Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGEMBANGAN SISTEM
METODE PROTOTYPE

Di Susun Oleh :
Kelompok : 3
Nama anggota : 1. Abdurrohim Fatah (201151001)
2. Epi Suhaepi (201151038)
3. Galih Wahyu R (201151048)
4. M Taufik (18151150)
5. Sri Juliana (201151132)
6. Ari Firman (201151013)
7. Yunita Sinaga (201151142)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI WASTUKANCANA
PURWAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,


atas anugerah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan
“MAKALAH PENGEMBANGAN SISTEM METODE PROTOTYPE”.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih
memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi penulis. Penulis
telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namun
penulis pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan
kami sebagai manusia biasa. Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-
kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari isi, maka kami
memohon maaf dan kritik serta saran dari dosen pengajar bahkan semua
pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan
makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama. Harapan ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Karawang, 6 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 2
A. Sejarah Model Prototype ........................................................................................ 2
B. Pengertian Model Prototype .................................................................................. 2
C. Tahapan dalam Model Prototype ........................................................................... 3
D. Karakteristik Model Prototype................................................................................ 4
E. Kepopuleran Model Protoype................................................................................. 5
F. Penggunaan Model Prototype ................................................................................ 5
G. Kelebihan dan Keuntungan Prototype .................................................................... 7
H. Contoh Proyek Menggunakan Metode Prototype.................................................. 7
BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 11
B. Saran ..................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Yang melatar belakangi pembuatan makalah ini yaitu merupakan salah satu
pemenuhan atau kewajiban sebagai mahasiswa untuk mengerjakan tugas
dari dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM)

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Prototype?


2. Apa saja tahapan dalam model Prototype?
3. Apa kelemahan dan kelebihan model Prototype?
4. Bagaimana penerapan model Prototype pada sebuah proyek?

C. Tujuan

Tujuan dari tugas ini adalah untuk :


1. Mengetahui lebih detail terkait model Prototype jika digunakan dalam
pembangunan dan pengembang sistem informasi
2. Mengetahui apa saja tahapan pada model Prototype
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan model Prototype
4. Memberikan contoh penerapan untuk memperjelas proses dalam
Pengembangan Model Prototype.

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Model Prototype

Pada tahun 1960-an: Teknik-teknik prototyping pertama cepat


menjadi diakses pada tahun delapan puluhan kemudian dan mereka
digunakan untuk produksi komponen prototipe dan model. Sejarah prototipe
cepat dapat ditelusuri sampai akhir tahun enam puluhan, ketika seorang
profesor teknik, Herbert Voelcker, mempertanyakan dirinya sendiri tentang
kemungkinan melakukan hal-hal menarik dengan alat komputer dikontrol
dan otomatis mesin. Alat-alat mesin baru saja mulai muncul di lantai pabrik
itu. Voelcker berusaha mencari jalan di mana alat-alat mesin otomatis dapat
diprogram dengan menggunakan output dari program desain komputer.
Kemudian 1970 : Voelcker mengembangkan alat dasar matematika yang
dengan jelas menggambarkan tiga aspek dimensi dan menghasilkan teori-
teori awal teori algoritma dan matematika untuk pemodelan solid. Teori-
teori ini membentuk dasar program komputer modern yang digunakan untuk
merancang hampir segala hal mekanis, mulai dari mobil mainan terkecil ke
gedung pencakar langit tertinggi. Teori Volecker berubah metode
perancangan pada tahun tujuh puluhan. Namun, metode lama untuk
merancang masih sangat banyak digunakan. Metode lama terlibat baik alat
masinis atau mesin dikendalikan oleh komputer. Namun, pada tahun 1987,
Carl Deckard, bentuk peneliti dari University of Texas, datang dengan ide
yang revolusioner yang baik. Dia memelopori manufaktur yang berbasis
lapisan, dimana ia memikirkan membangun lapisan model dengan lapisan.
Dia dicetak model 3D dengan menggunakan sinar laser untuk bedak
sekering logam dalam prototipe solid, single layer pada suatu waktu.
Deckard mengembangkan ide ini menjadi sebuah teknik yang disebut
"Selective Laser Sintering".

B. Pengertian Model Prototype

2
3

Prototyping merupakan proses yang digunakan untuk membantu


pengembangan perangkat lunak dalam membentuk model perangkat lunak
(Syarif, 2018). Prototyping adalah salah satu pendekatan dalam rekayasa
perangkat lunak yang secara langsung mendemonstrasikan bagaimana
sebuah perangkat lunak atau komponen-komponen perangkat lunak akan
bekerja dalam lingkungannya sebelum tahapan konstruksi aktual dilakukan
(Howard, 1997). Prototype ini adalah versi awal dari sebuah tahapan sistem
perangkat lunak yang digunakan untuk mempresentasikan gambaran dari
ide, mengeksperimenkan sebuah rancangan, mencari masalah yang ada
sebanyak mungkin serta mencari solusi terhadap penyelesaian masalah
tersebut. Model prototype yang dipergunakan oleh sistem akan mengijinkan
pengguna mengetahui seperti apa tahapan sistem yang dibuat sehingga
sistem dapat mampu beroperasi secara baik.

