Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN PRAKTIKUM

DISTRIBUTED CONTROL SYSTEM 1

Disusun oleh :

Revi Eka Firmansyah


217441019
3 AED

TEKNIK OTOMASI MANUFAKTUR DAN MEKATRONIKA


POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG
2019
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Distributed Control
System 1 ini.
Laporan ini merupakan realisasi dari hasil kegiatan perkuliahan berupa praktikum
Distributed Control System 1 di Laboratorium Sistem Kendali yang penulis lakukan, dan untuk
melaksanakan kewajiban sebagai mahasiswa kepada dosen mata kuliah Distributed Control
System 1.
Dalam penulisan laporan ini penulis banyak mendapatkan pengalaman dan ilmu. Berkat
panduan, bimbingan, juga dorongan baik secara langsung dari berbagai pihak secara langsung
maupun tidak langsung dari berbagai pihak yang membantu pengerjaan serta penyelasaian
laporan ini. Maka melalui kesempatan yang sangat berharga ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pelaksanaan praktikum dan proses penyelesaian laporan ini, terutama kepada:

1. Dr. Eng. Pipit Anggraeni, S.T, M.T, M.Sc.Eng. selaku dosen mata kuliah DCS 1.
2. Faisal Abdurrahman Budikasih,S.Tr. selaku instruktur.
3. Tania Mustika dan Zaky selaku supervisor.
4. Rekan-rekan kelas 3AED.

Mohon maaf apabila dalam laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Penulis masih
banyak memiliki kekurangan dan kesalahan dalam penulisan ataupun penyusunan laporan.
Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik untuk lebih menyempurnakan laporan ini
dan menjadi bahan pertimbangan penulisan dan penyusunan laporan yang selanjutnya.

Oktober 2019

Penulis

i
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. I

DAFTAR ISI................................................................................................................ II

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 LATAR BELAKANG .......................................................................................... 1


1.2 RUMUSAN MASALAH ...................................................................................... 1
1.3 TUJUAN ........................................................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 3

2.1 DCS ................................................................................................................ 3


2.2 WONDERWARE ................................................................................................ 3
2.3 KEP SERVER EX ............................................................................................. 4
2.4 ADVANCED IP SCANNER ................................................................................. 5
2.5 CX-PROGRAMMER .......................................................................................... 5

BAB III HASIL PRAKTIKUM .................................................................................. 6

3.1 PENGENALAN WONDERWARE INTOUCH.......................................................... 6


3.1.1 Menggambar objek secara manual .................................................. 6
3.1.2 Menggunakan fitur Polygon, Button dan Bitmap ........................... 7
3.1.3 Menggambar Objek dengan Wizard................................................ 8
3.1.4 Membuat Berbagai Tipe Window ................................................... 9
3.2 TAGNAME DICTIONARY ................................................................................ 11
3.2.1 Membuat Tagname ........................................................................ 11
3.2.2 Menghapus Tagname .................................................................... 13
3.3 SCRIPT DAN ANIMASI .................................................................................... 15
3.3.1 Membuat Animasi Diskrit ............................................................. 15
3.3.2 Latihan Membuat Animasi Diskrit ................................................ 16
3.3.3 Membuat Animasi Analog ............................................................ 18
3.3.4 Latihan Animasi Tangki Maju Mundur pada Conveyor ............... 21
3.4 TREND ........................................................................................................... 23
3.4.1 Membuat Real Time Trend ........................................................... 23

ii
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

3.4.2 Membuat Historical Trend ............................................................ 24


3.5 ALARM .......................................................................................................... 27
3.5.1 Analog Alarm Value ..................................................................... 28
3.6 SECURITY ...................................................................................................... 33
3.7 KONEKSI KE PLC MELALUI KEP SERVER ..................................................... 37
3.7.1 Kontrol I/O PLC melalui Wonderware ......................................... 39

BAB IV PENUTUP .................................................................................................... 41

4.1 TEMUAN ........................................................................................................ 41


4.2 KESIMPULAN ................................................................................................. 42

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 43

iii
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pesatnya perkembangan teknologi menuntut kita untuk terus bergerak dan belajar. Seperti
halnya dalam dunia manufaktur, penggunaan kontrol konvensional mulai tergantikan
dengan inovasi baru yang dapat mempercepat dan meningkatkan proses produksi secara
signifikan. Seorang supervisor tetap dapat memantau kegiatan produksi tanpa harus berada
di plant yang sedang beroperasi, mengecek riwayat produksi dan lainnya. Proses prdouksi
yang terdiri dari beberapa plant dapat dikontrol melalui satu computer yang terhubung
dengan jaringan. Demikian, mahasiswa perlu mengetahui mengenai dasar tentang DCS
sebagai bekal ilmu tentang proses system control.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Distributed Control System ?
2. Apa saja yang diperlukan untuk mempelajari DCS ?
3. Apa saja fitur yang terdapat pada Wonderware ?
4. Bagaimana cara mengoperasikan Wonderware ?
5. Bagaimana cara mengkoneksikan Wonderware dan PLC ?

