Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

DIRECT DIGITAL CONTROL (DDC)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Produksi


Dosen Pengampu: Akhsani Nur Amalia, S.T, M.T.

Disusun Oleh

Abdurrohim Fatah (201151001)


M. Taufik Hidayat (181151150)
Sri Juliana (201151132)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


SEKOLAH TINGGI TEKNIK WASTUKANCANA
PURWAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas taufiq,


hidayah dan inayah-Nya kita senantiasa dalam keadaan sehat wal’afiat sehingga
penulis dapat menyusun makalah yang berjudul Direct Digital Control (DDC).
Shallawat serta salam seraya kita curahkan kepada Baginda Nabi Muhammad
SAW, semoga kita selaku umatnya senantiasa memperoleh syafa’atnya di yaumil
akhir nanti. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Akhsani
Nur Amalia, S.T, M.T. selaku dosen pengampu mata kuliah Sistem Produksi.

Demikian pula penulis menyadari masih terdapatnya kekurangan dan


kekeliruan dalam penyusunan makalah ini, begitu pula besar harapan penulis
dengan terselesaikannya laporan ini dapat memberikan manfaat baik sebagai
sumber informasi maupun sumber inspirasi bagi para pembaca.

Penulis

Kelompok 2A
2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 1

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 3


1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 5


2.1 Direct Digital Control (DDC) .................................................................. 5
2.2 Komponen sistem DDC............................................................................ 5
2.2.1 Sensor .................................................................................................6
2.2.2 Controller ...........................................................................................7
2.2.3 Controller Device ...............................................................................7
2.3 Sinyal-sinyal pada DDC ........................................................................... 8
2.4 Prinsip Kerja DDC ................................................................................... 8
2.4.1 Ilustrasi ...............................................................................................9
2.5 Penerapan -Penerapan Direct Digital Control (DDC) .............................. 9

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 11


3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12


3

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sekitar tahun 1950-an seluruh detail tentang plant berupa informasi tentang
kondisi plant dan pengontrolan plant ditampilkan dalam sebuah panel dan alarm
berupa lempengan besi atau plat yang diletakkan diatas sebuah unit kontrol. Kritikal
alarm ditunjukkan dengan sebuah lampu berwarna kuning atau merah. Layout dari
plant dan jalur pipa ditampilkan berupa mimic diagram di atas sebuah panel kontrol.
Sehingga untuk melakukan proses pengontrolan pada waktu itu memakan waktu
yang sangat lama terlebih ketika melakukan troubleshooting. Kemudian untuk
mempermudah proses pengontrolan orang mulai memikirkan untuk menggunakan
teknologi komputer pada sistem kontrol.
Dengan diperkenalkannya komputer, para insinyur merasa perlu
memanfaatkan keunggulan komputer di bidang instrumentasi melalui sistem
kontrol terpusat. Keunggulan tersebut adalah optimalisasi, fungsi alarm dan
logging, analisis historis, tren, kontrol urutan, dan teknik diagnostik mandiri. Hal
ini melahirkan filosofi Direct Digital Control dalam instrumentasi dengan back up
sistem kontrol analog. Pada tahun 1962, Imperial Chemical Industries (ICI) di
Inggris menggantikan instrumentasi analog lengkap untuk kontrol proses oleh
komputer Ferranti Argus. Komputer mempertimbangkan 224 variabel dan
mengendalikan 129 katup secara langsung. Nama kontrol digital langsung (DDC)
diciptakan untuk menekankan bahwa komputer secara langsung mengendalikan
proses

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
1 Apa itu Direct Digital Control?
2 Apa komponen – komponen yang ada pada Direct Digital Control?
3 Apa saja sinyal yang ada pada Direct Digital Control?
4 Bagaimana prinsip kerja dari Direct Digital Control?
5 Bagaimana penerapan Direct Digital Control dalam industri?
4

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1 Untuk mengetahui apa itu Direct Digital Control
2 Untuk mengetahui komponen yang ada pada Direct Digital Control
3 Untuk mengetahui apa saja sinyal pada Direct Digital Control
4 Untuk mengetahui prinsip kerja dari Direct Digital Control
5 Untuk mengetahui penerapan Direct Digital Control dalam industri
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Direct Digital Control (DDC)