C. Tahapan dalam Model Prototype

Tahap-tahap dalam prototyping boleh dikata merupakan tahap-tahap


yang dipercepat. Strategi utama dalam prototyping adalah kerjakan yang
mudah terlebih dahulu dan sampaikan hasil kepada pengguna sesegera
mungkin. Harris (2003) membagi prototyping dalam enam tahapan seperti
terlihat pada gambar :

Metode Prototyping
Tahapan-tahapan prototyping model (Harris, 2003)
4

Tahapan-tahapan secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:


1. Identifikasi kandidat prototyping. Kandidat dalam kasus ini meliputi
user interface (menu, dialog, input dan output), file-file transaksi
utama, dan fungsi-fungsi pemrosesan sederhana.
2. Rancang bangun prototype dengan bantuan software seperti word
processor, spreadsheet, database, pengolah grafik, dan software
CASE (Computer-Aided System Engineering).
3. Uji prototype untuk memastikan prototype dapat dengan mudah
dijalankan untuk tujuan demonstrasi.
4. Siapkan prototype USD (User’s System Diagram) untuk
mengidentifikasi bagian-bagian dari perangkat lunak yang di-
prototype-kan.
5. Evaluasi dengan pengguna untuk mengevaluasi prototype dan
melakukan perubahan jika diperlukan.
6. Transformasikan prototype menjadi perangkat lunak yang
beroperasi penuh dengan melakukan penghilangan kode-kode yang
tidak dibutuhkan, penambahan program-program yang memang
dibutuhkan dan perbaikan dan pengujian perangkat lunak secara
berulang.

D. Karakteristik Model Prototype

Berikut adalah 4 langkah yang menjadi karakteristik dalam proses


pengembangan pada metode prototype, yaitu :
• Pemilihan fungsi
• Penyusunan Sistem Informasi
• Evaluasi
• Penggunaan Selanjutnya
Metode ini menyajikan gambaran yang lengkap dari suatu sistem perangkat
lunak, terdiri atas model kertas, model kerja dan program. Pihak
pengembang akan melakukan identifikasi kebutuhan pemakai,menganalisa
sistem dan melakukan studi kelayakan serta studi terhadap kebutuhan
5

pemakai, meliputi model interface, teknik prosedural dan teknologi yang


akan dimanfaatkan.

E. Kepopuleran Model Protoype

Model prototype yang dipergunakan oleh sistem akan mengijinkan


pengguna mengetahui seperti apa tahapan sistem yang dibuat sehingga
sistem dapat mampu beroperasi secara baik. Dalam Model Prototype,
prototype dari perangkat lunak yang dihasilkan kemudian dipresentasikan
kepada pelanggan, dan pelanggan tersebut diberikan kesempatan untuk
memberikan masukan sehingga perangkat lunak yang dihasilkan nantinya
betul-betul sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Perubahan
dan presentasi prototype dapat dilakukan berkali-kali sampai dicapai
kesepakatan bentuk dari perangkat lunak yang akan dikembangkan.

F. Penggunaan Model Prototype

Ogedebe, dkk (2012), menyampaikan bahwa prototyping


merupakan metode pengembangan perangat lunak, yang berupa model fisik
kerja sistem dan berfungsi sebagai versi awal dari sistem. Dengan metode
prototyping ini akan dihasilkan prototype sistem sebagai perantara
pengembang dan pengguna agar dapat berinteraksi dalam proses kegiatan
pengembangan sistem informasi. Agar proses pembuatan prototype ini
berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan pada
tahap awal, yaitu pengembang dan penguna harus satu pemahaman bahwa
prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan awal. Prototype akan
dihilangkan atau ditambahkan pada bagiannya sehingga sesuai dengan
perencanaan dan analisis yang dilakukan oleh pengembang sampai dengan
ujicoba dilakukan secara simultan seiring dengan proses pengembangan.
Ada 4 metodologi prototyping yang paling utama yaitu :

