapat
memonitor keadaan sistem melalui sinyal dari peralatan input, kemudian
didasarkan atas logika program menentukan rangkaian aksi pengendalian
peralatan output luar. PLC dapat digunakan untuk mengendalikan tugas-tugas
sederhana yang berulang-ulang, atau diinterkoneksi dengan yang lain
menggunakan komputer melalui sejenis jaringan komunikasi untuk
mengintegrasikan pengendalian proses yang kompleks.

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 PERALATAN PRAKTIKUM


Adapun peralatan pada praktikum sebagai berikut :
a) PC yang terkoneksi dengan internet guna mendownload materi praktikum
serta menjawab pertanyaan dan mengirim hasil praktikum dalam bentuk
soft file Laporan Praktikum.
b) PLC OMRON CJ2M
c) 2 Buah Rak ID211 sebagai port input
d) 2 Buah Rak OC211 sebagai port output
e) 3 Buah lampu
f) 3 Buah push button
g) Mcb Ac
h) Terminal kabel
i) Power supply AC to DC

3.2 PROSEDUR PRAKTIKUM


Adapun prosedur pada praktikum sebagai berikut :
a) Tentukan karakteristik proses plant
b) Buatlah diagram Feedback Closed Loop Control System dari simulator
c) Buatlah Flowchart Diagram dari alur system otomatis mixer system dan
Program Ladder Diagram pada simulator PLC untuk mensimulasikan
proses mixer tanki tersebut
d) Buat Analisa dan kesimpulan mengenai sistem ini berkaitan dengan sistem
kendali otomatis berdasarkan variabel input dan outputnya
e) Identifikasi komponen – komponen detail hardware Feedback Closed
Control beserta spesifikasinya

BAB IV
HASIL PRAKTIKUM DAN ANALISIS DATA

4.1 HASIL PRAKTIKUM


a) Berikut merupakan hasil praktikum analisis plant mixing system. Simulasi
menggunakan software CX-ONE :
1. Gambar di bawah merupakan ladder diagram yang telah di buat untuk Plant
Mixing System yang telah saya buat dengan menggunakan software CX-
ONE. Ladder diagram dibawah menunjukkan ketika system menyala
namun proses dari plant tersebut belum “START” karena Button “START”
belum di gunakan.
2. Gambar di bawah ini merupakan ladder diagram ketika tombol “START”
ditekan maka akan menyalakan Katup K1 dan Katup K2 yang mengalirkan
fluida yang di perlukan. Lalu, agar system tersebut tetap menyala, maka di
perlukan program yang bias mengunci agar tetap menyala yaitu
setelahtombol “START” akan menuju “K1” yang ada di bawahnya.

3. Gambar dibawah menunjukkan ketika sensor S1 menyala maka akan


menghidupkan Motor Pengaduk dan akan menyimpan memori S1 agar
nanti akan tetap menyala.
4. Gambar dibawah menunjukkan ketika sensor 2 menyala lalu pada katup 1
mati katup 2 mati dan motor pengaduk mati, tetapi sensor 1 tetap menyala
di karenakan masih deteksi fluida yang ada di dalam tank. Lalu, katup
ketiga menyala untuk mengosongkan tank.

5. Gambar di bawah menunjukkan bahwa sensor 1 dan sensor 2 mati dan


katup 1, katup 2, dan katup 3 mati. Dan pada step ini program akan berjalan
kembali ke awal
b) Berikut merupakan hasil praktikum menggunakan hardware
1. Ketika S1 bekerja

2. Ketika S2 bekerja
3. Setelah air kosong

4.2 PEMBAHASAN
Adapun pembahasan pada praktikum Manipulated Variabel Plant Mixer
System ini yaitu :
1. Karakteristik process plant pada gambar diatas yaitu :
a) Proses yang terjadi pada plant yaitu setiap kali tombol Start ditekan,
katup K1 dan K2 terbuka (K1=K2=1), memasukkan 2 buah cairan ke
dalam tangki. Ketika campuran tersebut mencapai sensor S1 (S1=1),
motor pengaduk MP berputar (MP=1). Ketika campuran telah
mencapai sensor S2 (S2=1), motor pengaduk MP akan berhenti
(MP=0) dan kedua katup K1 dan K2 tertutup (K1=K2=0), kemudian
katup pengosongan K3 terbuka (K3=1). Setelah tangki kosong
(S2=S1=0), K3 tertutup kembali (K3=0).

b) Variabel Proses yang terjadi pada plant mixer system adalah Level.
Kemudian, untuk Manipulatif Variabel yang digunakan adalah Fluida.