Direct Digital Control (DDC) adalah DDC (Direct Digital Control)
adalah suatu rangkaian micro controller yang digunakan pada sistem kontrol
dan pengendalian jarak jauh (remote station) dari pusat monitoring untuk
mengontrol unit individual. Instruksi operasi dibangun ke dalam perangkat
lunak sehingga menjadi praktis dan terkendali.
Direct Digital Control (DDC), meskipun digunakan selama
bertahun-tahun dalam industri proses, memasuki industri HVAC pada akhir
1980-an. DDC menggunakan mikroprosesor yang dapat diprogram sebagai
pengontrol utama. HVAC variabel sistem (suhu) diukur dengan sensor
elektronik. Itu fungsi kontrol dilakukan oleh mikroprosesor yang
mentransmisikan sinyal kontrol pneumatik elektronik atau transduksi
langsung ke perangkat yang dikontrol (peredam atau aktuator katup).
Nama Direct Digital Control (DDC) diciptakan untuk menekankan
bahwa komputer secara langsung mengendalikan proses. DDC yaitu metode
kontrol proses di mana komputer merupakan bagian integral dari loop. Ini
pada dasarnya terdiri dari pengontrol berbasis mikroprosesor / pc / komputer
dan logika kontrol dilakukan oleh perangkat lunak. DDC juga dikenal
sebagai Kontrol Loopy karena komputer yang menyediakan fungsi
comparator, pengontrol, pembatasan, dan operasi pengamanan lainnya,
terhubung dalam loop umpan balik.

2.2 Komponen sistem DDC


Sistem DDC secara umum terdiri dari 3 komponen utama yaitu
sensor, controller , dan peralatan yang dikontrol (controller device).
Ketiga komponen ini digunakan untuk mengontrol suatu media.
6

2.2.1 Sensor

Sensor mengukur media yang dikontrol atau masukan kontrol


secara akurat dan berulang-ulang. Sensor banyak digunakan untuk
mengukur suhu, tekanan, kelembaban relatif maupun kandungan
karbondioksida yang terdapat di udara. Sensor merupakan bagian
yang sangat penting dalam suatu sistem kontrol.
Secara umum berdasarkan fungsi dan penggunaannya sensor
dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu :
a. Sensor thermal (panas)
Sensor thermal adalah sensor yang digunakan untuk
mendeteksigejala perubahan panas / temperatur / suhu pada
suatu dimensi benda atau dimensi ruang tertentu. Contohnya :
bimetal, termistor, RTD, fototransi fototransistor , fotodiode,
fotomultipl fotomultiplier, fotovolta fotovoltaic, infrared
pyrometer, hygrometer, termokopel, dsb.
b. Sensor mekanis
Sensor mekanis adalah sensor yang mendeteksi
perubahan gerak mekanis, seperti perpindahan atau
pergeseran atau posisi, gerak lurus dan melingkar, tekanan,
aliran, level, dsb. Contohnya : strain gauge, linear variable
deferential transformer (LVDT), proximity, potensiomet
potensiometer , load cell, bourdon tube, dsb.
c. Sensor optik
7

Sensor optik atau cahaya adalah sensor yang


mendeteksi perubahan cahaya dari sumber cahaya, pantulan
cahaya ataupun bias cahaya yang mengenai suatu benda atau
ruangan. Contohnya : fotocell, fototransi fototransistor,
fotodiode, fotovoltai fotovoltaic, dsb.

2.2.2 Controller

Controller akan memproses data yang masuk dari sensor


selanjutnya mengubah dalam bentuk logika kontrol dan
memberikan keluaran berupa sebuah aksi. Sinyal ini dapat dikirim
secara langsung pada alat yang dikontrol dan digunakan untuk
mengontrol peralatan. Controller akan membandingkan masukan
dengan menyertakan set instruksi sebagai yaitu : contoh set point ,
batasan range, dan aksi yng kemudian akan menghasilkan sinyal
keluaran yang sesuai.

2.2.3 Controller Device


Controller Device atau peralatan yang dikontrol merupakan
suatu alat yang akan merespon sinyal atau logika dari
controller dan mengubah kondisi menjadi keluaran yang sesuai.
Peralatan ini dapat berupa valve operator, relay elektrik, kipas,
pompa, kompresor, dan variabel pengatur kecepatan pada
aplikasi pompa dan kipas.
8

2.3 Sinyal-sinyal pada DDC

1. Digital Input
Digital Input adalah dua input mode yang aktif atau nonaktif pada waktu
tertentu, dan rangkaian merupakan rangkaian terpisah terpisah dari alat
kontrol seperti status motor, status filter, atau kontak dengan meter
permintaan listrik.
2. Analog Input
Analog Input diperuntukkan pada pengukuran dari variabelvariabel (suhu,
kelembaban relatif, kecepatan, serta tekanan)
3. Digital Output
Digital Output biasanya biasanya berupa kontak-kontak kontak-kontak
relay yang digunakan untuk keperluan start dan stop peralatan kontrol
4. Analog Output
Analog Output berupa tegangan atau arus listrik untuk mengontrol
perubahan media seperti udara, air, uap.