1.3 Tujuan
Setelah melaksanakan praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat :
1. Mahasiswa mampu melakukan instalasi software beserta troubleshoot
permasalahan.
2. Mahasiswa mampu menggunakan fitur-fitur pada Wonderware dan software
lainnya.
3. Mahasiswa mampu menentukan tipe data yang akan digunakan.
4. Mahasiswa mampu memprogram script pada wonderware membantu
menyelesaikan permasalahan.
5. Mahasiswa mampu menampilkan dan membuat log data berupa grafik.
6. Mahasiswa mampu membuat system keamanan.
7. Mahasiswa mampu mengontrol satu atau lebih PLC menggunakan Wonderware.

1
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

8. Mahasiswa mampu melakukan transmisi data dari atau ke PLC.

2
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DCS
DCS (Distributed Control System) adalah suatu pengembangan system control dengan
mengunakan computer dan alat elektronik lainnya agar didapat suatu pengontrol suatu
loop system lebih terpadu dan dapat dilakukan oleh semua orang dengan cepat dan
mudah. DCS juga merupakan suatu jaringan computer control yang dikembangkan untuk
tujuan monitoring dan pengontrolan proses variable pada industri proses.

Gambar 2.1 Struktur DCS

Sistem ini dikembangkan melalui penerapan teknologi microcomputer, software dan


network. Sistem hardware dan software mampu menerima sinyal input berupa sinyal
analog, digital maupun pulsa dari peralatan instrument di lapangan.

2.2 Wonderware
Salah satu paket SCADA software yang beredar di pasaran adalah Wonderware. Software
utama yang mendasari keseluruhan program SCADA adalah Wonderware Intouch. Pada
dasarnya InTouch adalah software Human Machine Interface yang dilengkapi dengan fitur
dasar SCADA software.

Gambar 2.2 Logo Wonderware

3
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

Wonderware sebagai salah satu vendor SCADA software menyikapi hal ini dengan
memunculkan konsep System Platform sebagai pengganti sistem SCADA yang bersifat
standalone.

Gambar 2.3 Sistem Platform Wonderware

2.3 KEP Server EX


KEPserverEX merupakan perangkat lunak keluaran Kepware yang berfungsi sebagai OPC
server sekaligus OPC client. OPC merupakan kepanjangan dari OLE for Process
Control. OPC adalah sebuah standar industri untuk antarkonektivitas sistem. Yayasan
OPC (OPC Foundation) mengatur semua spesifikasi OPC. OPC menggunakan teknologi
COM dan DCOM-nya Microsoft untuk membolehkan suatu aplikasi menukar-nukar data
dengan satu atau lebih komputer melalui arsitektur TCP/IP.

Gambar 2.4 Logo KEP Server EX

Tujuan dari OPC adalah menyediakan sebuah infrastruktur standar untuk pertukaran data
kontrol proses. Misalnya, pabrik biasanya memiliki berbagai macam sumber data seperti
PLC, DCS, basisdata, meteran, RTU dan lain sebagainya. Data-data ini tersedia melalui

4
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

berbagai macam koneksi yang berbeda-beda, misalnya, serial, ethernet, atau bahkan
melalui pemancar radio. Sedangkan aplikasi kontrol prosesnya bisa menggunakan
berbagai macam sistem operasi yang berbeda, seperti windows, UNIX, DOS, atau VMS.

2.4 Advanced IP Scanner


Advanced IP Scanner adalah program software pemindaian jaringan yang cepat dan
efektif, dan lebih-lebih, antarmukanya akrab pengguna. Dalam hitungan detik, Advanced
IP Scanner akan memetakan semua komputer yang terhubung ke jaringan kabel atau
nirkabel lokal dan memindai porta mereka. Pemindai ini memungkinkan akses mudah dan
nyaman terhadap banyak sumber daya jaringan, seperti FTP, HTTP, HTTPS, dan banyak
lagi. Selain itu, kita dapat melihat semua alamat IP pada jaringan kita.

Gambar 2.5 Logo Advance IP Scanner

2.5 CX-Programmer
CX-Programmer merupakan software khusus untuk memprogram PLC buatan OMRON..
Dengan CX-Programmer ini kita bisa memprogram aneka PLC buatan omron dan salah
satu fitur yang sangat membantu yaitu adanya fitur simulasi tanpa harus terhubung dengan
PLC, sehingga kita bisa mensimulasikan ladder yang kita buat, dan simulasi ini juga bisa
kita hubungkan dengan HMI PLC Omron yang telah kita buat dengan menggunakan CX-
Designer atau dari software lain seperti Wonderware.

