Oleh :
Andriyana Kurnianisa Meiratri
10511910000010
Dosen Pengampu :
Brian Raafiu, S.T.,M.T
Puji syukur kami haturkan kehadirat Pencipta Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat serta anugerah-Nya kami dapat menyusun dan meyelesaikan
laporan praktikum yang berjudul Manipulated Variabel Plant Mixer System.
Laporan ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah
Teknik Otomasi dalam jenjang pendidikan perkuliahan Diploma Institut
Teknologi Sepuluh Nopember. Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkenan membantu pada tahap
penyusunan hingga selesainya laporan praktikum ini. Laporan ini tidak akan
selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Diucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Brian Raafiu, S.T.,M.T selaku dosen mata kuliah Teknik Otomasi.
2. Teman-teman mahasiswa Teknik Instrumentasi angkatan 2019 yang
saling mendukung dan bekerja sama dengan baik.
Semoga laporan akhir ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya bagi semua pihak yang memerlukan. Semoga Pencipta Yang Maha Esa
memberikan rahmat dan ridho-Nya atas segala bantuan yang diberikan.
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH..........................................................................4
1.3 TUJUAN...................................................................................................5
1.4 MANFAAT...............................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
DASAR TEORI.......................................................................................................6
2.1 MIXING PROCESS..................................................................................6
2.2 PLC............................................................................................................6
2.3 SISTEM KENDALI LOOP TERBUKA...................................................8
2.4 SISTEM KENDALI LOOP TERTUTUP.................................................8
2.5 SISTEM KENDALI PLC..........................................................................9
BAB III....................................................................................................................9
METODOLOGI PRAKTIKUM..............................................................................9
3.1 PERALATAN PRAKTIKUM..................................................................9
3.2 PROSEDUR PRAKTIKUM...................................................................10
BAB IV..................................................................................................................10
HASIL PRAKTIKUM DAN ANALISIS DATA..................................................10
4.1 HASIL PRAKTIKUM............................................................................10
4.2 PEMBAHASAN..........................................................................................14
BAB V....................................................................................................................19
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................19
5.1 KESIMPULAN.......................................................................................19
5.2 SARAN...................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan praktikum sebagai berikut :
1. Memahami process pada plant process kontinyu dan process sequential
2. Mengidentifikasi process variable dan manipulated variable
3. Mampu mendesain feedback closed loop control system dan open loop
control system
4. Mampu melakukan spesifikasi komponen feedback closed loop control
beserta karakteristik nya → sensor & transmitter, controller, actuator
5. Mampu memilih mode control → on-off, proportional (p),
proportional+integral (p+i), proportional+integral+derivatif (p+i+d),
sesuai dengan karakteristik process variable
1.4 MANFAAT
Adapun manfaat dari adanya praktikum ini yaitu sebagai berikut :
1. Mahasiswa mampu memahami proses kontinyu dan proses sequential.
2. Mahasiswa mampu memahami proses variabel dan manipulated variabel.
3. Mahasiswa mampu mendesain feedback closed loop control system dan
open loop control system
4. Mahasiswa mampu melakukan spesifikasi komponen feedback closed loop
control beserta karakteristik nya → sensor & transmitter, controller,
actuator.
5. Mahasiswa mampu memilih mode control → on-off, proportional (p)
proportional+integral (p+i), proportional+integral+derivatif (p+i+d), sesuai
dengan karakteristik process variable.
BAB II
DASAR TEORI
2.2 PLC
PLC merupakan singkatan dari Programmable Logic Controller. PLC
adalah sebuah peralatan elektronik yang dapat diprogram agar bisa mengontrol
atau mengoprasikan mesin. PLC memiliki kemampuan menyimpan memori
program. Program ini bisa berubah-ubah, tergantung dari fungsi dan
kegunaannya. PLC memiliki kemampuan memproses input secara aritmatik
dan logic (ALU). Artinya, PLC dapat melakukan beragam operasi, seperti
pembagian, menambah, kali, negasi, OR, AND dan lain-lain. PLC dalam
mengontrol atau mengatur sebuah proses untuk menghasilkan output tertentu.
