Disusun oleh:
Nazia Fitra Aini
C2255201002
KELAS A
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH
TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
KOMPUTER (STMIK) PALANGKARAYA
MARET 2024
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 5
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
Dari latar belakang dan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dalam
penulisan makalah ini adalah
1. Mengetahui tentang model model dalam pengembangan perangkat lunak.
2. Dapat memahami dan meyajikan karakteristik dari berbagai
model pengembangan perangkat lunak.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pada rekayasa perangkat lunak, banyak model yang telah dikembangkan untuk
membantu proses pengembangan perangkat lunak. Model-model ini pada umumnya
mengacu pada model proses pengembangan sistem yang disebut System Development
Life Cycle (SDLC).
SDLC atau Software Development Life Cycle merupakan proses pengembangan
atau mengubah suatu system perangkat lunak dengan menggunakan model- model dan
metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan system perangkat lunak.
SDLC juga merupakan metode umum dalam pengembangan sistem yang menandai
kemajuan usaha analisis dan desain. Fase- fase yang terdapat di dalam SDLC meliputi
perencanaan sistem (system planning), perancangan sistem (system analysis),
immplementasi sistem (system implementation), pemeliharaan sistem (system
maintenance). Penulis mengambil 3 model dalam SDLC yang akan dipaparkan pada
makalah ini meliputi model waterfall, model prototype dan model spiral.
Ian Sommerville (2011) menjelaskan bahwa ada lima tahapan pada Metode
Waterfall, yakni Requirements Analysis and Definition, Sytem and Software
Design, Implementation and Unit Testing, Integration and System Testing, dan
Operationa and Maintenance.
5
Gambar 2. Ilustrasi model waterfall (Ian Sommerville 2011)
6
perbaikan kesalaha, perabikan implementasi unit sistem, dan peningkatan
dan penyesuaian sistem sesuai dengan kebutuhan.
Dari kenyataan yang terjadi sanagt jarang model waterfall dapat dilakukan
sesuai alurnya karena sebab berikut:
7
2.2. Model Prototyping
8
Seperti gambar diatas, metode prototype memiliki tiga siklus seperti berikut
• Listen to Customer
Tahap ini adalah identifikasi keperluan user, hal ini harus dilakukan agar
developer mendapatkan informasi mengenai keinginan ataupun masalah
yang dihadapi user. Informasi data yang didapatkan, bisa menjadi acuan
dalam mencari solusi serta pengembangan untuk tahap berikutnya.
9
Tahapan model prototype:
• Pengumpulan Kebutuhan
Pelanggan dan pengemban bersama-sama mendefinisikan format seluruh
perangkat lunak, semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.
• Membangun Prototyping
Dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian
kepada pelanggan (misal membuat input dan format output).
• Evaluasi Prototyping
Evaluasi ini dilakukan oleh peanggan, jika sudah sesuai maka langkah
selanjutnya akan diambil. Namun jika belum sesuai maka prototypingnya
direvisi dengan mengulang langkah-langkah sebelumnya.
• Mengkodekan Sistem
Dalam tahap ni protoyping yang sudah disepakati diterjemahkan
kedallam bahasa pemograman yang sesuai.
• Menguji Sistem
Setelah sistem menjadi suatu perangkat lunak, kemmudian dilakukan
proses pengujian.
• Evaluasi Sistem
Pelanggan akan mengevaluasi apakah perangkat lunak sudah jadi dan
sudah sesuai yang diharapkan, Jika Ya maka proses akan dilanjutkan ke
tahap selanjutnya. Namun jika tidak maka mengulang tahap sebelumnya.
• Menggunakan Sistem
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk
digunakan.
1
Pengembangan perangkat lunak menggunakan model prototype memiliki
beberapa kelemahan, diantaranya adalah sebagai berikut:
• Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.
• Biasanya kurang fleksibel dalam menghadapi perubahan
• Walaupun pemakai melihat ber berbagai perbaikan dari setiap versi
prototype, tetapi pemakai mungkin tidak menyadari bahwa versi tersebut
dibuat tanpa memperhatikan kualitas dan pemeliharaan jangka panjang.
• Pengembang kadang-kadang membuat kompromi implementasi dengan
menggunakan sistem operasi yang tidak relevan dan algoritma yang tidak
efisien.
1
2.3. Model Spiral
Model Spiral diatur kedalam zona tugas, yang merupakan kerangka kera
aktivitas. Sebagian besar kegiatan ini dibagi menjadi kelompok- kelompok yang
terdiri dari 3 sampai 5 kegiatan. Kegiatan yanng dilakukan dalam model spiral
antara lain sebagai berikut (Wahyuni and Cahyani, 2020):
• Customer Communication
Kegiatan yang diperlukan untuk menjalin komunikasi yang baik antara
pengguna atau konsumen dan pengembang, terutama yang berkaitan dengan
kebutuhan yang terakhir.