5
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

BAB III
HASIL PRAKTIKUM

3.1 Pengenalan Wonderware InTouch


Pada pengenalan meliputi pengenalan fitur-fitur dan langkah penggunaan pada software
Wonderware.
3.1.1 Menggambar objek secara manual

Gambar 3.1 Latihan Gambar Objek

Dari proses pembuatan objek diatas kita dapat menggunakan fitur sebagai berikut :
1) Make Cell / Break Cell

Gambar 3.2 Tombol Make Cell / Break Cell


Digunakan untuk mengelompokkan beberapa objek menjadi satu kesatuan.

2) Make Symbol

Gambar 3.3 Tombol Make Symbol


Digunakan agar objek dapat diperbesar atau diperkecil ukurannya.

3) Substitute String
Digunakan untuk mengubah teks yang akan ditampilkan pada HMI.

6
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

3.1.2 Menggunakan fitur Polygon, Button dan Bitmap

Gambar 3.4 Polygon, Button dan Bitmap

Pada proses pembuatan objek diatas kita dapat menggunakan fitur sebagai berikut :
1) Polygon

Gambar 3.5 Tombol Polygon dan Polyline


Polygon berfungsi untuk membuat bentuk sebuah objek yang bentuknya tidak
disediakan, sehingga kita dapat mendesain objek sesuai dengan keperluan.
Adapun fitur yang memiliki fungsi mirip dengan polygon, yaitu polyline.
Perbedaan pada polyline yaitu objek tidak dapat diwarnai dengan Fill Color.

2) Button
Button berfungsi sebagai tombol yang dapat digunakan keperluan pengontrolan
dan dapat juga menampilkan nilai atau kondisi dari suatu tagname.

3) Bitmap
Bitmap berfungsi untuk menampilkan objek berupa gambar yang di-import,
salah satunya dapat digunakan untuk menampilkan logo instansi yang membuat
suatu desain HMI.

7
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

3.1.3 Menggambar Objek dengan Wizard

Gambar 3.6 Menggambar objek dengan wizard

Wizard merupakan sekumpulan objek yang disediakan oleh Wonderware


berupa simbol tombol, lampu, meter, panel, dan lain-lain. Bahkan dengan
fasilitas simbol factory akan didapatkan banyak sekali variasi gambar
peralatan yang umum ada di industri seperti: motor, sensor, conveyor, pompa,
tangka dan lainlain.

Gambar 3.7 Wizard Selection dan Drawing Manual

8
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

3.1.4 Membuat Berbagai Tipe Window

Gambar 3.7 Halaman Menu

Pada praktikum ini kita dapat mengetahui tiga jenis window yang dapat digunakan
pada Wonderware diantaranya : overlay, replace dan popup.

Berikut pengaturan untuk membuat window dengan jenis PopUp.

Gambar 3.8 Mengatur jenis window

Berikut pengaturan fungsi button untuk menutup window itu sendiri.

Gambar 3.9 Mengatur fungsi tutup window

9
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

Berikut tampilan dari ketiga window ketika di uji coba.

Gambar 3.10 Halaman PopUp

Gambar 3.11 Halaman Overlay

Gambar 3.12 Halaman Replace

Dari hasil uji coba, dapat diketahui bahwa ketika tombol halaman popup dipilih,
maka window dari halaman popup akan muncul dan berada didepan halaman menu
sedangkan halaman overlay tetap berada dibelakang halaman menu. Sedangkan
halaman dengan sifat replace selalu bersifat menumpuk dan menutup halaman lain
yang terbuka jika halaman tersebut bersinggungan dengan halaman replace itu
sendiri. Setiap jenis dari window memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga kita
dapat menentukan untuk menggunakan window yang sesuai dengan keperluan kita.

10
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

3.2 Tagname Dictionary


Pada WindowMaker, setiap variable yang digunakan harus memiliki identitas dan
ditentukan nama dan tipe data yang digunakan. Sehingga data dapat di proses dengan baik
dan menghasilkan keluaran sesuai yang diharapkan.
Berikut ini tipe-tipe tag name yang sering digunakan:
• Memory untuk simulasi (tidak terhubung ke PLC atau peralatan lain)
• I/O jika Input-Output terhubung dengan PLC atau perangkat lain
• Discrete untuk objek-objek diskrit
• Integer untuk objek-objek yang bernilai analog, menggunakan bilangan bulat
• Real untuk objek yang perubahannya secara analog, menggunakan bilangan real.

Gambar 3.16 List tagname


Tagname yang diawali dengan huruf $ dan memiliki tipe System adalah tagname bawaan
dari Wonderware yang ada sebelumnya. Pengguna bisa memanfaatkannya, namun tidak
bisa menghapusnya. Sedangkan tagname yang dibuat pengguna akan muncul dengan nama
tanpa huruf $.

3.2.1 Membuat Tagname


Untuk membuat tagname dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan
langkah berikut.
1) Buatlah sebuah objek sembarang.
2) Klik kiri dua kali sehingga tampil jendela Animation Link lalu pilih Animation Links
yang diperlukan.

11
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

Gambar 3.13 Animation Links


3) Ketikan nama dari tagname yang akan dibuat.

