Anda di halaman 1dari 4

PERBANDINGAN MODEL WATERFALL DAN PROTOTYPING UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM

INFORMASI

Rani Susanto, S.Kom., M.Kom Anna Dara Andriana, S.Kom., M.Kom


rancincun@yahoo.com annaDaraandriana@yahoo.com

Program Studi Teknik Informatika – Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer


Universitas Komputer Indonesia

Abstrak umum yang digunakan untuk mengembangkan sistem


System Development Life Cycle atau yang informasi. SDLC terdiri dari beberapa fase yang
lebih dikenal dengan istilah SDLC adalah metodologi dimulai dari fase perencanaan, analisis, perancangan,
umum yang digunakan untuk mengembangkan sistem implementasi hingga pemeliharaan sistem. Konsep
informasi. SDLC terdiri dari beberapa fase yang SDLC ini mendasari berbagai jenis model
dimulai dari fase perencanaan, analisis, perancangan, pengembangan perangkat lunak untuk membentuk
implementasi hingga pemeliharaan sistem. Konsep suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan
SDLC ini mendasari berbagai jenis model pengendalian pembuatan sistem informasi. Model-
pengembangan perangkat lunak untuk membentuk model SDLC yang sering digunakan antara lain
suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan Waterfall dan Prototyping.
pengendalian pembuatan sistem informasi. Model- Model Waterfall adalah salah satu model
model SDLC yang sering digunakan antara lain SDLC yang sering digunakan atau sering disebut juga
Waterfall dan Prototyping. Pembahasan mengenai dengan model konvensional atau classic life cycle.
model pengembangan perangkat lunak ini terdapat di Model ini menggunakan pendekatan sistematis dan
salah satu materi di mata kuliah Analisis dan Desain urut dimulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju
Sistem Informasi yang ada di program studi Teknik ke tahapan analisis, desain, coding, testing/verification
Informatika yaitu di Bab 2 Pengembangan Sistem dan maintanance. Selain waterfall terdapat model yang
Informasi. bernama Prototyping, pendekatan model ini dimulai
Hasil perbandingan dari kedua model tersebut dari pengumpulan kebutuhan, pembangunan prototype,
menyatakan bahwa model waterfall lebih cocok untuk pengkodean, implementasi hingga pemeliharaan.
sistem atau perangkat lunak yang bersifat generik, Model Waterfall dan Prototyping memiliki pendekatan
artinya sistem dapat diidentifikasi semua kebutuhannya yang hampir sama sehingga dalam proses
dari awal dengan spesifikasi yang umum. Sesuai pengembangan sistem perlu diketahui kasus atau
dengan karakteristik model ini, contoh topik Tugas sistem yang memiliki karakteristik seperti apa yang
Akhir/Skripsi yang cocok jika menggunakan model ini harus menggunakan masing-masing model tersebut.
adalah tugas akhir/skripsi yang memiliki tujuan untuk Pembahasan mengenai model pengembangan
membangun sebuah sistem dari awal yang perangkat lunak ini terdapat di salah satu materi di
mengumpulkan kebutuhan sistem yang akan dibangun mata kuliah Analisis dan Desain Sistem Informasi yang
sesuai dengan topik penelitian yang dipilih sampai ada di program studi Teknik Informatika yaitu di Bab 2
dengan produk tersebut diuji. Sedangkan prototyping Pengembangan Sistem Informasi.
lebih cocok untuk sistem atau perangkat lunak yang Berdasarkan permasalahan tersebut maka
bersifat customize, artinya software yang diciptakan perlu dilakukan suatu perbandingan dari masing-
berdasarkan permintaan dan kebutuhan (bahkan situasi masing model perangkat lunak tersebut yang dapat
atau kondisi) tertentu. Sesuai dengan karakteristik membantu dalam menentukan model yang paling
model ini contoh topik Tugas Akhir/Skripsi yang cocok sesuai untuk proses pengembangan perangkat lunak.
jika menggunakan model ini adalah tugas akhir/skripsi
yang memiliki tujuan untuk mengimplementasikan 2. Tinjauan Pustaka
sebuah metode atau algoritma tertentu pada suatu a. Jenis Penelitian
kasus. Jenis-jenis penelitian dapat diklasifikasikan
Kata Kunci : System Development Life Cycle, berdasarkan tujuan, metode, tingkatan eksplanasi dan
Waterfall, Prototype analisis data.
1. Berdasarkan Tujuan : penelitian dasar (basic
1. Pendahuluan research) dan penelitian terapan (applied
System Development Life Cycle atau yang research).
lebih dikenal dengan istilah SDLC adalah metodologi
2. Berdasarkan Tingkat Eksplanasi : Metode dilaksanakan dan tidak bisa kembali atau mengulang ke
Deskriptif, Komparatif dan Asosiatif tahap sebelumnya.
3. Berdasarkan Analisis dan Jenis Data : Kuantitatif,
Kualitatif, Gabungan Tahapan dari model pengembangan waterfall ini
b. System Development Life Cycle digambarkan pada gambar 1. Model Pengembangan
SDLC (Systems Development Life Cycle, Waterfall.
Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems Life
Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem
dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses
pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan
metodologi yang digunakan untuk mengembangkan
sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk
pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga
merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan
sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap:
rencana (planning), analisis (analysis), desain (design),
implementasi (implementation), uji coba (testing) dan
pengelolaan (maintenance) [1]. Dalam rekayasa
perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai
Gambar 1 Model Pengembangan Waterfall [3]
jenis metodologi pengembangan perangkat lunak.
Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka d. Model Prototyping
kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan Model prototyping merupakan suatu teknik
sistem informasi, yaitu proses pengembangan untuk mengumpulkan informasi tertentu mengenai
perangkat lunak. Terdapat 3 jenis metode siklus hidup kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna secara cepat.
sistem yang paling banyak digunakan, yakni: siklus Berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat
hidup sistem tradisional (traditional system life cycle), lunak tersebut yang akan nampak bagi pelanggan atau
siklus hidup menggunakan prototyping (life cycle using pemakai. Prototipe tersebut akan dievaluasi oleh
prototyping), dan siklus hidup sistem orientasi objek pelanggan/pemakai dan dipakai untuk menyaring
(object-oriented system life cycle). [1] kebutuhan pengembangan perangkat lunak. Tahapan
SDLC juga merupakan metodologi umum model pengembangan prototyping ini digambarkan
dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan pada gambar 2. Model Pengembangan Prototyping.
usaha analisis dan desain. Fase-fase yang terdapat
didalam SDLC meliputi :
1. Perencanaan Sistem (Systems Planning)
2. Analisis Sistem (Systems Analysis)
3. Perancangan Sistem (Systems Design)
4. Implementasi Sistem (Systems Implementation)
5. Pemeliharaan Sistem (Systems Maintenance)
Konsep SDLC mendasari model
pengembangan perangkat lunak lainnya. Model
pengembangan perangkat lunak tersebut antara lain
waterfall, prototype, iterative, spiral, rapid application
Gambar 2 Model Pengembangan Prototyping [3]
development (RAD) dan lainnya. Dalam penelitian ini
hanya akan dibahas dua model yaitu Waterfall dan 3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Prototyping. a. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
c. Model Waterfall 1. Mengetahui perbandingan antara Model Waterfall
Model waterfall adalah model pengembangan dan Prototyping berdasarkan karakteristiknya
perangkat lunak yang paling sering digunakan. Model 2. Mempermudah dalam pemilihan model sesuai
pengembangan ini bersifat linear dari tahap awal dengan topik Tugas Akhir/Skripsi yang dipilih
pengembangan system yaitu tahap perencanaan sampai 3. Menjadi acuan bahan ajar dari mata kuliah yang
tahap akhir pengembangan system yaitu tahap ada di program studi Teknik Informatika yaitu
pemeliharaan. Tahapan berikutnya tidak akan Analisis dan Desain Sistem Informasi atau disebut
dilaksanakan sebelum tahapan sebelumnya selesai
juga dengan ADSI tepatnya pada Bab 2 Tahapan
Pengembangan Sistem Informasi. Pengembangan Waterfall Prototyping
perangkat Lunak
merubah atau perangkat
b. Manfaat Penelitian keseluruh lunak masih
Manfaat dari penelitian ini yaitu : proses pada dalam bentuk
1. Menjadi acuan bahan ajar di mata kuliah Analisis tahapan prototype
dan Desain Sistem Informasi untuk Bab 2 berikutnya.
Pengembangan Sistem Informasi. 3. Perancangan Testing Testing dapat
2. Membantu mahasiswa dalam memilih model yang Sistem (Systems dilakukan dilakukan
sesuai dengan topik tugas akhir/skripsi yang Design) ketika semua ketika
dipillihnya. tahapan pada prototype telah
model sudah dibangun,
4. Metode Penelitian selesai. sehingga hasil
Pendekatan yang digunakan pada penelitian testing dapat
ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan merubah
metode deskriptif., yaitu melakukan studi komparatif rancangan
untuk membandingkan fenomena-fenomena yang sistem.
ditemukan dan membuat klasifikasi yang bersumber Tidak dapat Memberikan
pada suatu standar. Adapun langkah-langkah penelitian memberikan prototype
meliputi : gambaran yang sebagai
1. Memilih dan merumuskan masalah jelas mengenai gambaran
2. Menelusuri sumber-sumber kepustakaan sistem yang sistem yang
3. Melakukan observasi dan wawancara dibangun, akan dibangun,
4. Menginterprestasikan kondisi penelitian dengan karena sistem sehingga user
data yang diperoleh bisa dilihat jika dapat melihat
5. Melakukan analisis data semua tahapan dan berinteraksi
6. Membuat perbandingan model yang diinginkan telah dilakukan. langsung
sesuai dengan karakteristik model pengembangan dengan
dan sistem yang sedang berjalan. gambaran
7. Membuat laporan penelitian ilmiah sistem.
User berperan
5. Hasil dan Pembahasan aktif dalam
Berdasarkan hasil analisis dan perbandingan pengembangan
yang telah dilakukan, maka didapatkan hasil. sistem
Tabel 1. Perbandingan Model Waterfall dan Sistem yang
Prototyping dibangun akan
Tahapan sesuai dengan
Pengembangan Waterfall Prototyping keinginan user
perangkat Lunak 4. Implementasi Menerapkan Tidak
1. Perencanaan Berawal dari Berawal dari Sistem (Systems proses menerapkan
Sistem (Systems kebutuhan kebutuhan Implementation) perancangan pross
Planning) yang baik perancangan
2. Analisis Sistem Kebutuhan data Kebutuhan data yang baik
(Systems harus dianalisis dapat ditambah Evaluasi Evaluasi
Analysis) diawal secara ataupun dilakukan dilakukan
lengkap dan dikurangi ketika sistem ketika
menyeluruh sesuai dengan telah dibangun prototype telah
kebutuhan user, dibangun.
ketika Mengedepanka Mengedepanka
dilakukan n kebutuhan n aspek
testing . fungsional kenyamanan
Perubahan data Perubahan sistem user
ataupun dapat dilakukan 5. Pemeliharaan Dilakukan Dilakukan
fungsional akan selama sistem
Tahapan developerWorks. 15 May 2006. <http://www
Pengembangan Waterfall Prototyping 128.ibm.com/developerworks/rational/library/may06/ri
perangkat Lunak tchie/index.html>.
Sistem (Systems sesuai sesuai [4] Sommerville, Ian, Software Engineering, Addison-
Maintenance) kesepakatan kesepakatan Wesley, 2007