1. Illustrative, menghasilkan contoh laporan dan tampilan layar.


2. Simulated, mensimulasikan beberapa alur kerja sistem tetapi tidak
menggunakan data real.
6

3. Functional, mensimulasikan beberapa alur sistem yang sebenarnya


dan menggunakan data real.
4. Evolutionary, menghasilkan model yang menjadi bagian dari
operasional sistem.
Dibuatnya sebuah Prototyping bagi pengembang sistem digunakan
untuk mengumpulkan informasi dari pengguna sehingga pengguna dapat
berinteraksi dengan model prototype yang dikembangkan, sebab prototype
menggambarkan versi awal dari sistem untuk kelanjutan sistem
sesungguhnya yang lebih besar.
Ogedebe (2012), menegaskan: Telah ditemukan bahwa dalam analisis
dan desain sistem, terutama untuk proses transaksi, di mana dialog yang
ditampilkan lebih mudah difahami. Semakin besar interaksi antara
komputer dan pengguna, besar pula manfaat yang diperoleh ketika proses
pengembangan sistem informasi akan lebih cepat dan membuat pengguna
akan lebih interaktif dalam proses pengembangannya. Prototyping dapat
diterapkan pada pengembangan sistem kecil maupun besar dengan harapan
agar proses pengembangan dapat berjalan dengan baik, tertata serta dapat
selesai tepat waktu. Keterlibatan pengguna secara penuh ketika protype
terbentuk akan menguntungkan seluruh pihak yang terlibat, bagi pimpinan,
pengguna sendiri serta pengembang sistem.
Manfaat lainnya dari penggunaan prototyping adalah :
1. Mewujudkan sistem sesungguhnya dalam sebuah replika sistem
yang akan berjalan, menampung masukan dari pengguna untuk
kesempurnaan sistem.
2. Pengguna akan lebih siap menerima setiap perubahan sistem yang
berkembang sesuai dengan berjalannya prototype sampai dengan
hasil akhir pengembangan yang akan berjalan nantinya.
3. Prototype dapat ditambah maupun dikurangi sesuai berjalannya
proses pengembangan. Kemajuan tahap demi tahap dapat diikuti
langsung oleh pengguna.
4. Penghematan sumberdaya dan waktu dalam menghasilkan produk
yang lebih baik dan tepat guna bagi pengguna.
7

G. Kelebihan dan Keuntungan Prototype

A. Kelebihan
1. Pelanggan berpartisipasi aktif dalam pengembangan sistem,
sehingga hasil produk pengembangan akan semakin mudah
disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.
2. Penentuan kebutuhan lebih mudah diwujudkan.
3. Mempersingkat waktu pengembangan produk perangkat lunak.
4. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.
5. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan
kebutuhan pelanggan
6. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
7. Penerapan menjadi lebih mudah karena pelanggan mengetahui apa
yang diharapkannya.
B. Keuntungan

Model pengembangan Prototype lebih cocok untuk sistem atau perangkat


lunak yang bersifat customize, artinya software yang diciptakan
berdasarkan permintaan dan kebutuhan (bahkan situasi atau kondisi tertentu
dan sesuai untuk perangkat lunak memiliki tujuan untuk
mengimplementasika.

H. Contoh Proyek Menggunakan Metode Prototype

Proses pengolahan pegawai pada puskesmas Abung Pekurun masih


bersifat manual, yaitu dicatat kedalam buku yang menyebabkan timbulnya
beberapa kendala yang terkadang menghambat kinerja manajemen klinik.
Proses pendaftaran pasien juga masih manual, yaitu menemui petugas dan
memberikan data-data yang diperlukan. Kemudian petugas menuliskan
data-data pasien di formulir pendaftaran yang telah disediakan. Proses
pencatatan data-data pasien juga masih menggunakan sistem yang manual
yaitu dicatat dalam buku dan data rekam medis pasien rawat jalan hanya
8

berupa dokumendokumen yang disimpan dalam rak saja. Sehingga terjadi


kesulitan dalam pencarian data pasien selain itu juga sering terjadi kesalahan
dalam pencatatan data sehingga informasi yang dihasilkan tidak akurat.
Untuk laporan yang diberikan kepada pimpinan pun menjadi tidak akurat,
sering terjadi penggandaan data pasien rawat jalan, sehingga terkadang
membuat petugas puskesmas membutuhkan waktu lebih lama dalam
mencari data-data pasiendan menyusun laporan untuk diserahkan pada
pimpinan. Selain itu data- data yang telah dibuat seperti data pasien
sewaktu- waktu dapat hilang atau rusak karena masih dicatat dengan kertas,
bisa saja kertas tersebut robek atau terkena air yang dapat menimbulkan
masalah dalam puskesmas itu sendiri.

Hasil dari penggunaan metode prototype:

Halaman utama pendaftaran pasien

Halaman ini berisi form pendafaran dan sub menu keluar serta cetak kartu
pasien

Halaman Menu Utama Pendaftaran Pasien

Cetak kartu berobat


9

Berikut ini adalah tampilan kartu berobat pasien yang berada dihalaman
pendaftaran pasien.