Gambar 3.14 Memberi nama tagname


4) Karena variable “kotak1” belum didefinisikan, maka akan muncul notifikasi.

Gambar 3.15 Notifikasi untuk mendefinisikan tagname


5) Tentukan tipe data dari tag yang akan digunakan.

Gambar 3.16 Menentukan tipe data dari tag

12
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

Gambar 3.16 Menentukan tipe data dari tag


6) Setelah itu tekan Save dan lalu Close. Lalu lakukan pengecekan pada tagname
dictionary apakah tag yang telah dibuat sudah terdaftar dan dapat digunakan.

Cara lain untuk membuat tagname selain yang disarankan pada modul yaitu dengan
langsung menambahkannya pada Tagname Dictionary, lalu klik New. Setelah itu tentukan
tipe data, dan tag siap digunakan.

3.2.2 Menghapus Tagname


Karena adanya keterbatasan penggunaan jumlah tagname, maka tagname yang tidak
terpakai perlu dihapus. Berikut langkah-langkahnya :
1) Pastikan terlebih dahulu apakah tagname tersebut sudah tidak digunakan dengan cara
tekan Special dan pilih Cross Reference.
2) Ketikkan nama tagname yang akan dihapus dan tekan Search.

13
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

Gambar 3.17 Memeriksa tagname

3) Jika masih ada tagname yang tersangkut pada objek, maka hapus secara manual objek
tersebut. Tutup semua window terlebih dahulu, lalu kembali tekan Special dan klik
Update Use Counts untuk memperbaharui perhitungan tag yang digunakan.

Gambar 3.18 Menghitung jumlah tag

4) Kembali kembali tekan Special dan klik Delete Unused Tags untuk menampilkan tag
yang tidak terpakai. Pilih tag yang akan dihapus lalu tekan Delete.

Gambar 3.19 Menghapus tag yang tidak terpakai

14
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

3.3 Script dan Animasi


Wonderware memiliki Bahasa pemrograman tersendiri menggunakan InTouch Quick
Script. Tipe script relatif mudah digunakan karena memanfaatkan struktur high level
language yang telah diserderhanakan. Dengan adanya pemrograman kita dapat membuat
animasi pada objek dan algoritma untuk membantu menyelesaikan suatu permasalahan.

3.3.1 Membuat Animasi Diskrit


Pada praktikum animasi diskrit hanya akan terdapat 2 kondisi yaitu True atau False.
Terdapat sebuah Button dengan tipe Toggle sebagai pengontrol dan objek sebagai
output yang akan menampilkan status atau kondisi dari tag yang dikontrol dan
ditandai dengan perubahan warna.

Gambar 3.20 Animasi Diskrit

Analisis dan Cara Kerja :


Kondisi awal ketika di simulasikan yaitu “False” dan objek menampilkan warna merah.
Lalu, ketika Button ditekan maka terjadi perubahan kondisi menjadi “True” dan warna
objek pun berubah menjadi hijau. Untuk dapat melakukan control on/off seperti itu
digunakan script sebagai berikut.

15
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

Gambar 3.21 Script Animasi Diskrit

3.3.2 Latihan Membuat Animasi Diskrit


Pada latihan membuat animasi diskrit, ada beberapa kriteria sebagai berikut:
1) Input : Push Button dan User Input Discrete.
2) Display Link : Line Color – Discrete, Text Color – Discrete, Blink, Visibility
dan Disable.
3) Nilai dari variable : Value display-discrete (gunakan tanda # pada teks)

Berikut salah satu pengaturan beberapa objek pada latihan animasi diskrit.

Gambar 3.22 Pengaturan pada objek rectangle dan button

16
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

Gambar 3.23 Kondisi awal seluruh button bernilai false

Gambar diatas merupakan tampilan kondisi awal ketika disimulasikan, initial value
dari semua objek bernilai 0 atau False. Terdapat dua section yang berbeda, pada
bagian atas pengontrol berupa Tombol ON/OFF dan pada bagian bawah tombol User
Input – Discrete dan sebuah tombol Disable untuk menon-aktifkan tombol User
Input.

Gambar 3.24 Kondisi ketika Tombol ON/OFF dan User Input bernilai true

17
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

Gambar 3.25 Kondisi ketika tombol Disable diaktifkan

Analisis dan Cara Kerja :


Ketika tombol diaktifkan, maka seluruh objek melakukan animasi dan perubahan
sesuai yang telah diatur sebelumnya seperti perubahan pada Line Color – Discrete,
Text Color – Discrete, Blink, dan Visibility. Semua objek pada bagian atas berubah
warna dari merah menjadi hijau. Objek dengan perubahan pada visibilitasnya pun
menjadi terlihat dan objek blink berkedip-kedip dan disertai dengan menampilkan
nilai dari user input.
Ketika tombol Disable ditekan, maka tobol User Input tidak dapat digunakan.
Sehingga tidak dapat terjadi perubahan kondisi selama tombol disable belum dinon-
aktifkan kembali.