6. Kesimpulan dan Saran


a. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan perbandingan yang
telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Dapat diketahui karakteristik dari kedua model
pengembangan perangkat lunak Waterfall dan
Prototype
2. Model pengembangan Waterfall cocok digunakan
untuk sistem atau perangkat lunak yang bersifat
generik, artinya sistem dapat diidentifikasi semua
kebutuhannya dari awal dengan spesifikasi yang umum
serta sesuai untuk tugas akhir/skripsi yang memiliki
tujuan untuk membangun sebuah sistem dari awal yang
mengumpulkan kebutuhan sistem yang akan dibangun
sesuai dengan topik penelitian yang dipilih sampai
dengan produk tersebut diuji
3. Model pengembangan Prototype lebih cocok untuk
sistem atau perangkat lunak yang bersifat customize,
artinya software yang diciptakan berdasarkan
permintaan dan kebutuhan (bahkan situasi atau
kondisi) tertentu dan sesuai untuk tugas akhir/skripsi
yang memiliki tujuan untuk mengimplementasikan
sebuah metode atau algoritma tertentu pada suatu
kasus.

b. Saran
Kajian di dalam penelitian ini masih memiliki
banyak kekurangan, berikut adalah hal-hal yang dapat
dilakukan untuk penelitian lebih lanjut.
1. Melakukan perbandingan model pengembangan
perangkat lunak yang lainnya sebagai pelengkap bahan
ajar Analisis dan Desain Sistem Informasi di Program
Studi Teknik Informatika.
2. Menjadikan hasil perbandingan model perangkat lunak
yang lainnya sebagai bahan acuan yang dapat
digunakan untuk topik-topik tugas akhir/skripsi di
program studi Teknik Informatika.

Daftar Pustaka
[1] Britton, Carol; Jill Doake (2001). Object-Oriented
Systems Development. McGraw-Hill. hlm. 27. ISBN 0-
07-709544-8.
[2] HM., Yogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi
: Pendekatan Terstruktur, Penerbit Andi Offset,
Yogyakarta, 1995.
[3] Ritchie, Rose and Bernie Michalik. “Converting a
project from a waterfall to aniterative approach.”

Anda mungkin juga menyukai