• Planning
Informasi yang diperlukan untuk pengembangan perangkat lunak,
termasuk sumber daya dan waktu pemrosesan yang diproyeksikan, harus
ditentukan melalui upaya perencanaan ini.
• Analysis Risk
Risiko manajerial dan teknis dievaluasi menggunakan proses analisis
risiko ini. Langkah ini mungkin tidak ada dalam model proses yang juga
mencakup iterasi, sebaliknya, itu mungkin hanya ada dalam model spiral.
• Engineering
Membangun suatu rumah atau lebih representasi teknologi dari tindakan
yang terkait dengan aplikasi.
1
• Construction & Release
Pelatihan dan dokumentasi perangkat lunak, serta proes lain yang
diperlukan untuk pengembangan perangkat lunak, pengujian, penginstalan,
dan dkungan pengguna atau pelanggan.
• Customer Evaluation
Aktivitas yang diperlukan untuk mendapatkan umpan balik pengguna
dalam menanggapi evaluasi representasi perangkat lunak mereka pada tahap
rekayasa serta implementasi selama instalasi perangkat lunak pada tahap
pembuatan dan rilis.
1
2.4. Model Evolutionary
1
Penerapan Model Evolusioner
1. Model ini digunakan dalam proyek besar yang dimana mudah dalam
menemukan modul untuk implementasi tambahan. Model evolusioner
biasanya digunakan ketika pelanggan ingin mulai menggunakan fitur-fitur
inti daripada menunggu perangkat lunak lengkap.
2. Model evolusioner digunakan dalam pengembangan perangkat lunak
berorientasi objek karena sistem dapat dengan mudah dibagi menjadi
beberapa unit berdasarkan objek
1
Pengembangan perangkat lunak menggunakan model evolusioner memiliki
beberapa kekurangan, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Kesulitan Komunikasi
Model evolusioner memerlukan kerja sama dan komunikasi yang terus-
menerus. Strategi ini mungkin kurang efektif jika terdapat kesenjangan
dalam komunikasi atau jika anggota tim tersebar secara geografis.
1
2.5. Reuse Based Development
3. Konsistensi
Penggunaan kembali komponen memastikan konsistensi antara berbagai
bagian dari aplikasi atau antara aplikasi yang berbeda.
1
Pengembangan perangkat lunak menggunakan model Reuse based
Development memiliki beberapa kelemahan, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Ketergantungan: Ada risiko ketergantungan pada komponen pihak
ketiga, yang mungkin tidak diperbarui atau didukung di masa depan.
2. Integrasi: Mungkin sulit untuk mengintegrasikan komponen yang digunakan
kembali dengan aplikasi yang sedang dikembangkan, terutama jika
komponen tersebut tidak dirancang dengan penggunaan kembali yang
mudah.
3. Overhead: Terkadang, komponen yang digunakan kembali mungkin
terlalu umum atau terlalu besar, yang menyebabkan overhead yang tidak
perlu.
4. Lisensi: Masalah lisensi dapat muncul, terutama ketika menggunakan
komponen dari sumber terbuka atau pihak ketiga.
1
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1
DAFTAR PUSTAKA
Fikri, Ali, et al. "Pengembangan Sistem Informasi Aspirasi Online berbasis Web
Iman, Arkaan N., and Trio A. Kurniawan. "Pengembangan Aplikasi untuk Mengukur
Kresnala, Dany P., et al. "Rancang Bangun Laman Penyetaraan Ijazah Menggunakan
Nugroho, Eddy P., et al. Rekayasa Perangkat Lunak. Edited by Ade Hendraputra, pdf,
Nur Hasanah, Fitria, and Rahmaniah Sri Untari. REKAYASA PERANGKAT LUNAK.
2
Santoso, Heri. REKAYASA PERANGKAT LUNAK. pdf, PRODI Ilmu Komputer
UINSU, 2019.
YOGYAKARTA, 2012.
medium.com/@ersandibillah03/sdlc-protoype-8a3323c1ca33.
model/.
prototype.
waterfall-pengertian-tahapan-kelebihan-dan-kekurangan-4352.
accounting.binus.ac.id/2020/05/19/memahami-system-development-life-cycle/.
pengembangan- perangkat-lunak/.
rplhlw117a03.wordpress.com/2015/09/28/model-proses-rpl/.
2
"Pengembangan Sistem Spiral Model." School of Information Systems, 29 Apr. 2019,
sis.binus.ac.id/2019/04/29/pengembangan-sistem-spiral-model/.
oriented-model/.
artoftesting.com/evolutionary-model-in-software-engineering.
artoftesting.com/evolutionary-model-in-software-engineering.