3.3.3 Membuat Animasi Analog


Pada praktikum animasi analog, tipe data yang diproses berupa nilai pada range
tertentu. Untuk latihan animasi analog terdapat kriteria yaitu jika ada aksi (dari
sensor atau penekanan tombol) maka kurva akan berjalan dari kiri ke kanan. Agar
objek dapat bergerak, klik kiri dua kali sehingga tampil jendela Animation Link.
Tandai Location, bagian Horizontal. Lalu muncul jendela Horizontal Location, pada
bagian expression isikan nama objek yang dibuat, misal: kotak_gerak. Terakhir, atur
perubahan posisi maksimum yang dapat dicapai oleh objek tersebut.

18
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

Gambar 3.26 Pengaturan posisi maksimum yang dapat ditempuh objek

Sebagai pemicu, digunakan tombol Start/Stop dengan tipe toggle dan sebuah tombol
Reset dengan tipe Direct. Berikut script yang perlu diketikkan agar objek bias bergerak

Gambar 3.27 Script animasi analog

Terdapat beberapa tipe button, diantaranya:


• Direct: memberikan kondisi on sesaat (push-on)
• Reverse: memberi kondisi off sesaat (push-off)
• Toggle: memberi kondisi on-off bergantian jika tombol ditekan lebih dari satu kali.
• Set: memberi kondisi on terus menerus
• Reset: memberi kondisi off terus menerus

19
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

Gambar 3.28 Simulasi animasi analog

Analisis dan Cara Kerja :


Ketika tombol Start/Stop ditekan sekali maka objek berwarna biru akan bergerak secara
horizontal ke arah kanan sejauh 300 satuan jarak dan akan berhenti. Lalu ketika objek
sedang berjalan kemudian tombol Start/Stop ditekan kembali maka objek akan
berhenti. Dan ketika tombol Reset ditekan, objek akan kembali ke posisi awal.

20
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

3.3.4 Latihan Animasi Tangki Maju Mundur pada Conveyor


Pada praktikum ini yaitu membuat sebuah aplikasi conveyor yang dapat bergerak
maju mundur. Terdapat dua buah mode pengontrolan yaitu auto dan manual yang
dapat dipilih melalui selector.

Gambar 3.29 Simulasi Conveyor 1

Gambar 3.30 Simulasi Conveyor 2 (Pemilihan Mode)

Berikut script dari simulasi conveyor.


IF buttonR==1 AND tank >= 0 AND tank < 380 THEN
tank = tank +5;
ELSE IF tank == 380 THEN
buttonR = 0;
ELSE
tank = tank;
ENDIF;
ENDIF;

IF buttonL==1 AND tank > 0 AND tank <= 380 THEN


tank = tank -5;
ELSE IF tank == 0 THEN

21
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

buttonL = 0;
ELSE
tank = tank;
ENDIF;
ENDIF;

IF buttonStart==1 AND tank >= 0 AND tank < 380 AND flagDir==0 THEN
flagDir = 1;
ELSE IF tank == 380 AND flagDir==1 THEN
flagDir = 2;
ELSE IF tank == 0 AND flagDir==2 THEN
buttonStart=0;
flagDir = 0;
ELSE
tank = tank;
ENDIF;
ENDIF;
ENDIF;

IF buttonStart==1 AND flagDir == 1 THEN


tank = tank+5;
ELSE IF buttonStart==1 AND flagDir == 2 THEN
tank = tank -5;
ELSE IF flagDir == 0 THEN
tank = tank;
ENDIF;
ENDIF;
ENDIF;

IF buttonR==1 OR buttonL==1 OR buttonStart==1 THEN


flag_Run=1;
ELSE
flag_Run=0;
ENDIF;

Analisis dan Cara Kerja :


Untuk mode manual, terdapat dua tombol untuk bergerak ke kanan dan ke kiri.
Misalnya ketika tombol Right/Stop ditekan maka tangka akan bergerak sampai ke
ujung kanan lalu berhenti, tombol Left/Stop tidak dapat difungsikan. Jika ingin
menekan tombol yang berlawanan arah, maka harus tekan tombol Right/Stop untuk
menghentikan tangka. Setelah itu tombol lawan arah baru dapat difungsikan. Untuk
mode auto, ketika tombol ditekan tangka akan bergerak hingga ujung kanan dan
otomatis kembali bergerak hingga ujung kiri.

22
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

3.4 Trend
Dalam Wonderware InTouch ada 3 fitur yang harus ada dalam suatu aplikasi yaitu:
• Trend untuk menampilkan data dalam bentuk grafik
• Alarm untuk menampilkan alarm (pada kondisi abnormal) system
• Security untuk menjaga keamanan system

Trend adalah grafik yang menunjukkan data dari proses atau pengukuran yang dilakukan
oleh alat tertentu (misal: grafik suhu, grafik tekanan, grafik kecepatan, dll). Terdapat dua
jenis trend pada Wonderware InTouch berdasar kemampuan perekaman datanya yaitu
Real Time Trend dan Historical Trend.