2.4 Prinsip Kerja DDC

DDC secara langsung berinteraksi dengan proses untuk akuisisi data


dan tujuan kontrol. Karena sifat perangkat digital, sinyal dari
pembangkit harus diubah menjadi bentuk yang sesuai sebelum dapat
ditransfer untuk diproses oleh komputer. Demikian pula, sinyal yang
dihasilkan oleh komputer harus disajikan dalam bentuk yang
kompatibel dengan pabrik.
9

2.4.1 Ilustrasi

Multiplexer bertindak seperti sakelar di bawah kendali


mikroprosesor. Ini beralih dan menyajikan pada outputnya sinyal
analog dari sensor/pemancar.
ADC mengubah nilai analog yang diperoleh dari sensor menjadi
sinyal digital sehingga unit pemrosesan digital dapat
mengerjakannya. Output dari
logika kontrol digital dihubungkan dengan elemen kontrol akhir
melalui DAC. Jika tindakan pneumatik atau hidraulik diperlukan, hal
itu dilakukan
dengan konverter elektronik ke pneumatik atau elektronik ke
hidraulik.
Mikroprosesor melakukan tugas-tugas berikut:
1. Membaca berbagai variabel proses dari pemancar yang berbeda
melalui multiplexer dan ADC.
2. Menentukan kesalahan untuk setiap loop kontrol dan menjalankan
strategi kontrol untuk setiap loop.
3. Mengeluarkan nilai koreksi ke katup kontrol melalui DAC.

2.5 Penerapan -Penerapan Direct Digital Control (DDC)


1. Strategi otomatisasi (Dalam industri baja) :
Industri baja adalah salah satu industri yang paling kompleks dalam
hal proses, ukuran dan heterogenitas operasi. Oleh karena itu,
10

pengendalian industri semacam itu merupakan tugas yang sangat besar.


Pada tingkat terendah DDC menemukan aplikasi yang luas seperti :
a. Pemantauan dan pengendalian berat, ukuran dan kualitas berbagai
bahan.
b. Menghitung proporsi yang tepat yang diperlukan untuk biaya
kualitas yang benar untuk oven kokas, pabrik sintering dan tanur
tinggi.
c. Sequencing logic untuk peralatan di yard, blast furnace, coke oven
dan pabrik sintering.
d. Logika pengurutan untuk pemosisian konveyor pengisian.
2. Otomatisasi Kiln (Dalam industri semen) :
Jantung dari setiap pabrik semen adalah kiln. Itu harus dioperasikan
dengan baik untuk kualitas klinker yang baik serta kelancaran operasi
pabrik. DDC dapat mengontrol laju umpan bahan bakar dan menjaga
suhu zona pembakaran dalam batas yang diinginkan. Kecepatan Kiln
juga dipantau dan dikendalikan oleh DDC dan dengan demikian
pembakaran klinker dikendalikan. Selain itu, DDC dapat digunakan
untuk mengontrol suhu keluaran pendingin dan meningkatkan efisiensi
pendingin dengan menjaga suhu udara sekunder tetap konstan.
3. Kontrol distribusi air :
Tergantung pada kebutuhan air di berbagai daerah, distribusi air
dikendalikan untuk memenuhi kebutuhan semua. Kebutuhan air di
berbagai lokasi adalah input ke komputer yang melakukan optimasi
berdasarkan aliran yang ada di setiap saluran air, level di reservoir air
jernih dll. Berdasarkan hasil optimasi komputer mengarahkan DDC
untuk menghidupkan/mematikan berbagai pompa.
11

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Direct Digital Control (DDC) adalah suatu rangkaian micro controller yang
digunakan pada sistem kontrol dan pengendalian jarak jauh (remote station) dari
pusat monitoring untuk mengontrol unit individual.
Secara umum DDC memiliki 3 komponen utama, yaitu :
1. Sensor
2. Controller
3. Controler Device
Prinsip Kerja Direct Digital Control (DDC) adalah ketika DDC menerima
informasi (input) dari sensor, nilai input dibandingkan dengan nilai tertentu yang
diinginkan atau dipertahankan oleh sistem yang disebut setup point, ketika input
keluar dari rentang setpoint, DDC kemudian akan memberikan perintah untuk
mengoperasikan peralatan tertentu untuk mengembalikan nilai variabel terkontrol
dalam setpoint. Nilai baru tersebut kemudian dikirim kembali dan diukur kembali
oleh sensor (umpan balik) kemudian diumpankan kembali ke DDC untuk
mengulang proses tersebut hingga sesuai dengan setpoint.
Dengan penggunaan dan penerapan sistem otomatisasi di era sekarang DDC
dapat mengontrol banyak loop kontrol dan diprogram ulang untuk fungsi kontrol
yang berbeda tanpa perubahan perangkat keras. DDC yang terdistribusi dari
beberapa unit dan bekerja dengan baik pada sebuah bangunan sangat berguna untuk
mencapai suatu tingkatan yang optimal dalam pengendalian sistem.
12

DAFTAR PUSTAKA

Panke , Richard A. 2001. Energy Management Systems and Direct Digital Control.
Lilburn, Georgia: The Fairmont Press.
Prakash, B.O. (2013). Direct Digital Control. IOSR-JEE. India. Vol.7

Anda mungkin juga menyukai