Cetak Kartu Berobat Pasien

Halaman menu utama admin

Berikut ini adalah tampilan menu utama admin aplikasi puskesmas pekurun
yang berisi sub menu abat, pasien, dokter, rekam medis, riwayat kunjungan,
stok obat, laporan, data akun dan keluar.

Halaman Menu Utama Admin

Tahapan-tahapan dalam Prototype adalah sebagai berikut:


10

• Pengumpulan Kebutuhan dan perbaikan Menetapkan segala


kebutuhan untuk pembangunan perangkat lunak.
• Desain cepat Tahap penerjemahan dari keperluan atau data yang
telah dianalisis ke dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user.
• Bentuk Prototype Menerjemahkan data yang telah dirancang ke
dalam bahasa pemrograman (Program contoh atau setengah jadi).
• Evaluasi Pelanggan Terhadap Prototipe, Program yang sudah jadi
diuji oleh pelanggan, dan bila ada kekurangan pada program bisa
ditambahkan.
• Perbaikan Prototype, Perbaikan program yang sudah jadi, sesuai
dengan kebutuhan konsumen. Kemudian dibuat program kembali
dan di evaluasi oleh konsumen sampai semua kebutuhan user
terpenuhi.
• Produk Rekayasa, program yang sudah jadi dan seluruh kebutuhan
user sudah terpenuhi

Hasil yang didapat adalah:

1. Dapat mempermudah masyarakat khususnya kecamatan Abung


Pekurun dalam memperoleh pelayanan berobat di puskesmas abung
pekurun karena website ini memiliki fasilitas cetak kartu berobat.
2. Dapat mempermudah admin dalam mengelola data pasien, dokter,
obat dan riwayat kunjungan.
3. Dapat mempermudah admin dalam membuat laporan data pasien ,
laporan data obat dan laporan riwayat puskesmas.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan dalam penelitian model prototype


dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Diperlukan perencanaan yang matang dalam perencanaan dan


pengembangan sistem
2. Perencanaan dimulai dari desain sistem yang baik, pemilihan
personil, penentuan perangkat lunak dan perangkat keras, serta
arsitektur jaringan
3. Komitmen yang jelas antara pengembang, pengguna, serta pimpinan
organisasi
4. Model pengembangan Prototype lebih cocok untuk sistem atau
perangkat lunak yang bersifat customize, artinya software yang
diciptakan berdasarkan permintaan dan kebutuhan (bahkan situasi
atau kondisi) tertentu dan sesuai untuk perangkat lunak memiliki
tujuan untuk mengimplementasikan sebuah metode atau algoritma
tertentu pada suatu kasus.

B. Saran

Bagi penelitian selanjutnya, penulis menyarankan dilakukannya analisa


terhadap metode ini yang menjadi salah satu prioritas pengembangan sistem
informasi yang disertai analisa kelayakan biaya terhadap aplikasi maupun
infrastruktur. Sekiranya makalah ini dapat menjadikan acuan teman-teman
untuk bisa bersaing dalam membuat software agar mendapatkan jenis
analisis yang tepat dan sesuai permintaan konsumen. Walau kami sadari
bahwa makalah kami tidak sempurna, maka dari itu kami sangat
mengharapkan masukan atau saran yang dapat membangun, agar dapat
menjadi acuan dan motivasi makalah kami berikutnya.

11
DAFTAR PUSTAKA
Mulyanto , Aunur R, 2008. REKAYASA PERANGKAT LUNAK JILID 1.
2008: Jakarta.
Fridayanthie, Eka Wulansari, Haryanto, Tsamarah Tsabitah. 2021.
Penerapan Metode Prototype Pada Perancangan Sistem Informasi
Penggajian Karyawan (Persis Gawan) Berbasis Web. Vol.15.No.1.
Pricillia ,Titania, Zulfachmi. 2021. Survey Paper: Perbandingan Metode
Pengembangan Perangkat Lunak (Waterfall, Prototype, RAD).
Vol.X.No.1.
Supandi, Fandli, Wahit Desta P, Yuni Ambar S. dan Mat Sudir. 2018.
ANALISIS RESIKO PADA PENGEMBANGAN PERANGKAT
LUNAK YANG MENGGUNAKAN METODE WATERFALL DAN
PROTOTYPING.
Ferry Susanto. 2018. Jurnal Mikrotik: SISTEM INFORMASI
PENGOLAHAN DATA PASIEN PADA PUSKESMAS ABUNG
PEKURUN MENGGUNAKAN METODE PROTOTYPE.
Vol.8.No.1.

12

Anda mungkin juga menyukai