Gambar 3.31 Simbol trend

3.4.1 Membuat Real Time Trend


Pada praktikum ini membuat animasi pengisian tangki berdasarkan nilai slider. Real
Time Trend berfungsi untuk menampilkan grafik data secara real time.

Gambar 3.32 Real Time Trend Configuration

• Time Span: range waktu maksimal yang ditampilkan dalam 1 trend.


• Sample-Interval: satuan waktu yang akan digunakan dalam setiap penampilan
data.

23
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

• Color: Warna grafik dan border


• Time Divisions: Pengaturan jumlah dan warna garis-garis pembagi waktu
(sumbu X)
• Value Divisions: Pengaturan jumlah dan warna garis-garis pembagi nilai tag
(sumbu Y)

Gambar 3.32 Real Time Trend Configuration

Analisis dan Cara Kerja :


Ketika disimulasikan, perubahan nilai slider akan mempengaruhi ketinggian air pada
tangka. Lalu data perubahan nilai slider akan ditampilkan pada Real Time Trend
namun hanya pada rentang waktu tertentu saja, tidak dapat melihat nilai pada waktu
sebelumnya. Sample data dapat dilakukan setiap interval waktu tertentu sesuai
dengan keperluan.

3.4.2 Membuat Historical Trend


Pada praktikum ini sama seperti sebelumnya, hanya saja Historical Trends berfungsi
untuk menampilkan grafikdata pada masa lampau (historis). Untuk membuatnya,
kita perlu mengaktifkan Log Data agar data dapat disimpan.

Gambar 3.33 Setting tagname

24
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

Gambar 3.34 Historical Loging Properties

Untuk PC yang baru pertama kali mengaktifkan fitur diatas, setelah mengaktifkan
settingan tersebut restart aplikasi InTouch terlebih dahulu agar fitur dapat digunakan.
Untuk memperbarui nilai Historical Trend, ketikkan script berikut.
HistTrend1.UpdateTrend=1;

Gambar 3.35 Simulasi Historical Trend

25
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

Setelah disimulasikan, klik Historical Trend pada window viewer, lalu sesuaikan
tanggal dan waktu dari halaman di atas dengan tanggal dan waktu di komputer pada
Chart Start, atur panjang grafik pada Chart Length, dan range nilai yang ditampilkan
pada Chart Range (0-100%).

Gambar 3.36 Historical Trend Setup

Analisis dan Cara Kerja :


Pada praktikum ini data yang sebelumnya telah ditampilkan dapat dilihat kembali
karena telah dibuat log penyimpanan data. Tanggal dan waktu data dapat disesuaikan
dengan kebutuhan kita. Sehingga kita tidak perlu melihat data terus menerus, karena
data sebelumnya dapat dilihat kembali dengan mudah.

26
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

3.5 Alarm
Pada suatu proses dapat terjadi ketidakstabilan atau kondisi yang abnormal. Sehingga
diperlukan adanya pemberitahuan akan adanya kondisi ini. Alarm merupakan fitur yang
terdapat pada Wonderware.

Gambar 3.37 Skema dalam menangani alarm dan event

Pada suatu plant sistem alarm menjadi kompleks dan sangat banyak. Karena itu,
diperlukan suatu sistem yang dapat merangkum alarm keseluruhan ini disebut distributed
alarm systems. Distributed Alarm Systems (DAS) secara praktis ialah tampilan alarm dan
event yang dihasilkan oleh aplikasi Wonderware InTouch lokal & aplikasi lain dalam
sebuah jaringan. Pada DAS dikenal beberapa istilah berikut:
• Prioritas : Bernilai 1-999, dimana 999 ialah prioritas yang paling kecil. Alarm
memerlukan skala prioritas untuk mempermudah operator dalam memilih alarm
mana yang harus ditangani lebih dulu.
• Subtate : Alarm memiliki berbagai kondisi (high, Low, HiHi, LoLo).
• Acknowledgement (Ack) : Proses ini menunjukkan alarm telah diketahui (bukan
diperbaiki) oleh operator. Setelah itu operator harus melakukan tindak lanut sesuai
prosedur perusahaan.
• Alarm Groups : Alarm yang dikelompokkan untuk mempermudah penelusuran dan
pengaturan. Pengelompokkan dilakukan berdasarkan: area pabrik, jenis peralatan,
penanggung jawab, proses yang terjadi di pabrik, danlainnya.

27
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

Alarm di Wonderware InTouch dapat dibedakan menjadi 2 jenis:


• Summary Alarm, suatu rangkuman berbagai alarm yang muncul secara real time
• Historical Alarm, suatu rangkuman berbagai alarm yang telah terjadi di masa
lampau.