Gambar 1 PLC
Fungsi PLC dapat dibagi menjadi dua, yaitu kontrol sekuensial dan
monitoring plant. Kontrol sekuensial, fungsi ini dapat diartikan sebagai
penjagaan, agar setiap step atau langkah-langkah dalam proses sekuensial
berlangsung sesuai dengan urutan yang tepat. Proses input sekuensial
umumnya berupa sinyal biner yang akan dikelola kembali sehingga menjadi
output. Monitoring Plant, fungsi ini akan dapat memonitor atau mengawasi
suatu sistem (seperti tekanan, temperatur) dan akan menampilkan pesan
tersebut ke operator. Selain itu, fungsi ini juga akan mengambil tindakan yang
diperlukan sehubungan dengan proses kontrolnya, contohnya seperti nilai
sudah melebihi batas.
Dapat dipahami bahwa tidak ada informasi yang diberikan oleh peralatan
output kepada bagian proses sehingga tidak diketahui apakah hasil output
sesuai dengan yang dikehendaki.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM DAN ANALISIS DATA
2. Ketika S2 bekerja
3. Setelah air kosong
4.2 PEMBAHASAN
Adapun pembahasan pada praktikum Manipulated Variabel Plant Mixer
System ini yaitu :
1. Karakteristik process plant pada gambar diatas yaitu :
a) Proses yang terjadi pada plant yaitu setiap kali tombol Start ditekan,
katup K1 dan K2 terbuka (K1=K2=1), memasukkan 2 buah cairan ke
dalam tangki. Ketika campuran tersebut mencapai sensor S1 (S1=1),
motor pengaduk MP berputar (MP=1). Ketika campuran telah
mencapai sensor S2 (S2=1), motor pengaduk MP akan berhenti
(MP=0) dan kedua katup K1 dan K2 tertutup (K1=K2=0), kemudian
katup pengosongan K3 terbuka (K3=1). Setelah tangki kosong
(S2=S1=0), K3 tertutup kembali (K3=0).
b) Variabel Proses yang terjadi pada plant mixer system adalah Level.
Kemudian, untuk Manipulatif Variabel yang digunakan adalah Fluida.
5.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan pada praktikum Manipulated Variabel Plant Mixer
System ini yaitu :
1) Otomatisasi merupakan salah satu realisasi dari perkembangan teknologi,
dan merupakan alternatif untuk memperoleh sistem kerja yang cepat,
akurat, efektif dan efisien, sehingga diperoleh hasil yang lebih optimal.
2) PLC merupakan sistem yang dapat memanipulasi, mengeksekusi, dan
memonitor keadaan proses pada laju yang amat cepat, dengan dasar data
yang bisa diprogram dalam sistem berbasis mikroprosesor integral.
3) Mixing process merupakan suatu proses membaurkan beberapa bahan
menjadi satu kesatuan dengan presentase tertentu sehingga menghasilkan
produk baru yang homogen
4) Kontrol level dan mixer pada tangki. Tangki mixer digunakan sebagai
penampung air dan pencampuran fluida yang digunakan sebagai plant
untuk proses pengendalian sistem kontinyu.
5) Proses secara kontinyu adalah proses yang di dalamnya terdapat interaksi
proses antara equipment yang satu dengan proses equipment yang lain.
6) Proses yang terjadi yaitu ketika setiap kali tombol Start ditekan, Katup K1
dan K2 terbuka (K1=K2=1), memasukan 2 buah cairan ke dalam tangka.
Ketika campuran tersebut mencampur sensor S1 (S1=1), motor pengaduk
atau MP berputar (MP=1). Ketika campuran telah mencapai sensor S2
(S2=1), motor pengaduk MP akan berhenti (MP=0) dan kedua katup K1
dan K2 tertutup (K1=K2=0), kemudian katup pengosongan K3 terbuka
(K3=1). Setelah tangki kosong (S2=S1=0), K3 tertutup Kembali (K3=0)
7) Sistem kendali kontinyu pada proses pencampuran terjadi karena dalam
prosesnya berfungsi menjaga level campuran yaitu 2 cairan dengan dua
sensor S1&S2 dalam sebuah tangki. Pada proses pencampuran ini
berfungsi untuk menjaga agar selama proses pencamuran 2 cairan tidak
terjadi kelebihan atau kekurangan input yang akan mempengaruhi dalam
suatu proses sistem.
5.2 SARAN
Adapun saran untuk praktikum ini yaitu :
1. Mahasiswa diharapkan untuk lebih teliti dalam mengerjakan praktikum
2. Mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan media pembelajaran yang
menarik dan dibutuhkan lapangan.
DAFTAR PUSTAKA