2. Terdapat pula diagram feedback Closed Loop Control System pada


praktikum Manipulated Variabel Plant Mixer System ini yaitu :
3. Terdapat pula Flowchart Diagram Alur pada praktikum Manipulated
Variabel Plant Mixer System ini yaitu :
4. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Analisa dari variabel input dan
variabel output pada plant diatas yaitu control mode yang sesuai adalah
mode control on/off. Selain itu dapat ditarik kesimpulan bahwa proses
yang terjadi adalah Feedback Closed Loop Control System, dikarenakan
terdapat umpan balik dari sensor menuju set point dalam prosesnya.

5. Adapun komponen dan spesifikasi yang digunakan pada praktikum ini


yaitu:
a) PLC OMRON CJ2M
b) 2 Buah Rak ID211 sebagai port input
c) 2 Buah Rak OC211 sebagai port output
d) 3 Buah lampu
e) 3 Buah push button
f) Mcb Ac
g) Terminal kabel
h) Power supply AC to DC

Program capacity 40 K steps


Data memory capacity 64 K words
Logic execution time 0.04 µs
Max. number of expansion units 40
Max. number of local I/O points 2560
Number of built-in digital I/Os 0
Communication port(s) Serial RS-232C, USB
Height 90 mm
Width 31 mm
Depth 84.5 mm
Weight 130 g
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan pada praktikum Manipulated Variabel Plant Mixer
System ini yaitu :
1) Otomatisasi merupakan salah satu realisasi dari perkembangan teknologi,
dan merupakan alternatif untuk memperoleh sistem kerja yang cepat,
akurat, efektif dan efisien, sehingga diperoleh hasil yang lebih optimal.
2) PLC merupakan sistem yang dapat memanipulasi, mengeksekusi, dan
memonitor keadaan proses pada laju yang amat cepat, dengan dasar data
yang bisa diprogram dalam sistem berbasis mikroprosesor integral.
3) Mixing process merupakan suatu proses membaurkan beberapa bahan
menjadi satu kesatuan dengan presentase tertentu sehingga menghasilkan
produk baru yang homogen
4) Kontrol level dan mixer pada tangki. Tangki mixer digunakan sebagai
penampung air dan pencampuran fluida yang digunakan sebagai plant
untuk proses pengendalian sistem kontinyu.
5) Proses secara kontinyu adalah proses yang di dalamnya terdapat interaksi
proses antara equipment yang satu dengan proses equipment yang lain.
6) Proses yang terjadi yaitu ketika setiap kali tombol Start ditekan, Katup K1
dan K2 terbuka (K1=K2=1), memasukan 2 buah cairan ke dalam tangka.
Ketika campuran tersebut mencampur sensor S1 (S1=1), motor pengaduk
atau MP berputar (MP=1). Ketika campuran telah mencapai sensor S2
(S2=1), motor pengaduk MP akan berhenti (MP=0) dan kedua katup K1
dan K2 tertutup (K1=K2=0), kemudian katup pengosongan K3 terbuka
(K3=1). Setelah tangki kosong (S2=S1=0), K3 tertutup Kembali (K3=0)
7) Sistem kendali kontinyu pada proses pencampuran terjadi karena dalam
prosesnya berfungsi menjaga level campuran yaitu 2 cairan dengan dua
sensor S1&S2 dalam sebuah tangki. Pada proses pencampuran ini
berfungsi untuk menjaga agar selama proses pencamuran 2 cairan tidak
terjadi kelebihan atau kekurangan input yang akan mempengaruhi dalam
suatu proses sistem.

5.2 SARAN
Adapun saran untuk praktikum ini yaitu :
1. Mahasiswa diharapkan untuk lebih teliti dalam mengerjakan praktikum
2. Mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan media pembelajaran yang
menarik dan dibutuhkan lapangan.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Kurikulum Prodi Sarjana Terapan Rekayasa Teknologi Instrumentasi


[2] Silabus mata kuliah Teknik Otomasi

Anda mungkin juga menyukai