3.5.1 Analog Alarm Value


Pada praktikum ini menggunakan kondisi analog alarm. Kondisi dan tipe-tipe
distribusi Alarm pada Wonderware InTouch dapat dilihat pada tabel berikut:

Adapun penjelasan dari macam-macam kondisi alarm yaitu:


• Discrete, alarm yang hanya terdiri dari dua state saja (benar atau salah). Jenis
alarm ini hanya digunakan pada discrete tag saja.
• Analog, alarm yang memiliki banyak state (analog). Jenis alarm ini hanya
digunakan pada analog tag saja, dan terbagi menjadi beberapa jenis berikut:

Value, alarm akan aktif jika data melewati batas-batas nilai tertentu (batas hihi, high,
low, lolo). Berikut gambarannya:

Gambar 3.38 Setting value

28
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

Gambar 3.39 Setting value analog alarm

Gambar 3.40 Alarm configuration

Dari settingan diatas dapat ditentukan bahwa kondisi normal cairan adalah antara 20
sampai 80. Berikut hasil simulasi pada halaman selanjutnya.

29
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

Gambar 3.41 Simulasi Analog Alarm Value

Analisis dan Cara Kerja :


Ketika posisi slider yang disimulasikan sebagai ketinggian tangka telah mencapai
level yang telah ditentukan sebelumnya, maka akan muncul log data alarm lengkap
beserta jenis prioritas dan data lainnya. Sehingga ketidakstabilan yang terjadi dapat
terdeteksi dan dapat dilakukan peningkatan dan perbaikan system oleh operator
dalam kenyataannya di plant suatu industri.

30
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

3.5.2 Analog Alarm Deviation


Pada praktikum ini masih menggunakan data analog, hanya saja karakteristiknya
berbeda dengan sebelumnya. Deviation alarm akan aktif jika nilai data menyimpang
di luar batas persentase tertentu (batas minor dan major). Berikut gambarannya.

Gambar 3.42 Deviation Alarm

Dari gambar nampak bahwa target ketinggian cairan ialah 50. Jika minor deviation
pada alarm diatur 10% dan major deviation sebesar 20% maka alarm akan terjadi
jika melebihi batas yang ditentukan.

Gambar 3.43 Setting Deviation Alarm

31
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

Gambar 3.44 Simulasi Deviation Alarm

Analisis dan Cara Kerja


Ketika posisi slider yang disimulasikan sebagai ketinggian tangka telah mencapai
error deviation yang telah ditentukan sebelumnya, maka akan muncul log data alarm
lengkap beserta jenis prioritas dan data lainnya. Sehingga ketidakstabilan yang
terjadi dapat terdeteksi dan dapat dengan segera dilakukan penanganan.

32
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

3.6 Security
Pada praktikum ini menggunakan fitur security untuk mengamankan plant agar hanya
orang-orang yang berhak dan memahami plant tersebut saja yang dapat mengoperasikan
atau memonitor. Untuk mengaktifkan fitur security, pertama kita harus melakukan LogOn
dengan username “Administrator” dan password “wonderware” seperti gambar dibawah.

Gambar 3.45 Langkah menambah user pada wonderware

Setelah log on, kita dapat menambah user dengan klik Configure User.

Gambar 3.46 Configure Users

33
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

Gambar 3.47 Window login


Untuk memasukkan nama disini saya menggunakan textbox, dan password berupa text
yang di enkripsi.

Gambar 3.48 Konfigurasi objek dan tagname login form

Pada main window terdapat tombol untuk logout, dengan tambahan script sebagai berikut.
HistTrend1.UpdateTrend=1;
IF Login == 0 THEN
Hide"Contoh_Historical_Trend";
Show"Login";
Out = Logoff();
ENDIF;

34
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

Pada login window, ketikan script sebagai berikut pada kondisi On Show.
Hide"Contoh_Historical_Trend";

Sedangkan pada kondisi While Showing.


IF Login == 1 THEN
Show "Contoh_Historical_Trend";
Hide"Login";
ENDIF;

Gambar 3.49 Simulasi security

35
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

Analisis dan Cara Kerja :


Window login akan muncul sebagai popup, namun button Login tidak dapat ditekan jika
belum mengisi Username dan password sesuai yang terdaftar sebelumnya. Jika telah
sesuai, maka tombol login dapat ditekan dan login window akan disembunyikan dan
muncul main window dari plant yang telah dibuat. Ketika tombol logout ditekan maka
main window akan ditutup dan membuka kembali login window. Dan akan otomatis logoff
atau logout, sehingga apabila ingin kembali masuk ke main window kita perlu
memasukkan username dan password kembali demi keamanan.

36
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

3.7 Koneksi ke PLC melalui KEP Server


Setelah mencoba berbagai simulasi, sekarang saatnya mengkoneksikan HMI pada
Wonderware dengan hardware PLC. Pada praktikum ini PLC yang digunakan yaitu
OMRON CP1H-X melalui software CX-Programmer. Sehingga I/O pada PLC dapat
dilkontrol melalui Wonderware.
Untuk dapat mengkoneksikan antara wonderware dengan PLC, perlu dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut.
1) Setting Network
Hubungkan PLC dan PC dengan kabel LAN. Lalu setting bagian ke 4 IP Address
dalam range 1-254.

Gambar 3.50 Setting IP Address

2) Pencarian IP Address PLC

Gambar 3.51 IP Address PLC

37
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

3) Pengaturan dan pemrograman CX-Programmer


Setting jenis PLC dan jenis komunikasinya menggunakan Ethernet.

Gambar 3.51 Setting PLC


Setelah men-setting, buat program sederhana pada PLC.

Gambar 3.52 Program sederhana pada PLC

4) Setting KEP Server EX


KEP Server merupakan perantara jaringan antara PLC dan PC.

Gambar 3.53 Setting KEP Server

38
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

Gambar 3.54 Simulasi wonderware dengan PLC

Analisis dan Cara Kerja :


Pada praktikum ini, setelah PLC dan Wonderware terkoneksi satu sama lain. Maka
akan terjadi komunikasi data, sehingga data yang dikirim dari PLC akan ditampilkan
pada HMI Wonderware berupa nilai diskrit dari alamat-alamat yang saling
terkoneksi.

3.7.1 Kontrol I/O PLC melalui Wonderware


Terdapat sebuah tombol dengan tipe toggle untuk mengontrol output dari PLC. Pada
praktikum ini terjadi pengontrolan dan pengiriman data dari Wonderware ke PLC
maupun sebaliknya. Tagname yang digunakan menggunakan tipe I/O Discrete
karena data yang di proses hanya bernilai 0 atau 1.

Gambar 3.55 Simulasi control I/O PLC

39
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

Gambar 3.56 Simulasi control I/O PLC

Analisis dan Cara Kerja :


Software CX-Programmer berada pada Monitoring Mode lalu HMI Wonderware
pada mode simulasi atau runtime. Ketika tombol ditekan maka akan mengirim data
berupa nilai diskrit ke alamat PLC yang sudah disesuaikan pada tagname. Setelah
data tersebut diterima maka akan merubah nilai alamat W0.00 (START_HMI) pada
PLC yang kemudian mengaktifkan output berupa LED. Lalu perubahan tersebut
akan dikirim kembali ke HMI sehingga indicator LED pada HMI pun akan ikut aktif.

40
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

BAB IV
PENUTUP

4.1 Temuan
Ada beberapa temuan yang dialami selama praktikum, antara lain :
1. Software yang digunakan merupakan versi demo, sehingga sering kali terjadi error
dan terdapat fitur-fitur yang tidak dapat digunakan.
2. Tagname yang dapat dibuat terbatas, maksimal 32 tagname.
3. Syntax pemrograman tidak menggunakan format yang umum seperti C++, python
atau bahasa lainnya. Sehingga perlu melakukan penyesuaian terlebih dahulu.
4. Beberapa praktikum belum disediakan tutorialnya.
5. FItur Help sangat membantu, karena dijelaskan dengan lengkap dan detail
mengenai penggunaan suatu syntax atau fungsi tertentu.
6. Pada laptop yang saya gunakan, tidak memiliki port LAN sehingga perlu
menggunakan tambahan kabel USB to LAN.
7. Pada PLC tidak terdapat jenisnya, sehingga pada pertama kali menghuungkan
muncul error seperti pada gambar dibawah.

8. Karena keterbatasan alat, sehingga untuk pengujian harus dilakukan secara


bergantian.

41
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

4.2 Kesimpulan
Pada praktikum DCS 1 ini dan memberikan pengetahuan terkait dengan
pengoperasian aplikasi wonderware seperti :
1. Dapat melakukan proses instalasi software dan memecahkan masalah yang terjadi selama
proses instalasi.
2. Dapat memahami dan menggunakan fitur-fitur pada wonderware.
3. Dapat menentukan tipe data yang akan digunakan pada tagname.
4. Dapat membuat tampilan yang informatif, menarik dan user friendly.
5. Dapat memprogram script aplikasi dan memahami fungsi-fungsi yang dapat membantu
suatu permasalahan.
6. Dapat membuat grafik atau trend, baik itu realtime maupun historical.
7. Dapat mengatur dan menentukan prioritas dalam pembuatan alarm.
8. Dapat mengkoneksikan HMI Wonderware dengan PLC.

42
Laporan Praktikum
Distributed Control System 1

DAFTAR PUSTAKA

https://www.plantautomation-technology.com/articles/an-overview-of-distributed-
control-systems-dcs
http://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/278/6/BAB%20III.pdf
https://learnautomation.wordpress.com/2012/02/19/wonderware-system-platform/
https://amarnotes.wordpress.com/2013/07/12/tutorial-membuat-simulasi-pada-opc-server-
kepserver-v5/
https://www.musbikhin.com/pengantar-cx-programmer-seri-belajar-plc/

43

Anda mungkin juga menyukai